Someday Unexpected Love - Bab 221 Adik Dennil Du (1)

"Kembalikan padaku." Willy He mengulurkan tangannya, Helena He berjalan mundur, dan membentak: "Kamu masih belum memberitahukan kepadaku, ini datang dari mana?"

"Kakak Tony Lou!"

Dia terkejut lagi. Dia mencoba menekan keterkejutannya dan bertanya dengan tenang, "dia dapat dari mana?"

"Aku tidak tahu. Aku hanya tahu bahwa pertengkaran malam ini adalah untuk cincin ini ..."

"Apa? Berkelahi untuk cincin ini?!"

Dia membeku, yang pertama kali bereaksi untuk cincin ini siapa? Tidak ada keraguan bahwa itu pasti berkaitan erat dengan orang-orang tersembunyi dari keluarga Du!

"Karena saudara Tony Lou kenal dengan musuh, hanya aku orang luar, jadi Tony Lou memberikan cincin ini kepadaku, dengan begini dapat mengalihkan perhatian musuh, saat memberikan kepadaku dia memberikan peringatan berulang kali, harus menjaganya dengan baik, kalau malam ini lewat dengan damai, besok setuju aku masuk kedalam kelompok mereka."

Helena He terdiam dan menatapnya, hatinya sangat tahu jelas, Tony Lou tidak akan membawanya masuk kedalam air.

Karena, dia ada adiknya.

"Aku pergi sebentar."

Bangkit berdiri, dia memasukan cincin kedalam kantungnya, berbalik dan pergi.

"Hei! berhenti, berikan cincinnya kepadaku..... kak kamu tidak bisa membawanya pergi, cepat kembalikan!!"

Di belakang Willy He dia menarik napas, tetapi dia seperti tuli dan dengan tegas naik taksi ke apartemen Tony Lou.

Sekarang ada cincin ini di tangannya. Apakah dia berani menyangkal hubungan dengan Dennil Du lagi ?!

Dukduk, dia memukul pintu, dan itu lama sekali, tangannya mati rasa, dan tidak ada yang orang untuk membuka pintu. Jadi dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon. Setelah waktu yang lama, seseorang akhirnya menjawab——

"Halo?"

"Tony kamu dimana?"

"Ada masalah apa?"

Suara di dalam telepon sangat kacau, suaranya tidak jelas.

"Aku di luar rumahmu, cari kamu ada maslaah, kamu kapan kembali?"

"Kalau ada masalah besok saja baru bicara, malam ini aku tidak kembali."

Helena He kesal: "Ada aksi?"

"Benar."

"........."

Ketika dia tidak menjawab, dia bingung dan bertanya "Kamu kenapa malam begini datang ke rumah ku, ada masalah apa?"

"Ada masalah, tetapi aku akan menunggu besok untuk bicara, karena sulit untuk berkomunikasi di telepon!"

......

Malam itu, dia dalam kegelapan. Mungkin ada banyak hal yang dia tidak mengerti atau ingin tahu. Tony Lou, dia tahu semua.....

Ketika dia kembali ke rumah sakit, Willy He menatapnya dengan marah, tatapannya seperti Helena He merampas hal-hal terpentingnya.

Sebenarnya, barang ini sangat penting.

"Kembalikan cincinnya!"

Helena He melihatnya: "Aku bantu kamu simpan, bukan untuk mengambilnya, besok pasti aku kembalikan."

Pagi hari, handphone Willy He berbunyi, dia segera menerima, dengan hormat mengucapkan terima kasih beberapa kali.

"Kembalikan barang kak Tony, dia segera kemari untuk mengambilnya."

Helena He menguap: "Apakah dia tahu aku disini?"

"Tidak tahu....."

"Baiklah, aku bantu kamu kasih, menghemat dia untuk datang kemari."

Dia berdiri, mengambil handphone di meja lalu pergi dari rumah sakit.

Keluar dari pintu besar, Tony Lou kebetulan jalan masuk, dia berteriak: "Tony."

"Kamu datang kesini untuk menjenguk Willy He?" Dia bertanya.

"Aku semalaman menjaga dia." Helena He menatap matanya dalam: "Kita cari tempat untuk bicara."

Berdua di sebuah cafe dekat rumah sakit, dia sengaja mencari tempat terpencil, karena topik pembicaraan nanti, tidak cocok terlalu mencolok.

"Kemarin tengah malam mencari aku, sebenarnya ada masalah apa?"

Tony Lou menatap dia, ekspresinya sedikit lelah, Helena He mengetahuinya, dia semalam tidak bisa tidur.

"Kalian beberapa hari ini kenapa? kenapa selalu ada aksi?"

"Tidak kenapa-kenapa, bicara juga kamu tidak akan mengerti."

"Kamu tidak bicara bagaimana aku ngerti?"

Dia menarik napas: "Aku ada maslaah, kamu ada apa segera bicara, kalau tidak aku jalan dulu."

"Kalian beberapa hari ini berkelahi sebenarnya untuk ini bukan?" dia mengeluarkan sebuah cincin dari dalam kantong bajunya.

Tony Lou melihat dia memegang cincin, langsung bertanya: "Ini kenapa bisa di tanganmu?"

Dia tertawa: "Kamu beri adik aku bukannya sama dengan berikan kepada aku? apakah kamu percaya dengan Willy He?"

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu