Perjalanan Selingkuh - Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)

Di aula, melihat Sunni dan Steven berdansa dilantai dansa, dikelilingi kerumunan orang, ditambah dengan tepuk tangan yang meriah dan senyuman yang dilontarkan pengunjung seolah semuanya ditujukan pada mereka.

Aku berjalan kedepan, menyerobot masuk ditengah kerumunan, melihat Sunni dan Steven berdansa kesana kemari dengan bahagia di hadapanku, hatiku iri, tapi aku tidak bisa mengendalikan kecemburuan ini. Kalau saja itu aku dan bukan Sunni, alangkah indahnya semua ini...

Setelah tarian pembukaan selesai, Sunni merangkul tangan Steven memberi hormat kepada para tamu undangan tanda berakhirnya dansa ini, dan dia sengaja menghampiriku.

Sunni mengangkat gelasnya, dan mengatakan kalimat provokatif padaku:“Terima kasih sudah datang menjadi saksi kebahagiaan kami, kamu ini tidak lain hanya pelakor bajingan perebut pasangan orang.”

Dalam sekejap kata-kata ini menarik perhatian orang sekitar.

Sunni yang ada di hadapanku saat ini sangat menjijikkan, aku benar-benar sangat ingin menyiramkan anggur merah ke wajahnya, tapi karena ada Steven, apa daya aku hanya bisa berpura-pura bersikap tenang, dan tidak menanggapinya.

Tapi dia mengambil kesempatan ini untuk memuji dan menggoda Steven, dia menjulurkan jarinya menyentuh bibir Steven dengan menggoda, lalu menyeka sisa anggur dari sudut mulut Steven, dan memberi isyarat cinta di depanku.

Wajah Steven sedikit merah seolah dia tergoda, lalu dia segera menghindarinya.

Kenapa dia bertindak seperti ini, sebenarnya apa rencananya, aku hanya bisa cemas, apa mungkin karena dia mabuk.

Aku bersikap seolah-olah baik-baik saja, dan perlahan menghilang dari pandangan mereka, pergi mencari Sisi.

Kebetulan aku yang mencari Sisi, melihat Fuji berada disampingnya, mereka berdua terlihat berbincang saling melempar canda.

Mau tidak mau aku yang berdiri disamping mendengar godaan dan kutukan mereka, hingga membuatku tertawa terbahak-bahak. Tak kusangka orang-orang di sekitar mencibirku, dan bergosip, ‘Pelakor penggoda tunangan orang, masih ada muka datang ke sini...’

Awalnya aku ingin mengabaikan ucapan kejam mereka, tapi Sisi yang melihat aku ingin jalan keluar langsung menahanku.

“Apa kalian bilang, kalian tahu faktanya, kalian ini menyakiti orang dengan ucapan kejam kalian, percuma kalian punya tampang cantik, tapi tidak ada sopan santun.”ucap Sisi yang tiba-tiba emosi.

Tiba-tiba disekitar sunyi senyap tidak ada suara.

Di antara mereka, ada seorang wanita yang tidak peduli akan image diri sendiri, hanya peduli dengan kata-katanya: “Penggoda tunangan orang lain, kalau bukan pelakor murahan yang tak tahu malu terus apa?”

“Karena masih tunangan, belum menikah, datang darimana kata ‘pelakor murahan’, lebih tepat ini adalah kompetisi. Sebaliknya, kamu yang seperti perempuan jalang.” ucap Fuji dengan frontal, tepat saat Sisi mau melawan.

“Kamu...” Wanita ini marah dia ingin mengutuk, tapi tidak tahu harus mengatakan apa, jadi dia hanya bisa diam.

Kata-kata Fuji, membuatku merasa tenang. Pada saat yang sama, dia juga berhasil menarik simpati Sisi, seolah sedikit mengaguminya.

Orang-orang yang bergosip di sekeliling bubar, dan saat ini, kebetulan Adit datang.

Dia memandang Sisi dan Fuji yang berada di sampingku, dimana tatapan mata mereka penuh permusuhan, bahkan ekspresi wajah mereka sedikit kusam. Lalu, menjatuhkan tatapannya padaku.

“Linda, Presdir Steven mau bertemu denganmu. Kamu sekarang pergi ke kamar 3011!”

Apa dia mau memberitahuku rencananya? Tanpa pikir panjang. Aku memandang Sisi, lalu pergi.

Sesampai di kamar 3011, pintu kamar ini tidak ditutup rapat, tanpa pikir panjang, aku langsung mendorong pintu masuk.

Tanpa kuduga, begitu aku masuk, Steven langsung mendorongku ke dinding, wajahnya merah, dan seluruh dirinya tampak tidak sadarkan diri dan terlihat bernafsu, ini yang membuatku merasa sedikit panik.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu