Someday Unexpected Love - Bab 13 Tidak Perlu Mengasihaniku

Dennil Du mengerutkan dahinya, dan ia berkata sambil mengeluarkan rokok: “Kamu berpikir terlalu banyak, aku punya beberapa villa hanya untuk diriku sendiri, setelah menikah, kita tidak akan tinggal bersama keluargaku.

Helena He melihatnya dengan tatapan yang begitu dalam, ia selalu merasa, Dennil Du adalah pria yang menyimpan banyak cerita.

Satu orang sedang merokok, dan satu orangnya lagi diam-diam melihat, setelah satu rokok habis, Dennil Du memecah keheningan itu berkata: “Apakah kamu sudah cukup menatapku? Jangan meragukan kata-kataku, Aku tidak pernah berbohong kepada wanita.”

Helena He merudukkan kepalanya, dan ia menggoyang-goyangkan tangannya dengan canggung: “Kalau begitu aku pulang dulu, bye-bye.”

“Sebentar.” Dennil Du menarik sikut Helena He: “Kita belum selesai berbicara, bye-bye apa?”

“Bukannya semua sudah kita bicarakan?” Helena menoleh dengan bingung.

Aku telah menyusahkanmu sehingga kamu butuh penjelasan yang sama, tetapi kamu tidak meminta penjelasannya juga, haruskah kita membahas hal sebelumnya?”

“Aku tidak merespon, itu artinya lanjutkan kalimatmu!”

Dennil Du tertawa: “Baik, 3 hari kemudian aku akan mengurus pernikahan kita, jika aku telah menemukan tanggalnya, aku akan mengabarimu.”

“Baik.” Helena He menganggukkan kepalanya, hatinya terasa sedikit sakit, dia melihat sepertinya hidupnya tidak akan senang untuk selamanya, pernikahan yang tidak ada cinta, rasanya seperti kabut yang menyelimuti udara, tidak peduli seberapa keras usaha kita, kita tidak bisa melihat kedepan.

“Apakah kamu sudah bicarakan dengan orang rumahmu?” Dennil Du menatap mata Helena yang kebingungan, ia bertanya dengan pelan.

Bicara atau tidak, sama saja. Ia tertawa: “Pokoknya tidak akan ada yang percaya.”

Meski tidak tau bagaimana kondisi keluarga Helena, tetapi Helena rela melepaskan cintanya demi pergi jauh-jauh dari keluarganya, bisa dilihat bahwa harapan Helena sudah putus.

Dennil Du membuat Helena terkejut dengan berkata: “Di kemudain hari, aku akan berusaha semampuku untuk mengurusmu, apapun yang kamu mau aku akan berusaha semampuku, kecuali….”

Helena He menyelaknya: “Kecuali cinta? Aku tau, jangan kau ulangi lagi!”

Sungguh pria yang sangat tidak gentleman, meskipun Helena He tidak peduli dari awal, tetapi tidak perlu berbicara seperti ini, sungguh tidak punya rasa hormat.

“Bukan maksudku seperti itu, aku hanya…”

Baru saja Dennil Du ingin menjelaskan, Helena He berteriak: “Wah, count downnya sudah mulai, aku tidak pulang ke rumah lagi, malam ini akan tidur di luar!

Sebelum Dennil Du merespon, Helena He sudah pergi ke dalam kegelapan, setelah ia berpikir-pikir itu tidak pantas, ia berlari kembali: “Kalau jam 11 malam tidak kembali, ibuku akan mengunciku dari dalam, apakah kamu mengerti?”

Dennil Du mengangguk kaku, dan mengantarnya memasuki gang kecil dan gelap, sampai langkah kaki pun tidak terdengar.

Malam, sekali lagi menjadi sangat diam, sesekali terdengar suara teriakan, tetapi ada juga suara sedih seperti ini yang tidak bisa lagi didengar telinga,

Setelah Dennil Du mandi, pinggangnya dibalut oleh handuk putih, ia berdiri di pojok jendelam ia melihat pemandangan malam kota ini.

Ia suka malam disini, menghindari suara bising kendaraan di pagi hari, dan di malam hari ia bisa melihat semua yang tidak kelihatan, bisnisnya semakin kerja semakin besar, tetapi hatinya semakin lama semakin sepi….

Bip-bip. Muncul sebuah notifikasi SMS di ponsel Dennil diatas ranjang, ia berjalan dan melihat sekilas, dan terlihat sebuah senyuman di bibirnya.

“Tuan Dennil Du, sebenarnya kamu tidak perlu mengasihaniku, karena… Aku tidak butuh.”

“Kenapa?” Dennil Du membalasnya, wanita ini selalu bisa berkata hal-hal yang membuatnya penasaran, seperti sat ini.

"Aku ingin pergi dari keluargaku bukan karena aku tidak bahagia, tetapi karena, aku berharap aku bisa hidup lebih senang."