Perjalanan Selingkuh - Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar

Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar

Aku melempar pakaian yang kupegang ke wajahnya:"Kamu pikir aku tidak tahu kalau kamu membuang bajuku?"

Aku berbicara sambil merobek pakaian yang sedang dibawa Ling Ling:"Apa？ Merebut suami orang itu tidak baik, bahkan pakaian orang pun juga ingin direbut, kamu tidak punya muka lagi ya?"

Ling Ling kaget dengan apa yang kulakukan, Ia langsung melindungi perutnya dan berlindung di belakang David.

David membuang pakaiannya ke tanah, menghentikanku dan langsung menamparku.

Aku langsung tercengang, aku telah bersama David selama 7 tahun, hal yang paling buruk terjadipun, David tidak pernah melakukan hal kasar padaku. Tetapi sekarang, hanya karena masalah ini, dia menamparku.

Ling Ling yang berada di belakang David terlihat seperti kesenangan melihatku nasibku seperti ini.

David pun ikut tercengang, dengan terburu-buru, Ia langsung menjelaskan :"Kamu terlalu gila, aku takut kamu membahayakan bayi yang ada di perut Ling Ling."

Tamparan ini, membuat kenangan-kenangan dan perasaanku padanya menghilang.

Kalau aku masih ingin dengan teguh mempertahankan pernikahanku ini, itu artinya aku keras kepala dan tidak ingin memberikan wanita itu posisi sebagai istri David. Dan yang paling penting adalah, aku semakin mengenal sisi asli dari David.

Pria saat sudah tidak memiliki perasaan, benar-benar tidak memiliki perasaan. Kalau aku bercerai, dengan kondisi David yang sudah tidak memiliki perasaan lagi padaku, Ia pasti membebankanku setengah hutangnya.

Karena, dari awal, aku sudah meminta sahabatku untuk mengecek David, tidak tahu bagaimana, bukti bahwan David telah memberikan sebagian asetnya kepada Ling Ling tidak ditemukan, sehingga tidak dapat membuktikan kalau rumah Ling Ling dibelikan David. Artinya David sudah merencanakannya dengan sangat baik.

Aku terdiam dan kebingungan, tidak tahu bagaimana caranya agar David dan Ling Ling berpisah. Tapi saat aku menyadari kembali, mereka berdua sudah pergi dan berada di dalam mobil. Hatiku marah, aku terasa seperti kesulitan bernafas.

Aku terduduk di tanah, hatiku yang sakit ini seperti sedang di cengkram kuat oleh orang lain, sangat sakit hatiku ini.

Tidak lama, Steven mengangkatku membantuku berdiri, luka di wajahku yang terlihat jelas, dengan lembut Ia menyentuh wajahku yang terluka, "Siapa yang melakukan ini padamu?" katanya dengan nada serius.

"David." Aku sangat sedih, aku langsung memeluknya dan menangis.

Selama ini aku terlihat sangat kuat, hampir tidak pernah menangis. Mungkin Steven pernah melihatku menangis sekali, dan mungkin karena hubunganku dengan Steven ini, sehingga aku merasa untuk sementara waktu aku bisa bersandar dengannya.

Setelah menangis, aku dan Steven langsung naik ke mobil, Steven memberikanku sehelai tissue.

"Hanya karena itu?" Steven menertawaiku.

"Baju yang kamu belikan untukku, David berikan untuk selingkuhannya. Kamu lihat, yang dia lakukan itu sangat memalukan." sambil terisak-isak dan membersihkan wajahku dari air mata.

"Yang dia lakukan ini bukan hanya 1 hari 2 hari ini saja kan, lagipula hanya karena baju itu, kamu tidak pantas sampai seperti ini."

"Tapi itu kan kamu yang berikan."

Aku tidak tahu kenapa aku bisa mengatakan kata-kata itu, Steven langsung menyentuh wajahku dan berkata, "baju itu sebenarnya sangat biasa. Aku akan belikan kamu baju lagi."

Nada bicaranya seperti sedang berbicara dengan anak-anak yang sedang menangis, yang tadinya terluka, mendadak merasa hangat kembali.

Steven mengajakku untuk masuk ke dalam toko baju bermerk. Aku melihat salah satu label baju didalam toko itu, dan aku sagat kaget melihat harga  baju tersebut mencapai ratusan juta.

"Dari atas hingga bawah, carikan pakaian yang cocok untuknya." Steven berkata kepada penjaga toko.

Tidak lama kemudian, penjaga toko memilihkanku beberapa pasang pakaian, dan mencocokannya dengan tubuhku, juga memberikan beberapa pendapat:"kulitmu putih, pakaian apapun cocok denganmu, tapi beberapa pakaian ini lebih menonjolkan karaktermu, silahkan, bisa dicoba dulu."

Setelah aku mencoba beberapa pakaian, aku memutuskan untuk membeli setelan pakaian berwarna abu-abu, terlihat sederhana tapi elegan, yang terpenting adalah kualitasnya sangat 

baik.

Saat Steven memberikan kartu kepada kasir, aku melarangnya:"Baju ini biarkan aku yang membayarnya."

Dia terlihat tidak senang.

"Ini kartu David, anggap saja sebagai bayaran Ia telah menamparku." dari dompetku, aku mengeluarkan kartunya sambil menunjuk luka di wajahku.

Akhir-akhir ini, David kelihatannya sedang kekurangan uang, penghasilannya setiap bulan sekitar 40 hingga 60 juta, tapi harus mengeluarkan 20 juta untuk membayar hutang. Ling Ling 

yang sedang hamil pun membutuhkan banyak uang. Kalau aku mengeluarkan uang ini sekarang, bisa bisa membuatnya stres.

Steven mengerti maksudku, dia tidak melarangku.

Penjaga toko menatapku sambil mencarikan sepasang sepatu yang cocok untukku.

Aku akhirnya membeli pakaian dan sepasang sepatu senilai 100 juta, David pasti akan shock saat menerima sms di ponselnya.

Sesuai dengan perkiraanku, saat aku sedang di mobil, David meneleponku, aku menatap Steven, langsung kututup ponselku.

"Ayo ikut ke kantor bersamaku."

"Kesana untuk apa?" Aku mulai gugup, aku belum siap untuk memberitahu David tentang hubunganku dengan Steven. AKu tidak akan membiarkan David mengetahuinya.

"Membantumu untuk melegakan perasanmu."

Aku tidak begitu memahami masud Steven, saat memasuki lift aku hanya bisa menundukkan kepalaku. Untungnya saja, sekarang bukan waktu bekerja, tidak banyak orang di lift, aku menjadi lebih tenang.

"Kamu tidak berani?"Steven menertawakanku.

Aku dengan kesal menatapnya, lalu tiba-tiba pintu lift terbuka di lantai 3, aku langsung menundukkan kepalaku.

"David, Linda tidak menerima teleponmu karena dia sedang sibuk belanja! Untuk apa kamu marah?"

Suaranya terdengar sangat familiar, jelas-jelas adalah suara Ling Ling, tiba-tiba, Steven menarik daguku dan menciumku.