Perjalanan Selingkuh - Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat

Tapi aku tidak menyangka bahwa adegan tadi seperti kebenaran dalam sekejap, beberapa gerakan ini tertanam didalam pikiran, secara alami dapat mengambil cabang untuk berlatih seni bela diri, tidak asingnya seperti sudah melakukannya berkali-kali.

“Ini adalah kesempatanmu, hargailah dengan baik!”

Perkataan Steven masuk ke dalam telingaku, aku memusatkan pikiran, gerakan di tangan tidak berhenti.

Gerakan terakhir dalam seni bela diri selesai, aku melihat ke arah Steven, bertanya sambil menjulurkan lidah dengan nakal: “Bagaimana?”

Aku yang sekarang seperti anak kecil yang menunggu untuk dipuji, aku berharap bisa mendapatkan pujiannya.

“Bagus, sangat pintar.” Steven mengangguk ke arahku dengan pasti.

Hatiku tiba-tiba seperti makan madu.

“Tunggu aku selesai mengikuti sesi pelatihan, aku akan mengajarimu.” Aku berjanji pada Steven dengan penuh semangat.

“Ini adalah gerakan yang dipraktikkan oleh wanita, meski gerakannya sangat bagus, tapi menggunakan pedang di zaman modern tetap saja tidak cocok, aku malah berharap bisa menemukan set teknik tinju.”

Setelah berkata, Steven melihat ke sekeliling dalam waktu yang lama.

Steven melihatnya dengan teliti, aku hanya bisa berdiri di sampingnya dengan diam dan tidak berani menganggunya.

Pada akhirnya, Steven berhenti di papan catur yang ada di atas meja batu.

Terdapat dua buah bidak hitam dan putih di atas papan catur itu, semuanya terbuat dari batu giok.

“Waktu sudah berlalu begitu lama, apakah bidak ini belum dipindahkan?” Aku sedikit penasaran setelah melihat catur itu, aku tidak tahan lagi dan bertanya.

Setelah Steven mendengarkan ini, matanya bersinar terang, jari tangan menggerakkan bidak yang ada di atas catur.

“Bidak ini adalah mekanismenya, bidak tidak bisa diturunkan setelah dipasang di atas, tapi malah bisa dipindahkan.”

Hanya melihat setelah Steven memindahkan beberapa bidak, kemudian melihat meja batu ini perlahan-lahan terbuka dari tengah, memperlihatkan tempat yang berukuran persegi didalam.

“Apa yang terjadi?” Aku tidak tahan lagi dan bertanya sambil melihat Steven.

Meski ini adalah mekanismenya, tapi aku tidak percaya bahwa ini hanya menggerakkan beberapa bidak dengan asal langsung bisa membuka tempat ini, kalau begitu Steven menggerakkan beberapa bidak itu pasti bukan menggerakkannya dengan asal.

Setelah mendengar pertanyaanku, Steven menjawab: “Tadi bidak hitam menempati posisi menang, aku berpikir jika membantu bidak putih menang dari bidak hitam, konsekuensi apa yang akan terjadi, tidak menyangka bahwa ini benar-benar merupakan cara untuk membuka mekanismenya.”

“Pemilik ini pasti merupakan orang yang suka bermain catur, dia bahkan menggunakan papan catur untuk membuat mekanisme, jika bukan kamu mengerti keterampilan catur, mungkin saja ingin membuka mekanisme ini benar-benar tidak begitu mudah.”

“Tidak hanya harus mengerti keterampilan catur, aku baru saja mengamati papan catur ini dan juga mengamati cara memosisikan bidak putih ini, aku menganggap diriku sendiri sebagai pemain yang memainkan bidak putih, aku berpikir langkah mana yang akan aku jalan, mekanisme papan catur ini terlihat sederhana, tapi langkah yang kamu jalan berbeda dengan langkah orang yang memosisikan papan catur ini, tidak akan bisa menang,”

Steven berkata sambil mengeluarkan kotak yang ada di bawah meja batu.

Kemudian membuka kotak itu.

Batu giok yang seukuran telapak tangan berkilauan dan memancarkan cahaya hijau, setelah mengeluarkannya dan melihatnya di tangan, bahkan bisa melihat cairan yang bercahaya didalam.

“Apa ini?” Aku tidak tahan lagi dan bertanya kepada Steven.

Steven juga tampak bingung, tapi dengan cepat pandangannya langsung jatuh didalam kotak itu.

Itu adalah dua buku yang berjudul ‘The Scrolls Marked’, yang satunya menuliskan metode mental yang disebut strategi Yin dan Yang, di atasnya tertulis bahwa Yang untuk pria dan Yin untuk wanita, keduanya saling melengkapi dan bisa melakukan kultivasi ganda.

Setelah melihat pengantar di atas, wajahku tiba-tiba memerah.

Kata ‘kultivasi ganda’ ini sudah tidak asing lagi, jangankan mengatakan bahwa deskripsi kultivasi ganda didalam beberapa novel di internet sekarang, bahkan kata ‘kultivasi ganda’ ini ada di Taoisme dan Buddhisme yang serius.

Dapat dikatakan bahwa selama orang itu merupakan orang yang sudah dewasa, setelah mendengar kata kultivasi ganda, mereka pasti tahu apa yang akan terjadi.

Tapi aku tidak pernah menyangka bahwa tempat ini ada teknik kultivasi ganda.

Steven mengambil Strategi Yin dan Yang itu dengan serius dan melihatnya dengan serius.

Pada akhirnya, Steven mendongak dan berkata kepadaku dengan wajah senang: “Metode mental ini jauh lebih bagus dari apa yang kita dapatkan sebelumnya, kedepannya kita bisa mencobanya.”

“Lebih baik kamu melihat apa yang dituliskan didalam buku ‘The Scroll Marked’ yang satunya lagi!” Aku memelototi Steven dan mengingatkannya.

Steven meletakkan buku ‘The Scroll Marked’ di tangannya dan mengambil satunya lagi.

Pada akhirnya, hanya melihat Steven menatap benda di tanganku dengan mata yang bersemangat, wajah yang tidak bisa menahan ekspresi senang, dia berkata kepadaku: “Ternyata ini merupakan kalsedon yang dirumorkan itu.”

“Kalsedon?” Aku menatap Steven dengan tatapan sedikit bingung.

Aku benar-benar tidak terlalu mengerti dengan barang semacam ini, bahkan jarang mendengarnya.

“Kalsedon ini dituliskan didalam buku-buku kuno dan hanya sedikit orang yang pernah melihatnya, tapi ada beberapa deskripsi tentang benda ini. Benda semacam ini mengumpulkan roh langit dan bumi untuk bertumbuh secara alami, bisa dikatakan sebagai inti dari batu giok. Dan hanya batu giok yang bagus seperti ini baru bisa memilikinya. Kalsedon mewujudkan batu giok yang indah, batu giok yang indah juga mewujudkan kalsedon, seperti hubungan antara ayam dan telur.”

Setelah Steven mendeskripsinya semakin dalam, aku baru tahu bahwa betapa berharganya benda di tanganku, ini benar-benar merupakan harta tak ternilai yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Yang bisa diletakkan didalam kotak ini pasti merupakan harta tak ternilai, tapi tidak menyangka bahwa benda ini lebih berharga dari apa yang aku bayangkan.

Saat aku sedang berbicara dengan Steven, terdengar suara dari luar, Steven mengambil buku ‘The Scroll Marked’ dan kaledason, kemudian memasukkanya ke dalam jas, menarikku dan langsung bergerak ke samping untuk bersembunyi di bayang-bayang sudut rumah batu.

“Ada jejak kaki di sini, sepertinya ada orang yang datang lebih awal.”

Terdengar suara Rufin dari luar, hatiku tiba-tiba menjadi panik.

Kemudian terdengar suara Rufin yang rendah: “Dan juga ada jalan kecil yang dibersihkan oleh seseorang sesuai dengan metode pemecahan formasi, terlihat jelas bahwa ada orang yang sudah masuk terlebih dahulu.”

Selanjutnya terdengar suara Lulu yang bingung: “Tapi, hanya kita yang mempunyai cara untuk membuka tempat ini, bagaimana mungkin mereka bisa sampai di sini lebih dulu dari kita!”

“Kemungkinan ada orang yang bersembunyi di belakang kita dan masuk dalam menuai keuntungan dari kebingungan.”

Setelah berkata sampai sini, seseorang tiba-tiba bergerak ke sini dan langsung menyerang ke arahku dengan Steven.

Hatiku menjadi panik, karena ingin melindungi Steven, aku langsung menghunus sebuah pedang yang tidak tahu sudah berapa lama tergantung di dinding, kemudian bertarung dengan orang itu.

Sebelumnya tidak menyadari bahwa ada pedang ini, setelah bersembunyi dengan Steven di sini, aku baru menyadarinya.

Pedang ini tidak tahu terbuat dari logam apa, waktu sudah berlalu begitu lama, pedang ini sama sekali tidak berkarat.

Bahkan saat mencabutnya, permukaan pedang itu bersinar terang, tetap terlihat sangat tajam.

Terlihat jelas orang itu tidak menyangka bahwa gerakanku begitu cepat, orang itu masih belum sadar, aku sudah memotong sepotong lengan jasnya.

Saat ini, orang itu baru sadar kembali, merobek lengan bajunya dan mulai bertarung denganku.

Pada saat ini, Steven juga langsung bertarung dengan orang lainnya, Steven berkelahi sambil memanggilku: “Jangan memikirkan apapun, lakukan sesuai latihan sebelumnya.”

Setelah mendengar perkataan Steven, awalnya masih ditekan oleh orang ini, sekarang perlahan-lahan menjadi santai.

Kemudian berusaha mengingat adegan yang baru saja muncul di pikiran, kemudian mulai menggunakan pedang di tangan untuk melawan.

Awalnya aku masih belum terbiasa menggunakan pedang, tapi tidak lama kemudian, aku sudah mulai perlahan-lahan terbiasa dengannya.

Dari usaha keras sampai perlahan-lahan bisa berbagi pusat perhatian dengan orang ini.

Pada akhirnya, saat pria itu tidak memperhatikanku, aku langsung meletakkan pedang di lehernya.

“Hentikan!”

Aku menahan pria ini dan berkata kepada Rufin mereka.

Steven juga berhenti, perlahan-lahan mundur ke sebelahku.

Novel Terkait

Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu