Someday Unexpected Love - Bab 193 Adik Lelaki yang Tidak Berguna(2)

Marsha Du mengambil map dari tas punggungnya, lalu mengambil setumpuk foto dari dalam map itu dan memberikannya pada Sinta Dou.

Sinta Dou melihat foto-foto itu, lalu tersenyum, lalu mengangkat dan memperlihatkan foto itu: kalian lihat baik-baik, foto-foto saat Willy He hendak memperkosa putriku, aku punya semua, jika aku melaporkan foto bukti ini, dia pasti jadi tersangka, lalu jika waktunya tiba, kalian keluarga He, akan bangga karenanya…

Wajah Yulia Yang memucat, ia melangkah maju hendak merebut foto itu, lalu ditangkis oleh Sinta Dou, dia gagal mendapatkannya.

Mau apa? Menghancurkan barang bukti? Ku beritahu ya, jika kalian melenyapkan foto-foto ini juga tidak ada gunanya, aku masih ada copy nya, jika kalian melenyapkan copy nya, aku masih ada file nya, barang bukti aku semuanya punya, jika kalian tidak percaya, kita lihat saja nanti!

Helena He tidak menyangka wanita licik ini memulai perang dengannya, ia marah sampai paru-parunya hampir meledak, mengapa Willy He bisa masuk dalam perangkapnya? Bukankah ia pergi menemui Tony Lou? Mengapa sekarang bisa muncul foto-foto ini?!

Mau mengancamku lagi? Jika tidak takut adikmu masuk penjara, katakan saja, tidak peduli kamu memberitahu Marsha Du, pada Dennil Du juga boleh, katakan pada siapapun tidak masalah, aku, Sinta Dou jika sekaratpun, akan ada orang yang rela berkorban untukku!

Helena, ia menyuruhmu mengatakan apa? Yulia Yang menatap putrinya.

Bukan apa-apa. Dengan sinis ia menatap Sinta Dou, lalu berkata: Wanita rubah! Dengan marah ia naik ke lantai atas.

Yulia Yang takut jika Sinta Dou benar-benar menyeret anaknya ke pengadilan, ia memohon pada Sinta Dou: Kita ini kan besan, kita satu keluarga, janganlah kamu melakukan hal keterlaluan ini…

Yang keterlaluan itu anakmu, Helena He, kamu tidak usah memohon padaku, karena nasib anak laki-lakimu tergantung pada anak perempuanku, jadi, tidak usah basa-basi! Memprovokasiku, dengan kekuasaan keluarga Du, anakmu bisa masuk penjara selamanya!

Jangan, jangan, kumohon, apa maumu? Aku harus berbuat apa agar kamu melepaskan putraku?

Dengan jijik ia menatapnya: segera kamu menyingkir dari rumah keluarga Du, jangan sampai aku melihatmu lagi!

Baik, baiklah aku akan pergi, tapi kamu ingat perkataanmu! Jika aku pergi, kamu tidak akan melaporkan putraku!

Yulia Yang berbalik dan naik ke lantai atas, sampai di kamar, dengan cepat ia membereskan barang-barang, setelah selesai berkemas, ia pergi ke kamar putrinya, dan berkata: Helena, ibu pergi dulu.

Pergi? Mengapa harus pergi? Ia menatap mata ibunya.

Wanita licik itu menyuruhku pergi……

Ia menyuruhmu pergi, lalu kamu langsung menurut? Apakah kamu sepenurut itu?

Bukan, di tangannya ada barang bukti adikmu yang telah menodai anak perempuannya, aku tidak punya pilihan lagi!

Hati Helena He bagai besi: lalu kenapa? Biarkan ia melaporkannya, Willy He laki-laki brengsek itu, biarkan dia merasakan pahit, jika tidak memberinya pelajaran, selamanya ia tidak akan tahu betapa tinggi langit, betapa dalam bumi!

Helena! Yulia Yang menghentakkan kaki: Bagaimana bisa kamu berkata begitu tentang adikmu sendiri? Bagaimanapun juga ia adalah adikmu, mana ada kakak yang tega membiarkan adiknya kesusahan…

Helena He tahu, jika sudah berhubungan dengan Willy He, ibunya pasti akan luluh, tanpa alasan.

Lebih baik aku pulang ke rumah dulu, adikmu telah kembali. Yulia Yang terburu-buru ingin pergi, lalu menoleh kembali: Helena, anggap saja aku memohon padamu, demi adikmu, kamu jangan membuat mertuamu marah, bahkan jika kita marah, tetaplah bersabar dan lapang dada, jika aku sudah pulang aku akan mengajari adikmu, ingatlah bahwa ia satu-satunya adikmu, ampuni dia…

Hal seperti ini, bagaimana bisa disuruh memaafkan lalu bisa langsung memberi maaf, sekarang Helena He sangat dipuncak kebenciannya, ia ingin menampar Willy He dengan tangannya sendiri.

Hey, kamu mau pergi kemana……

Yulia Yang melihat putrinya berlari keluar, dengan segera ia berlari mengejarnya.

Sekarang yang sangat ingin Helena He lakukan adalah mencari Willy He, lalu membedah kepalanya, dan melihat apakah otaknya terbuat dari kotoran!

Baru saja sampai di pintu depan rumah Keluarga Du, ia bertemu Dennil Du, Dennil Du melihat wajahnya yang hendak memakan orang, lalu bertanya: kamu mau pergi kemana?

Helena He menelan ludah, berusaha sekuat tenaga tersenyum: aku….

Yulia Yang datang menyusulnya sambil membawa barang-barangnya, ia berdiri di antara putrinya dan menantunya, ketika ingin bicara, Dennil Du lebih dulu bertanya: Ma, kalian kenapa?

Oh, ibu mau pulang ke rumah, jadi aku mengantarnya.

Helena He mengubah tujuannya, ia memegang bahu ibunya dan tersenyum.

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu