Perjalanan Selingkuh - Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya

Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya


“Sekarang David sudah tahu tentang kamar pasien ini, kamu lebih baik jangan sering datang ke sini , jaga-jaga jangan sampai dia tahu tentang kita,” Linda  khawatir tentang Steven.


"Kalau ketahuan emangnya bisa kenapa."


"Jangan, dia  itu orang gila. Kamu harus hati-hati, dan itu akan mengganggu rencanaku juga. Selain itu, kebocoran perusahaan harus segera diklarifikasi.”


Setelah itu, Linda tersenyum manis pada Steven: "Jika ada berita update, kamu dapat memberi tahu saya melalui Adit dan Sisi , telepon seluler sebaiknya jangan pakai dulu sementara ini."


Sekarang David sudah tahu bahwa Linda memiliki seseorang di luar, dia akan mulai memeriksanya dari ponsel Linda. Linda lega karena sudah menghapus semua catatan obrolan dengan Steven dan Steven juga menggunakan nomor lain.


"Kamu istirahat saja. Jangan khawatir tentang hal lain. Semuanya serahkan padaku." Steven berdiri, membungkuk dan membelai rambut Linda di sekitar telinganya ke belakang telingaku. Suaranya dengan lembut menghiburku.


Semua kata-katanya terdengar sederhana, tetapi membuat Linda hampir menangis.


Ketika Linda paling tidak berdaya, Steven langsung kembali dari luar negeri dan menjamin Linda keluar dari kantor polisi, dan sampai sekarang masih menemaninya.


"Selamat malam!" Steven mencium dahi Linda.


Dengan berat hati Linda melihat Steven pergi, dan hatinya langsung menjadi kosong.


Pagi berikutnya, David datang lagi. Perawat sedang menyuapi Linda makan. Dia buru-buru dan dengan ramah menghampirinya. Kemudian dia duduk di samping tempat tidur Linda dan berkata, " Linda, saya baru tahu bahwa saya benar-benar tidak bisa meninggalkan kamu sekarang. Apakah kita bisa saling memberikan kesempatan lagi?"


Linda memandang matanya dengan acuh tak acuh dan berkata dengan nada datar, "Kita dipisahkan oleh dua kehidupan, dua anak, apakah kamu pikir kita masih bisa kembali lagi seperti dulu?"


Mendengar kata-kata Linda, David meletakkan mangkuk buburnya Linda di atas meja dengan amarah dan suaranya tinggi: " Linda, anak di perutmu adalah anak haram, memang seharusnya tidak boleh lahir."


Anak haram? dua kata ini menyakiti Linda.


Linda langsung mengambil mangkuk bubur yang diletakkan David dan melemparkan ke arahnya: "Keluar dari sini"


David mencoba menghindar, tetapi bubur masih juga tertumpah ke seluruh tubuhnya. David tampak sangat tertekan,dia berdiri dan terengah-engah, " Linda, bagaimanapun aku tidak akan pernah mau bercerai denganmu. Aku tidak akan pernah membiarkanmu bahagia dan bebas dengan selingkuhanmu yang bajingan itu."


"David,keluar dari sini"


Dada Linda yang terengah-engah itu menjadi pengap, dan tulang rusuk yang patah itu terasa menyakitkan. Tangan kanan Linda yang terluka oleh David hari itu. Tulang-tulang itu walau sudah disatukan kembali, sudah dibungkus dengan kain kasa tebal. tindakan yang baru saja itu membuat tangannya terasa sakit lagi.


David  dengan benci menatap Linda, baru dengan enggan melangkah pergi.


Perawat disana tidak berani berbicara. Mereka hanya menundukkan kepala dan merapikan kekacauan di lantai. Akhirnya, mereka tidak bisa menahan diri untuk berbisik kepada Linda, "Pria di luar memang tidak bisa diandalkan. Jika masih bisa bertahan hidup, lebih baik ikut dengan pasangan resmi."


Linda hanya tertawa getir. Tidak peduli seperti apa pria di luar sana, setidaknya Linda tidak bisa hidup bersama David lagi.


Linda sangat membenci Ling Ling dan David, tetapi Linda tidak pernah mengutuk anak-anak mereka di belakang atau melampiaskan kemarahannya pada anak .


Tetapi belakangan ini, David tidak hanya tidak merasa bersalah, tetapi juga berbicara tentang anak haram, benar-benar menyakiti hatinya.


Di sore hari, Sisi datang. Wajahnya sedih. Ketika dia melihat Linda, dia duduk di depan tempat tidur rumah sakit dan bertanya, "Bagaimana lukamu?"


"Seperti biasa, akan dibutuhkan setidaknya satu tahun untuk penyembuhan tulang dan satu bulan baru bisa turun dari tempat tidur." Linda mengangkat senyum ke Sisi dengan nada polos.


"Kamu masih bisa tertawa." Sisi dengan muka marah dan melotot pada Linda.


"Apa yang bisa saya lakukan tentang itu?" Apakah saya harus menangis? " Linda tertawa padanya.


Sisi hanya bisa duduk sambil mendesah dan mengeluh tiada henti.


Linda takut dengan penampilannya Sisi yang tidak biasa dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Apa yang sedang terjadi, kamu malah membuat saya panik saja."


"Ini masih tentang masalah yang sama. David menolak untuk bercerai. Dia juga mengatakan bahwa jika kamu ingin bercerai, kamu harus membawa semua hutangnya di punggungmu."


Berbicara tentang ini, wajah Sisi menjadi lebih marah: "Bagaimana mungkin masih ada orang yang tidak tahu malu seperti itu di dunia ini?"


"Hutang total 6 Milyar rupiah, itu juga untuk Ling Ling yang mau membeli rumah baru, otakku masuk air  dan uangku saking banyaknya dan tidak ada tempat untuk dibelanjakan pun, saya juga tidak akan setuju!" Linda mencibir.


"Faktanya, kalau kamu ke pengadilan dan menggugat  David atas kejahatan penganiayaan berat, kamu tidak hanya dapat membuat dia masuk penjara, tetapi juga mendapatkan biaya kompensasi." Sisi mondar-mandir di kamar dan mengeluh pada Linda.


Linda hanya senyum pahit. Apa bisa Linda lakukan itu? Orang tua Linda menganggap muka lebih penting daripada hidup. Jika Linda berani melakukannya, Linda akan diusir oleh mereka nanti.


Dan Linda adalah anak tunggal. Jika Linda benar-benar ingin melakukan ini, berapa banyak kerabat akan berdiri dan menunjuk ke hidung Linda dan memarahi Linda karena tidak berbakti pada orang tua.


"Jangan khawatir, aku masih tinggal di rumah sakit, dan aku akan memikirkan cara lain." Dari apa yang dikatakan David sebelumnya, sebenarnya, Linda sudah memiliki tebakan di hati, tetapi setelah itu Sisi datang dan mengkonfirmasi tebakan di hatinya.


Karena David telah melakukan ini pada Linda, tidak ada yang salahnya kalau Linda juga merencanakan jebakan untuknya.


"Kamu simpan masalah perceraian ini dulu, saya ada satu hal lagi yang lebih penting." Mau tak mau Linda berbisik kepada Sisi.


"Ada lagi? Linda, berapa banyak hal yang kamu sembunyikan dari saya?” Sisi menatapnya dengan marah juga dengan tatapan menyalahkan.


Dihadapkan pada pertanyaannya itu , Linda merasa sedikit bersalah: "Ini adalah satu-satunya masalah yang belum saya beritahu, ini gara-gara dianiaya David, makanya sempat terlupakan."


Penjelasan Linda melembutkan wajah Sisi : "Katakan! Masalah apa lagi?"


"Faktanya begini, informasi pelanggan saya di perusahaan bocor ke sebuah perusahaan gelap. Ketika polisi menyelidiki, mereka menemukan bahwa sejumlah uang masuk ke rekening saya, jadi mereka curiga saya yang membocorkan rahasia perusahaan."


Begitu Linda selesai bercerita, Sisi menatap Linda dengan marah dan berkata, " Linda, Hal sebesar itu kamu baru kasih tahu saya sekarang?"


"Itu terjadi terlalu tiba-tiba, dua hari sebelum aku dirawat di rumah sakit. Aku benar-benar tidak bisa mengatasinya." Linda mencoba melunakkan amarah Sisi.


Sisi sangat marah: "Adit juga tidak memberitahuku tentang hal sebesar itu. benar-benar tidak mengerti kenapa dia bisa begitu."


Linda terbatuk beberapa kali dan mengingatkan Sisi, "Aku berbaring di rumah sakit sekarang, jadi aku tidak bisa menyelidikinya. hanya memintamu untuk membantuku."


Mendengar kata-kata Linda, Sisi mulai fokus menganalisis kasusnya.


Seperti halnya Linda, dia juga mendefinisikan objek kecurigaan sebagai Ling Ling. Linda tidak bisa memikirkan orang lain kecuali Ling Ling yang sangat membenci dirinya.


"Jika bisa mencuri informasi, aku khawatir David juga akan berbuat yang sama. Pasti mereka yang melakukan ini, dan kartu bankmu harus dicari sesegera mungkin."


Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu