Perjalanan Selingkuh - Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
Ya! Dia juga pernah lemah lembut, tetapi sejak kapan dia berubah?
Karena hilangnya aku, dia benar-benar berubah menjadi pecandu kerja, suaminya tidak bersatu dengannya, bahkan menjebaknya di belakangnya, dia dikelilingi oleh sahabat seperti serigala, dua orang yang paling dia percayai, bekerja sama untuk menipu dan menyakitinya.
Ditambah lagi setelah hilangnya aku, dia setara dengan kehilangan dua anak berturut-turut, sifatnya secara bertahap menjadi lebih ekstrim, dan juga menjadi lebih kejam.
Jadi setelah dia kira bahwa Sunni adalah putrinya, dia melindunginya tanpa melihat benar atau salah.
Meskipun dia bertentangan dengan hati nuraninya, bahkan bertentangan dengan dunia, dia juga harus melindungi putrinya.
Dulu aku pernah iri, aku iri dengan nasib baiknya Sunni, dan sekarang aku baru menyadari bahwa semua ini seharusnya menjadi milikku.
"Safira, jangan menangis, siapa yang membullymu? Mama pergi mencari mereka untuk meminta penjelasannya."
Dia tiba-tiba mengubah wajahnya dan berkata dengan marah.
Penampilannya tersebut seperti induk ayam yang melindungi anak ayam, sikapnya ini memberiku perasaan yang akrab, aku ingat ketika dia berdiri di sebelah Sunni dan membelanya juga menggunakan nada seperti ini.
"Tidak, tidak ada yang bully aku."
Aku memeluk pinggangnya dan seluruh tubuhku masuk ke dalam pelukannya.
"Sayangku, jangan menangis, jangan menangis, kamu dapat yakin bahwa ibu tidak akan membiarkan siapa pun membullymu, siapa yang membullymu, ibu akan membantumu melawannya, putriku tersayang, tidak ada yang bisa membullymu."
“Bu, aku datang mencarimu karena aku ingin bertanya padamu, maukah kamu pulang rumah bersamaku?” Aku mendongak dan mengalihkan topik pembicaraan.
Aku takut jika aku terus menangis, dia akan keluar dengan membawa pisau.
Selain itu, aku tadi merasa bahwa suasana hatinya sudah mulai mau marah, dan aku hanya bisa perlahan-lahan menenangkannya.
Aku ingat dokter pernah mengatakan bahwa dia tidak boleh diransang lagi sekarang, kalau tidak, sifatnya yang biasa akan diperbesar beberapa kali lipat, dan emosinya akan melebihi rasionalnya.
“Pulang rumah?” Dia menatapku dengan bingung.
“Pulang ke rumah kita, pulang ke rumah Keluarga Demina.” Aku menatap matanya dan berkata dengan pelan.
Begitu aku selesai mengucapkan perkataan ini, aku melihat bahwa emosinya tiba-tiba menjadi panik, dia mendorongku pergi, lalu memegang kepalanya dan berteriak, "Aku tidak ingin kembali ke sana, ada orang jahat di sana, mereka semua ingin menyakiti Safiraku.
"Bu, aku ada di sini, kamu jangan takut, tidak ada yang menyakitiku."
Aku memeluknya dengan sedih dan menghiburnya.
"Safira, apakah kamu baik-baik saja? Kamu jangan pulang ke sana, ada orang jahat di sana, ada orang jahat yang mau menyakitimu." Dia memelukku dengan gelisah dan tampaknya sangat takut.
"Bu, orang-orang jahat telah diusir pergi, mari kita pulang! Di situ adalah rumah kita dan kita tidak boleh membiarkan orang jahat mengambilnya!" Aku menghiburnya dengan lembut.
"Benar! Kita tidak boleh membiarkan orang jahat mengambilnya, kita harus mengusirnya pergi."
Setelah selesai berbicara, dia berdiri dan berkata, "Ibu membantumu mengusir mereka pergi."
Kemudian, dia menarik lenganku dan berjalan keluar.
Ketika tiba di depan pintu, Steven menatapku dengan ekspresi khawatir, dan aku menggelengkan kepala padanya.
Lalu aku berkata, "Bawa aku dan ibuku kembali ke rumah Keluarga Demina! Orang-orang yang menempati rumah kami sudah waktunya untuk mereka pergi."
Steven mengangguk dan membawa aku dan Weni pergi.
Pembantu tersebut dengan khawatir menatapku dan Weni: "Apakah Anda mau menunggu Tuan Fuji pulang terlebih dahulu?"
"Aku akan memberitahunya."
Setelah aku selesai berbicara, aku membawa Weni masuk ke mobil.
Setelah tiba di rumah Keluarga Demina, Siro dan Lulu tidak ada di rumah, hanya ada seorang pengurus rumah tangga yang muda.
Pengurus rumah tangga tersebut menggantikan Pengurus Rumah Tangga Liu yang sudah pensiun, tidak perlu dipikirkan lagi, Siro pasti menggunakan orangnya sendiri.
Jadi setelah dia melihatku dan Weni, meskipun dia tersenyum, tetapi senyumnya tidak ada rasa hormat.
"Nona Linda, aku perlu melapor ke Bos terlebih dahulu baru boleh membiarkan kalian masuk."
“Apakah kamu tidak kenal siapakah orang di sampingku ini?” Aku dengan dingin menatap pengurus rumah tangga di depanku.
"Tapi sekarang kondisi mental Nyonya sudah tidak normal, dan Nona Linda bukanlah walinya Nyonya, aku tidak berani sembarang membiarkanmu masuk. Jika kalian mau masuk, boleh, aku hanya bisa membiarkan Nyonya masuk." Dia menatapku dengan senyum, tetapi matanya membawa sedikit kesombongan.
Aku sangat marah, baru lewat beberapa hari, kapan pengurus rumah tangga Keluarga Demina menjadi begitu arogan.
Steven turun dari mobil dan berjalan ke sisiku, setelah pengurus rumah tangga tersebut melihat Steven, senyum di wajahnya menjadi menawan.
"Tuan Steven."
"Buka pintunya," Steven memerintah dengan dingin.
Pengurus rumah tangga tersebut tampaknya sangat kesulitan: "Tetapi Bos Siro."
“Buka pintunya, apakah tuan rumah Keluarga Demina tidak bisa kembali ke rumahnya sendiri?” Steven menyindirnya.
Wajah Pengurus rumah tangga tersebut memerah.
Pada akhirnya, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon. setelah lama kemudian, dia dengan enggan membuka pintu dan berkata dengan ekspresi jelek, "Silakan masuk."
Steven membawa kami berjalan masuk ke vila.
Lalu Steven berkata, "Namamu Li Jin, benar?"
Pengurus rumah tangga tersebut tercengang sebentar, lalu mengangguk.
"Li Jin, kerabat jauh dari Siro, datang dari desa yang sama dengan Lulu, kamu dan Lulu tampaknya juga merupakan kerabat, coba aku pikirkan sebentar, berdasarkan senioritas dalam keluarga, Lulu adalah bibimu, benar?"
Setelah pengurus rumah tangga tersebut mendengar perkataan ini, dia tercengang sebentar, tetapi tidak membantah perkataan Steven.
“Benar sesuai dugaanku, Siro menggunakan kerabatnya tanpa melihat kemampuannya, bahkan pengurus rumah tangga juga diganti menjadi orangnya sendiri, dan sekarang orang tersebut bahkan berani menghentikan anggota Keluarga Demina untuk masuk rumah.” Steven berkata sambil tersenyum.
Dan aku melihat tubuh pemuda bernama Li Jin tersebut sedikit gemetar.
Setelah tiba di vila, Steven memelukku dan menoleh ke Li Jin, lalu berkata, "Yang di sebelahku ini adalah Safira, Nona Besar Keluarga Demina yang asli, Safira yang asli bukan kucing ataupun anjing liar dari manapun bisa menyamarnya."
Begitu Steven selesai berbicara, aku melihat bahwa mata Li Jin melebar, meskipun dia terkejut, tetapi dia tidak membantah perkataan Steven.
Sangat jelas bahwa dia juga tahu banyak informasi tentang Keluarga Demina.
"Dia sekarang adalah Nona Besar Keluarga Demina, dan di masa depan, dia akan menjadi Nyonya Muda Keluarga Himura, istriku Steven."
Setelah selesai berbicara, Steven menyipitkan matanya dan memandang Li Jin, lalu berkata dengan serius, "Jika aku tahu bahwa dia telah dibully di sini, maka kamu jangan salahkanku tidak melepaskanmu."
Ketika Li Jin mendengar perkataan Steven, dia ketakutan sampai berkeringat dingin: "Tuan Steven tidak perlu khawatir, jika dia benar-benar adalah Nona Besar Keluarga Demina, aku mana berani mengabaikannya."
"Li Jin, aku tahu latar belakangmu, kamu memiliki hutang besar di kasino Makau, Siro membantumu membayar hutangnya, jadi kamu dengan setia mengikutinya sekarang, tetapi kamu harus tahu bahwa hasil dari kamu menyinggungku akan lebih buruk daripada hasil kamu memiliki hutang sebelumnya. "
Setelah selesai berbicara, Steven mencondongkan tubuhnya ke depan dan berbisik, "Aku tahu di mana istri dan anakmu tinggal, aku pikir kamu seharusnya tidak ingin mereka diganggu!"
Setelah itu, wajah Li Jin langsung pucat: "Tuan Steven, aku tidak pernah menyinggungmu."
Steven tiba-tiba tertawa: "Jika kamu menyinggungku, aku akan membuatmu mati, tetapi jika kamu menyinggung Safira, aku akan membuatmu hidup lebih buruk daripada mati, biaya menyakiti Safira, kamu tidak mampu membayarnya."
Penampilan Steven sangat tampan, dan dia tertawa seperti bunga poppy, sangat cantik, tetapi juga menakutkan orang.
Siapa yang tidak tahu bahwa Steven sangat kejam dan dia tidak pernah berlembut hati terhadap musuhnya, bahkan sekarang, semua orang tahu bahwa lebih baik memprovokasi Dewa Kematian daripada memprovokasi Steven.
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaAnak Sultan Super
Tristan XuCinta Tapi Diam-Diam
RossieThe Revival of the King
ShintaUntouchable Love
Devil BuddyBehind The Lie
Fiona LeePerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya