Perjalanan Selingkuh - Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih

Jika tidak bisa menghindar, tubuhku akan dipukul oleh Xena. Setelah beberapa saat, tubuhku menjadi hitam dan biru, dan aku kelelahan sampai kehabisan napas.

"Jika kamu pergi berendam setelah latihan, efeknya akan lebih baik, dan luka di tubuhmu juga akan hilang." Xena duduk di sampingku, mengelap wajahnya dengan handuk dengan gaya malas .

Aku terjatuh ke lantai, seluruh tubuhku penuh dengan keringat, aku benar-benar sangat lelah sampai jari pun tidak ingin ku gerakkan.

"Bangun! Mumpung sekarang kamu masih bisa berdiri, cepat pergi mandi, kalau tidak kamu nanti akan lebih tidak mau bergerak, Xena menyenggol kakiku dengan pelan ke satu sisi dan mendesakku.

Aku berjuang untuk bangkit dari lantai, dan kemudian dengan sekuat tenaga berlari ke kamar mandi.

Untungnya, ketika aku sedang berlatih, Weni telah memerintahkan orang untuk menyiapkannya. Setelah melepaskan pakaiannya dan berbaring, aku merasa seperti telah hidup kembali.

Mungkin ini pengaruh setelah latihan. Perasaan kali ini lebih nyaman daripada yang sebelumnya. Pori-pori diseluruh tubunku dibuka, semua cairan obat meresap ke dalam kulit dan mengalir di sepanjang darahku. Titik meridian di tubuh seperti dibuka oleh seseorang , terasa transparan dan halus, dan masih ada sebuah rasa nyaman yang tak dapat diungkapkan

Otot-otot yang sakit di tubuh juga perlahan-lahan menjadi rileks. Kali ini, benar-benar terlalu lelah sehingga aku berendam sampai tertidur.

Setelah Steven kembali, dia baru mengendongku keluar.

"Airnya sudah mendingin. Jika kamu terus tidur lagi, kamu akan sakit."

Steven berbisik dengan lembut di telingaku. Aku membuka mata dan tatapanku mengarah kepada kedua mata Steven yang penuh cinta. Irama dan gerakan jantungnya berangsur-angsur meningkat, dan pipinya mulai panas.

Steven menutupi tubuhku dengan jubah mandi dan langsung keluar dari kamar mandi.

Sepanjang jalan, aku berbaring di dadanya, mendengarkan detak jantungnya, kegelisahan yang berhari-hari ini perlahan-lahan menenang.

"Apakah tubuhmu sudah bisa berdiri untuk berjalan sekarang?"

Melihat Steven menggendongku ke kamar, aku baru tersadar.

"Aslinya memang tidak melukai otot dan tulangku, hanya perlu istirahat beberapa hari saja sudah tidak masalah." Setelah mengatakannya, Steven mengucapkan beberapa kata di telingaku, yang membuatku malu sampai aku bersembunyi di lengannya.

Melihat reaksiku, Steven tertawa terbahak-bahak.

Karena cedera Steven, kami berdua belum berhubungan intim selama beberapa hari. Kali ini, seolah-olah untuk menebus hutang pada masa itu, Steven menginginkanku berkali-kali.

Setelah melakukannya, aku kelelahan dan sama sekali tidak memiliki tenaga lagi. Kekuatan fisik yang awalnya telah pulih, menghilang di malam ini.

Sebelum tidur, aku masih berpikir, sepertinya ada sesuatu hal yang lupa dibicarakan dengan Steven, tetapi kelopak mataku sudah begitu berat sehingga akhirnya aku tertidur dan tidak mengingatnya.

Untungnya, karena aku harus pergi bekerja keesokan harinya, aku mengatur alarm dan bangun lebih awal.

Saat sarapan ketika melihat Weni, dan aku baru tiba-tiba teringat bahwa aku ingin Steven membantuku untuk menyelidiki Morgan yang baru kembali ke China tadi malam, namuk akhirnya aku justru melupakannya sama sekali.

Pada saat ini, Steven sudah pergi ke perusahaan, jadi aku hanya bisa mengirim pesan kepadanya dan memintanya untuk membantuku menyelidikinya. Kepulangan Morgan kali ini, tidak tahu apakah itu kebetulan atau memang sudah direncanakan terlebih dahulu? Jika ini memang sudah direncanakan, tidak terlalu pasif untuk di selidiki terlebih dahulu.

Setelah aku dan Weni tiba di pintu perusahaan, kami bertemu dengan Morgan lagi.

Kemunculannya menarik perhatian banyak orang.

"Weni! Tolong beri aku kesempatan untuk menjelaskan?”

Begitu dia mengatakan ini, dia menarik cukup banyak gosip. Weni memandangnya dengan wajah tenang: "Oke, kamu ikuti aku ke kantor. "

Setelah mengatakannya, ia berjalan ke arah lift dengan sepatu hak tingginya.

Mendengar kata-kata Weni, wajah Morgan tampak bahagia, dan ia segera mengikuti.

Setelah sampai di kantor, aku mengkhawatirkan Weni, jadi aku berdiri disana dan tidak meninggalkan kantor.

"Baiklah, katakanlah!" Weni duduk di depan meja, menatap Morgan dan langsung berkata.

"Aku ditipu untuk pergi ke luar negeri oleh keluargaku waktu itu. Ketika aku pergi ke luar negeri, aku diatur sangat ketat oleh keluargaku, dan sama sekali tidak bisa menghubungimu. Ketika akhirnya aku dapat dengan susah payah menyelesaikan studi dan bisa kembali ke cina, aku justru kebetulan mendengar bahwa kamu akan menikah dengan orang lain. Sejujurnya, pada saat acara pernikahanmu aku masih diam-diam pergi melihat. "

Bekata sampai sana, wajah Morgan menjadi suram, dan matanya memancarkan pandangan kesakitan.

Aku menoleh untuk melihat Weni, dan melihat wajahnya yang tadi dingin perlahan-lahan melembut.

"Aku tidak peduli apa alasan yang membuatmu memutuskan hubungan waktu itu. Sekarang aku hanya ingin memberitahumu bahwa kita berdua sudah tidak mungkin lagi. Kedepannya jangan ganggu hidupku lagi." Weni mengalihkan pandangannya dan berkata dengan suara dingin.

Tapi aku bisa mendengar bahwa nada suaranya sudah tidak sekuat kemarin.

Sangat jelas, bahwa dia memiliki perasaan kepada pria ini, benar juga, cinta pertama seorang anak muda yang masih polos adalah yang paling indah, dan juga yang paling tak terlupakan.

Mendengar kata-kata ini, ekspresi wajah Morgan mulai panik.

"Weni, aku tahu kamu masih menyalahkanku. Waktu itu memang salahku, tapi tolong beri aku kesempatan lagi. Beberapa tahun ini, aku selalu memikirkanmu dan merindukanmu, dan dengan susah payah aku baru mendapatkan kesempatan, bagaimanapun kali ini aku tidak akan pergi lagi.”

"Beberapa tahun ini, bukankah kamu sudah menikah?" Weni sedikit mendongak, menatap Morgan dan bertanya.

"Setelah dua tahun kamu menikah, aku menikah dan aku memiliki seorang anak laki-laki dan perempuan, dan sekarang mereka sudah berusia 25 tahun" Morgan membuka mulutnya dan berkata.

"Apakah sudah bercerai?"

Morgan menggelengkan kepalanya. Melihat wajah Weni yang menjadi suram, ia dengan cepat melanjutkan: "Kami suami istri berdua sudah tidak saling memiliki perasaan lagi untuk waktu yang lama. Kami sudah tidak saling ikut campur urusan satu sama lain lagi. Terlebih lagi, mereka semua di luar negeri dan tidak akan mempengaruhi kita."

Mendengar ini, Weni mencibir dan menatap Morgan. Dia bertanya kepadanya kata demi kata: "Apakah di matamu, aku hanya bisa menjadi seorang simpanan yang disembunyikan?"

Aku juga tidak menduga ternyata pria ini seperti itu. Sejujurnya, aku masih bersimpati padanya karena alasan yang dia katakan. Dan hanya mengira bahwa mereka tidak berjodoh. Jika pria ini tulus, Weni besamanya juga tidak buruk. Namun tak diduga, akhirnya ternyata seperti ini.

"Weni, umur kita sudah tidak muda lagi, mengapa peduli dengan hadiah kosong itu, kita saling mencintai, lalu bersama-sama, tidak ada yang salah."

Kata-kata Morgan membuat Weni sangat marah. Dia mengangkat tangannya dan langsung melemparkan buku dari rak di atas meja ke arahnya.

Terdengar suara plak dan tepat menghantam wajahnya, dan lensa yang ada wajahnya juga ikut jatuh ke tanah.

"Kamu pergi dari sini, pergi jauh-jauh darikku."

Weni menunjuk ke arah pintu dan meraung ke arahnya.

"Weni... jika kamu tidak menyukainya aku bisa bercarai."

"Pergi"

Weni menggunakan seluruh tenaganya untuk meneriaki Morgan.

"Jangan marah lagi. Tidak pantas marah dengan orang seperti itu." Aku dengan cepat meredakan amarah Weni, sambil menghiburnya.

Weni menopang kepalanya dengan tangannya, wajahnya frustrasi, dan bertanya, "Apakah aku sudah terlalu gagal dalam menilai seseorang?"

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu