Perjalanan Selingkuh - Bab 23 Dua Pertimbangan

Bab 23 Dua Pertimbangan

 

Sejak aku sadarkan diri, aku benar-benar tidak berani menanyakan Steven mengenai keguguranku, karena anak pun sudah pergi, tidak ada gunanya aku mengungkit masalah itu lagi.

 

Yang paling kutakuti adalah, aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskan padanya.

 

Sebelumnya, aku takut Steven tidak dapat menerima anak ini, sekarang, aku tidak tahu bagaimana berkata padanya, aku pernah mengandung anaknya dan tidak dapat menjaganya dengan baik.

 

Tentu saja, aku ingin Ia mengetahuinya, tetapi kita pasti akan memilih untuk tidak terluka.

 

Pagi hari, ada polisi mencariku, bertanya padaku mengenai masalah kemarin, aku langsung menjawabnya dengan dingin, jalankan berdasarkan prosedur hukum.

 

Pada sore harinya, ibu dan ayah mertuaku datang menjengukku di rumah sakit, aku pun tidak mengerti bagaimana mereka bisa mengetahui nomor kamarku.

 

Karena Steven sedang tidak ada, hanya ada seorang perawat, aku tidak dapat menghindari ibu dan ayah mertua ku yang ingin menjengukku.

 

Ibu mertuaku yang melihat aku sadarkan diri, langsung dengan benci dan hebohnya:"Linda, kamu sudah berselingkuh di belakang anakku, sampai hamil, anakku menghajarmu sekali memang kenapa?  Kalau dulu ada orang sepertimu, sudah di kurung di dalam kandang babi."

 

Suara ibu mertuaku sangat keras, begitu teriak, semua orang langsung menengok ke arah ku, semua orang di dekat pintu melihat apa yang sedang terjadi.

 

"Anakmu, David, sudah lebih dulu berselingkuh, bukan hanya hamil, juga meminjam uang bank untuk membelikan selingkuhannya itu rumah. Bahkan selingkuhannya itu sudah membahayakan anak di dalam kandunganku, aku berselingkuh adalah untuk membalas dendam padanya."

 

Saat ini aku sudah tidak punya muka, untuk apa lagi aku menutup-nutupi keburukan David?

 

"Kamu sembarangan bicara---Aku akan menghajarmu sekali. Lihat saja, aku akan merobek mulutmu." Ibu mertuaku menonjokku dengan kencang.

 

Di saat-saat kritis seperti ini, perawat berusaha menahan ibu mertuaku dan langsung menekan bel di sebelah kasurku.

 

Lalu suster dan dokter langsung datang memisahkanku dengan ibu mertuaku.

 

"Orang sakit perlu banyak istirahat, kalian di sini untuk apa ribut-ribut seperti ini?" dokter yang mengenakan jubah putih itu membentak ibu mertuaku.

 

Ibu mertuaku dibentak hingga tidak berani berkata, tetapi tatapan matanya yang setajam pisau itu tidak berhenti menatapku.

 

Ibu mertuaku yang memang terlihat jahat dari luar, jika dibandingkan dengan reaksi ayah mertuaku yang dingin dan diam, ayah mertuaku tetap terlihat lebih kejam. Aku masih sangat ingat, saat David menghajarku, ayah mertuaku malah berkata, asal tidak menghajarnya hingga mati tidak apa-apa.

 

Mengingat kata-kata itu, hati terasa sakit, Aku menikah dengan David selama 3 tahun, saat sebelum Ia berselingkuh, aku sangat menghormatinya, tidak hanya setiap bulan aku mengirimkannya uang belanja sehari-hari, aku juga sering membelikan mereka baju. Setiap hari aku menelepon mereka untuk menyapanya, tetapi tidak menyangka setelah kejadian ini terjadi, mereka menjadi sejahat ini.

 

Tetapi kalau mereka masih membela David, aku memiliki alasan untuk pergi, anak di dalam perutku pun tidak mungkin keguguran.

 

Karena sudah diperingati dokter, ayah mertuaku menahan emosi ibu mertuaku, kepada dokter berkata:"Kami adalah keluarganya, Ia adalah ibu mertuanya, saya adalah ayah mertuanya, kami tidak ada maksud lain, hanya ingin mengatakan beberapa kata saja."

 

Dokter menatapku, tatapannya penuh dengan tanda tanya.

 

Aku langsung membuka mulutku:"Silahkan kalian bertanya!"

 

Saat dokter akan segera beranjak pergi, aku langsung memanggilnya:"Kalian tunggu di sini! Kalian lihat tubuhku tidak dapat bergerak seperti ini, kalau terjadi hal yang tidak-tidak...."

 

Aku belum selesai bicara, dokter sudah mengerti maksudku, awalnya yang sudah mengarah ke pintu untuk pergi, langsung terhenti.

 

Wajah ayah mertuaku sangat buruk, dan berjalan ke arahku dan berdiri di sebelah kasurku dan berkata:"Kamu katakan kepada polisi untuk melepaskan David."

 

"Mengenai masalah ini, aku tidak dapat menjanjikannya."Aku mengatakannya dengan dingin.

 

Pada saat itu, Ia menganiayaku tanpa ampun, ayah mertuaku pun juga dengan sangat kejam memperlakukanku saat itu. Sekarang ingin aku membebaskan David, kenapa mereka sangat tidak tahu malu.

 

"Dia adalah suamimu, dan juga masalah ini kamu yang lebih dulu memulainya, kalau bukan karena kamu berselingkuh dan mengandung anak orang lain, David mana mungkin main tangan denganmu?"  Ayah mertuaku menatap wajahku dengan tatapan muak, mengatakan begitu banyak perkataan, tujuannya hanya untuk menekanku.

 

"Apa? Pria boleh berlingkuh, wanita tidak boleh? Ia berselingkuh dengan rekan kerjanya, dan wanita itu pun juga hamil, aku mencarinya untuk berdiskusi, malah membahayakan anakku. Sedangkan suamiku! Setiap malam menemani selingkuhannya, aku sangat frustasi dan ingin bercerai, tetapi aku menyadari Ia sudah meminjam uang bank sebesar 6 milyar untuk membelikan selingkuhannya rumah. Kalau aku bercerai, aku akan menanggung hutangnya, aku harus bagaimana?"

 

Aku tidak bisa hanya melihat mereka mengkritikku, dan membiarkan mereka yang tidak tahu masalah sebenarnya menginjak-nginjakku.

 

"Coba kalian katakan, keluarga seperti ini, laki-laki seperti ini, masih harus dipertahankan?" Begitu aku mengatakannya, aku langsung meneteskan air mata, dan membasahi bantalku.

 

"Laki-laki berselingkuh, sebagai wanita pun juga harus berintropeksi diri, yang perlu kamu lakukan adalah menarik kembali hati suami, kamu malah membalas dendam?" Ayah mertuaku menatapku dengan lembut.

 

David berselingkuh, harus refleksikan diri, tidak dapat menarik kembali hati suami, aku membalas dendam seperti ini bagaikan wanita murahan.

 

Masalah ini, benar-benar tidak adil bagi wanita.Ini adalah hasil dari perbudakan wanita selama beribu-ribu tahun. Laki laki berselingkuh disebut sebagai cinta kasih, sedangkan wanita berselingkuh disebut sebagai wanita murahan.

 

Pemikiran ayah mertuaku yang kuno, benar-benar menganggap pemikiranku sebagai pemikiran yang buruk. Tatapan matanya terlihat sangat muak, seperti sedang melihat benda yang kotor.

 

"Kekasihnya sudah membahayakan anakku, aku pun tidak pernah membalas dendam pada anaknya, sedangkan aku? Anakku tidak tahu apa-apa, hanya karena kekejaman David, kekejaman kalian, anakku belum sempat melihat dunia ini, malah sudah pergi, bagaimana aku memaafkan kalian?"

 

Aku dengan sangat emosional melihat mereka, dengan sangat bencinya, aku memegang kuat-kuat kasurku, sehingga ekpresiku tidak begitu menyeramkan.

 

"Itu adalah anak hasil perselingkuhanmu---"

 

Ibu mertuaku mendengar perkataanku, Ia sangat marah padaku, pada saat mengetahui aku hamil Ia sangat senang, sekarang Ia penuh dengan kebencian padaku.

 

"Duk!" suara sekantong apel menimpa bahu ibu mertuaku.

 

Terdengar suara Sisi dari dalam ruang rawat inap pasien:"Maaf, penglihatanku tidak baik, aku tidak sengaja menjatuhkannya."

 

Buah apel yang tidak begitu besar itu, membuat rambut ibu mertuaku menjadi berantakan, terlihat ada sedikit kebencian padanya, lalu menghadap kepadanya:"Kamu siapa? sangat tidak tahu sopan santun kepada orang tua, aku akan membantu ibu mu mengajarkan kamu____"

 

Begitu mengatakannya, ibu mertuaku langsung ingin bertengkar denganku.

 

Aku langsung menghindar. Untung saja ayah mertuaku dengan cepat membantunya, kalau tidak Ia akan terjatuh.

 

Sisi meletakkan buah apel yang ada di tangannya, lalu aku menatap ibu dan ayah mertuaku:"Kalian jangan mengira kalian dapat dengan mudah mem-bullyku, aku beritahu kalian, selama aku ada, jangan harap kalian dapat menyentuhnya sedikitpun."

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu