Perjalanan Selingkuh - Bab 117 Menutupi Kondisi (1)

“Sudah lah, lagi pula sekarang sudah tidak apa-apa, seharusnya cukup dirawat saja sudah cukup.”

Sisi duduk dikursi dengan kesal, memelototiku sambil berkata :“Kamu tahu tidak betapa bahayanya kamu? kamu itu berdarah RH negatif, apakah kamu tidak tahu?”

Darah RH negatif? sungguh tak disangka ternyata aku memiliki golongan darah semacam ini.

Dari kecil sampai besar, aku belum pernah memeriksa golongan darah, juga tak menyangka bisa bertemu dengan hal seperti ini.

Tapi tak ku sangka, waktu aku memeriksa ke dokter dia tidak bilang apa-apa.

“Aku tidak tahu, aku juga tidak pernah cek golongan darah, tahu dari mana. ” aku berkata sambil tersenyum pahit.

“Aku pergi ke Rumah Sakit untuk membuat perhitungan, dasar kurang ajar mereka.”

Sisi pergi, kali ini aku tidak menahannya, sebenarnya, kali ini benar-benar menyusahkan orang, bagaimanapun harus memberiku sedikit bocoran! Hanya mengatakan cocok, tidak memberi tahu golongan darah ku, aku juga ceroboh karena tidak memperhatikan masalah ini.

Aku telah menunggu lama namun Sisi tak kunjung kembali, yang datang malah Steven.

“Bagaimana kamu bisa datang?” aku sedikit gugup melihatnya.

Aku tak menyangka Steven bisa datang melihatku, aku ingat aku tidak memberitahu dia soal masalah cangkok sumsung tulang belakang ku .

“Kamu harus transfusi darah, Rumah Sakit tidak ada, kebetulan ada yang mengirim ke group orang yang bergolongan darah khusus, dan golongan darahku sama denganmu.” Steven mengangkat kepala menatapku.

Aku langsung mengerti, aku menoleh kearah kantong darah.

Sejujurnya, aku fobia darah, sekali melihat aku langsung merasa pusing berkunang-kunang, aku memaksakan diri untuk tidak memperhatikan, tapi sekarang mendengar Steven berkata seperti itu, aku merasakan lebih tenang, bahkan kantong darah yang ada didepan mataku saja tidak membuatku takut.

Seolah kantong darah merah itu telah berubah semua menjadi bentuk hati yang merah dan penuh cinta.

“Hanya mencangkok sebuah tulang sumsum saja, aku sungguh tak menyangka akan berakibat seperti ini. ”

Steven melihatku dan tersenyum dingin : “Jika badanmu sehat maka tidak berefek apa pun, tapi masalahnya, kondisi tubuhmu tidak baik.”

“Dokter yang bertanggung jawab dan Farad adalah teman kuliah, sekarang sedang mengejar Farad, jadi dia menyembunyikan kondisimu darimu.” Steven menjelaskan kepadaku.

Aku hanya tahu mereka berdua teman sekolah, tidak tahu masih ada hubungan lain seperti ini.

Awalnya aku pikir Farad orangnya lumayan baik, hanya saja waktu itu terpaksa sampai tidak berdaya, tetapi dia malah mencelakaiku dua kali.

Sejujurnya, ini membuatku merasa, lain kali harus lebih hati-hati.

Demi putrinya Farad bahkan tega membuatku keguguran bahkan memasang spiral dirahimku, bahkan berbohong soal masalah penyakit juga bisa ditebak semuanya, aku hanya dapat berkata kalau aku adalah seorang yang bodoh, selalu saja masuk jebakan orang lain.

“Jika dia mengatakan padaku yang sebenarnya, aku juga akan membantunya, tapi setidaknya ada persiapan, kebetulan golongan darahmu cocok denganku, kalau tidak, apa dia akan mempertimbangkan keselamatanku?”

Sejujurnya, hatiku sangat sedih sekali.

Aku juga tahu, Farad tidak percaya padaku, takut setelah tahu kondisi tubuhku sendiri aku akan mengurungkan niat.

Dia tidak berani bertaruh, dan ini manusiawi.

Ketika Sisi kembali, dia melihat Steven, ia tercengang sesaat, lalu pura-pura seperti tidak melihat, berkata padaku, “Kali ini, aku pasti akan membantumu menuntut.”

“Setelah kamu pergi apa katanya?”

“Masih bisa bilang apalagi, dia pikir kamu sudah tahu golongan darahmu sendiri, tapi untuk masalah kekurangan darah ditengah-tengah semua ini ia sungguh merasa bersalah.” bicara soal ini, Sisi tersenyum dingin.

Alasan ini sungguh cukup bagus… …

“Tuntutlah!” kataku pada Sisi.

Intinya yang mau ku tolong Helen, bukan Farad.