Someday Unexpected Love - Bab 197 Dingin Hangat Diri Sendiri yang Tahu (2)

Helena He serbu ke pelukannya, tidak menyembunyikan rasa terharunya.

Beberapa hari ini, Wanita iblis itu sangat energik sekali. Kelemahan dia yang sebelumnya hilang tiada berbalik lagi, dan ditangan dia memiliki bukti kejahatan Wiily He. Dia tidak perlu khawatir tentang identitasnya yang diekspos oleh Helena He.

Setiap kali Helena He bertemu dengannya, dia selalu terlihat sombong sekali, matanya penuh dengan provokasi, membuat ia bertekad untuk segera menemukan adik Dennil, kemudian memberi tahu identitas Dennil, sehingga dia tidak lagi perlu merasa maaf dengan ayah mertuanya.

Itu adalah malam berbintang-bintang lagi, dan dia datang ke apartemen Tony Lou. Lampu apartemen menyala. Sepertinya dia ada di sini saat ini. Helena He mengetuk pintu. Setelah beberapa saat, pintu terbuka dan Helena He melihat orang yang membuka pintu, sekajap jadi kaku, dan ekspresi wajahnya menjadi canggung.

Yang membuka pintu untuknya adalah seorang wanita, dan bahkan lebih menyedihkan adalah wanita ini bukanlah wanita yang ia lihat malam sebelumnya!

"Kamu cari siapa?", wanita yang berdiri di depan rumah bertanya dengan nada yang buruk.

"Apakah Tony ada di sini?

"Dia tidak disini!", Wanita itu membanting dan menutup pintu. Helena He segera mengulurkan tangan untuk menghentikannya. Tentu saja, wanita itu sepertinya salah paham padanya.

"Tunggu sebentar, aku saudara perempuan Tony, aku ada urusan mau mencari dia!"

"Saudara perempuan?" ,wanita itu memandangnya dari atas ke bawah, dan bertanya dengan penuh tanya, "Mengapa aku tidak tahu dia punya saudara perempuan? Saudara perempuan kekasih kali!"

Helena He sedikit marah, tapi marahnya pada Tony Lou, Kenapa dia bisa membawa wanita seperti perempuan pemberang ke rumah?

"Aku siapa tidak penting, aku ingin bertemu Tony Lou sekarang!"

Dia mendorong dengan kuat, mendorong wanita itu hingga ke samping, berkedip ia sudah masuk ke dalam.

"Tony Lou, Tony Lou..."

Helena He berjalan ke tengah ruang tamu, meneriakkan nama Tony Lou dengan keras, dan wanita itu melangkah maju dengan marah, "Kamu lari kerumahku berteriak-teriak ngapain? Pergi dari sini!"

Dia mengabaikannya, dan terus memanggil Tony Lou keluar. Setelah beberapa saat, Tony Lou turun ke bawah, tiba-tiba dia melihat Helena He, sekilas muncul emosi yang kompleks yang melintas di matanya.

"Kamu kenapa datang kesini?"

"Aku tidak boleh datang kesini kah? Apakah aku menggangu hal baik kamu?"

Helena He bergegas padanya dalam suasana hati yang buruk, memalingkan tatapan ke arah wanita yang menatapnya, muncul kekecewaan yang tak terkatakan.

Dia selalu berpikir bahwa dia akan bertemu lagi dengan Tony Lou, tetapi bukan seperti kondisi sekarang ini, seperti lagi menangkap perzinaan mereka saja...."

"Sayang, wanita ini sangat sombong kali, kamu menyuruh dia keluar dari sini."

Wanita itu berjalan di depan Tony Lou dengan keluhan, dan suaranya yang lembut berbeda dengan sikap barusan, seperti dua orang saja.

"Keluar!"

Tony Lou berbicara dengan dingin, Helena He terkejut melihat kearahnya, dia menyuruhnya keluar? Apakah ini Kak Tony yang dikenalnya sejak kecil? Atau buah melon busuk yang dulunya pernah mengatakan untuk melindunginya seumur hidup?

"Keluar, segera keluar!"

Dia mengangkat kepalanya, dengan marah berbalik badan untuk pergi. "Tunggu sebentar", teriak Tony Lou dengan tajam.

Dia berjalan menghampirinya, tidak beremosi baik menegurnya, "Aku memyuruhmu keluarkah?"

Helena He sekejap terkejut. dengan herannya melirik kearah wanita yang dihadapannya, emangnya suruh dia keluarkah?

Tony Lou berbalik dan memarahi wanita yang pucat itu, "Keluar dari sini!"

"Sayang ..."

"Apakah kamu tidak mengerti apa yang saya katakan? !" ,dia menatapnya, wanita itu tutup mulut dengan enggan, dengan marah membanting pintu keluar.

Ruangan sekejap menjadi tenang, Helena He duduk di sofa, tidak berbicara dengan Tony Lou. Dia duduk di seberangnya dengan senyum, dengan lembut berkata, "Kenapa? Marah ya?"

"Kamu kenapa sih?"

"Apanya aku kenapa?" ,dia mengerutkan kening.

"Wanita tadi kamu tidak perlu menjelaskannya kah?"

Tony Lou tersenyum, "Oh, main-main saja."

"Main-main saja? Helena He menatapnya dengan penuh tak percaya, Tony Lou yang ia kenal bukanlah lelaki yang playboy seperti ini.

"Jangan terlalu serius, tidak ada lelaki yang memiliki tiga atau lima wanita."

"Jadi yang malam kemarin lusa kamu bawa pulang, juga wanita mainan kamu?"

Tony Lou terkejut melihat dia, "Malam kemarin lusa? Bagaimana kamu tahu aku membawa seorang wanita pulang malam kemarin lusa?"

"Aku melihatnya dengan mata sendiri!", padahal aku ingin mencari kamu berbicara sesuatu, lihat kamu membawa pacar pulang, tidak enak membuat orang jadi salah paham!"

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu