Someday Unexpected Love - Bab 192 Pengurus Rumah Tangga yang Tidak Biasa (1)

Michelle, aku sudah memikirkan baik-baik, aku ingin menjemputmu pulang.

Dia terkejut dan mengangkat kepalanya: apa kamu tidak keberatan dengan masa laluku?

Lagipula semua sudah terjadi, kenapa harus keberatan, terlebih lagi, itu bukan salah kamu, kamu adalah korban.

Perkataan Dino Shi membuat Michelle Yang tersentuh, dia menunduk, dengan suara kecil: Terimakasih.

Pulang dengan aku, setelah ini kita lewati hari lebih baik lagi, masa lalumu aku tidak peduli, yang aku pedulikan, adalah masa depanmu.

Dia mengangguk: Baiklah.

Saat Michelle Yang mengangguk, dia sudah memutuskan, dia akan memberikan segalanya kepala laki-laki yang tidak mempedulikan masa lalunya.

Keduanya turun, Michelle berbicara kepada ibunya: Ibu, aku dengan Dino Shi pulang ke rumah.

Baik baik. Lori Qin mengangguk, karena terlalu senang, kerutan dimukanya menjadi satu, melihat ibu sangat senang, Michelle Yang semakin yakin untuk melanjutkan hidup dengan baik bersama Dino Shi, mulai saat ini, dia tidak ingin membuat ibunya khawatir.

Cinta, tidak ada satupun yang mengerti, sampai suatu hari Dino Shi tidak perhitungan, dia kira adalah selamanya.

Musim dingin akhirnya berakhir, musim semi datang, semua kembali, rumah keluarga Du seperti hutan, hati Helena He juga seperti musim semi, luar biasa semangat.

Minggu, dia tidak perlu kerja, seorang diri bermalas-malasan, sembari mengingat malam waktu ayah meninggal, datang ke taman, duduk di bangku, dan dengan hati-hati melihat kehalusan batu giok di bawah sinar matahari.

Sudah lama, dia tidak memikirkan wanita yang misterius itu, karena di hidupnya, selalu akan ada masalah yang begini dan begitu, membuat dia mengingat masalah ini, dan malah melupakan masalah itu.

Ayah mertua sudah meninggal 2 bulan, sampai sekarang, dia masih belum mendengar kabar tentang adik Dennil, keluarga Du juga terlalu tenang, beberapa hari ini tidak terjadi suatu masalah, membuat dia berpikir, tetapi tidak mengetahuinya.

Gelang ditangannya bersinar, menyinari ke empat arah, melihat Hadi Shi memegang gunting untuk memohon tahan, dia segera pergi menghampiri, dengan senang menyapa: Hadi, kamu kembali?

Sudah 3 bulan lalu, Hadi Shi berkata ayahnya sakit, izin pulang untuk menjaga ayahnya, waktu itu, Helena He baru tahu, ternyata Karina Shi masih mempunyai seorang kakek.

Benar, nenek muda.

Hadi Shi dengan datar menjawab, ekspresinya datar, mengundang Helena He masuk ke rumah, langsung tidak melihat senyumannya, dia berpikir, mungkin dihatinya, bahwa ia telah merebut tempat anaknya.

Apakah sakit ayahmu sudah sembuh?

Helena He asal berbicara, sambil berpikir topik pembicaraan, lagipula Hadi Shi adalah pengurus rumah, mungkin dia tahu banyak tentang keluarga Du, terlebih lagi ibu dan adik Dennil Du.

Eng, sudah membaik.

Dia masih menggunakan nada datar, dia tidak menolak, juga tidak ramah, dan dengan patuh menjawab apa yang dia tanyakan.

Mertuaku meninggal pasti kamu sedih? kamu dengan dia sudah beberapa tahun.....

Hadi menghentikan gerakan tangannya, tatapannya sedih dan menjawab: tidak ada yang mengerti, perasaan ku terhadap ayah.

Helena He menarik napas: Waktu itu dia takut kamu kembali, ayah kamu tidak ada yang menjaga, juga tidak memberi kabaru ke kamu, mertuaku meninggal tiba-tiba, kami tidak melihat untuk yang terakhir kalinya.

Kemarin aku kembali, sudah pergi ke makannya, aku berbicara banyak dengannya, sangat sedih, dia sudah tidak dapat mendengar......

Hadi Shi berbicara, matanya menjadi merah, seperti sangat sedih.

Helena He segera menenangkan dia: Jangan sedih, walaupun orang meninggal, tetapi jiwanya hidup, semua orang berduka, percaya mertua disana nerima apa yang kita rasakan.

Hadi Shi bukan karena dia menenangkan makanya tidak sedih lagi, tatapannya curiga dan menatap kedepan.

Hadi Shi, berikan guntingnya ke aku, aku gantikan kamu menggunting.

Helena He sudah ingin mengambil, tetapi dia menolak: Tidak perlu, ini pohon yang paling tuan suka, aku ingin menjaganya sendiri.

Kemarin kamu baru sampai pasti belum istirahat, kembali ke ruangan istirahat, aku gantikan juga sama.

Dia memaksa ingin menggantikannya, sebenarnya ingin menyenangkan hatinya, supaya ketika dia bertanya hal lainnya, dia tidak mudah di tolak.

Saat keduanya berdebat, tiba-tiba, Hadi shi berteriak: Jangan bergerak.

Helena He terkejut, dia bertanya: Ke..... Kenapa?

Hadi Shi melihat gelang di tangannya, gemetar menarik tangannya: ini kamu dapat dari mana?

Helena He terkejut, apakah Hadi Shi tahu pemiliknya? dia tidak banyak berharap.

Ini orang lain memberikan kepadaku, kamu tahu gelang ini?

Hadi Shi sangat penasaran, dengan tulus bertanya: Apakah kamu bisa meminjamkan kepada aku untuk aku lihat?

Oh, baiklah.......

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu