Perjalanan Selingkuh - Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)

Aku memandangnya dengan khawatir: “Bagaimana kabarmu dengan Adit sekarang?”

“Memangnya bisa bagaimana lagi? Dia merasa kita sebagai suami istri tidak cocok, tidak punya keberanian, jadi dia mundur!” Sisi tertawa pahit.

Sejujurnya, Sisi selalu terlihat lihai dan cerdas di siang hari, meskipun aku tahu akhir-akhir ini hubungan dia dengan Adit ada masalah, tapi aku tidak melihat Sisi menunjukkan sedikitpun kesedihannya, awalnya ku pikir perasaan Sisi pada Adit tidak mendalam, tapi sekarang kelihatannya tidak seperti itu.

Sejujurnya, aku merasa sedikit bersalah, beberapa waktu terakhir aku tenggelam dalam rasa sedihku sendiri, dan mengabaikan Sisi, saat aku sedih, Sisi menghiburku dan menemaniku, tapi saat dia sedih, apa yang aku lakukan?

Dibandingkan dengan dia, aku yang sebagai teman memang tidak kompeten.

Aku mengambil bir dan minum dengan Sisi: “Adit ini, seorang pria dewasa, tidak seberani aku!Waktu aku buat onar di pertunangan Steven, itu juga demi cinta.

“Tapi hasil akhirnya tidak memuaskan. Faktanya, Adit dan aku sama-sama orang yang rasional, kami berdua, tidak seperti kamu, yang mampu melakukan apa saja untuk cinta, banyak yang kami pertimbangkan, hingga akhirnya menyerah.”

Setelah itu, Sisi menoleh dan menatapku dengan serius: “Linda, sejujurnya, terkadang aku benar-benar sangat iri padamu.”

Aku menoleh, tersenyum lembut, “Apa yang bisa kamu iri dari aku? Aku tidak punya keluarga sepertimu, tidak punya kemampuan sepertimu, bisa dikatakan, semuanya tidak sebaik kamu, aku yang iri padamu baru benar.

“Aura dirimu, seperti rumput liar, bahkan kalau ada banyak kesulitan, kamu selalu bisa berjuang dan maju dengan berani, ku bilang padamu, apa yang kuat dari kamu bukanlah penampilan, tapi hati, di mataku, kekuatanmu ada di hatimu, dan sangat berani. "

Aku tak menyangka ada sesuatu pada diriku yang membuat iri Sisi.

Siapa yang mau mengalami kesulitan? Hal-hal ini seperti pisau tumpul, yang menyayat hatiku, tapi meskipun demikian, aku harus bertahan, lalu melawan mereka yang menyakitiku dengan pisau.

Meskipun aku hanya seekor semut, aku harus bertarung dengan kekuatanku sendiri.

Aku minum dengan Sisi sampai subuh, dan botol bir menumpuk dibawah kakiku, aku dan Sisi tidur di sofa, saat kami bangun, hari sudah siang.

Aku membangunkan Sisi: “Sisi, kita masih harus pergi ke rumah sakit."

Sisi menggosok matanya, melihat kekacauan di kamar, mengeluarkan ponselnya dari sofa, dan melihat waktu. Setelah itu, seluruh orang tersadar: “Sudah siang, ayo pergi, mari kita beres-beres, keluar makan, terus sorenya pergi ke rumah sakit.”

Setengah jam kemudian, aku pergi keluar dengan semangat bersama Sisi, setelah makan di luar, aku pergi ke toko mainan untuk memilih satu set boneka Barbie sebagai hadiah untuk bertemu putri Farad.

Rumah sakit putrinya tidak sama dengan rumah sakit Farad, karena kami sudah menyelidiki informasinya terlebih dulu, kami dengan cepat menemukan anak yang ada di dalam foto.

Anak ini tidak memiliki rambut, kepalanya botak, badannya kurus kering, wajahnya putih pucat, kelima panca inderanya ditambah sepasang mata cerah, ini adalah anak yang sangat cantik.

Aku masuk dengan membawa boneka Barbie, berjongkok dan menatapnya. “Apa kamu yang bernama Helen Nemir?”

“Iya aku, bibi, kamu kenal aku?”Gadis kecil itu menatapku dengan rasa ingin tahu dengan mata besar terbuka lebar.

“Aku teman ibumu, mewakili dia menjengukmu, ini hadiah untukmu.” aku menyerahkan boneka Barbie yang ada ditanganku padanya.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
6 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu