Perjalanan Selingkuh - Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
Tapi aku tidak menyangka bahwa adegan tadi seperti kebenaran dalam sekejap, beberapa gerakan ini tertanam didalam pikiran, secara alami dapat mengambil cabang untuk berlatih seni bela diri, tidak asingnya seperti sudah melakukannya berkali-kali.
“Ini adalah kesempatanmu, hargailah dengan baik!”
Perkataan Steven masuk ke dalam telingaku, aku memusatkan pikiran, gerakan di tangan tidak berhenti.
Gerakan terakhir dalam seni bela diri selesai, aku melihat ke arah Steven, bertanya sambil menjulurkan lidah dengan nakal: “Bagaimana?”
Aku yang sekarang seperti anak kecil yang menunggu untuk dipuji, aku berharap bisa mendapatkan pujiannya.
“Bagus, sangat pintar.” Steven mengangguk ke arahku dengan pasti.
Hatiku tiba-tiba seperti makan madu.
“Tunggu aku selesai mengikuti sesi pelatihan, aku akan mengajarimu.” Aku berjanji pada Steven dengan penuh semangat.
“Ini adalah gerakan yang dipraktikkan oleh wanita, meski gerakannya sangat bagus, tapi menggunakan pedang di zaman modern tetap saja tidak cocok, aku malah berharap bisa menemukan set teknik tinju.”
Setelah berkata, Steven melihat ke sekeliling dalam waktu yang lama.
Steven melihatnya dengan teliti, aku hanya bisa berdiri di sampingnya dengan diam dan tidak berani menganggunya.
Pada akhirnya, Steven berhenti di papan catur yang ada di atas meja batu.
Terdapat dua buah bidak hitam dan putih di atas papan catur itu, semuanya terbuat dari batu giok.
“Waktu sudah berlalu begitu lama, apakah bidak ini belum dipindahkan?” Aku sedikit penasaran setelah melihat catur itu, aku tidak tahan lagi dan bertanya.
Setelah Steven mendengarkan ini, matanya bersinar terang, jari tangan menggerakkan bidak yang ada di atas catur.
“Bidak ini adalah mekanismenya, bidak tidak bisa diturunkan setelah dipasang di atas, tapi malah bisa dipindahkan.”
Hanya melihat setelah Steven memindahkan beberapa bidak, kemudian melihat meja batu ini perlahan-lahan terbuka dari tengah, memperlihatkan tempat yang berukuran persegi didalam.
“Apa yang terjadi?” Aku tidak tahan lagi dan bertanya sambil melihat Steven.
Meski ini adalah mekanismenya, tapi aku tidak percaya bahwa ini hanya menggerakkan beberapa bidak dengan asal langsung bisa membuka tempat ini, kalau begitu Steven menggerakkan beberapa bidak itu pasti bukan menggerakkannya dengan asal.
Setelah mendengar pertanyaanku, Steven menjawab: “Tadi bidak hitam menempati posisi menang, aku berpikir jika membantu bidak putih menang dari bidak hitam, konsekuensi apa yang akan terjadi, tidak menyangka bahwa ini benar-benar merupakan cara untuk membuka mekanismenya.”
“Pemilik ini pasti merupakan orang yang suka bermain catur, dia bahkan menggunakan papan catur untuk membuat mekanisme, jika bukan kamu mengerti keterampilan catur, mungkin saja ingin membuka mekanisme ini benar-benar tidak begitu mudah.”
“Tidak hanya harus mengerti keterampilan catur, aku baru saja mengamati papan catur ini dan juga mengamati cara memosisikan bidak putih ini, aku menganggap diriku sendiri sebagai pemain yang memainkan bidak putih, aku berpikir langkah mana yang akan aku jalan, mekanisme papan catur ini terlihat sederhana, tapi langkah yang kamu jalan berbeda dengan langkah orang yang memosisikan papan catur ini, tidak akan bisa menang,”
Steven berkata sambil mengeluarkan kotak yang ada di bawah meja batu.
Kemudian membuka kotak itu.
Batu giok yang seukuran telapak tangan berkilauan dan memancarkan cahaya hijau, setelah mengeluarkannya dan melihatnya di tangan, bahkan bisa melihat cairan yang bercahaya didalam.
“Apa ini?” Aku tidak tahan lagi dan bertanya kepada Steven.
Steven juga tampak bingung, tapi dengan cepat pandangannya langsung jatuh didalam kotak itu.
Itu adalah dua buku yang berjudul ‘The Scrolls Marked’, yang satunya menuliskan metode mental yang disebut strategi Yin dan Yang, di atasnya tertulis bahwa Yang untuk pria dan Yin untuk wanita, keduanya saling melengkapi dan bisa melakukan kultivasi ganda.
Setelah melihat pengantar di atas, wajahku tiba-tiba memerah.
Kata ‘kultivasi ganda’ ini sudah tidak asing lagi, jangankan mengatakan bahwa deskripsi kultivasi ganda didalam beberapa novel di internet sekarang, bahkan kata ‘kultivasi ganda’ ini ada di Taoisme dan Buddhisme yang serius.
Dapat dikatakan bahwa selama orang itu merupakan orang yang sudah dewasa, setelah mendengar kata kultivasi ganda, mereka pasti tahu apa yang akan terjadi.
Tapi aku tidak pernah menyangka bahwa tempat ini ada teknik kultivasi ganda.
Steven mengambil Strategi Yin dan Yang itu dengan serius dan melihatnya dengan serius.
Pada akhirnya, Steven mendongak dan berkata kepadaku dengan wajah senang: “Metode mental ini jauh lebih bagus dari apa yang kita dapatkan sebelumnya, kedepannya kita bisa mencobanya.”
“Lebih baik kamu melihat apa yang dituliskan didalam buku ‘The Scroll Marked’ yang satunya lagi!” Aku memelototi Steven dan mengingatkannya.
Steven meletakkan buku ‘The Scroll Marked’ di tangannya dan mengambil satunya lagi.
Pada akhirnya, hanya melihat Steven menatap benda di tanganku dengan mata yang bersemangat, wajah yang tidak bisa menahan ekspresi senang, dia berkata kepadaku: “Ternyata ini merupakan kalsedon yang dirumorkan itu.”
“Kalsedon?” Aku menatap Steven dengan tatapan sedikit bingung.
Aku benar-benar tidak terlalu mengerti dengan barang semacam ini, bahkan jarang mendengarnya.
“Kalsedon ini dituliskan didalam buku-buku kuno dan hanya sedikit orang yang pernah melihatnya, tapi ada beberapa deskripsi tentang benda ini. Benda semacam ini mengumpulkan roh langit dan bumi untuk bertumbuh secara alami, bisa dikatakan sebagai inti dari batu giok. Dan hanya batu giok yang bagus seperti ini baru bisa memilikinya. Kalsedon mewujudkan batu giok yang indah, batu giok yang indah juga mewujudkan kalsedon, seperti hubungan antara ayam dan telur.”
Setelah Steven mendeskripsinya semakin dalam, aku baru tahu bahwa betapa berharganya benda di tanganku, ini benar-benar merupakan harta tak ternilai yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Yang bisa diletakkan didalam kotak ini pasti merupakan harta tak ternilai, tapi tidak menyangka bahwa benda ini lebih berharga dari apa yang aku bayangkan.
Saat aku sedang berbicara dengan Steven, terdengar suara dari luar, Steven mengambil buku ‘The Scroll Marked’ dan kaledason, kemudian memasukkanya ke dalam jas, menarikku dan langsung bergerak ke samping untuk bersembunyi di bayang-bayang sudut rumah batu.
“Ada jejak kaki di sini, sepertinya ada orang yang datang lebih awal.”
Terdengar suara Rufin dari luar, hatiku tiba-tiba menjadi panik.
Kemudian terdengar suara Rufin yang rendah: “Dan juga ada jalan kecil yang dibersihkan oleh seseorang sesuai dengan metode pemecahan formasi, terlihat jelas bahwa ada orang yang sudah masuk terlebih dahulu.”
Selanjutnya terdengar suara Lulu yang bingung: “Tapi, hanya kita yang mempunyai cara untuk membuka tempat ini, bagaimana mungkin mereka bisa sampai di sini lebih dulu dari kita!”
“Kemungkinan ada orang yang bersembunyi di belakang kita dan masuk dalam menuai keuntungan dari kebingungan.”
Setelah berkata sampai sini, seseorang tiba-tiba bergerak ke sini dan langsung menyerang ke arahku dengan Steven.
Hatiku menjadi panik, karena ingin melindungi Steven, aku langsung menghunus sebuah pedang yang tidak tahu sudah berapa lama tergantung di dinding, kemudian bertarung dengan orang itu.
Sebelumnya tidak menyadari bahwa ada pedang ini, setelah bersembunyi dengan Steven di sini, aku baru menyadarinya.
Pedang ini tidak tahu terbuat dari logam apa, waktu sudah berlalu begitu lama, pedang ini sama sekali tidak berkarat.
Bahkan saat mencabutnya, permukaan pedang itu bersinar terang, tetap terlihat sangat tajam.
Terlihat jelas orang itu tidak menyangka bahwa gerakanku begitu cepat, orang itu masih belum sadar, aku sudah memotong sepotong lengan jasnya.
Saat ini, orang itu baru sadar kembali, merobek lengan bajunya dan mulai bertarung denganku.
Pada saat ini, Steven juga langsung bertarung dengan orang lainnya, Steven berkelahi sambil memanggilku: “Jangan memikirkan apapun, lakukan sesuai latihan sebelumnya.”
Setelah mendengar perkataan Steven, awalnya masih ditekan oleh orang ini, sekarang perlahan-lahan menjadi santai.
Kemudian berusaha mengingat adegan yang baru saja muncul di pikiran, kemudian mulai menggunakan pedang di tangan untuk melawan.
Awalnya aku masih belum terbiasa menggunakan pedang, tapi tidak lama kemudian, aku sudah mulai perlahan-lahan terbiasa dengannya.
Dari usaha keras sampai perlahan-lahan bisa berbagi pusat perhatian dengan orang ini.
Pada akhirnya, saat pria itu tidak memperhatikanku, aku langsung meletakkan pedang di lehernya.
“Hentikan!”
Aku menahan pria ini dan berkata kepada Rufin mereka.
Steven juga berhenti, perlahan-lahan mundur ke sebelahku.
Novel Terkait
You're My Savior
Shella NaviYour Ignorance
YayaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyMarriage Journey
Hyon SongPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya