Perjalanan Selingkuh - Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
Pengasuh ingin membawa pergi foto, hatiku tiba-tiba tidak merelakannya.
Terakhir tetap membiarkan barang itu tinggal di sana: “Aku akan mengembalikan sendiri fotonya.”
Sikapku sangat keras, sama sekali tidak menyerah. Tapi mungkin karena adalah gudang darah berbentuk manusia. Meski Weni tidak suka melihatku. Juga tidak akan berbuat apapun terhadapku, mungkin ini juga termasuk pembalasan lainnya!
Setelah pengasuh pergi, aku baru ingat di dalamnya juga ada sepucuk surat.
Amplop surat sudah dibuka dengan membentuk bentuk hati. Membuka dan melihat, catatan di atasnya agak kekanak-kanakan. Tapi tulisannya sangat rapi sekali.
Tertulis di sana.
Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke-10. Kakak Sheng bilang kalau membuat harapan di bawah bunga sepatu, harapan bisa terwujud. Aku ingin mengatakan harapan, aku harap aku bisa selalu tetap bersama dengan kakak Steven, setelah besar nanti. Jadi pengantin kakak Steven.
Tahun 2000. Oleh Safira.
Melihat surat ini, aku seakan melihat gambaran anak perempuan kecil itu menggenggam 10 jari membuat harapan di bawah bunga sepatu.
Saat itu, bunga sepatu mekar. Anak perempuan kecil menutup mata, ujung mulut mengandung senyuman. Kelihatan sangat bahagia sekali, terakhir dia membuka mata. Selanjutnya menyimpan harapan berserta beberapa lembar foto ke dalam kotak dan ditanam di bawah pohon.
Aku tahu, aku tahu barang ini semua seharusnya adalah milik Sunni. Tapi aku malah tanpa beralasan tidak merelakannya.
Aku teringat Steven sepertinya juga berada di tempat Sunni sana, kemudian mengambil barang ini langsung pergi keluar.
Setelah aku pergi. Aku kelihatan Steven sedang berjalan-jalan bersama Sunni di taman, ada keindahan yang tak bisa diungkapkan di antara mereka berdua. Langkah kakiku berhenti di sana, maju tidak mundur juga tidak.
“Nona Linda.”
Ujung mata Sunni kelihatan aku, tersenyum dan menyapa.
Sekarang aku kalau mau sembunyi juga tidak sempat lagi, lalu menebalkan muka keluar, terlihat sorotan mata Steven yang secara reflek mengandung beberapa kebencian yang terpendam.
“Nona Linda tinggal di sini baik-baik saja!”
Sunni bertanya melihatku.
“Dianggap sebagai gudang darah manusia dewasa, apa kamu rasa baik?” Aku mendongak, melihat ke arah wanita itu.
Mendengar perkataanku, Sunni menggigit bibir, ekspresi wajah seperti bersedih: “Aku juga tidak ad acara lain! Sekarnag badanku perlu donor darah, dan jenis darahmu kebetulan sama denganku.”
Aku mendongak, melihat ke Steven, melihat matanya yang tenang dan tak bergejolak itu, hati berkobar amarah.
“Calon suami di sampingmu, sepertinya juga bergolongan darah ini!” Aku dengan datar berkata dan melirik memberi peringatan ke Steven.
“Aku tahu!” Rangkulan tangan Sunni ke lengan tangan Steven semakin erat lagi.
“Makanya, kakak Steven pindah dan tinggal ke sini, tidak hanya perlu menemaniku, juga rela mendonorkan darah untukku!” Sewaktu berkata, Sunni menggenggam lengan Steven mulai menebarkan kemesraan.
Tapi aku tidak percaya dan melihat ke Steven, hatikku nyeri perih dan sedih sekali.
Teringat kali itu aku tidak tahu diri menyumbangkan tulang sumsumku ke orang, hasilnya membuat tubuh sendiri melemah, Steven juga yang mendonorkan darah dan menyelamatkan aku.
Aku selalu mengira diri sendiri adalah suatu pengecualian, tapi tidak disangka, hari ini, dia bisa bersedia menyelamatkan Sunni, bersedia dengan setulus hati menjadi pendonor Sunni.
Aku ingin sekali mendengar dia bilang ini karena terpaksa!
Tapi aku dari awal sampai akhir juga tidak kelihatan sorotan mata meminta maaf dari pria itu, dia terhadapku, dingin dan menjaga jarak, seakan sudah kembali lagi ke lama sebelumnya.
Aku tiba-tiba merasa agak sedikit capek hati, bersamaan juga merasa sangat sedih sekali.
Aku langsung membuang kotak besi yang ada di tanganku ke dalam pelukkan Steven, kemudian membalikkan badan: “Kembali ke sang pemilik.”
Setelah berkata, aku lalu mulai berlari.
“Linda ——”
Peduli denganku.
Saat sedang berpikir, lalu kelihatan muka Steven yang cemas dan juga tak sabaran melihatku: “Linda, dari mana kamu menemukannya?”
“Di bawah bunga sepatu.”
Aku menunjuk bunga sepatu yang tak jauh dari sana.
Steven termenung berdiri di sana, saat ini, aku merasa sekujur tubuhnya menampakkan kesepian.
“Kenapa kamu bisa tahu ada barang di sana?” Steven sama sekali tak mengerti melihat kea rah bunga sepatu itu.
“Mungkin karena aku juga ada kebiasaan ini!”
Saat sedang berbincang, suasana sangat pas sekali, lalu Sunni ke sana memotong pembicaraan: “Linda, kamu sekarang ini hanya adlaah seorang pendonor darah yang dibeli oleh keluarga Demina saja, siapa yang mengizinkanmu keluar semaumu, apa masih berkeinginan untuk mendapatkan harta keluarga Demina?”
“Ingin mendapatkan harta keluarga Demina?” Ini adalah lelucon yang paling lucu yang pernah aku dengar sedunia.
Walau benar mendapatkan semua harta keluarga Demina sebagai pengganti, aku juga tidak ingin memaafkan Sunni, wanita yang memcelai anakku sampai mati, tidak takut mereka merasa aku kejam.
“Sunni, kalau bukan Weni yang tak keberatan menggunakan tubuhnya sendiri untuk mencelaikai keluargaku, dipukul sampai mati juga aku tidak ingin datang ke rumah keluarga Demina, kekayaan dan kehormatan yang kamu sukai, di mataku itu sangat kotor sekali.”
Aku dengan ekspresi wajah yang meremehkan melihat Sunni.
“Sangat kotor sekali?” Sunni mulai tertawa lantang.
“Bukanya kamu bisa suka kakak Steven itu karena ingin mendapatkan harta keluarga Demina? Sok suci, sebenarnya menurutku kamu juga menginginkan kekayaan dan kehormatan.”
Aku menoleh, lalu kelihatan wajah Sunni yang dipenuhi kebengisan melihatku, sorotan mata yang menelan darah itu seakan ingin menyakitkan sekali.
“Tidak…. yang aku mau itu adalah dia, orangnya saja.” Aku menggelengkan kepala, mata tak dapat menahan melihat ke arah Steven sana.
Dan Steven dengan sangat hati-hati mengelus kotak dalam pelukkannya, dia yang seperti itu, sama seperti sedang memperlakukan barang berharga yang paling disayanginya saja.
Melihatan ini, hatiku semakin jadi sangat sedih lagi.
Hal detail yang sangat sederhana seperti ini, dari sini juga bisa kelihatan betapa cintanya Steven terhadap Safira.
Baginya siapalah aku ini? Barang pengganti?
Tapi bukannya jelas pemilik sebenarnya juga ada di sini? aku tidak bisa menahan diri untuk melihat ke Sunni, namun kelihatan dia ekspresi wajahnya yang berubah sepenuhnya melihat kotak yang berada di dalam pelukkan Steven.
Sorotan mata itu, hanya membuat bulu kudukku berdiri saja.
Sunni menoleh, juga sama dengan galak melototiku: “Besok-besok jangan banyak ikut campur urusan orang.”
“Barang aku ambil pergi dulu.”
Steven menggendong kotak itu, tanpa menoleh langsung membalikkan badan dan pergi, juga tidak menggubris Sunni sedikit saja.
Saat itu, dalam hati tiba-tiba ada sebuah pemikiran yang gila, kecintaan Steven terhadap kotak itu seakan melebihi kesukaannya terhadap Sunni.
“Kakak Steven….”
Aku kelihatan Sunni melihat Steven dengan sorotan mata yang mengandung kegelisahan dan ketakutan.
Setelah banyangan pundak Steven tak terlihat, Sunni menoleh lalu menggati ekspresi muka lagi, dia dengan muka yang sangat menghina melihatku: “Lain kali jangan sering keluar dan berputar-putar.”
“Seorang tahanan juga tetap bisa keluar berkeliling!”
Setelah berkata, aku dengan datar melirik untuk memperingati Sunni: “Kalau aku lihat foto kamu kecil lebih imut jauh dari kamu yang sekarang.”
Jujur berkata, bagaimana saja aku tidak berani percaya, Sunni wanita seperti ini, bisa adalah orang yang ada di foto itu.
Meski hanya selembar foto, tapi juga bisa kelihatan, bisa dirasakan perbedaan yang sangat jauh sekali antara anak itu dan Sunni.
Tapi tidak tahu bagian mana dari perkataan ini yang menusuk Sunni.
Hanya kelihatan ekspresi mukanya berubah dan melihatku: “Linda, nanti sore, pakai darahmu saja!”
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellyCinta Yang Terlarang
MinnieAsisten Bos Cantik
Boris DreyPrecious Moment
Louise LeeBretta’s Diary
DanielleMy Cold Wedding
MevitaHis Soft Side
RisePerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya