Perjalanan Selingkuh - Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama

Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama

Benarkah ini adalah hadiah perpisahan dari Steven untuk dirinya sebagai tanda putus hubungan?! Memikirkan hal ini, Linda tidak memiliki ekspresi bahagia lagi di wajahnya.

Adit menatapku dengan aneh dan bertanya pada Sisi dengan suara rendah, "Ada apa dengannya?"

Sisi menatap Adit dengan tatapan tajam, mengambil semua kunci itu dan kemudian melemparkan ke wajah Adit: "Ambil kunci itu dan pergi dari sini, Linda akan tinggal di rumahku."

Sehabis mengatakan itu, langsung menginjak pedal gas, meninggalkan Adit dengan kepulan asap pekat knalpot.

"Sadis sekali " Sisi membisikkan kutukan dan menyetir mobil langsung masuk ke garasi.

"Turun, Linda, mulai hari ini, bergembiralah. Bukankah itu hanya perceraian dan putus cinta saja? Apaan itu coba? kamu dapat menemukan banyak sekali pria baik kalau malam ini kalau aku bawa kamu ke bar.

Sisi turun dari mobil dan mengeluarkan dua tas dari bagasi.

Linda juga keluar dari mobil, karena cederanya belum sembuh, Sisi tidak membiarkannya keluar tenaga mengangkat tas.

Linda tidak pernah menyangka bahwa pada saat meninggalkan Steven akan lebih menyakitkan daripada perceraiannya dengan David.

David mengkhianatinya dan dia dapat merencanakan balas dendam atas perselingkuhannya, tetapi Steven, dia bahkan tidak bisa marah, karena dari awal hingga akhir, dia menjelaskan kepadanya bahwa mereka hanya berbicara tentang seks, bukan tentang cinta, aturan dibuatnya dan aturan yang buruk itu pun dari Linda sendiri juga.

Kabinet Sisi selalu penuh dengan anggur merah. Linda merasa bete. Linda membuka botol dan meminumnya. Begitu minum secangkir, Sisi, yang habis mandi melihatnya.

Dia meraih botol di tangan Linda dan mengomeli dia habis-habisan. " Linda, cederamu belum sembuh. Masa kamu minum anggur?"

"Hanya anggur merah doang."

"Anggur merah juga sama . Jika kamu tidak ingin cepat sembuh, aku bisa memberikannya padamu." Sisi memberikan Linda botol anggurnya.

Linda mengambilnya dan direbut lagi oleh Sisi tepat ketika Linda akan meminumnya lagi. " Linda, kamu benar-benar tidak menganggap kesehatan dirimu dengan serius, ya?"

"Sisi, hatiku sangat sedih, sangat sakit ……." Linda bergegas ke pelukan Sisi, menangis sejadi-jadinya.

"Sisi, kamu tidak tahu, perut wanita itu tampak setidaknya sudah enam bulan, dan mereka sudah bersama lebih awal dariku, dari awal hingga akhir, karena aku sudah terlibat dalam hubungan dan perasaan orang lain. Kamu tidak tahu, aku merasa tidak enak di hati, tetapi aku juga tahu bahwa aku tidak memenuhi syarat untuk menantang orang lain sama sekali, dan aku pikir aku juga tidak berhak menanyakan hal itu. Aku seperti orang yang sangat berdosa . "

"Bagaimanapun, barang-barang curian itu memang hilang lebih cepat." Linda bersendawa, dan air matanya jatuh di punggung Sisi.

Sisi memperhatikan Linda menangis, meletakkannya di sofa, berdiri, mengeluarkan ponselnya dan mulai menelepon.

Setelah beberapa saat, ujung lainnya terhubung dan Sisi berteriak di ujung telepon, "Adit, bukankah kamu bilang Steven tidak punya pacar?"

"Lalu siapa wanita yang kita lihat itu di rumah sakit?"

"Apa yang kalian lihat di rumah sakit adalah seorang wanita dengan perut yang besar. Steven menemaninya untuk melakukan pemeriksaan USG."

Adit tidak tahu harus berkata apa. Linda berdiri tegak dengan gugup dan menatap Sisi.

Sisi menatap Linda tanpa daya dan membuat teleponnya bebas genggam.

Suara Adit di ujung telepon keluar: "Aku tidak tahu. Sepertinya dia baru saja kembali dari luar negeri beberapa hari yang lalu. Tampaknya memiliki hubungan yang dekat dengan Steven. Sekarang tinggal di tempat Presdir Steven………... "

Mendengar ini, Linda tiba-tiba menjadi pucat. Jawabannya sangat jelas sehingga hampir terbukti dengan sendiri kebenarannya.

Selama Linda berhubungan dengan Steven, setiap kali mereka kencan selalu pergi ke hotel. Linda bahkan tidak pernah melihat pintu rumah Steven. Dibandingkan dengan wanita itu, posisi Linda sangat kecil dan menyedihkan. Mungkin, dalam hati Steven, Linda hanyalah bumbu dalam hidupnya.

Dengan pemikiran itu, seluruh tubuh Linda langsung bergetar.

Linda tidak tahu apakah itu pengaruh alkohol atau gegar otaknya yang belum pulih. hanya merasa seperti berputar-putar.

Linda meregangkan tubuhnya dan mengeluarkan wajah yang menyeringai lebih buruk daripada menangis kepada Sisi: "Aku baik-baik saja. Aku lelah. Aku akan istirahat dulu."

Linda sambil terhuyung-huyung pergi, berjalan, tanpa sadar kakinya menyenggol meja teh, tetapi tidak merasakan sakit, hanya berbalik dan terus berjalan.

" Linda, jangan lupakan duka awal kamu." Sisi menutup telepon dan mengikuti langkah Linda di belakang.

" Linda, bukankah kamu mendekati Steven untuk membalas dendam terhadap David? Pikirkan masa mudamu yang sia-sia untuk David dan dua anakmu yang hilang. Apakah kamu benar-benar ingin melupakan balas dendammu karena Steven?”

Kata-kata Sisi menguatkan tubuhnya lagi di sana, ya! Niat awalnya adalah tidur dengan Steven untuk membalas dendam terhadap David saja.

Dan dua anaknya, dua anak yang meninggalkan dunia sebelum mereka memiliki kesempatan untuk melihatnya, apakah Linda benar-benar ikhlas?

Tidak - Linda tidak akan ikhlas.

Linda juga punya rencana. Dalam rencana itu, Linda juga butuh bantuan Steven. Karena hubungan di antara mereka belum sempat mulai lancar, malah sekarang semuanya kembali ke posisi semula lagi.

Setelah memikirkan hal ini, Linda menoleh dan kesedihan di wajah Linda terlihat memudar. Linda memandang Sisi dan berkata, "Sisi, bantu aku mencari tahu kapan dan dimana Ling Ling mengambil semua uangnya dengan kartu atm milikku."

Sisi mendengar dan senyuman terlihat di wajahnya. "Ini baru Linda yang aku kenal."

Setelah itu, Sisi meyakinkannya, "Kamu tenang saja, aku akan membantumu menyelidiki masalah ini dengan tuntas."

……………………...

Dua hari kemudian, Sisi memberikan informasi tentang keluarga Ling Ling.

Latar belakang Ling Ling , Linda hanya tahu beberapa hal saja, keluarganya di pedesaan, kondisinya tidak baik, ada saudara laki-laki di rumah, bernama Joni ,lulusan sekolah menengah pertama dan akhirnya putus sekolah, Ling Ling lulusan sekolah menengah atas ,setelah itu bekerja selama dua tahun dibagian penjualan ,dan melanjutkan ke Universitas. Orang tua berusia sekitar 55 tahun.

Namun, beberapa waktu lalu, seluruh keluarga datang ke Shanghai. Saat ini, mereka tinggal di rumah dengan dua kamar tidur dan satu ruang tamu yang disewa oleh Ling Ling. Pekerjaan kakaknya hilang karena dia kecanduan bermain kartu.

Di Shanghai, sewa rumah dengan dua kamar tidur dengan satu ruang tamu sekitar 12.000.000 rupiah sebulan. Gaji Ling Ling takutnya habis hanya untuk itu. Selain itu, saudaranya kehilangan uang banyak dalam bermain kartu. Dapat dikatakan bahwa Ling Ling berada di kondisi yang genting baru-baru ini.

Linda menggunakan jarinya untuk menyentuh foto kakaknya Ling Ling, yang bernama Joni. Ketika itu terpikir sebuah ide, bibirnya tanpa sadar tersenyum.

Pikirkan tentang itu. Linda memutar nomor Steven.

Setelah beberapa deringan, Steven terhubung: " Linda?"

Mendengar suaranya yang lembut memanggil nama Linda, hatinya secara tidak sadar berdetak kencang, tetapi mengingat tujuannya, Linda menekan perasaannya dan berkata, "Aku ingat Anda pernah mengatakan bahwa Anda akan memindahkan manajer departemen penjualan, bukan?"

"Ya!"

"Kalau begitu , bisakah kamu membantuku?"

"Apa yang perlu kubantu? Kata Steven."

"Biarkan David duduk di kursi manajer itu."

"Mengapa?" Nada Steven menjadi bingung.

"Kamu hanya perlu membantuku dengan ini. Aku hanya bisa mengatakan bahwa ini hanya salah satu langkah dalam rencana balas dendamku ." Linda memegang ponselnya dengan erat, takut bahwa Steven tidak akan setuju.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu