Perjalanan Selingkuh - Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak

“Di mana tempat ini?” Aku melihat sekumpulan orang sedang olahraga lari, tidak menahan diri, aku berbalik dan bertanya pada Fuji, hatiku dipenuhi tanda tanya.

“Seperti yang kamu pikirkan, pelatihan tentara bayaran domestik.”

Fuji berkata, sambil berjalan ke tempat latihan, lalu berjalan ke bar horisontal, dengan santai membuat beberapa pull up perut.

“Dulu, aku ingin keluar dari sini, aku harus melakukan ini sebanyak tiga ratus kali, karena aku harus membuat mereka menurutiku, jadi aku harus berbuat lebih baik daripada mereka dan melampaui rekor mereka.”

Fuji turun dan berkata padaku.

“Tahukah kamu? Sebagian besar dari orang-orang ini adalah prajurit tua yang telah pensiun, mereka sangat kuat, kalau ingin memenangkan mereka, aku benar-benar harus berusaha, aku masuk ke sini pada usia 13 dan tinggal di sini selama tiga tahun.”

Ketika berkata, mata Fuji melintasi tatapan mengenang.

“Kamu telah melampaui mereka dalam lima tahun?” Aku mengangkat kepala dan bertanya pada Fuji.

Fuji menggelengkan kepalanya, “Dalam waktu dua tahun aku sudah melampaui mereka, namun aku butuh waktu tiga tahun untuk membuat mereka menurutiku.”

“Enam belas tahun, sangat hebat.” Aku menatap Fuji dengan kagum.

"Pada usia 16 tahun, semuanya hanyalah permulaan, apakah kamu menyangka semuanya berakhir begitu saja?” Fuji berkata sambil tersenyum pahit.

“Masih ada lagi?” Aku memandangnya dengan heran.

“Kemudian aku dikirim ke luar negeri selama dua tahun, di sana adalah kamp pelatihan tentara bayaran global dan pasukan khusus, aku tinggal di sana selama dua tahun sebelum lulus.”

Fuji mengatakan ini dan menunjukkan senyuman pahit: “Ketika semuanya masih dilindungi di menara gading, aku malah melakukan berbagai pelatihan, dan bahkan setelah berusia 18 tahun, aku mulai resmi bergabung sebagai tentara bayaran, dan kemudian mengikuti pasukan penjaga perdamaian dan melakukan tugas penjaga perdamaian di luar.”

Aku tahu semua ini tidak mudah, tetapi aku tidak menyangka Fuji akan lebih sulit dari yang kukira.

Sekarang, aku sama sekali tidak punya pikiran untuk mengambil kembali semua itu.

Dia melakukan begitu banyak usaha untuk itu, kalau aku mengambilnya kembali, aku benar-benar terlalu kejam.

“Ini sudah menjadi milikmu sejak lama, kamu menaklukkan mereka dengan kekuatanmu sendiri." Aku tersenyum berkata pada Fuji.

Fuji menggelengkan kepalanya, “Aku memberitahumu ini, bukan bertujuan seperti ini.”

Aku memandangnya dengan bingung.

Fuji mengalihkan pandangannya, dan berkata: “Apakah kamu tahu bagaimana aku bertemu dengan Sisi?”

Aku bingung dan menggelengkan kepala.

Aku pernah mendengar Sisi membicarakan Fuji, tetapi kesan Sisi terhadap dia sepertinya adalah sepupu Weni, seorang pemuda yang berkemampuan tinggi, menanggung seluruh keluarga Fu.

"Pada waktu itu, aku berusia empat belas tahun dan setiap hari menghadapi latihan yang berat, aku juga akan merasa kesal dan tidak nyaman, pernah sekali, ketika pelatih sedang pergi, aku menyelinap keluar dari gunung dan bertemu Sisi di luar, pada saat itu, dia hanya seorang gadis kecil, aku kelaparan dan perutku bergemuruh, dialah yang membawaku ke pegunungan, memetik buah-buahan liar untukku.”

Membicarakan ini, aku melihat wajah Fuji berekspresi bahagia.

Aku terkejut ternyata ada hubungan seperti itu di antara mereka berdua.

Namun aku merasa Sisi sudah lupa, kalau tidak dia tidak akan selalu merasa bingung, mengapa Fuji akan memilihnya, karena pergaulan diantara mereka berdua tidak dalam.

“Dia tidak mengingatmu, kan?” Aku menatap Fuji dengan penuh simpati.

Wajah Fuji penuh garis hitam: “Pada saat itu, karena latihan, jadi aku sangat hitam dan kurus, seperti monyet hitam, bagaimana mungkin bisa dibandingkan dengan sekarang.”

Setelah mendengar perkataan Fuji, aku menutup mulutku dan tersenyum tak terkendali.

Meskipun aku dan Fuji sudah bertahun-tahun tidak bertemu, tapi mungkin karena pernah bertemu sekali sebelum ingatanku kembali, jadi setelah bertemu lagi dengannya, kami bergaul dengan akrab.

“Sekarang, aku memiliki Sisi, kami menjalani hidup yang bahagia, aku tidak ingin hidup seperti dulu lagi, aku juga tidak rakus dengan kekuatan ini. Tentu saja, kalau kamu bisa menerimanya, maka itu akan menjadi yang terbaik bagiku.” Fuji menatapku dengan mata bersinar.

Aku segera menggelengkan kepala, “Aku tidak bisa, kamu telah melakukan begitu banyak usaha, lagipula kamu sudah memegang kendali selama ini, kalau ganti aku, tidak ada yang akan mendengarkanku juga!”

“Selama kamu mengikuti mereka berlatih dan memenuhi persyaratan mereka, semuanya akan baik-baik saja.” Fuji berkata dengan santai.

Aku memandangnya seperti orang bodoh: “Paman, saat itu kamu berusia 13 tahun, aku sekarang berusia 26 tahun, lengan dan kakiku jelas sudah sangat kaku.”

Sejujurnya, aku tidak takut menderita, tetapi kalau ingin membandingkan dengan para prajurit tua, bukankah kamu menyiksaku?”

Aku tidak berbakat, jadi tidak ada gunanya juga kalau berusaha!

Lagipula, pelatihan seperti ini hanya akan membahayakan tubuh.

Baiklah! Rakyat kecil seperti aku, hanya ingin hidup dan bekerja dengan tenang, dan hanya peduli dengan kesehatanku sendiri.

Seperti yang biasa kita katakan, kesehatan lebih penting dari apapun.

"Tidak apa-apa, ada Dokter Cina di sini, yang akan memberimu medis khusus untuk merawat tubuhmu.”

Selesai berkata, dia tersenyum padaku: “Kalau tidak, kamu menyangka bagaimana mungkin latihan seperti itu tidak akan menghancurkan tubuhku yang kecil ini?”

“Kamu masih kecil pada waktu itu, obat masih mempan pada tubuhmu, sekarang itu sudah tidak akan berguna bagi orang dewasa seperti aku.” Aku segera menggelengkan kepalaku.

Obat apaan, ini bukan cerita seni bela diri di TV, jangan menipuku, aku tidak akan percaya.

Aku pernah berpikir pelatihan seperti ini sangat sulit, tetapi aku tidak menyangka akan sesulit ini.

Akhirnya, karena tidak berani mencobanya, Fuji menertawakanku, “Linda, apakah ini membuatmu takut?”

Aku meliriknya, “Bukankah masih ada kamu? Kalau langit jatuh, masih ada Paman yang menahannya, jadi aku tidak perlu membuat apapun.”

Fuji mendengar perkataanku, dia menatapku dengan tatapan tak berdaya: “Lebih baik mengandalkan diri sendiri daripada orang lain, aku tidak mungkin bisa membantumu selamanya.”

Selesai berkata, dia menatapku dengan wajah serius: “Sudahlah, aku tidak menakutimu lagi, sebenarnya kalau kamu ingin langsung jadi, ada juga caranya.”

“Langsung jadi?”

Aku menggelengkan kepalaku, “Itu pasti lebih menyakitkan tubuh.”

Fuji menertawakanku: “Linda, kamu jangan terlalu meremehkan dirimu.”

Mendengar kata-kata Fuji, aku berkata dengan lembut, “Aku hanya ingin menikah dengan Steven dan punya anak! Tubuhku sudah pernah mengalami tiga kali keguguran, sudah berluka-luka.”

Mendengar perkataanku, Fuji terdiam.

Aku seorang wanita, tidak memiliki ambisi seperti itu.

Aku juga bukan anak muda yang gegabah lagi, aku harus memikirkan masa depan.

Aku ingin menikah dengan Steven, kemudian menjalani kehidupan yang bahagia, dan aku ingin memiliki anak milikku dan Steven, untuk menebus trauma yang disebabkan oleh keguguran.

Tidak ada yang bisa mengerti kepergian ketiga anak itu membuatku mengalami gangguan mental.

Lumayan lama kemudian, Fuji berkata padaku, “Aku akan membantumu memikul beban terlebih dahulu, dan selain itu, karena kamu seorang wanita, kamu hanya perlu fokus melatih kecepatan tubuhmu, kamu bisa belajar cara membunuh, tenanglah, aku akan menemukan guru yang terbaik, aku jamin tidak akan melukai tubuhmu.”

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu