Perjalanan Selingkuh - Bab 96 Aku Mau Cerai
Jurus ini, langsung merusak reputasiku.
Ayah dan Ibu Jason melihatku dingin bak salju es, terakhir melihat ke arah Jason: “Jason, kalau kamu berani mau wanita seperti ini, kamu juga tidak perlu mengakui kami lagi, siapa yang tahu anak yang dikandungnya anak haram siapa.”
Aku pikir aku cukup tegar, tapi ketika sangat dikucilkan orang saat ini, sungguh membuat jiwaku kacau.
Terakhir aku ditarik turun oleh Sisi, dia melindungiku, jalan melewati segerombolan orang, pergi meninggalkan tempat yang mempermalukan diriku ini.
Setelah pergi meninggalkan tempat ini, aku diatur tinggal di dalam hotel oleh Sisi.
Sepanjang jalan, aku pun jadi kosong, dalam benakku semua adalah suara-suara resepsi pernikahan, suara makian, suara ejekan, dan juga sorotan mata orang tua Jason yang melihatku dengan jijik.
Terakhir berhenti pada waktu dimana ayah ibuku memutuskan hubungan mereka denganku di depan orang banyak.
Aku tidak menyangka, ternyata hari ini aku bisa dikucilkan orang banyak dan terjerumus ke dalam kesendirian.
“Linda” Sisi yang sedih melihatku memelukku.
“Kamu jangan bersedih, kamu masih ada aku!” Sisi memelukku, suara membawa nada menangis.
Sekujur tubuhku gemetar, pelukkan hangat dari Sisi pun juga tidak bisa menghangatkan tubuhku, aku tidak mengerti, mengapa aku bisa sampai tahap seperti ini.
Aku berpikir, apa saat aku menjulurkan tangan ke Steven waktu itu lah sudah salah.
Mataku berlinang air mata, mengangkat pandangan mataku ke arah Sisi: “Semua ini adalah kesalahanku, aku lah yang duluan menggoda Steven.”
Mendengar perkataanku tubuh Sisi terkagum menjadi kaku.
Kemudia dia mengusap air mata, berdiri dan berkata padaku: “Hal ini tidak seharusnya kamu menanggungnya sendiri, aku pergi cari Steven.”
Aku buru-buru menarik menghentikannya: “Jangan! Nama baikku sudah jadi jelek, jangan mencelakai dia lagi.”
Sisi membelokkan badan melihatku, dengan suara yang menekan berkata: “Sudah sampai saat seperti ini kamu masih saja mau melindungi pria itu?”
“Hari ini Steven tidak datang menghadiri resepsi, Weni dari awal sudah merencanakan dengan baik semua ini.” Aku mengangkat pandangan mataku melihat Sisi, dengan nada suara yang datar berkata.
“Aku jadi tidak mengerti, apa Weni menyalahkan semuanya ke kamu atas meninggalnya Kakek keluarga Demina?”
Aku tersenyum pahit: “Weni adalah orang yang luar biasa keras kepala, tidak mudah untuk mengubahnya apa yang sudah diputuskan olehnya.”
Dia adalah seorang yang hidupnya kaya-raya, semua hal dilakukan sesukanya saja, dia menyayangi Safira, dia pun menganggap wanita itu menjadi barang berharga, siapapun tidak boleh menyentuhnya, keluarga adalah batasannya, siapa yang menyentuh batasannya akan mendapatkan pembalasan keras.
Siapa yang dilindungi di bawah sayapnya adalah orang yang bahagia tanpa tandingan, tapi begitu juga sebaliknya.
Sebenarnya, dengan tempat Kakek keluarga Demina di hatiku, aku benar tidak ingin hubunganku dengan Weni sampai seperti ini, tapi karena posisiku dan Sunni, kita pun ditakdirkan bak air dan api yang tidak bisa menyatu.
“Aku mau sendirian sebentar, kamu pulang dulu saja! Hari ini kamu dengan tergesa-gesa membawaku pergi, Paman dan Bibi pasti sangat khawatir akan dirimu.” Aku menghadap Sisi berkata.
“Tidak bisa, saat ini aku pasti tidak boleh pergi, kamu tenang saja, sebentar lagi aku telepon orang tuaku.”
Tapi usai Sisi berkata, handphone-nya pun berdering.
Sisi menerima telepon, tidak berapa lama lagi raut wajahnya pun jadi tidak enak dilhat, wajahnya serba salah melihatku.
“Ayah ibuku menelepon.” Dia menunjuk handphone-nya.
“Tidak apa-apa, kamu pergi dulu saja! Aku benar-benar tidak apa-apa, lagian sudah banyak yang aku alami, hal kecil seperti ini masih belum bisa menumbangkan diriku.” Aku sengaja berpura-pura santai berkata padanya.
Kemudian dengan paksa mendorong keluar Sisi.
Setelah Sisi pergi, aku baru lah berjongkok dan tangisan keluar.
Hidupku, satu langkah salah, seterusnya salah.
Aku mengurung diriku sendiri satu hari satu malam, setelah terbangun pada hari kedua dengan mata yang bengkak, kemudian melihat banyak telepon tak terjawab di handphone.
Aku membalas telepon Sisi terlebih dahulu
Baru saja mengangkat telepon Sisi langsung berkata padaku: “Linda, kamu sekarang tetap tenang dulu, kalau aku bilang kamu sama sekali tidak boleh gelisah.”
“Apa terjadi suatu hal?” Dalam hatiku naik lagi sebuah perasaan yang tidak baik.
“Video pernikahanmu kemarin disebar oleh orang ke website-website besar, sekarang sudah menjadi berita utama.”
Aku tidak mendengarkan lagi perkataan Sisi selanjutnya, aku memutuskan telepon, buru-buru mencari berita hari ini.
Yang bisa aku lihat hampir semua adalah berita tentang diriku, dekorasi resepsi yang begitu indah, terakhir diakhiri dengan begitu banyak ejekan.
Seperti sebuah adegan sinetron yang berbalik saja, menarik sampai sudah ada ratusan juta orang yang melihat, dan aku hampir seketika menjadi seperti seekor tikus di jalanan yang dihina orang.
Komentar di bawah paling banyak adalah wanita jalang yang berencana jahat, jelas sekali menipu orang untuk dinikahi, masih ada yang bilang aku berselingkuh dalam pernikahan, sekali lihat pun tahu bukan wanita baik-baik.
Perkataan yang tidak enak apapun ada, aku sampai-sampai dijuluki sebagai wanita penuh gairah yang hiperseks, seketika, semua makian menyerang ke arahku.
Aku tidak menyangkal masalah ini bisa kacau sampai seperti ini.
Aku pun jadi merasa bodoh seketika.
Aku sampai tidak berani melangkahkan kaki keluar dari pintu kamar ini, tidak berani melangkah keluar ke dunia ini.
Aku terpikir tentang Jason yang terseret masuk karena aku, tidak sedikit orang malah mengira bahwa di dalam masa pernikahanku aku sudah berhubungan dengan Jason, banyak sekali air keruh yang tersiram ke Jason.
Pria itu adalah orang yang paling tak bersalah dalam masalah kali ini, aku tidak boleh membiarkannya ikutan susah juga.
Setelah beberapa saat, aku baru lah mengambil teleponku menelepon ke Sisi: “Sisi, bantu aku buat satu surat cerai.”
“Ada apa? Jason mau memutuskan hubungan dengan kamu?”
“Bukan, aku yang mau memutuskan hubungan dengannya, dalam masalah ini dia lah yang paling tidak bersalah, kamu seharusnya tahu.” Aku tersenyum pahit.
Aku sekarang benar-benar merasa diriku sendiri adalah pembawa sial, bersama siapa pun, dia yang bakal kena masalah.
Setelah lama sekali, Sisi baru berkata: “Baik, aku sebentar lagi ke sana.”
Siang harinya, Sisi membawa nasi bungkus dan juga sebuah surat cerai kemari.
Di antara diriku dan Jason tidak ada perebutan harta, surat cerainya juga sangat simple, aku tidak ada niat untuk makan, langsung mengambil pena menanda-tangani namaku sendiri di atasnya.
“Surat cerai ini, kamu harus ingat bawa dan kasih ke Jason.” Aku memberikan surat yang sudah ditanda-tangani ke Sisi.
“Tenang, aku bisa kasih dia, kamu makan dulu!”
Sisi membuka nasi bungkus ke hadapanku.
Tapi aku saat ini nafsu makan sedikit pun tidak ada, aku menggelengkan kepala; “Tidak perlu, aku tidak nafsu makan.”
“Selanjutnya kamu berencana apa?” Sisi dengan wajah khawatir melihatku.
Aku menggelengkan kepala, tidak ada petunjuk sedikit pun, jujur kalo boleh bilang, aku sekarang pun tidak tahu aku sendiri mau melakukan apa, yang paling aku ingin kerjakan sekarang ini adalah mencari sebuah tempurung kura-kura dan menyembunyikan diriku sendiri ke dalamnya, kemudian membatasi diriku dari dunia luar sana.
Sisi dengan pandangan mata yang rumit melihat ke arahku, membuka mulut berkata: “Moli memintaku untuk mengingatkanmu, keluarga Himura masih berhutang satu janji denganmu.”
“Linda, gunakan janji ini bagaimana kalau minta keluarga Himura menyelesaikan hal ini?” Sisi dengan wajah mengharap melihatku.
“Keluarga Himura dan Demina ada hubungan saudara, belum tentu demi aku akan menentang Weni.” Aku dengan nada suara berat berkata.
Terakhir, aku menoleh melihat kearah Sisi: “Kalau keluarga Steven mau mengabulkan janji mereka, biarkan mereka bantu aku satu hal.”
“Bantu apa?”
“Aku tidak ingin masalah ini berefek ke ayah ibuku, apa yang aku lakukan tidak ada hubungannya dengan mereka, semoga keluarga Himura bisa membujuk Weni jangan mempersulit keluargaku.” Aku melihat ke bawah sambil berkata.
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaPrecious Moment
Louise LeeHidden Son-in-Law
Andy LeeAnak Sultan Super
Tristan XuInventing A Millionaire
EdisonMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniLove In Sunset
ElinaPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya