Perjalanan Selingkuh - Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)

Kuharap dia mengerti maksudku, tidak peduli kedepannya Sunni hidup atau mati, keputusanku tak akan goyah.

“Kuberitahu kamu, tak peduli apapun trik itu, aku akan membuatmu menyerah.”ucap Weni sebelum pergi, melirikku seperti orang gila.

Setelah dia pergi, Sisi menepuk pundakku: “Dasar gila Weni itu.”

Aku duduk disofa, melamun menatap kearah tempat Weni duduk, tatapanku kosong dan berkata: “Terkadang, aku benar-benar iri pada Sunni, ada ibu yang melindunginya seperti ini.”

“Aku juga iri.”ucap Sisi tersenyum kaku.

“Sudahlah, aku harus pergi kerja.”aku bangkit dan berusaha kembali fokus.

Sebelum pergi, aku baru ingat memberitahu Sisi: “Kamu jangan gara-gara aku ribut dengan Weni batal nikah, sekarang posisimu sedikit canggung.”

“Apa harus lihat kamu ditindas?”Sisi mencemberutkan bibirnya.

“Kamu tenang saja, mereka tidak bisa menindasku.”

Aku tak menoleh berbalik, langsung melambaikan tangan ke Sisi lalu keluar.

Sudah dua puluh hari berlalu dari waktu aku mendonorkan darah, dalam kurun waktu ini seharusnya cukup bagi mereka mencari pendonor, ditambah keluarga Demina yang begitu kaya, seharusnya tidak masalah, tapi kenapa sampai sekarang masih tidak mau melepaskanku?

Aku tak mengerti sama sekali, hingga diwaktu kerja aku melamun.

“Linda, Presiden memintamu kekantornya.”

Setelah memanggilku beberapa kali aku baru mendengarnya, sesampai dikantor aku melihat ada Jason.

“Kamu cari aku?”

“Hari ini kamu sedikit linglung, ada apa?” Jason menatapku dengan prihatin.

Aku tidak tahu haruskah ku ceritakan masalah ini padanya atau tidak.

Jason yang melihatku ragu, mulai berdiri menghampiriku lalu memegang wajahku.

Secara naluriah aku mengelak, Jason melepaskan genggamannya dengan canggung, dan tanpa daya berkata: “Kalau kamu ada masalah jangan sembunyikan dariku.”

Aku sempat ragu sebentar, lalu pada akhirnya aku tetap memilih menceritakan pada Jason masalah Weni yang menginginkanku mendonorkan darah untuk Sunni.

Ekspresi Jason berubah aneh, dia menatapku dengan rumit, dan disertai rasa bersalah.

Hingga akhirnya, dia menjulurkan tangan mengelus lembut rambutku.

Aku mendengar dia mendesah: “Linda, kubawa kamu pergi tinggalkan tempat ini ya?”

“Tidak.”geleng aku.

Kenapa aku harus pergi? Yang salah juga bukan aku, yang harusnya lari juga bukan aku.

“Aku bisa membawamu keluar negeri, lebih nyaman dan enak dari sini, tidak ada keluarga Demina, tidak ada keluarga Himura, kamu hanya perlu bahagia menjadi istriku saja.”ucap Jason menatapku dengan emosi mendalam.

Aku mundur selangkah, dan menggeleng pada Jason: “Apa yang kuinginkan, akan kuraih sendiri, meskipun perlu dengan perjuangan aku juga tidak akan menyerah.”

Selesai berbicara, aku memandang Jason menghela: “Jason, kita cerai ya! Dengan begini, kamu juga bisa mencari kebahagiaan milikmu sendiri.”

Jason menatapku, dan kelembutan di wajahnya berangsur-angsur memudar, dan akhirnya berubah menjadi wajah pahit dan sedih: “Linda, kamu benar-benar kejam.”

Aku melirik sekilas wajahnya, tidak berani menatapnya.

Bukan masalah kejam atau tidak, tapi ini masalah cinta atau tidak.

Dalam percintaan, siapa yang cinta duluan, dia yang kalah, dan aku kalah dari Steven, dan Jason kalah dariku, kita semua ini makhluk menyedihkan yang ingin mencintai tapi tidak bisa.

Suasana berubah mencekam dan sunyi, dan tekanan udara yang rendah membuatku tidak berani bernafas.

Ini bukan pertama kalinya aku melihat Jason marah, tapi ini untuk pertama kalinya aku merasakan kemarahan, kesedihan, keputusasaan dirinya dari dekat.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu