Someday Unexpected Love - Bab 114 Menjadi Kakak Adik (2)

Helena dan Tony tertegun, bahasa planet apa ini, mengapa mereka tidak paham!

Halo, bahasa burung apa yang kamu ucapkan? Helena buru-buru menarik Margaret ke samping dan menekan suaranya dan bertanya padanya.

Kalimat yang mana?

Kalimat oppa tadi!

Oppa ya? Margaret tertawa dengan puas, sengaja tertawa keras dan berkata: Apa kamu tidak paham? Oppa dalam bahasa Korea artinya kakak laki-laki. Lihat wanita dalam drama korea memanggil laki-laki dengan sebutan oppa, opaa, oppa ....

Tony tidak bisa menahan tawa, lalu tertawa terbahak-bahak, Helena berpikir gila, buatlah sebuah lubang untuk aku masuk, sangat memalukan!

Helena, teman baikmu sangat lucu. Tony melihat wanita itu canggung sampai tidak berani mendongakkan kepala, tertawa sampai lepas kontrol.

Oppa, sudahlah! Margaret bersiul padanya.

Helena tidak bisa berkata-kata, dia mencoba menenangkan situasi ini, tertawa palsu mengatakan: Sudah, dua orang ini akhirnya datang, mari masuk dan berbicara hal yang serius...

Mereka bertiga berjalan ke private room nomor 6. Helena bersiap masuk ke dalam, tangan Margaret menghentikan: Hei, kamu jangan masuk, meskipun ini adalah kencan buta, kamu masuk bukankah akan menjadi obat nyamuk.

Helena menggigit giginya dan berkata: Tidak apa jika aku tidak masuk, jika kamu berani berakata sembarangan, aku akan robek bibirmu, berbicaralah baik-baik dengannya, tidak ada perasaan tidak apa, tapi jika berbicara bahasa planet lagi, kamu harus berhati-hati!

Aku tahu, aku tahu, kamu lebih cerewet dari ibuku.

Margaret menutup pintu, Helena terhalangi di luar ruangan. Dia membawa hati yang tidak tenang mencari tempat yang tenang untuk duduk. Menganalisa tawa Tony yang seperti itu apakah tanda tertarik atau tidak?

Setengah jam berlalu, ruangan itu masih tertutup rapat belum terbuka, kadang-kadang aku bisa mendengar suara tawa samar-samar, perlahan-lahan Helena lega, kelihatannya kencan buta ini berlangsung sangat baik!

Tit tit ... Suara ponsel menerima pesan, dia membuka dengan sangat gembira: Masuklah, kami sudah selesai mengobrol.

Itu adalah pesan dari Margaret, Helena senang sampai berkata ye, selesai berbicara, apakah mereka berdua saling tidak memiliki kesan kah?

Dia benar-benar tidak mengira, hal ini bisa berjalan sangat lancar. Tidak tahu, kata “oppa” yang dikeluarkan oleh Margaret di depan pintu hampir saja membuat sakit jantung.

Helena membuka pintu private room nomor 6, begitu pintu di dorong, dia terkejut sampai mulut dan mata terbuka lebar.....

Kalau begitu kita ganti hari saja perginya, oke? Margaret tiba-tiba merangkul bahu Tony, tertawa dengan sangat puas.

Baik, kapanpun jika ada waktu kosong hubungi aku, kapanpun kamu telpon aku akan datang! Tony tiba-tiba mengelus rambutnya.

Dilihat dari gerakan intim mereka berdua, Helena mengambil nafas, degup jantungnya bertambah sangat cepat.

Kalian ... kalian berdua ... dia melangkah maju dan menunjuk mereka berdua, tidak percaya akan apa yang dilihatnya.

Helena, Tony ternyata sangat baik, harusnya kamu memperkenalkan kami lebih awal.

Margaret mendongakkan kepala dengan bersemangat, berada di bahu Tony dan tangannya tidak melepaskan.

Apakah kalian merasa pasangan kalian baik?

Helena duduk, perlahan menerima kenyataan ini. Cinta, hal seperti ini, jika ia datang siapapun tidak bisa menghalanginya....

Ya, kami merasa pasangan kami sangat baik dan kami merasa kami bertemu sangat terlambat! Ya tidak, Tony?

Tony tersenyum sambil menganggukkan kepala: Iya, terlambat bertemu.

Ngomong-ngomong, karena Helena telah datang, suruh dia memberi testimoni ya? Margaret menyender Tony ke samping sambil berbicara.

Testimoni apa? Helena terkejut, tidak mau memberi terstimoni. Mereka berdua sepertinya sudah menjalin hubungan diam-diam.

Ibadah kami.

Ibadah?

Dia tidak menanggapi sesaat: Ibadah apa?

Tentu saja, saya adalah saudara lelaki dan perempuan! Margaret merangkul leher Tony: Aku tidak pernah bertemu dengan pria yang membuatku kagum seperti ini. Kak Tony, jika mau melakukan apapun, ingat untuk mengajak adik perempuan ini!

......

Hampir saja kepala Helena terkubur, dia benar-benar dibuat bingung oleh kedua orang di hadapannya. Apa ini, jelas-jelas mereka adalah sepasang kekasih, mengapa tiba-tiba memanggil dengan sebutan kakak adik?

Tony melihat ekspresi Helena yang sulit menerima hal ini, dengan cepat menjelaskan: Helena, mungkin kamu salah paham. Aku dan Margaret hanya marah karena terlambat bertemu, dia mengagumiku waktu aku merantau, dan aku mengagumi perkataan dan perilakunya yang humoris, jadi....

Jadi kalian berdua tidak menghapus percikan cinta itu?

Benar ...

Kali ini, Margaret dan Tony menjawab serempak.

Pingsan ...

Novel Terkait

Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu