Perjalanan Selingkuh - Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan

Matahari baru saja mulai terbit, aku dijemput ke hotel untuk berdandan.

Gaun berwarna putih murni, buket tangan yang berwarna merah muda, kelopak-kelopak bunga putih yang di atas gaun, seperti sengaja di taburkan di atas gaun.

Penata rias memberi tahu aku, keluarga Demina sepanjang malam mencari gaun ini, Gaun yang paling indah di kota ini.

Di dalam hatiku semakin tidak mengerti, mengapa Weni Demina susah payah melakukan hal ini ? Aku tahu, dia membenci aku, pasti tidak akan berbaik hati seperti ini, dibalik madu manis menyembunyikan racun yang membahayakan.

Sisi menatap aku, mengeluarkan sebuah anting-anting kristal, membantu aku memakai di telinga : “ini adalah hadiah nikah dari aku untuk kamu. “

Wajahnya kelihatan lelah, walaupun dia sudah menggunakan concealer yang tebal tetap saja tidak bisa menutupi lingkaran hitam matanya.

Aku mengulurkan tangan dan memegang tangan dia yang di bahuku, dengan senyuman yang terpaksa : “Sisi, ini adalah hal yang membahagiakan, senyumlah. “

Sisi menahan air mata, dengan terpaksa dia tersenyum : “Linda, bagaimanapun, kamu harus berusaha menjalani hidup dengan baik, dengan bahagia, pelangi akan muncul setelah hujan badai. “

“Kamu jangan khawatir, aku pasti akan bahagia, sudah, terlalu mengharukan, jika aku menangis, make up yang diwajahku akan luntur. “

Aku menahan air mata, mengangkat kepala, memaksa air mata masuk kembali.

Aku tidak pernah menyangka, pernikahanku seperti berperang, sebelum mulai, sudah merasa takut, tetapi aku sama sekali tidak boleh menunjukkan ini.

Walaupun didalam hatiku merasa sangat sedih, aku harus terus bertahan melewatinya.

Kemudian Penata rias yang profesional tersebut menggunakan bedak sebagai sentuhan terakhir di wajahku, aku berdiri di depan cermin, sebelum menutup vail aku terbengong lama.

Pertama kali aku menikah dengan David, aku tidak secantik ini, karena saat itu untuk menghemat biaya, menyewa gaun, dan memilih yang termurah, acara pernikahan dilaksanakan di kampung halaman David, acara pernikahan tersebut dipimpin oleh kepala desa, lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu lama dan lagu “Today I will Marry You”.

Sedangkan kali ini, aku mendapat pernikahan impianku yang mewah, tetapi pernikahan ini, aku melaksanakannya dengan terpaksa.

“Hari ini menjadi pengantin, mengapa masih dengan wajah cemberut ? Dekorasi acara sangat indah, banyak sekali tamu yang hadir, ini adalah acara pernikahan impinan semua wanita ! Kamu harus tersenyum. “Penata rias menatap aku, mengatakan dengan nadanya yang bingung.

Dia sambil berkata, sambil menyapukan perona pipi dikedua pipiku : “Wajahmu pucat sekali, tidak ada warna darah, sedikit perona pipi agar tidak terlalu kelihatan. “

Aku menganggukkan kepala, tidak berpikir ingin menjawab Penata rias.

Di dalam hatiku rindu kepada kedua orang tuaku, berkata kepada Sisi : “Sisi, Weni Demina mengatakan bahwa orang tuaku hari ini akan menghadiri acara pernikahan ini, bisakah kamu bantu aku melihat apakah orang tuaku sudah hadir ? “

Di dalam hati aku merasa sangat tidak nyaman, aku takut kedua orang tuaku terjadi kecelakaan di sana, bahkan aku lebih takut Weni Demina tidak menempati janji.

Sisi menganggukkan kepala : “Baiklah, aku akan membantu kamu melihat.“

Selesai berkata, dia membalikkan badan dan keluar dari kamar.

Aku merasa gelisah duduk di dalam kamar menunggu Sisi. Setelah sekian lama aku menunggu dia baru saja kembali, aku dengan cemas bertanya kepada dia : “Bagaimana ? Ayah dan ibuku sudah datang ? “

Sisi menganggukkan kepala : “Sudah datang, aku sudah menyapa mereka, Meskipun mereka sangat kaget dengan acara pernikahan kamu terlalu diadakan sangat buru-buru, tetapi kelihatannya lumayan bagus.”

Kata-kata Sisi membuat hatiku bisa merasa tenang.

Selama Ayah dan ibuku baik-baik saja, bagaimanapun Weni Demina membenciku, aku yakin aku pasti bisa melewatinya.

“Linda, waktunya tiba, kamu harus keluar sekarang. “

Sisi membantu aku menutup vail, berkata kepada aku

Berdiri di auditorium yang sudah didekorasi, aku menarik nafas yang panjang, pada saat aku melangkah ke depan, panggung yang dibelakang aku berbunyi, anak gadis kecil membawa keranjang bunga dan menaburkannya.

ayahku berdiri disebelahku, merentangkan siku, aku melangkah kedepan, melangkah ke atas karpet merah.

Auditorium ini tidak terlalu besar, tetapi dekorasi sangat detail, semua hadirin berdiri di kedua sisi karpet merah yang akan aku lewati, para lelaki menggunakan jas yang berkelas, sedangkan wanita berdandan dengan cantik, kelihatan sangat canggung dan mewah.

Sebagian besar tamu-tamunya aku tidak kenal, aku tidak tau apakah ini Weni Demina yang mengaturnya, atau diundang oleh keluarga Jason, bagaimanapun acara ini terlihat sangat megah.

Aku menggandeng tangan ayahku, berbagai macam pandangan di sekeliling, aku jalan menuju kearah seorang pria yang memakai jas putih.

Vail yang sedikit kabur, tetapi aku masih bisa melihat wajah Jason dengan jelas.

Wajahnya masih dengan senyuman yang manis, walaupun acara pernikahan dilaksanakan secara terpaksa, di wajahnya tidak kelihatan sama sekali rasa muram.

Aku berpikir, ini adalah alasan mengapa aku bisa bertahan hingga sekarang, semuanya berkaitan dengan Jason, setidaknya, ini bukan sebuah permainan yang canggung, dia tidak menyesal membantu aku untuk berakting.

Di saat aku berjalan mendekati Jason, dia mengulurkan tangan kepadaku, ayahku menyerahkan tanganku ke tangan dia : “jaga putri ku dengan baik. “

“Paman, jangan khawatir, aku akan menjaga Linda seumur hidup. “ Jason meraih tangan aku.

Dibawah arahan penghulu pernikahan, aku dan Jason bertukar cincin nikah, saling berpelukkan dan mencium, di bawah doa dan restu Tuhan yang disaksikan para tamu, aku menjadi istri Jason.

Meskipun kedua orang tua Jason tidak terlalu menyetujui, sesuai dengan tradisi memberikan aku sebuah amplop merah.

*****(amplop merah = angpao = uang)********

Di saat semuanya berjalan dengan lancar, Weni Demina dengan hak tinggi naik ke atas panggung.

Dia seperti seorang ratu, berdiri di atas panggung sangat menarik perhatian, suara-suara tepukan tangan dari bawah panggung yang ramai.

Di saat aku melihat dia, hatiku langsung merasa gugup, tanpa sadar aku memegang tangan Jason dengan erat.

Jason dengan halus menepuk tangan aku, tanda jangan khawatir, tetapi bagaimana aku bisa tidak khawatir.

“Sebagai Wedding Organizer pernikahan ini, ini hadiah yang spesial untuk pasangan pengantin baru ini.“ Weni Demina mengambil mikrofon, tersenyum mengatakan kalimat ini.

Setelah berbicara, Weni Demina meletakkan mikrofon.

Layar yang di belakang tiba-tiba menyala.

Aku mendengarkan suara sorakan dari sekeliling, perlahan-lahan aku membalikkan badan.

Di layar menayangkan laporan hasil pemeriksaan kesehatan, laporan diagnostik kesehatan, dan rekaman saat aku bertengkar dengan mertuaku di kamar rumah sakit.

Saat ini, pikiranku menjadi kosong, seluruh tubuhku merasa dingin hingga menusuk ke tulang.

Dikelilingi suara tertawa yang menyindir, dan gosip yang melebih-lebihkan, semuanya menjadi latar belakang di layar, aku bisa merasakan Jason memeluk aku dengan erat, dengan suara yang halus dia menenangkan aku.

Di atas panggung ayah dan ibuku sangat marah, ayahku jalan ke hadapanku, membungkuk ke kiri dan kanan pada para hadirin, kemudian menampar aku, berkata langsung dengan mikrofon : “Keluarga kami tidak punya putri yang tidak tahu malu seperti kamu. “

Selesai berkata, dengan ekpresi kemarahan menarik ibuku dan pergi.

Tamparan ayahku membuat aku sadar kembali, menoleh ke samping, melihat senyuman Weni Demina yang puas, telapak kakiku langsung merasa dingin.

Aku tidak menyangka Weni Demina sedang menunggu kesempatan ini !

Kejadian ini, benar-benar membuat aku merasa sangat tidak waspada, ini adalah laporan medisku saat terjadi keguguran yang ketiga kali, tetapi, yang paling penting adalah video klip ini, dengan jelas menunjukkan bahwa aku hamil karena perselingkuhan, kemudian dicampakkan oleh mantan suamiku.

Novel Terkait

Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu