Perjalanan Selingkuh - Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
Setelah itu aku berbalik dan ingin pergi dari sana.
Steven meraih lenganku lalu memaksaku untuk berdiri dengan benar, setelah itu dia memaksa untuk memakaikan bajuku.
"Ayo jalan!"
"Lepaskan aku." aku memberontak.
Steven mengerutkan alis, terlihat sedikit tidak sabar, dia langsung membungkuk dan menggendongku secara paksa.
"Steven, dasar bajingan, lepaskan aku."
Sikapnya yang sewenang-wenang membuatku semakin marah dan memberontak semakin keras.
Steven berhenti, dia memandangku dengan tersenyum, tapi juga bukan seperti senyuman : "Jika kau berharap aku melepaskan seluruh pakaianmu lalu melemparmu di sini, maka silahkan, teruslah memberontak."
Perkataannya membuatku sangat kaget, aku tidak berani lagi untuk bergerak.
Baiklah, anggap saja dia menang.
Setelah dia melihatku tidak bergerak, Steven tersenyum puas.
Saat dia keluar dari bar dan memasukkanku ke dalam mobil, aku masih belum mengerti apa yang sebenarnya dia inginkan.
"Steven, untuk apa kau membawaku keluar?"
Aku menoleh dan menatap langsung ke arahnya.
"Anak itu sudah tidak ada." nada bicara Steven terdengar berat.
Aku sangat terkejut, setelah terdiam beberapa lama, kemudian barulah aku menjawabnya : "Ba…bagaimana mungkin bisa?"
Aku sangat berharap Steven sedang bercanda denganku.
Anak itu, aku pernah melihatnya, saat di rumah sakit bukankah dia masih baik-baik saja? Ini masih belum satu bulan, kenapa bisa tiba-tiba sudah tidak ada?
Selain itu, untuk apa Steven mencariku di saat seperti ini? Apakah dia mau membuat perhitungan denganku?
"Aku tahu kau sangat sedih, tapi kau harus berpikir jernih, aku benar-benar bukan orang yang mencelakainya." aku dengan hati-hati sedikit menjauh dari Steven.
Takutnya dia menggila dan melakukan sesuatu terhadapku.
Aku bukannya takut terhadap Steven, aku benar-benar takut, jelas-jelas aku tidak melakukan apapun, tetapi malah dihukum dan diperlakukan sebagai seorang pembunuh, jika begitu aku merasa sangat tidak adil!
Tiba-tiba Steven mengulurkan tangannya kearahku, aku sangat takut sehingga aku segera menutup mataku.
Sial, jangan-jangan Steven sangat marah sehingga ingin mencelakaiku dan menguburku bersama dengan anaknya!
Setelah aku menunggu sangat lama dan tidak merasakan pergerakan apapun dari Steven, aku membuka mataku pelan-pelan dan melihatnya.
Aku melihatnya sedikit membungkuk untuk membantuku mengenakan sabuk pengaman.
Seketika itu, aku tidak mengerti apa maksudnya melakukan hal itu, awalnya aku masih bisa marah-marah terhadap Steven, sengaja membuatnya marah, tetapi sekarang, aku tidak berani berbuat begitu lagi terhadapnya, biar bagaimanapun dia baru saja merasakan sakit karena kehilangan bayinya.
Steven langsung menyalakan mobil lalu melesat pergi dari sana dengan sangat cepat.
Aku sangat takut sehingga segera mencengkram pegangan di atas kepalaku, jantungku secara ingin copot.
Sepertinya Steven sangat marah, apakah dia sengaja ingin binasa bersama "pembunuh" anaknya ini?
Pikiranku tanpa dapat dikontrol mulai berpikir yang tidak-tidak, setelah sudah sampai di tempat tujuan, aku sudah tidak bisa berpikir apapun lagi, aku hanya ingin turun dari mobil dan muntah.
Aku memegang tempat sampah dan memuntahkan semuanya.
Dasar Steven gila, dia benar-benar seperti sedang melakukan balap mobil! aku masih muda, masih belum ingin cepat mati!
Bahkan aku belum selesai membalaskan dendamku kepada David dan Ling Ling, jika aku mati, mataku tidak akan bisa menutup.
Setelah aku selesai memuntahkan semuanya, Steven menarik tanganku dan berjalan masuk ke dalam, aku baru menyadari, ini ternyata adalah hotel.
"Kakiku lemas." aku menatap Steven dengan cemas, benar-benar tidak ingin masuk ke dalam.
Aku merasa aku setidaknya harus punya sedikit harga diri, tidak boleh setiap kali dia sedang sedih dan memanggilku lalu aku langsung mau menemaninya tidur begitu saja!
"Linda, nyalimu sekecil ini?" Steven menatapku dengan tatapan mengejek.
"Kau jangan sengaja membuatku marah sehingga aku mau menurutimu, kita berdua sudah selesai, hubungan kita sudah berakhir, aku tidak mau menemanimu bermain lagi." setelah berkata seperti itu, aku berbalik dan ingin pergi dari sana. Meskipun aku mengasihaninya, aku tetap tidak ingin terus-menerus menjalani hubungan yang seperti ini dengannya.
Sudah hampir satu bulan, Steven tidak pernah mencariku, tidak pernah mengirimkan satu pesanpun, tidak pernah menghubungiku, aku sudah merasakan sakit selama satu bulan.
Dengan susah payah, di saat aku memutuskan melupakan dia, dia muncul kembali, tetapi sangat disayangkan, aku sudah tidak mau menemaninya bermain lagi, aku tidak mampu bermain permainan ini.
"Linda."
Tiba-tiba Steven memelukku dari belakang lalu langsung menggendongku masuk ke dalam hotel.
"Linda, anakku sudah tidak ada, kau yang sebagai pelaku utama yang membuatku kehilangan ini harus menggantikan satu untukku!" nada bicara Steven terdengar dingin dan berbahaya.
Hatiku gemetar, aku memberontak dengan keras : "Steven, dasar kau bajingan, lepaskan aku."
Dia memanggulku di bahunya dan memegang pinggangku, karena membelakangi Steven, aku tidak bisa melihat wajahnya, aku hanya bisa memberontak dengan mengayunkan kedua kakiku.
Kenapa aku harus menggantikan satu untuknya? Bukan aku yang mencelakai anak wanita itu.
Jika aku menggantikan satu untuk wanita itu, siapa yang akan menggantikan satu untukku?
Sepanjang jalan Steven memanggulku sampai ke kamar yang dulu sering kami gunakan, lalu dia langsung melemparku ke atas ranjang, sedetik kemudian, tubuhnya langsung menekanku ke atas tempat tidur.
Aku sudah pernah melakukannya dengan Steven berkali-kali, tetapi ini pertama kalinya aku merasa sangat terhina.
Dia meniduriku hanya untuk menggantikan seorang anak untuk wanita lain.
Dia menindih tubuhku dan mengangkat kedua tanganku yang memberontak ke atas kepalaku, nada suaranya terdengar rumit : "Linda, rahim Kinara harus diangkat karena pendarahan."
Aku segera tidak memberontak lagi.
Tidak kuduga, ternyata Kinara kehilangan rahimnya.
Demi mengusirku, ternyata dia sudah mencelakai dirinya sendiri, seharusnya aku merasa sangat bahagia, tetapi hatiku malah tidak mampu bahagia sama sekali.
Dia berbuat seperti itu, mungkin karena terlalu mencintai Steven.
Pelaku utamanya tidak lain adalah pria ini.
Aku melihat pria yang sedang membenamkan kepalanya di depan dadaku ini, aku menekuk lututku dan langsung menendang selangkangan Steven.
Steven merasa sangat sakit, dia akhirnya melepaskanku, wajahnya berubah pucat karena sakit.
Dia meringkuk dan berkata : "Linda, kau kejam sekali."
"Meskipun aku tidak menyukai Kinara, tetapi demi dirimu dia bahkan mencelakai dirinya sendiri untuk menjebakku, lebih baik kau menjauh sejauh-jauhnya dariku!"
Setelah itu, aku merangkak turun dari ranjang ingin pergi dari sana.
Tetapi baru saja pergi, aku sudah ditarik kembali oleh Steven ke atas ranjang.
Setelahnya, dia membalikkan tubuhku dan mengunci kedua tanganku di balik punggungku serta menekanku ke atas ranjang
"Linda, ada beberapa hal yang tidak ingin aku beritahukan padamu, tetapi kau jangan sok tahu."
Dia berbisik pelan, suaranya sangat lirih, jika aku tidak mendengarkanya dengan seksama, pasti tidak terdengar olehku.
Aku bingung apa maksudnya berbicara seperti itu, setelah itu aku tiba-tiba menyadari kalau bajuku sudah dibuka olehnya.
"Linda, lahirkan seorang anak bagiku!"
"Bukannya kau tidak mau?" aku menatap dan menyindirnya.
Saat itu setiap kali dia pasti akan memintaku untuk minum pil pencegah kehamilan, sikapnya sangat jelas dan tegas.
"Kau sekarang sudah bercerai." sambil berbicara, dia langsung memasuki tubuhku.
Aku hanya bisa menerima diperlakukan seperti itu olehnya.
Aku tidak pernah merasa begitu sakit seperti saat ini, dulu saat aku bersama dengan Steven, aku sangat bahagia, tetapi saat ini aku malah dipenuhi dengan kesedihan.
Saat ini dia menganggapku sebagai alat untuk menghasilkan anak baginya.
Tetapi dia tidak tahu, bukan hanya salah satu ovariumku cacat, bahkan setelah aku keguguran kedua anakku, saluran indung telurku tersumbat, jika aku ingin memiliki anak, akan berkali-kali lipat lebih sulit dibandingkan orang biasa, mungkin saja jika aku ingin menjadi ibu, cara satu-satunya adalah dengan melakukan bayi tabung.
Kali ini, aku hanya dapat diam dan menerima semua perlakukannya terhadapku.
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaDon't say goodbye
Dessy PutriSi Menantu Buta
DeddyLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMi Amor
TakashiDemanding Husband
MarshallPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya