Perjalanan Selingkuh - Bab 129 Ciumannya (2)

Tante dan Paman! ? Dia memanggil orang tuaku, 'Tante dan Paman' ... Aku ragu-ragu. Kemarin di rumah sakit jelas dia memanggil 'ayah ibu' dengan sangat ramah, mengapa tiba-tiba ... mungkin, di depan orang tuaku kemarin, dia memanggil begitu agar mereka tidak menimbulkan kecurigaan, atau karena di depanku dia khawatir aku akan canggung mendengarkannya? Bagaimanapun, dia benar-benar sangat pengertian, kelihatannya dia tidak sengaja melakukannya tadi malam.

Itu juga sulit baginya, untuk menemani aku berakting, dia bersedia mengeluarkan begitu banyak usaha, dan aku hanya punya hutang terhadapnya dan kata 'terima kasih', tidak ada yang lain yang bisa diberikan kepadanya. Sekarang, hutangnya bertambah lagi.

"Linda ... Linda ..." panggilan Jason dan suara itu mendekat

Aku sadar kembali, tetapi aku melihat wajah Jason yang membesar. Hidungnya kurang dari 1 cm dari hidungku!

Tanpa sadar aku mundur selangkah, tak terduga, Jason memeluk pinggangku dan membuatku tidak bisa bergerak. Aku panik dan mengulurkan tanganku di dadanya untuk menghentikan wajahnya yang mendekat.

"Jangan lakukan ini! ...", aku takut dan panik, aku tidak tahu mengapa Jason tiba-tiba melakukan ini.

Jasoni memegang tanganku di tangan yang lain, dan suaranya rendah dan serak: "Linda, apakah kamu merasa berhutang padaku? Matamu terlalu jelas menunjukkannya", dia dengan lembut membelai dan menyentuh wajahku: " Jangan menatapku dengan tatapan seperti itu, itu akan membuatku tidak rela, dan tidak bisa menahannya! "

Mendengarkan nadanya yang membawa luka yang tertekan dan keengganan, aku bertatapan dengan matanya, dalamnya adalah cinta yang rumit dan dalam.

Aku tanpa sadar menggigit bibirku, tetapi aku melihat mata Jason menggelap. Detik berikutnya bibir Jason menempel ke bibirku, dia menahan tubuhku, aku merasakan kegilaannya dan lidahnya yang ingin masuk!

Aku berjuang untuk melawannya dan segera memalingkan kepalaku, tidak membiarkannya berhasil, dengan suara yang serak dan tajam: “Jason, jangan membuatku membencimu!” Aku tahu bahwa aku sudah menangis.

Aku merasakan tubuh Jason kaku, dia menghentikan gerakannya, dan suara terengah-engah hangat menempel di telingaku.

Kemudian, bibirnya menempel lembut ke pipiku, sepertinya mau mencium air mataku, dengan hati-hati dan penuh kasih sayang, aku hanya merasakan kulit kepalaku kesemutan, otak dan hatiku menolaknya, aku tidak tahu dari mana kekuatanku untuk mendorong Jason pergi.

Dia tidak siap, dan didorong mundur beberapa langkah olehku, aku menggosok bibir dan wajahku dengan tangan, dan menatapnya dengan canggung dan waspada.

Jason tampaknya terkejut oleh pandanganku, matanya membawa rasa bersalah, dengan terpaksa tersenyum dengan pahit, dan suaranya penuh dengan penyesalan dan minta maaf: "Linda, maaf, aku hanya ..." Suaranya semakin rendah, dan akhirnya juga tidak dikatakan sepenuhnya.

Seketika udara tampaknya sunyi.

Dalam benakku, penuh dengan sosok Steven. Tiba-tiba aku sedikit ketakutan. Aku takut jika dia tahu bahwa Jason menciumku, akankah dia membenciku dan tidak menginginkanku? Aku semakin panik jika dipikirkan, dan aku memiliki dendam terhadap Jason.

Aku ditakuti oleh pikiranku sendiri, Apakah aku sudah menyukai Steven sampai begitu? Agar tidak membiarkan dia salah paham, aku bisa-bisanya muncul perasaan dendam terhadap orang paling dermawan padaku di masa kecil dan teman yang telah memikirkanku sepanjang waktu sekarang ini.

Linda, Oh Linda, Kamu benar-benar tidak ada obat yang bisa mengobatinya!

Bagaimana aku bisa menyalahkan Jason? Ini semua kesalahanku sendiri. Aku tahu kasih sayangnya terhadapku tetapi aku yang terus merepotkannya, dan masih juga mau sendirian bersamanya, dan dia harus berbohong untukku di depan orang tuaku. Sangat jelas, aku yang tidak pernah menghindari Jason. Aku terus mengatakan bahwa aku ingin bercerai, tetapi karena merasa bersalah akhirnya sampai sekarang pun belum bercerai. Aku selalu yang terus menerima kasih sayangnya dan memberinya kesempatan! Bagaimana aku bisa menyalahkannya?

Memikirkan hal ini, aku menghela nafas, menenangkan pikiranku dan menatap Jason, dia menundukkan kepalanya dan tidak terlihat jelas mukanya.

Aku berbicara dengan nada suara yang tenang: "Ayo pergi! Waktu juga sudah siang, orang tuaku harusnya sudah panik menunggu kita."

Seolah-olah tidak terjadi apa-apa, aku mengambil langkah duluan dan berhenti di pintu, berkata: "Jason, kamu tidak perlu minta maaf kepadaku, aku yang harus minta maaf kepadamu."

Jason dengan jelas menyadari keasingan dalam nadaku, tubuhnya canggung dan langkahnya agak kacau.

Aku tidak menunggunya untuk mengatakan apa-apa, aku berjalan lurus, hari ini aku harus bertanya alasan mengapa Ayah terluka, apakah itu kecelakaan?

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu