Perjalanan Selingkuh - Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu

Sisi menghelakan nafas kecewa: “Orang tuamu terhadapmu seperti itu, kamu masih mau sebegitu berusahanya membantu mereka?”

“Masalah ini, memang benar aku lah yang menyusahkan mereka.”

Meski dalam hatiku juga ada tidak sedikit keluhan terhadapa ayah ibuku, tapi walau bagaimanapun, mereka lah yang merawat dan membesarkanku, dan juga masih membiayaiku masuk ke perguruan tinggi, aku tidak boleh melupakan jasa mereka dan tidak membalas budi, aku adalah anak tunggal perempuan di keluargaku, seharusnya memang sandaran mereka, tapi hasilnya malah tidak henti-hentinya menyusahkan mereka.

“Baik, kamu mau mengatakannya sendiri atau aku yang menyampaikannya?” Sisi bertanya melihat ke arahku.

“Kamu saja yang bantu aku menyampaikan!” Saat ini, aku sungguh tidak ada mood untuk pergi keluar, aku hanya ingin menyembunyikan diri masuk ke dalam tempurung, kemudian membatasi diriku dengan dunia.

“Kalau begitu baik lah, jika kamu ingin makan, adalagi, aku bisa meminta pelayan mengantarkan makanan setiap hari 3 kali untukmu.” Sisi melihatku menghelakan nafas berkata.

Sisi jelas dengan keadaanku sekarang ini, juga tidak membujukku.

Benar juga, saat masalah ini sedang begitu panas-panasnya diributkan, aku paling baik memilih untuk menetap di sini menunggu sampai masalah perlahan menjadi reda.

Sorenya Jason meneleponku: “Linda, kamu tenang saja, aku bisa membantumu membereskan masalah ini.”

Aku tidak tahu Jason ada cara apa, tapi aku sekarang ini malah tidak seoptimis Jason.

Masalah ini membuatku mengerti, apa yang dibilang dengan jarak antara strata sosial.

“Jason, aku sudah menandatangi pengajuan surat cerai, kamu kalau ada waktu, tanda tangani ya!” aku memegang handphone mengatakan ke Jason di telepon sana.

Seketika aku mendengar suara rem mendadak, nada suara Jason agak sedikit berat: “Linda, aku tidak akan menanda-tanganinya.”

“Jason, kali ini aku sudah membuatmu terlibat masuk, masih membuat paman dan bibi dipermalukan, aku tidak boleh egois lagi, ditambah lagi Weni hanya mengatakan mau kita menikah, tapi tidak mengatakan tidak boleh cerai.”

Aku sambil berkata, air mata pun sambil mengalir, aku bisa dibilang sangat lah merasa bersalah terhadap Jason, resepsi pernikahan ini, yang dipermalukan bukan hanya aku, terlebih lagi membuat Jason menjadi bahan tertawaan di kalangannya. Dan sumber masalah dari semua ini adalah karena diriku.

Mendengar suara tangisanku Jason, melembutkan suara berkata padaku: “Kamu tenang ya, aku bisa membantumu menyelesaikan masalah ini, kamu tenang tunggu aku pulang.”

Usai mengatakan, Jason pun memutuskan telepon.

Malam ini, aku kembali lagi susah tidur, sekali menutup mata, dalam benakku semua adalah adengan di resepsi itu, dan juga suara celaan beserta ejekan.

Aku bisa dibilang terus membuka mata sampai langit terang, saat langit baru saja terang, aku pun menerima telepon Sisi, dengan nada suara yang agak bersemangat: “Linda, masalahnya sudah membaik.”

Aku tidak mengira Sisi bisa memberitahuku berita baik seperti ini.

Aku buru-buru membuka handphone, terlihat berita utama kali ini yang dipublikasi ternyata adalah surat permintaan maaf di forum internet yang sangat panjang dari David.

Pria itu di awal wacananya menceritakan detail, hujan badai yang pernah kami lalui bersama, dan juga berita tentang dia dengan sangat berat hati menyesali dirinya sendiri yang tidak tahan akan godaan, berselingkuh dan juga mempunyai anak dengan kekasihnya di luar sana, dan anak yang pertama kali kukandung adalah benar anaknya sendiri, tapi karena kecurigaan yang berlebihan, membuatnya memutuskan hal-hal yang salah dan tidak logis, melukai diriku, melukai keluarga ini……

Kalimat terakhir adalah David meminta maaf kepadaku ——

Aku tidak menyangka bisa-bisanya David mempublikasikan penjelasan seperti ini, dan juga membantuku menyembunyikan perselingkuhanku dengan Steven, dan juga mengakui anak yang diaborsi secara paksa olehnya. Begitu muncul penjelasan dari pria itu, ada orang yang memarahinya laki-laki sampah, juga ada orang yang mengatakan dia ada sedikit tanggung jawab, pertobatan seseorang lebih berharga dari emas, siapa yang tidak pernah melakukan kesalahan, tapi saat ini bisa dengan sendirinya membantu mantan istri, bisa terlihat bahwa sudah sungguh menyesali dosanya.

Aku tahu sifat David, kalau mau mengatakan dia sukarela, aku benar-benar tidak bisa percaya.

Aku teringat saat itu Jason meneleponku, mengatakan bahwa masalah ini akan selesai, jangan-jangan dia yang membantuku?

Benar juga, David sekarang adalah bawahan Jason, andai kata Jason meminta David melakukan ini, David yang terus menganggap Justin adalah jalan satu-satunya baginya seberapa tidak relanya hati David pun juga tidak bisa tidak memposting penjelasan seperti ini.

Berpikir sampai di sini, aku menelepon ke Jason: “Jason, terima kasih!”

Jason disana dengan tertawa ringan berkata: “Sekarang ini aku adalah suamimu, tentu saja membantumu menyelesaikan semua masalah, Linda, ingat sejak kita menerima surat nikah, kamu tidak lagi seorang diri.”

“Tapi kita —— “Aku mau mengatakan, kita hanya lah pura-pura menikah.

Aku mendengar Jason menghentikan perkataanku berkata: “Aku akan menunggumu hari dimana kamu benar-benar menerimaku, dalam hatiku, sekarang kamu adalah istriku, istri yang sah.”

Mendengar perkataan Jason, hatiku terkejut dan juga galau, aku tidak menyangka Jasosn bisa mengatakan perkataan ini kepadaku, aku mengira terhadapku dia hanya ada perasaan kakak adik saat usia muda, tapi tidak menyangka, pria itu saat ini bisa mengutarakan isi hatinya.

Pernyataan cinta yang tanpa diduga-duga membuatku tidak tahu harus bagaimana, andaikan orang lain, aku bisa dengan halus menolak, tapi Jason aku malah tidak tega melakukannya.

Ditambah lagi dengan pria itu sudah melakukan banyak hal demi diriku, membuatku lebih tidak tahu lagi mau bagaimana mengeluarkan kata-kata untuk menolak.

Dalam benakku seketika berpikir banyak banyak sekali, terakhir Jason masih mengatakan apa, aku pun tidak ingat, sampai-sampai bagaimana aku menutup telepon dengan Jason saja sudah lupa.

Jujur, andaikan Steven tidak muncul, aku mungkin bisa tersentuh oleh pria seperti Jason ini, tapi dalam kenyataan tidak ada pengandaian, semua ini, hanya bisa dibilang ditakdirkan untuk bertemu tapi tidak untuk bersama.

Baru saja satu masalah selesai, hatiku belum sempat lega, disusul dengan erat oleh pernyataan cinta dari Jason padaku, membuat hatiku tidak pernah tenang kembali.

Siang hari, Sisi membawa bir dan juga beberapa macam sayur kemari merayakannya denganku, setelah mengetahui hati Jason terhadapku, melihatku berkata: “Ini adalah hal yang baik! Dalam kesulitan lah baru bisa menemukan ketulusan hati seseorang, kalau dilihat, pria itu memang benar baik terhadapmu.”

Aku tersenyum pahit: “Justru karena seperti ini lah, aku baru tidak ingin menyusahkan dia, masalah antara diriku dan keluarga Demina tidak akan selesai satu hari, mungkin juga tidak bisa menjalani hidup dengan damai satu haripun.”

Berbicara tentang ini, aku langsung terhenti sejenak, menghelakan nafas berkata: “Lagian, orang tua Jason juga tidak pasti sekarang ini bisa menerimaku.”

Mendengar perkataanku, alis Sisi juga agak mengerut.

“Aku bisa meminta orang tuaku mencari tahu sebentar, lihat bisa tidak menyelesaikan masalah.”

“Ada Sunni, kamu rasa mungkin kah?” Aku menolehkan kepala melihat ke arah Sisi.

Sisi yang penat langsung mengambil sebotol bir dan minum beberapa teguk, dengan kemarahan yang mengebu-gebu berkata: “Sunni orang licik dan rendah itu, awalnya wanita itu bersaing denganmu tanpa alasan jelas, sekarang wanita rendah itu sudah meraih apa yang dia inginkan, pasti tambah menjadi-jadi lagi.”

Aku mengangkat sebotol bir memberi toss ke Sisi: “Ada keluarga Steven yang menjaga ayah ibuku, kalau Jason dan diriku putus hubungan, tidak ada yang perlu aku khawatirkan lagi, paling-paling di kemudian hari, nanti bertindak sesuai situasi dan kondisi saja!”

“Mungkin juga tidak separah yang kita pikirkan, barang kali hanya dengan kamu pergi meninggalkan kota Jakarta, Weni perlahan aku melupakanmu!” Sisi menghiburku berkata.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu