Perjalanan Selingkuh - Bab187 Aku Belum Bercerai!

Demi pria ini, walaupun tubuhku harus tercerai berai aku tidak takut.

Setelah kalimat ini selesai diucapkan, sepertinya dagu Steven mondar-mandir dalam kepalaku, lalu, merobek wajahku, mencium bibirku, memandang Jason:”Kamu bahkan tidak berani mengungkit keegoisan diri sendiri, ada hak apa kamu ingin mengejar dia.”

Selesai berbicara, matanya tersenyum berkata:”Tubuh dan hatinya tidak ada hubungannya denganmu, hidupnya kelak akan aku jaga baik-baik.”

“Aku adalah suaminya secara hukum, aku mau membawa pulang istriku.” Jason tidak lemah melihat ke Steven.

“Sudah cukup ... ...”

Mendengar mereka berdebat, aku akhirnya tidak tahan lagi menghentikan kecemburuan mereka.

“Sekarang, situasi seperti ini, bisa berhenti sebentar? Apakah kalian ingin mengundang semua media kemari?”

Sambil berbicara, aku dengan kejam memelototi mereka berdua.

Setelah mereka berbalik, baru menyadari kerumunan orang di ruangan, setidaknya setengah dari mereka memusatkan perhatian pada mereka.

Kalau bukan karena kecemburuan Steven tidak diketahui, media ini sudah memotret dari awal.

Masalah pernikahan aku dan Jason akan menjadi sangat heboh, takutnya para media ini akan memeriksa latar belakang hidupku dengan rinci.

Mengingat itu, wajahku mengeluarkan senyum pahit.

“Jason, masalah kita tunggu acara selesai baru kita bicarakan.”

Mataku dengan tenang melihat dia.

Dia melihatku, mengeluarkan senyum pahit:” Kamu benar-benar percaya kata-kata Steven?”

Aku menggeleng, melihat Steven di sebelah, mengangguk:”Aku percaya karena aku tahu, orang berwibawa seperti dia, tidak akan berbohong.”

Kejujuranku, sukses membuat Jason memucat.

Wanita di samping Jason tidak tahan lagi, melihatku dengan wajah penuh emosi:” Kenapa kamu begini, apakah kamu tidak tahu dia sangat peduli padamu? Kenapa kamu bisa begitu melukai dia?”

“Jadi kamu ingin aku bagaimana? Menerima perasaan dia?” Aku dengan tenang menjawab wanita yang kelihata umur 18-19 tahun itu.

Kelihatan sangan polos, benar-benar umur yang membuat orang merasa iri.

Wanita itu termenung mendengar kata-kataku, tiba-tiba tidak bisa bersuara.

Akhirnya, dia menggeleng dengan serius melihat ke Jason:” Jason, kelak aku saja yang menjadi istrimu, istri seperti ini kalau tidak mau juga pantas.”

Jason yang mendengar itu, mengernyit, menarik keluar lengannya dari dalam tangan dia.

“Maaf, nona Yosi, kamu sebaiknya kembali ke tempatmu!”

Selesai berbicara, bergerak dan langsung berbalik meninggalkan.

“Tunggu aku Jason, kamu pernah berjanji pada papaku akan menjagaku.”

Sambil berbicara, wanita itu langsung mengikuti Jason pergi.

Satu acara, walaupun sudah mengalami masalah Jason, tapi akhirnya juga berakhir dengan lancar.

Dan aku dengan Steven menjadi pengantin baru.

Tapi aku masih ingat belum bercerai dengan Jason, masalah ini jika dilaporkan oleh orang lain, pernikahanku ini menyimpang, masalah perselingkuhan ini akan di ungkap oleh orang-orang.

Saat itu mungkin orang-orang akan mengatakan dia tidak tahu malu.

Mengingat itu, aku meminta izin ke Steven:”Aku ingin membahas masalah perceraian dengan Jason.”

“Aku temani kamu.” Steven sangat sabar kali ini, menatap ku.

Aku dengan cepat melambai : “Tidak perlu, tidak perlu, aku pergi sendiri saja.”

Didepan Steven, asalkan aku membahas Jason, selalu ada perasaan bersalah di hati nurani.

“Aku temani kamu, kalau tidak kamu tidak akan tega.”

Lalu Steven lanjut berkata: “Dia sangat mengerti, kamu tidak bisa keras padanya, jika masih terus begitu, surat nikah kita berdua tidak akan bisa di buat.”

“Aku kali ini akan tegas.” Aku mengepalkan tangan meyakinkan.

Steven akhirnya tertawa karena gerakan kecilku, “Aku pergi, akan lebih cepat melepaskan.”

Aku tidak bisa membantah perkataan Steven, akhirnya hanya bisa mengangguk, menyetujui permintaan dia.

Tapi siapa yang menyangka saat aku dan Steven ke rumah Jason, baru tahu Jason sudah kembali ke Shanghai.

Aku masih ragu apakah harus ke Shanghai, Steven sudah mengemudikan mobil ke bandara.

Sambil mendengar dia memerintahkan, supaya orang dia menyiapkan pesawat pribadi.

Aku dan Steven tidak menunggu, langsung naik pesawat pribadi Steven terbang ke Shanghai.

“Ini terlalu mewah, kita bisa membeli tiket pesawat dua hari lagi.”

Baru sebentar saja, putri tertua keluarga Demina, sudah menjadi orang yang sangat perhitungan untuk melewati hari.

Mengingat itu, pemikiran dalam hatiku ku tekan dengan kejam.

“Membeli tiket pesawat harus menunggu, lagipula sekarang ramai, jika tidak terbang dengan pesawat pribadi, mungkin kamu tidak bisa kembali.”

Baiklah! Sifat orang kaya.

Aku ingat kemarin Steven karena cemburu, menyiksaku semalaman, tidak tahan untuk tidak mencintai pria lucu ini.

Saat aku sampai di bandara Shanghai, tiba-tiba aku merasa melihat masa lalu.

Saat pergi dari sini, aku masih di paksa untuk pergi mendonorkan darah, saat itu hatiku sangat sakit, kecewa.

Tapi sekarang, aku malah dengan perasaan lain kembali.

Aku baru menyadari, sejak aku kembali ke identitas asliku, aku benar-benar seperti terlahir kembali, dua kepribadian yang menyatu, di tubuhku terasa bertentangan dan terasa alami.

Aku di perusahaan masih ada pekerjaan, tapi karena di bawa pergi untuk mendonorkan darah, baru terpaksa pergi dari sini.

Steven mendengar kata-kataku, ekspresi wajahnya mendingin:”Kamu tenang saja, orang-orang yang berbuat jahat padamu, aku akan bantu kamu pelan-pelan balas.”

“Ada beberapa hal, aku lebih rela turun tangan sendiri.” Aku mendongak, dengan wajah berani melihat Steven.

“Baik, kamu yang lakukan, aku membantu.” Steven melihatku sambil menahan senyum, tangannya mengelus lembut kepalaku.

Lalu membuka pintu mobil, agar aku masuk ke dalam: “Naiklah!”

Dengan cepat dia juga naik ke mobil, berkata kepadaku:” Jason kembali, karena perusahaan Steven sedang bersaing dengan Justin sebuah proyek, dia harus cepat kembali.”

“Kenapa kamu tidak sibuk bekerja?” mendengar kata-kata Steven, aku menoleh bertanya padanya, dan pada saat bersamaan ada rasa bersalah.

Sepertinya karena bersamaku, waktu kerja Steven jadi lebih sedikit, tampaknya benar-benar kekuatan wanita cantik.

“Sebelumnya karena bosan tidak ada hal yang bisa dilakukan, menggunakan pekerjaan mematikan diri sendiri, tapi sekarang sudah tidak sama lagi, aku adalah orang yang mempunyai istri, tentu saja tidak bisa terus sibuk bekerja.” Sambil berkata, Steven menyeringai dan menatapku.

Wajahku memerah karena kalimat istri yang diucapkan dia.

“Siapa istrimu?” Aku tidak tahan menertawakan dia.

“Waktu kamu berumur 3 tahun sudah aku putuskan, kamu bilang kamu bukan istriku?” Steven menjawab.

Aku tiba-tiba teringat, dulu waktu kecil sangat senang bermain rumah-rumahan dengan Steven, aku menjadi istri, dia menjadi suami.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu