Perjalanan Selingkuh - Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
“Sekarang David sudah tahu tentang kamar pasien ini, kamu lebih baik jangan sering datang ke sini , jaga-jaga jangan sampai dia tahu tentang kita,” Linda khawatir tentang Steven.
"Kalau ketahuan emangnya bisa kenapa."
"Jangan, dia itu orang gila. Kamu harus hati-hati, dan itu akan mengganggu rencanaku juga. Selain itu, kebocoran perusahaan harus segera diklarifikasi.”
Setelah itu, Linda tersenyum manis pada Steven: "Jika ada berita update, kamu dapat memberi tahu saya melalui Adit dan Sisi , telepon seluler sebaiknya jangan pakai dulu sementara ini."
Sekarang David sudah tahu bahwa Linda memiliki seseorang di luar, dia akan mulai memeriksanya dari ponsel Linda. Linda lega karena sudah menghapus semua catatan obrolan dengan Steven dan Steven juga menggunakan nomor lain.
"Kamu istirahat saja. Jangan khawatir tentang hal lain. Semuanya serahkan padaku." Steven berdiri, membungkuk dan membelai rambut Linda di sekitar telinganya ke belakang telingaku. Suaranya dengan lembut menghiburku.
Semua kata-katanya terdengar sederhana, tetapi membuat Linda hampir menangis.
Ketika Linda paling tidak berdaya, Steven langsung kembali dari luar negeri dan menjamin Linda keluar dari kantor polisi, dan sampai sekarang masih menemaninya.
"Selamat malam!" Steven mencium dahi Linda.
Dengan berat hati Linda melihat Steven pergi, dan hatinya langsung menjadi kosong.
Pagi berikutnya, David datang lagi. Perawat sedang menyuapi Linda makan. Dia buru-buru dan dengan ramah menghampirinya. Kemudian dia duduk di samping tempat tidur Linda dan berkata, " Linda, saya baru tahu bahwa saya benar-benar tidak bisa meninggalkan kamu sekarang. Apakah kita bisa saling memberikan kesempatan lagi?"
Linda memandang matanya dengan acuh tak acuh dan berkata dengan nada datar, "Kita dipisahkan oleh dua kehidupan, dua anak, apakah kamu pikir kita masih bisa kembali lagi seperti dulu?"
Mendengar kata-kata Linda, David meletakkan mangkuk buburnya Linda di atas meja dengan amarah dan suaranya tinggi: " Linda, anak di perutmu adalah anak haram, memang seharusnya tidak boleh lahir."
Anak haram? dua kata ini menyakiti Linda.
Linda langsung mengambil mangkuk bubur yang diletakkan David dan melemparkan ke arahnya: "Keluar dari sini"
David mencoba menghindar, tetapi bubur masih juga tertumpah ke seluruh tubuhnya. David tampak sangat tertekan,dia berdiri dan terengah-engah, " Linda, bagaimanapun aku tidak akan pernah mau bercerai denganmu. Aku tidak akan pernah membiarkanmu bahagia dan bebas dengan selingkuhanmu yang bajingan itu."
"David,keluar dari sini"
Dada Linda yang terengah-engah itu menjadi pengap, dan tulang rusuk yang patah itu terasa menyakitkan. Tangan kanan Linda yang terluka oleh David hari itu. Tulang-tulang itu walau sudah disatukan kembali, sudah dibungkus dengan kain kasa tebal. tindakan yang baru saja itu membuat tangannya terasa sakit lagi.
David dengan benci menatap Linda, baru dengan enggan melangkah pergi.
Perawat disana tidak berani berbicara. Mereka hanya menundukkan kepala dan merapikan kekacauan di lantai. Akhirnya, mereka tidak bisa menahan diri untuk berbisik kepada Linda, "Pria di luar memang tidak bisa diandalkan. Jika masih bisa bertahan hidup, lebih baik ikut dengan pasangan resmi."
Linda hanya tertawa getir. Tidak peduli seperti apa pria di luar sana, setidaknya Linda tidak bisa hidup bersama David lagi.
Linda sangat membenci Ling Ling dan David, tetapi Linda tidak pernah mengutuk anak-anak mereka di belakang atau melampiaskan kemarahannya pada anak .
Tetapi belakangan ini, David tidak hanya tidak merasa bersalah, tetapi juga berbicara tentang anak haram, benar-benar menyakiti hatinya.
Di sore hari, Sisi datang. Wajahnya sedih. Ketika dia melihat Linda, dia duduk di depan tempat tidur rumah sakit dan bertanya, "Bagaimana lukamu?"
"Seperti biasa, akan dibutuhkan setidaknya satu tahun untuk penyembuhan tulang dan satu bulan baru bisa turun dari tempat tidur." Linda mengangkat senyum ke Sisi dengan nada polos.
"Kamu masih bisa tertawa." Sisi dengan muka marah dan melotot pada Linda.
"Apa yang bisa saya lakukan tentang itu?" Apakah saya harus menangis? " Linda tertawa padanya.
Sisi hanya bisa duduk sambil mendesah dan mengeluh tiada henti.
Linda takut dengan penampilannya Sisi yang tidak biasa dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Apa yang sedang terjadi, kamu malah membuat saya panik saja."
"Ini masih tentang masalah yang sama. David menolak untuk bercerai. Dia juga mengatakan bahwa jika kamu ingin bercerai, kamu harus membawa semua hutangnya di punggungmu."
Berbicara tentang ini, wajah Sisi menjadi lebih marah: "Bagaimana mungkin masih ada orang yang tidak tahu malu seperti itu di dunia ini?"
"Hutang total 6 Milyar rupiah, itu juga untuk Ling Ling yang mau membeli rumah baru, otakku masuk air dan uangku saking banyaknya dan tidak ada tempat untuk dibelanjakan pun, saya juga tidak akan setuju!" Linda mencibir.
"Faktanya, kalau kamu ke pengadilan dan menggugat David atas kejahatan penganiayaan berat, kamu tidak hanya dapat membuat dia masuk penjara, tetapi juga mendapatkan biaya kompensasi." Sisi mondar-mandir di kamar dan mengeluh pada Linda.
Linda hanya senyum pahit. Apa bisa Linda lakukan itu? Orang tua Linda menganggap muka lebih penting daripada hidup. Jika Linda berani melakukannya, Linda akan diusir oleh mereka nanti.
Dan Linda adalah anak tunggal. Jika Linda benar-benar ingin melakukan ini, berapa banyak kerabat akan berdiri dan menunjuk ke hidung Linda dan memarahi Linda karena tidak berbakti pada orang tua.
"Jangan khawatir, aku masih tinggal di rumah sakit, dan aku akan memikirkan cara lain." Dari apa yang dikatakan David sebelumnya, sebenarnya, Linda sudah memiliki tebakan di hati, tetapi setelah itu Sisi datang dan mengkonfirmasi tebakan di hatinya.
Karena David telah melakukan ini pada Linda, tidak ada yang salahnya kalau Linda juga merencanakan jebakan untuknya.
"Kamu simpan masalah perceraian ini dulu, saya ada satu hal lagi yang lebih penting." Mau tak mau Linda berbisik kepada Sisi.
"Ada lagi? Linda, berapa banyak hal yang kamu sembunyikan dari saya?” Sisi menatapnya dengan marah juga dengan tatapan menyalahkan.
Dihadapkan pada pertanyaannya itu , Linda merasa sedikit bersalah: "Ini adalah satu-satunya masalah yang belum saya beritahu, ini gara-gara dianiaya David, makanya sempat terlupakan."
Penjelasan Linda melembutkan wajah Sisi : "Katakan! Masalah apa lagi?"
"Faktanya begini, informasi pelanggan saya di perusahaan bocor ke sebuah perusahaan gelap. Ketika polisi menyelidiki, mereka menemukan bahwa sejumlah uang masuk ke rekening saya, jadi mereka curiga saya yang membocorkan rahasia perusahaan."
Begitu Linda selesai bercerita, Sisi menatap Linda dengan marah dan berkata, " Linda, Hal sebesar itu kamu baru kasih tahu saya sekarang?"
"Itu terjadi terlalu tiba-tiba, dua hari sebelum aku dirawat di rumah sakit. Aku benar-benar tidak bisa mengatasinya." Linda mencoba melunakkan amarah Sisi.
Sisi sangat marah: "Adit juga tidak memberitahuku tentang hal sebesar itu. benar-benar tidak mengerti kenapa dia bisa begitu."
Linda terbatuk beberapa kali dan mengingatkan Sisi, "Aku berbaring di rumah sakit sekarang, jadi aku tidak bisa menyelidikinya. hanya memintamu untuk membantuku."
Mendengar kata-kata Linda, Sisi mulai fokus menganalisis kasusnya.
Seperti halnya Linda, dia juga mendefinisikan objek kecurigaan sebagai Ling Ling. Linda tidak bisa memikirkan orang lain kecuali Ling Ling yang sangat membenci dirinya.
"Jika bisa mencuri informasi, aku khawatir David juga akan berbuat yang sama. Pasti mereka yang melakukan ini, dan kartu bankmu harus dicari sesegera mungkin."
Novel Terkait
Istri ke-7
Sweety GirlBlooming at that time
White RoseKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMy Lady Boss
GeorgeYour Ignorance
YayaAwesome Guy
RobinHidden Son-in-Law
Andy LeePerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya