Perjalanan Selingkuh - Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)

Malam harinya, data Farad sudah didapatkan.

Sisi mengambil data dan mempelajarinya bersamaku: “Suami Farad meninggal dua tahun yang lalu, dan selama bertahun-tahun dia tinggal sendirian dengan putrinya yang berumur tiga tahun. Sayangnya, tiga bulan lalu, Putrinya mengidap leukimia.”

“Leukimia?”aku mengerutkan kening, terdiam sebentar, dan bertanya pada Sisi: “Apa mungkin karena putrinya dia menerima tawaran dari keluarga Demina?”

“Sangat memungkinkan. Karena hasil penyelidikan menemukan kinerja Farad sangat bagus.” Sisi mengangguk.

Kalau Farad melakukan ini untuk putrinya, jujur. Meskipun aku masih membencinya, tapi tidak sanggup bertindak sadis padanya, karena kalau Farad dipenjara, Ini akan sangat sadis untuk putrinya yang mengidap Leukimia.

Tapi tidak minta keadilan, hatiku sangat perih, tidak ada yang bisa memahamiku sakitnya kehilangan tiga anak.

Selang kemudian. Aku menengadah dan berkata pada Sisi dengan nada bicara yang sedih: “Kalau Farad bersedia memberitahuku orang dibalik ini semua, Aku bersedia tidak meminta pertanggung jawabannya.”

Saat mengatakan ini, hatiku merasa tertekan, aku seperti Bunda Maria, Hanya saja masalah ini, dalang terakhir adalah orang di belakangnya.

Dan, aku bukannya tidak memaafkan Farad, hanya saja mengasihani dia mencintai putrinya yang masih kecil dan sakit.

Sisi menatapku dengan wajah menyakitkan, dengan nada bicara tak berdaya: “Aku tahu kamu akan melakukan itu.”

“Hatiku menjadi lembut karena anak itu saja.”

Ini perkataan dalam hatiku saja. Mungkin itu empati, begitu melihat anak kecil. Hatiku akan menjadi lembut.

“Kamu tenang saja, aku pasti akan membuat Farad mengatakan dalang dibalik ini semua.” Kata Sisi berjanji padaku.

Sejujurnya, aku dan Sisi bisa memastikan dalang dibalik ini semua adalah orang keluarga Demina, tersangka terbesar adalah Weni Demina, tapi, masih membutuhkan langkah terakhir untuk memastikannya.

“Putrinya jelas menjadi kelemahan Farad, ingin mendapatkan informasi dari Farad, kita harus mulai dari putrinya, besok, kita pergi kerumah sakit sama-sama.” kata Sisi padaku.

Aku menganggukkan kepala: “Baik!”

Sebelum tidur, Sisi dan aku akhirnya menyelesaikan rencana untuk besok.

Malam ini, aku tertidur lelap, dalam mimpiku, aku melihat diriku yang berjuang di air, berteriak ibu ibu......

Tengah malam, aku terbangun dari mimpiku, seluruh tubuhku ada lapisan keringat keluar.

Sejujurnya, aku sudah lama tidak bermimpi seperti ini, seingatku diusia 10-11 tahun, aku sering mimpi buruk seperti ini, ibuku bilang, itu karena aku hampir saja tenggelam disungai, kesan ini sangat dalam, jadinya baru bisa mimpi buruk begitu lama.

Aku tidak bisa tidur lagi, jadinya aku bangun dan pergi ke ruang tamu untuk minum.

Ketika membuka kulkas, didalam ada bir yang tertata rapi, aku membuka satu kaleng bir dan meminumnya.

Setelah beberapa saat, Sisi menggosok kepalanya dan keluar dari kamarnya, setelah dia melihat aku, matanya tertegun dan berkata dengan senyum pahit, “Kamu juga tidak bisa tidur?”

“Mimpi buruk.” Lalu aku mengangkat bir di tanganku dan berkata, "Apa mau minum sedikit?”

“Boleh! Beri aku satu kaleng.”

Aku membuka kulkas, mengambil satu kaleng untuknya, sambil berkata padanya: “Kenapa kulkas mu ini semuanya penuh dengan bir, tidak ada minuman lain?”

“Sewaktu kamu pergi itu aku baru membelinya, suasana hatiku tidak bagus, jadi membeli selusin.”

Sisi meluruskan kedua kakinya, mengisyaratkan sedang malas, mengambil bir minum beberapa teguk.

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu