Perjalanan Selingkuh - Bab 49 Salah Paham
Bab 49 Salah Paham
Aku segera menggelengkan kepalaku, Steven hari ini memberikanku suatu perasaan kalau dia sangat berbahaya, seperti perasaan pada saat aku pertama kali mengenalnya.
Aku dapat merasakan setelah bertemu dengan Justin, suasana hatinya berubah menjadi sangat buruk, dia bagaikan memakai satu lapis baju perang yang sangat dingin, bagaikan orang asing, dingin dan tidak berperasaan.
"Kemari!" Steven melihat tempatku berdiri agak sedikit jauh, ekspresinya terlihat tidak senang.
Aku maju beberapa langkah lalu langsung ditariknya masuk ke dalam pelukannya, satu tangannya memeluk pinggangku, tangannya yang lain memegang wajahku dengan kuat lalu dengan sewenang-wenang langsung mencium bibirku.
Ciumannya sangat brutal, seperti seorang tiran yang ingin menghancurkan bumi.
Aku dicium olehnya sampai hampir tidak bisa bernapas, setelah itu dia dengan kasar langsung merobek kemejaku, sambil menggendongku ke tempat tidur.
Kali ini tidak ada pemanasan apapun, Steven seperti sedang melampiaskan kemarahannya, tidak berhenti menyerang tubuhku.
Aku menahan sakit, dengan lembut memeluk lehernya, aku bisa merasakan seluruh tubuhnya mengeluarkan aura suram, begitu sedih dan brutal.
Mungkin dengan sepenuh hati melakukan hubungan antara pria dan wanita dapat menghilangkan stres, setelah Steven selesai melampiaskannya, dia duduk bersandar di atas ranjang dan menyalakan sebatang rokok di tangannya.
Aku tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi di antara dirinya dan Justin, aku juga tidak berani bertanya, lebih tidak berani menyentuh bekas luka di tubuhnya itu, hanya bisa diam-diam merasa sedih untuknya.
Setelah dia selesai merokok satu batang rokok, barulah Steven bangkit berdiri dan memakai bajunya.
"Kau istirahat dulu di sini, aku mau pergi ke kantor."
Steven memakai bajunya selapis demi selapis, memerintahkanku sambil menoleh dan menatapku yang masih berbaring di atas tempat tidur.
Aku mengangguk dan melihat dia pergi, sampai punggungnya tidak terlihat lagi.
Aku tidak menuruti perkataannya, saat Steven baru saja pergi, aku langsung masuk ke dalam kamar mandi, setelah selesai mandi, aku mengganti bajuku dan keluar dari dalam kamar hotel.
Di lantai ini semuanya adalah president suite, satu lantai ada 3 kamar.
Saat aku baru saja mau keluar dari kamar, aku langsung berpapasan dengan orang yang juga baru saja keluar dari kamar seberang.
Jason menatapku dengan tatapan tidak mengerti, akhirnya pandangan matanya jatuh ke leherku : "Linda."
Aku menganggukkan kepalaku dengan datar, anggap saja sebagai sapaan lalu berbalik dan ingin pergi.
Jason mengulurkan tangannya dan segera menarik tanganku, lalu menarikku dengan kuat ke dalam kamarnya.
"Lepaskan aku!" aku segera berusaha untuk lepas dari cengkraman tangannya.
Jason mencengkram pergelangan tanganku dengan erat dan tidak mau melepaskannya, suaranya terdengar marah : "Ayo kita bicara."
Selesai bicara, dia langsung dengan sekuat tenaga menarikku ke dalam kamar lalu menutup pintu kamar dengan keras dan langsung mengunci pintunya di hadapanku.
"Jason, sebenarnya apa yang kau inginkan?" aku memelototinya dengan marah.
Jason terkekeh : "Sekarang kau jauh lebih baik dibandingkan dulu, setidaknya sifatmu yang sekarang terlihat jauh lebih hidup."
"Saat itu umurku 10 tahun, sekarang 26 tahun." aku mengingatkan Jason.
Saat Jason pergi, aku baru berumur 11 tahun, hari itu kebetulan adalah hari ulang tahunku, semenjak kepergiannya, aku akan merasa sedih setiap merayakan ulang tahunku.
Sudah berlalu 15 tahun, sebenarnya tidak peduli perasaan sedalam apapun, itu tidak akan mampu bertahan dari waktu yang sudah terbuang begitu lama, Jason yang dulu akan terus hidup selamanya di dalam kenanganku, tetapi Jason yang sekarang malah bagaikan orang asing.
"Kau memang sudah dewasa, sikapmu juga sudah tidak seperti dulu lagi yang suka menyendiri." Jason mengulurkan tangannya, ingin mengelus kepalaku.
Tetapi aku malah menghindar ke samping, tangannya berhenti di sana dengan canggung, lalu dia menariknya kembali, matanya yang melihatku terlihat sedikit terluka.
"Sudah 15 tahun, rumahku tetap di sana, jika kau benar-benar ingin mencariku, dari awal pasti sudah ketemu." aku menatapnya sekilas dengan datar, tatapan mataku yang tenang seperti sedang melihat satu orang asing.
Perkataanku membuat wajah Jason sedikit canggung dan malu.
"Aku tinggal di luar negeri selama 10 tahun, setelah aku kembali, aku menyadari kalau kau sudah menikah."
Aku sudah tidak perduli alasan Jason yang sebenarnya, dulu aku pernah berulang kali bermimpi, jika kelak aku bertemu dengannya, aku harus bertanya apa kepadanya, jika tidak berencana untuk menepati janjinya, kenapa membuat janji untuk menunggunya 10 tahun, hanya memberikanku kebahagiaan yang semu.
Tetapi setelah sekarang dipikir-pikir lagi, itu hanya dikarenakan aku masih belum rela saja.
Yang aku rindukan sebenarnya adalah 16 tahun yang lalu, anak muda berumur 15 tahun yang senyumannya bagaikan bunga matahari yang mekar itu.
"Linda, aku mencarimu karena ingin membicarakan soal kau dan Steven." Jason menatapku dengan tidak berdaya.
"Aku pernah bilang padamu, kau tidak usah ikut campur urusan kami berdua." aku memandangnya dengan dingin.
"Apakah kau mengenal Steven ini? Apa kau mengetahui latar belakangnya? Apa kau tahu dia sebenarnya adalah orang yang bagaimana?" Jason bertanya sekaligus begitu banyak pertanyaan kepadaku.
Wajahnya juga terlihat sangat suram, menatapku dengan lekat, seperti sedang menatap seorang anak kecil yang bandel.
Sejujurnya aku tidak tahu jawaban dari semua pertanyaanya, tetapi apa hubungan semua hal ini denganku? Yang aku cintai hanyalah orangnya saja.
Melihat ekspresiku, wajah Jason menunjukkan ekspresi seperti yang “sudah kuduga” terhadapku : "Steven sudah dijodohkan, mereka tumbuh besar bersama, hubungan mereka sangat baik, dia tidak akan mungkin menikahimu."
Perkataan Jason membuat tubuhku hampir tidak mampu berdiri tegak.
Mendengar sendiri dengan menebak adalah dua hal yang berbeda.
"Apakah wanita yang sedang hamil itu?" aku mundur selangkah dan mengangkat kepalaku menatap Jason.
Jason menggelengkan kepalanya, nada bicaranya terdengar meremehkan : "Bukan dia, dia juga hanyalah pengganti orang lain saja."
Pengganti? Masih saja seorang pengganti? Satu kata ini sudah membuatku bingung.
"Kami berdua adalah pengganti siapa?" tanpa sadar aku menggunakan kata "kami", alam bawah sadarku merasa kalau aku dan wanita itu sepertinya adalah pengganti orang lain!
Saat memikirkannya, tatapan mataku terlihat sedih dan hampa.
"Safira, tunangan Steven." Jason memandangku dan mengucapkan kata demi kata dengan jelas.
Safira? Nama ini bagaikan sebuah palu yang menghantam kepalaku, lalu terus menggema di dalamnya, membuatku merasa buta dan tuli.
"Linda, kau kenapa?"
Jason segera menahan pinggangku, aku memberontak dan mendorongnya : "Tidak apa-apa, hanya sedikit pusing saja."
Beberapa waktu yang lalu aku kurang asupan nutrisi, ditambah lagi secara berurutan keguguran 2 anak, jadi aku mengalami kekurangan darah akut.
"Kau istirahat sebentar." Jason ingin membantuku untuk duduk.
"Tidak perlu, aku ingin keluar." aku selalu ingat peringatan Steven untukku, dia tidak suka aku berhubungan dengan Jason, kalau begitu aku tidak akan berhubungan dengannya.
Jason melihat ekspresiku yang keras kepala, akhirnya dia tidak menahanku lagi dan membantuku membuka pintu.
Baru saja aku membuka pintu, langsung bertatapan dengan Steven.
Dia melihatku keluar dari kamar Jason, tatapan matanya terkunci kepadaku, matanya yang hitam terlihat sangat dingin.
Tanpa sadar aku mendorong Jason yang sedang memapahku, hatiku sangat panik.
"Kenapa kau kembali?" aku memandang Steven dengan hati-hati, suaraku terdengar gugup.
"Aku lupa membawa dokumen." mata Steven yang dingin menatapku, suaranya seperti tidak mengandung perasaan sedikitpun.
Setelah itu Steven tidak menatapku lagi, dia berbalik dan membuka kamar yang di seberang menggunakan kartu.
"Steven--"
Aku maju beberapa langkah, ingin mengikutinya masuk ke dalam, tetapi Steven menutup pintunya dengan keras dan mengunciku di luar, hidungku menabrak pintu kamar dan segera terlihat merah, sangat sakit sampai air mataku segera mengalir keluar.
Novel Terkait
My Cute Wife
DessyHusband Deeply Love
NaomiWaiting For Love
SnowAwesome Husband
EdisonKing Of Red Sea
Hideo TakashiMi Amor
TakashiThick Wallet
TessaPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya