Perjalanan Selingkuh - Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
Benarkah ini adalah hadiah perpisahan dari Steven untuk dirinya sebagai tanda putus hubungan?! Memikirkan hal ini, Linda tidak memiliki ekspresi bahagia lagi di wajahnya.
Adit menatapku dengan aneh dan bertanya pada Sisi dengan suara rendah, "Ada apa dengannya?"
Sisi menatap Adit dengan tatapan tajam, mengambil semua kunci itu dan kemudian melemparkan ke wajah Adit: "Ambil kunci itu dan pergi dari sini, Linda akan tinggal di rumahku."
Sehabis mengatakan itu, langsung menginjak pedal gas, meninggalkan Adit dengan kepulan asap pekat knalpot.
"Sadis sekali " Sisi membisikkan kutukan dan menyetir mobil langsung masuk ke garasi.
"Turun, Linda, mulai hari ini, bergembiralah. Bukankah itu hanya perceraian dan putus cinta saja? Apaan itu coba? kamu dapat menemukan banyak sekali pria baik kalau malam ini kalau aku bawa kamu ke bar.
Sisi turun dari mobil dan mengeluarkan dua tas dari bagasi.
Linda juga keluar dari mobil, karena cederanya belum sembuh, Sisi tidak membiarkannya keluar tenaga mengangkat tas.
Linda tidak pernah menyangka bahwa pada saat meninggalkan Steven akan lebih menyakitkan daripada perceraiannya dengan David.
David mengkhianatinya dan dia dapat merencanakan balas dendam atas perselingkuhannya, tetapi Steven, dia bahkan tidak bisa marah, karena dari awal hingga akhir, dia menjelaskan kepadanya bahwa mereka hanya berbicara tentang seks, bukan tentang cinta, aturan dibuatnya dan aturan yang buruk itu pun dari Linda sendiri juga.
Kabinet Sisi selalu penuh dengan anggur merah. Linda merasa bete. Linda membuka botol dan meminumnya. Begitu minum secangkir, Sisi, yang habis mandi melihatnya.
Dia meraih botol di tangan Linda dan mengomeli dia habis-habisan. " Linda, cederamu belum sembuh. Masa kamu minum anggur?"
"Hanya anggur merah doang."
"Anggur merah juga sama . Jika kamu tidak ingin cepat sembuh, aku bisa memberikannya padamu." Sisi memberikan Linda botol anggurnya.
Linda mengambilnya dan direbut lagi oleh Sisi tepat ketika Linda akan meminumnya lagi. " Linda, kamu benar-benar tidak menganggap kesehatan dirimu dengan serius, ya?"
"Sisi, hatiku sangat sedih, sangat sakit ……." Linda bergegas ke pelukan Sisi, menangis sejadi-jadinya.
"Sisi, kamu tidak tahu, perut wanita itu tampak setidaknya sudah enam bulan, dan mereka sudah bersama lebih awal dariku, dari awal hingga akhir, karena aku sudah terlibat dalam hubungan dan perasaan orang lain. Kamu tidak tahu, aku merasa tidak enak di hati, tetapi aku juga tahu bahwa aku tidak memenuhi syarat untuk menantang orang lain sama sekali, dan aku pikir aku juga tidak berhak menanyakan hal itu. Aku seperti orang yang sangat berdosa . "
"Bagaimanapun, barang-barang curian itu memang hilang lebih cepat." Linda bersendawa, dan air matanya jatuh di punggung Sisi.
Sisi memperhatikan Linda menangis, meletakkannya di sofa, berdiri, mengeluarkan ponselnya dan mulai menelepon.
Setelah beberapa saat, ujung lainnya terhubung dan Sisi berteriak di ujung telepon, "Adit, bukankah kamu bilang Steven tidak punya pacar?"
"Lalu siapa wanita yang kita lihat itu di rumah sakit?"
"Apa yang kalian lihat di rumah sakit adalah seorang wanita dengan perut yang besar. Steven menemaninya untuk melakukan pemeriksaan USG."
Adit tidak tahu harus berkata apa. Linda berdiri tegak dengan gugup dan menatap Sisi.
Sisi menatap Linda tanpa daya dan membuat teleponnya bebas genggam.
Suara Adit di ujung telepon keluar: "Aku tidak tahu. Sepertinya dia baru saja kembali dari luar negeri beberapa hari yang lalu. Tampaknya memiliki hubungan yang dekat dengan Steven. Sekarang tinggal di tempat Presdir Steven………... "
Mendengar ini, Linda tiba-tiba menjadi pucat. Jawabannya sangat jelas sehingga hampir terbukti dengan sendiri kebenarannya.
Selama Linda berhubungan dengan Steven, setiap kali mereka kencan selalu pergi ke hotel. Linda bahkan tidak pernah melihat pintu rumah Steven. Dibandingkan dengan wanita itu, posisi Linda sangat kecil dan menyedihkan. Mungkin, dalam hati Steven, Linda hanyalah bumbu dalam hidupnya.
Dengan pemikiran itu, seluruh tubuh Linda langsung bergetar.
Linda tidak tahu apakah itu pengaruh alkohol atau gegar otaknya yang belum pulih. hanya merasa seperti berputar-putar.
Linda meregangkan tubuhnya dan mengeluarkan wajah yang menyeringai lebih buruk daripada menangis kepada Sisi: "Aku baik-baik saja. Aku lelah. Aku akan istirahat dulu."
Linda sambil terhuyung-huyung pergi, berjalan, tanpa sadar kakinya menyenggol meja teh, tetapi tidak merasakan sakit, hanya berbalik dan terus berjalan.
" Linda, jangan lupakan duka awal kamu." Sisi menutup telepon dan mengikuti langkah Linda di belakang.
" Linda, bukankah kamu mendekati Steven untuk membalas dendam terhadap David? Pikirkan masa mudamu yang sia-sia untuk David dan dua anakmu yang hilang. Apakah kamu benar-benar ingin melupakan balas dendammu karena Steven?”
Kata-kata Sisi menguatkan tubuhnya lagi di sana, ya! Niat awalnya adalah tidur dengan Steven untuk membalas dendam terhadap David saja.
Dan dua anaknya, dua anak yang meninggalkan dunia sebelum mereka memiliki kesempatan untuk melihatnya, apakah Linda benar-benar ikhlas?
Tidak - Linda tidak akan ikhlas.
Linda juga punya rencana. Dalam rencana itu, Linda juga butuh bantuan Steven. Karena hubungan di antara mereka belum sempat mulai lancar, malah sekarang semuanya kembali ke posisi semula lagi.
Setelah memikirkan hal ini, Linda menoleh dan kesedihan di wajah Linda terlihat memudar. Linda memandang Sisi dan berkata, "Sisi, bantu aku mencari tahu kapan dan dimana Ling Ling mengambil semua uangnya dengan kartu atm milikku."
Sisi mendengar dan senyuman terlihat di wajahnya. "Ini baru Linda yang aku kenal."
Setelah itu, Sisi meyakinkannya, "Kamu tenang saja, aku akan membantumu menyelidiki masalah ini dengan tuntas."
……………………...
Dua hari kemudian, Sisi memberikan informasi tentang keluarga Ling Ling.
Latar belakang Ling Ling , Linda hanya tahu beberapa hal saja, keluarganya di pedesaan, kondisinya tidak baik, ada saudara laki-laki di rumah, bernama Joni ,lulusan sekolah menengah pertama dan akhirnya putus sekolah, Ling Ling lulusan sekolah menengah atas ,setelah itu bekerja selama dua tahun dibagian penjualan ,dan melanjutkan ke Universitas. Orang tua berusia sekitar 55 tahun.
Namun, beberapa waktu lalu, seluruh keluarga datang ke Shanghai. Saat ini, mereka tinggal di rumah dengan dua kamar tidur dan satu ruang tamu yang disewa oleh Ling Ling. Pekerjaan kakaknya hilang karena dia kecanduan bermain kartu.
Di Shanghai, sewa rumah dengan dua kamar tidur dengan satu ruang tamu sekitar 12.000.000 rupiah sebulan. Gaji Ling Ling takutnya habis hanya untuk itu. Selain itu, saudaranya kehilangan uang banyak dalam bermain kartu. Dapat dikatakan bahwa Ling Ling berada di kondisi yang genting baru-baru ini.
Linda menggunakan jarinya untuk menyentuh foto kakaknya Ling Ling, yang bernama Joni. Ketika itu terpikir sebuah ide, bibirnya tanpa sadar tersenyum.
Pikirkan tentang itu. Linda memutar nomor Steven.
Setelah beberapa deringan, Steven terhubung: " Linda?"
Mendengar suaranya yang lembut memanggil nama Linda, hatinya secara tidak sadar berdetak kencang, tetapi mengingat tujuannya, Linda menekan perasaannya dan berkata, "Aku ingat Anda pernah mengatakan bahwa Anda akan memindahkan manajer departemen penjualan, bukan?"
"Ya!"
"Kalau begitu , bisakah kamu membantuku?"
"Apa yang perlu kubantu? Kata Steven."
"Biarkan David duduk di kursi manajer itu."
"Mengapa?" Nada Steven menjadi bingung.
"Kamu hanya perlu membantuku dengan ini. Aku hanya bisa mengatakan bahwa ini hanya salah satu langkah dalam rencana balas dendamku ." Linda memegang ponselnya dengan erat, takut bahwa Steven tidak akan setuju.
Novel Terkait
The Richest man
AfradenMy Secret Love
Fang FangTakdir Raja Perang
Brama aditioMy Enchanting Guy
Bryan WuUnperfect Wedding
Agnes YuMy Lady Boss
GeorgePerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya