Perjalanan Selingkuh - Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
Aku sudah pernah kehilangan dua anak, dan anak yang kukandung sekarang ini adalah kompensasi Tuhan untukku.
Tapi aku sekarang telah mengambil keputusan, aku tidak bisa kerja di perusahaan Steven lagi.
Pikirkan tentang itu, aku mencari pena dan kertas, menulis surat pengunduran diri, dan kemudian mengetuk pintu Sisi yang letaknya di seberang .
Sisi menatapku dengan terkejut setelah melihat aku pulang. "Bagaimana kamu bisa pulang begitu cepat?"
Saat dia berbicara, dia juga membiarkanku masuk.
"Aku bermaksud mengundurkan diri." Sambil mengatakan itu aku meletakkan surat pengunduran diri di atas mejanya: "Kalau Adit pulang nanti, tolong minta dia untuk menyerahkan surat ini untukku."
"Apa yang terjadi padamu? Baru saja aku menasehatimu tapi kamu tidak mau mendengarkanku, sekarang mengapa tiba-tiba langsung sadar?
Sisi menuangkanku segelas air dan meletakkannya di depanku, menatapku dengan aneh.
"Aku sudah hamil."
Begitu aku mengatakan ini, Sisi yang kebetulan sedang minum langsung tersedak dan batuk.
Butuh waktu lama untuk menstabilkan napasnya dan bertanya, "Kamu hamil? Apakah aku salah dengar?
"Tentu saja tidak. Hasilnya sudah keluar."
Sambil mengatakan itu, aku mengambil keluar diagnosa dokter dari tas, dalam laporan tertera aku sudah hamil empat minggu.
Sisi mengambil hasil pemeriksaan itu dan berkata, "Sejujurnya, menurutku senjatanya Steven benar-benar kuat juga ya. Bahkan untuk yang gersang seperti kamu juga bisa membuahkan hasil."
Kata-kata Sisi, membuatku memelototinya dengan nada marah membantah: "Enak saja, gersang gimana maksudmu?"
"Yah, aku salah deh, tapi mungkin itu takdir yang terjadi di antara kalian berdua."
Setelah itu, Sisi menoleh padaku dan berkata, "Apa yang akan kamu lakukan? Ingin menyingkirkannya? Atau mau melahirkannya?"
"Pertahankan, tentu saja." Aku tidak menyangka aku akan menjawabnya dengan begitu cepat.
"Apakah kamu akan membawanya untuk menaikkan statusmu atau kamu akan membesarkannya sendiri?" Sisi terus bertanya padaku.
"Aku akan membesarkannya sendiri." Aku mengelus perutku dan berbisik.
Aku tidak bodoh. Jika dengan aku seorang, aku tidak takut berhadapan dengan Sunni dan keluarga Demina. Tetapi sekarang aku tidak bisa begitu. Selama mereka menemukan sebuah kesalahan kecil saja, aku mungkin akan kehilangan anakku akibat kelalaian aku.
Jadi, aku tidak akan membiarkan mereka dan keluarga Steven tahu bahwa aku hamil, tetapi juga akan menjauh dari mereka.
"Sisi aku ingin pindah keluar kota." Aku mengelus perutku dan memikirkan ide ini.
"Kamu mau pindah kemana?" Suara Sisi terdengar penuh dengan keengganan yang kuat dan berat hati.
"Pindah kemana pun boleh, makin jauh dari sini, makin baik sehingga orang-orang itu tidak dapat menemukan aku."
Sisi menatapku lama dan berkata, "Selama kamu tidak bekerja di perusahaan Steven lagi, kan?" Kota ini sangat besar dan begitu banyak orang seharusnya tidak akan ketemu mereka lagi. "
Melihat keheningan aku, Sisi terus berceloteh: "Jika keluarga Demina benar-benar ingin membuat perhitungan denganmu, kamu mau pindah kemanapun tidak berguna."
Mungkin Sisi ada benarnya juga, tetapi aku tidak bisa tinggal di sini lagi, kalau aku tidak segera meninggalkan kota ini.
Apartemen ini adalah tempat di mana Steven menyediakannya untukku. Kalau Sunni mengetahuinya, itu tidak akan berakhir dengan baik. Pada saat itu, hidupku yang damai pasti akan hancur.
Di masa lalu, mungkin aku tidak akan peduli, aku akan bertarung dengannya, tidak takut siapapun, tapi sekarang berbeda, aku harus menjaga kehidupan di perutku yang masih rapuh ini.
"Kalau begitu aku harus cepat pindah dulu. Aku akan pergi dari sini dulu." Aku memiliki perasaan yang urgent di hati. Sunni sengaja menyusahkan aku di dalam perusahaan. Itu hanya untuk melampiaskan kebenciannya kepadaku.
Aku sekarang mengundurkan diri. Sunni tidak dapat berbuat apa-apa lagi terhadapku di perusahaan. Mungkin dia akan mengubah taktik jahatnya padaku.
"Yah, aku akan menemani kamu mencari rumah nanti."
Setelah itu, Sisi tiba-tiba terpikir sesuatu: "Sewa rumah Moli belum jatuh tempo, kalau tidak kamu tinggal disana dulu untuk sementara bagaimana?"
"Itu terlalu mudah untuk ditemukan orang."
Sisi melirikku tajam: "Tempat paling berbahaya adalah tempat yang paling aman. Tepat ketika Moli pergi, dia memberiku kunci dan aku akan membawamu ke sana."
Akhirnya, aku hanya bisa mengangguk dan setuju karena aku sekarang juga tidak punya uang di tangan. Jika ingin menyewa tempat lain, aku perlu meminjam uang.
Meskipun Sisi kaya, aku sudah pernah meminjam uang dengannya beberapa kali. Aku tidak bisa selalu meminjam uang darinya setiap aku perlu. Dengan kata lain, membantu orang dalam keadaan darurat, tidak membantu orang miskin, aku sekarang termasuk jenis orang yang miskin, dan bahkan mungkin akan miskin selama bertahun-tahun, mengandalkan Sisi untuk membantuku, sampai kapan!
Moli sudah meninggalkan tempat itu lumayan lama, rumah itu sudah ditutupi lapisan debu, Sisi membantuku membersihkan, sesudah itu terlihat jauh lebih bersih.
Aku memasukkan semua barang yang kubawa satu per satu. kebanyakan dari barang tersebut dibeli oleh Steven untukku. Melihat barang-barang tersebut dipindahkan kesini membuat tempat ini terasa memiliki cita rasa dari Steven.
Tidak peduli seberapa kejam pun keputusannya, aku harus bisa menghapusnya dari hatiku.
"Yah, semua sudah beres di sini. Aku akan mentraktirmu makan."
Waktu sudah malam aku membawa Sisi ke restoran dilantai bawah untuk makan, dan kemudian melambaikan tangan padanya saat Sisi mau pulang.
Pada malam hari, ketika aku sedang beristirahat, aku melihat setumpuk uang di bawah bantal.
Setelah kuhitung, ada 40 juta rupiah.
Aku tidak menyangka Sisi diam-diam akan mengeluarkan begitu banyak uang untukku, air mata langsung memenuhi mataku.
Sejak mengundurkan diri dari perusahaan Steven, aku masih belum tahu kapan bisa mendapatkan pekerjaan baru. Uang Sisi ini benar-benar dapat banyak membantu.
Karena sudah kebiasaan begadang waktu bekerja, aku belum keluar untuk mencari pekerjaan baru akhir-akhir ini, dan hanya beristirahat di rumah.
Kemudian, agar tidak membuat anakku kekurangan gizi,aku makan tiga kali sehari dengan teratur. Walau wanita hamil biasanya bisa alergi dengan keras, aku tetap memaksakan diri untuk makan.
Seminggu kemudian, wajahku terlihat lebih berisi dan terlihat lebih ceria.
Aku bersiap untuk pergi untuk melakukan pemerikasan ulang. Terakhir kali, dokter mengatakan bahwa situasinya tidak terlalu baik. Kesehatan aku buruk. Kali ini, aku akan coba untuk melakukan pemeriksaan lagi.
Dokter yang memeriksaku kali ini sama dengan yang terakhir kali. Dia melihatku dengan tatapan rumit.
Aku tidak mengerti. aku berbaring di tempat tidur, patuh pada perintahnya, dan membiarkannya menggaruk perutku dengan alat itu.
Setelah sekian lama, dokter itu menghela nafas, "Kamu hamil ektopik / Kehamilan bukan di dalam rahim tetapi di tempat lain (seperti di saluran tuba atau rongga peritoneum)."
Mendengar kata-kata dokter, pikiranku langsung kosong. Aku memang tidak mengerti medis, dan aku tahu arti kehamilan ektopik.
***********(kehamilan ektopik adalah dimana sel telur yang terbuahi berada diluar uterus, dimana berisiko besar terjadinya pendarahan hebat yang berbahaya)************
"Bagaimana mungkin? Tolong dicek dengan seksama.” Aku bertanya padanya dengan tubuh menggigil, menggelengkan kepalaku.
Aku berharap dokter salah.
Tetapi ketika aku memandangnya, dia tampak serius dan sedih, dan berkata kepadaku, "Maaf, ini benar-benar kehamilan ektopik. Meskipun Anda telah menjalani operasi Rekanalisasi, setelah operasi ini, kemungkinan kehamilan ektopik adalah sekitar 20 %, sayangnya anda termasuk itu. "
Aku tidak tahu bagaimana aku bisa turun dari tempat tidur ultrasonik doppler rumah sakit ini. Aku hanya merasa kakiku tidak bertenaga.
Kata-kata dokter itu terus bergema di pikiranku.
"Kehamilan ektopik semacam ini, harus dioperasi sesegera mungkin, jika tidak, itu akan berbahaya bagimu, dan anak ini tidak akan bisa bertahan hidup, tidak ada gunanya mempertahankannya, dan bahkan bisa menyebabkan Anda tidak akan bisa hamil lagi di masa depan . "
Novel Terkait
Suami Misterius
LauraThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlAku bukan menantu sampah
Stiw boyVillain's Giving Up
Axe AshciellyHalf a Heart
Romansa UniverseMy Superhero
JessiPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya