Perjalanan Selingkuh - Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)

"Keluarga Sisi sedang mempersiapkan tunangan untuk Sisi, pasangannya adalah anak dari Keluarga Mario, Keluarga Mario yang sangat terkenal itu, walaupun anaknya sedikit berantakan tetapi banyak sekali wanita-wanita cantik yang suka dengannya." Steven dengan cueknya berkata.

"Tunangan?" Aku tidak menyangka hal ini akan terjadi, baru saja beberapa hari.

Dan juga Sisi tidak pernah mengatakan hal ini padaku.

Mungkin Sisi tahu kalau bercerita ke aku pun tidak ada gunanya ya!

Berdasarkan yang aku kenal, Sisi tidak akan menyetujui hubungan pernikahan yang seperti ini, lagi-lagi aku teringat HP Sisi yang aku telepon tidak tersambung, hati benar-benar merasa khawatir.

"Aku ingin bertemu dengan Sisi."

HP Sisi di telepon tidak tersambung, hatiku sangat khawatir.

Sejujurnya saja, aku merasa kalau diriku ini tidak berguna, tidak peduli hal apapun terjadi Sisi selalu membantuku, sedangkan di saat Sisi yang memiliki masalah, aku benar-benar tidak dapat membantunya.

"Mungkin kamu tidak dapat bertemu dengannya."

Steven menjawabnya dengan yakin.

"Tidak peduli bagaimana, aku akan pergi ke Jakarta, tolong kamu beritahu aku alamat keluarga Sisi, aku pergi sendiri." Aku dengan keras kepala menatap Steven.

Kali ini, aku benar-benar harus pergi.

"Evan Mario menyukai Sisi, masalah ini, keluarga Sisi tidak dapat menolaknya, begitupun juga dengan Sisi." Steven menatapku dengan tatapan mata yang terlihat rumit.

"Hanya karena laki-laki bernama Evan Mario itu menyukai Sisi, jadi harus memaksa Sisi menikah dengannya? Ini bodoh sekali."

Aku sangat marah, dari sofa aku langsung berdiri dan melihat Steven dengan kemarahan.

"Menikah dengan keluarga Mario, memberikan banyak keuntungan untuk keluarga Sisi, dan juga, keluarga Sisi sangat merasa tidak enak dengan keluarga Mario."

Steven melihat keburukan wajahku, menghela nafas, lalu berkata: "Pernikahan untuk kelas atas itu adalah saling menguntungkan, dan tidak semaunya. Sisi adalah anak paling besar keluarganya, Ia memiliki tanggung jawab.”

"Aku tidak mengerti mengenai tanggung jawab atau tidak, aku hanya tahu, sebuah pernikahan adalah hal yang sangat penting bagi perempuan, kebahagiaan adalah harta yang tidak dapat tergantikan." Aku dengan sungguh-sungguh menjelaskan kepada Steven.

"Tetapi dalam siklus itu, ada banyak hal yang jauh lebih penting dari cinta."

Perkataannya membuatku teringat, dulu Sisi juga pernah mengatakan hal yang serupa.

Ia mengatakan kalau Ia adalah orang yang rasional, sehingga terhadap percintaan yang tidak berhasil, hanyalah mainan semata, tidak mungkin membawa dirinya sendiri masuk ke dalam percintaan itu.

Tetapi aku tahu, perkataannya memang sangatlah pintar, tetapi sebenarnya Adit telah membuatnya benar-benar memasuki percintaan.

"Adit? Dia tahu masalah ini?" Begitu teringat masalah Adit aku tidak tahan untuk menanyakannya kepada Steven.

"Dia berencana untuk pergi ke luar negeri, besok berangkat."

"Dia benar-benar bajingan." Aku tidak dapat menahan diri untuk mengatakan kata kasar ini.

"Dia itu penakut." Wajahku penuh dengan amarah menatap Steven.

"Dia dengan Sisi tidak mungkin, perpisahan ini pun bukan hal yang mudah baginya, tidak perlu melihat orang yang Ia sayangi menikah dengan orang lain." Steven berkata dengan nada yang datar.

"Dia sangatlah cupu, dia melarikan diri, tidak boleh, aku harus bertanya padanya."

Aku langsung berdiri dan pergi keluar.

"Kamu tunggu."

Steven memegang tanganku.

"Aku tahu kamu ingin mengatakan apa, aku hanya merasa kalau Adit tidak boleh pergi di saat seperti ini."

Aku tahu, Sisi memiliki perasaan kepada Adit, kalau di saat seperti ini Adit memilih untuk pergi, Sisi pasti akan sangat sedih.

Aku sangat sedih begitu memikirkan hal ini.

"Aku bisa memanggil Adit kesini." Steven menghela nafas.

Steven mengambil HP nya lalu menelepon Adit.

Tidak lama setelah telepon terputus, ada suara ketukan pintu.

Aku melihat ke arah luar melalui lubang di pintu, ternyata adalah Adit, cepat sekali sudah sampai ya!

Aku membuka pintu, melihat Adit dengan wajahnya yang lelah.

"Kamu datang dari tempat Sisi?" Aku terkejut melihatnya.

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu