Perjalanan Selingkuh - CH 46 Kutukan Kejam
“Bagaimana dengan aku?” Sisi memonyongkan mulut, melihat Moli dengan penuh tidak puas.
“Pengacara Sisi juga merupakan orang baik.”
“Kamu menyebutnya Linda, malah memanggilku pengacara Sisi?” Ekspresi Sisi berpura-pura tidak senang.
“Sisi.” Moli terkejut hingga segera mengubah sebutan.
Perempuan berusia 32 tahun, reaksinya begitu sederhana bagai anak kecil.
Saat hendak pergi, aku membawa pergi Ami, ketika keluar dari pintu, Ami menarik erat tanganku, raut mukanya terlihat tegang.
“Jangan takut, ada aku, aku akan melindungi Ami.” Aku menundukkan kepala, tersenyum lembut pada Ami.
Mendengar perkataanku, mulut Ami tersenyum lebar, menampakkan gigi susu yang putih.
Anak yang sudah berusia 10 tahun, sekarang masih belum berganti gigi, mungkin disebabkan oleh ketidakcukupan gizi yang parah.
Untuk menambah gizi Ami, aku pergi ke supermarket ketika hendak pulang, membeli sedikit ikan, iga sapi, udang, dan berbagai macam buah-buahan.
Semua ini adalah untuk menambah nutrisi Ami. Ketika keluar dari supermarket, barang-barang sudah memenuhi troli belanja, tetapi saat akan pergi, merasa kesusahan.
Terlalu banyak barang, satu tanganku harus memegang Ami, mengangkat begitu banyak barang dengan satu tangan jelas terlihat tidak realistis, apalagi cedera pada tubuhku belum sepenuhnya sembuh. Ketika aku berada dalam situasi dilema, seorang pria muda menghampiriku.
Dia menghentikan langkah kakinya, menoleh padaku, lalu melihat Ami, kemudian bertanya: “Apakah perlu bantuan?”
Tentu bagus bisa dibantu oleh orang, aku segera mengangguk: “Kalau begitu terima kasih.”
Aku tidak segan sama sekali, pria muda itu mengulurkan tangan mengangkat barang belanjaanku, bertanya: “Apakah kalian membawa mobil sendiri, atau naik taksi?”
“Naik taksi.”
“Kalau begitu biarkan aku yang membawa kalian saja.”
“Tidak usah.” Aku segera melambaikan tangan.
Menghadapi tolakanku, pria itu juga tidak bersikeras, membantuku mengulurkan tangan untuk menghalang taksi, kemudian membantuku memasukkan barang-barang ke dalam bagasi taksi.
“Terima kasih!”
“Sama-sama, kamu tampak familiar dan baik, makanya aku membantumu.” Mulut pria melengkung membentuk senyuman, senyumannya ceria dan cerah, membuatku agak terpana.
Dalam ingatanku, juga ada seseorang yang memiliki senyuman seperti itu, dia adalah kakak kecil tetangga pada masa kecilku, tetapi orang itu telah pindah rumah ketika aku berusia 11 tahun, semenjak itu tidak ada lagi kabarnya.
Ketika pulang, aku menelpon Sisi, menyuruhnya turun untuk menjemputku.
Ketika Sisi turun dan melihat sekantong besar barang belanjaanku, kaget hingga mulut terbuka lebar: “Linda , apakah kamu rencana makan setengah bulan penuh?”
“terlalu banyak pilihan, kamu lihat, semua ini adalah untuk menambah gizi Ami.” Aku menunjuk kedua kantong besar makanan.
Sisi meninggikan lengan bajunya, menarik nafas dalam-dalam, kemudian masing-masing tangan mengangkat satu kantong besar: “Ayo!”
“Jangan, aku satu kamu satu.” Aku segera menahan tangannya, dan pergi mengambil satu kantong besar.
“Linda, badanmu belum sembuh total, sekarang jangan sok kuat, tunggu kamu sembuh barulah bantu untuk melakukan hal-hal ini, aku tidak akan menghalangimu.” Sambil bicara, Sisi bagaikan raksasa kuat, langsung berjalan masuk ke koridor.
Aku memegang Ami dan langsung menyusul langkahnya.
Sisi menarik napas, setelah masuk ke dalam lift, barulah meletakkan barang-barang itu, kemudian bernapas terengah-engah, menepuk-nepuk dadanya: “Capek sekali, hampir mati.”
Aku merasa gelisah, aku merasa diriku di sementara waktu ini seperti limbah yang tak berguna, dirawat oleh Sisi dalam segala hal, benar-benar menganggapku sebagai boneka porselen yang mudah pecah.
Setelah tiba di rumah, aku pun hendak masak, aku menyuruh Sisi untuk makan bersama di sini untuk sementara waktu, Steven memaksa waktu istirahat kerja selama sebulan, waktuku sangat cukup.
“Kamu yakin bisa melakukannya? Bisakah tubuhmu bertahan?” Sisi melihatku dengan ekspresi penuh khawatir dan curiga.
Seluruh wajahku mengerut: “selain patah tulang yang belum sepenuhnya tumbuh dengan baik, tubuhku yang lain tidak bermasalah sekarang.”
Sambil bicara, aku langsung mengunci Sisi di luar dapur.
Ini adalah makan siang pertama Ami di sini, untuk memberinya rasa seperti di rumah, aku membuat banyak makanan enak, Sisi juga dengan antusias terus menjepit lauk untuk Ami, Ami sudah tidak seperti semula, takut dan bersembunyi ketika melihat kami.
Boleh dikatakan, ini adalah sebuah peningkatan.
Pada hari kelima Ami tinggal di sini, kasus Joni, kakak Ling Ling, telah memasuki proses pengadilan, sebagai pengacara, Sisi tentu saja harus mewakili Moli di pengadilan, sedangkan aku dan Ami menjadi kerabat yang mendengar di samping.
Aku duduk di pihak penggugat, Ling Ling duduk di pihak terdakwa yang terpisah dariku oleh lorong kecil. Jarak kita kurang dari setengah meter.
Sisi mengerahkan seluruh kelebihannya sebagai seorang pengacara medali emas. Pada akhirnya, dia tidak hanya berhasil mendapatkan uang kompensasi sebanyak 2 miliar, dia juga berhasil menghukum Joni dengan alasan telah menyebabkan kematian orang karena melarikan diri di saat kecelakaan. Joni pun dijatuhi hukuman penjara selama 7 tahun karena sengaja menyebabkan kematian secara tidak langsung.
Ketika vonis dijatuhkan, Ibu Joni jatuh menangis di lantai, menepuk-nepuk paha dan membisingkan tempat, dia mengatakan bahwa putusan pengadilan tidak adil, kenapa selain denda masih dihukum berat?
Tidak peduli halangan orang, dia hendak memukul Moli, dan akhirnya pun ditahan oleh staf.
Ketika perempuan tua itu ditarik, tatapannya dipenuhi kebencian yang mendalam, melihat ke aku, Sisi, dan Moli, kami bertiga.
“Kalian akan mendapatkan balasan, aku pasti akan mengingat kalian.” Perempuan tua itu berteriak pada kami.
Balasan? Menghadapi kutukan yang kejam dari Ibu Joni, aku acuh tak acuh.
Jika benar ada balasan, maka hukuman Joni sekarang adalah balasan yang sebenarnya.
Dan Joni yang memiliki tingkah seperti hari ini, tidak lepas hubungan dari kelakuan orang tuanya.
Moli dan Ami ketakutan oleh kejadian ini, sebelum Ling Ling meninggalkan pengadilan, dia melihat aku dan Ami dengan tatapan dingin, tatapannya seperti diberi racun.
Ami takut, dia berbalik badan dan menyerbu ke pelukanku, berbisik: “Tante, aku takut!”
“Jangan takut, Tante akan melindungimu.”
Aku mengelus kepalanya, menjamin dengan tegas.
Ami perlahan-lahan mulai tenang dalam pelukanku, Moli yang melihat pemandangan ini, menampakkan ekspresi yang penuh berterima kasih.
“Tampaknya, kamu lebih baik dalam membimbingnya.” Saat dia mengatakan ini, raut mukanya muncul kesedihan.
“Moli, kamu harus kuat, harus menjadi pendukungnya, harus menjadi penunjang yang dapat menahan angin untuknya, sehingga dia memiliki rasa aman.”
Bergaul dengan Ami di beberapa hari ini, aku mendapatkan bahwa tidak susah untuk membimbing Ami, dia bukan autisme alami, tetapi hanya karena pengaruh keluarganya.
Apalagi Moli juga menjadi orang yang lemah di dalam keluarganya, tidak bisa melindungi putrinya sendiri, sehingga membuat Ami menjadi pribadi yang penakut dan tidak berani keluar dengan Moli.
Dan aku, di beberapa hari ini terus berkata padanya bahwa aku akan melindunginya, perlahan-lahan, barulah dia mulai menerima aku, pada saat bersamaan dia juga bersedia untuk melangkah ke dunia ini bersamaku.
Berikutnya adalah pembagian warisan antara nenek Ami dan Moli, itu adalah pertama kalinya aku bertemu dengan ibu mertua Moli, tingkat keganasannya tidak beda dengan ibu David, daya melawan begitu kuat, ketika memarahi orang, bahasa kotor yang dikeluarkan dari mulutnya bisa dikumpulkan menjadi sebuah buku.
Pada akhirnya, Sisi menakut-nakuti perempuan tua yang penuh caci maki itu dengan identitasnya sebagai pengacara, tapi di saat akan berbagi warisan, perempuan tua bersikeras menginginkan properti rumah, tidak mengalah.
Novel Terkait
My Tough Bodyguard
Crystal SongGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraAwesome Guy
RobinInnocent Kid
FellaCinta Dan Rahasia
JesslynCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya