Perjalanan Selingkuh - Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven

“ini belum tentu adalah kontribusi dia ! Akhirnya aku mengerti, mengapa dia bisa berhasil mengambil giok keselamatan itu, ternyata dia menipu papa bahwa dia adalah Safira.” Weni tersenyum sinis terhadap aku dan berkata.

“Aku tidak, Aku tidak menipu kakek .” Aku segera menjelaskan.

“Kamu tidak menipu dia ? tidak menipu dia, dia bisa menganggap kamu adalah Safira ?” Weni membentakku.

Aku tidak tau harus bagaimana menjelaskan.

Apa yang dipikirkan Kakek, aku kurang jelas.

“Lihat, tidak bisa jawab ! anak gadis yang licik seperti kamu aku sudah banyak melihat, merasa wajah kamu mirip dengan Safira, tetapi dengan status yang berbeda, jadi kamu merasa iri ? iri terhadap putri-ku Safira tunangan dengan Steven, iri dengan Safira memiliki status yang kamu tidak miliki ?”

Weni seperti bisa membaca ekpresiku dan berkata kepadaku.

Aku tidak menyangka dia memperlakukan aku seperti ini, aku sangat emosi dan tiba-tiba berdiri dari sofa, dengan ekpresi wajah yang tegar melihat dia :” aku tidak pernah merasa iri dengan Safira, dan aku juga tidak menipu kakek.”

Weni dengan ekpresi sinis melihat aku, sepertinya bagaimanapun aku menjelaskan, dia tidak akan percaya padaku.

Di dalam hati aku mengerti, selama ini Sunni sangat membenci aku, bahkan di depan Weni juga telah banyak mengatakan ”kata-kata baik” jadi walaupun aku tidak pernah berinteraksi dengan Weni, telah dianggap sebagai wanita yang licik.

Sedangkan Weni pasti percaya dengan apa yang dikatakan Sunni, bahkan aku menjelaskan ribuan kali, lebih berguna satu kata dari mulut Sunni.

Untunglah, aku tidak menjelaskan lagi.

“Giok keselamatan bukan aku yang mencuri, dan aku juga tidak menipu, apa keluarga Demina bisa menarik kasus ini ?” aku menahan perasaan tidak enak didalam hatiku, bertanya kepada Wina .

Fuji juga melihat kearah Wina :” Kak, tadi maksud dari paman, apakah kamu belum paham ? dia berharap kalian bisa hidup bersama dengan damai.”

“Papa-ku hanya menganggap dia adalah Safira, aku tidak tau racun apa yang diberikan kepada papa-ku, memilih menganggap dia adalah Safira, dan tidak mengakui Safira yang sebenarnya.” Weni menjawab dengan kasar.

Kalimat ini, membuat Fuji terdiam.

“Sebelum Safira pulang ke rumah kita, dia melakukan test DNA, dan penampilannya, tidak mungkin salah.” kata Weni .

“Tetapi Linda sangat mirip dengan Safira waktu kecil, jangankan penampilan, aku merasa Linda lebih mirip, kamu tidak merasa dia mirip dengan ibuku ?” Fuji melihat kearah Weni dan berkata.

“Fuji, bukankah kamu pernah mencari tau ? dia adalah anak yang berasal dari desa di sebuah pegunungan, bagaimana mungkin dia adalah Safira ? ini adalah cerita yang sangat lucu.”

Kata Weni, menunjukkan senyuman sinis kepada aku.

Tidak peduli terhadap apa yang dikatakan Weni, aku diam saja, aku tidak dapat menentukan kelahiranku, tetapi aku tidak merasa itu adalah hal yang memalukan.

Di dalam hatiku sekarang, aku berpikir, apabila keluarga tidak membatalkan tuduhan terhadapku, bagaimana aku bisa meloloskan diri ?

Mengandalkan Sisi ?

Hal seperti ini membutuhkan bukti, dan satu-satunya yang mengetahui kebenaran adalah Kakek, tetapi dia sekarang sakit parah, walaupun dia bangun tetapi dia tidak bisa mengatakan apa-apa, membuktikan bahwa aku tidak bersalah adalah hal yang tidak mungkin.

Teringat hal ini, membuat aku merasa sakit kepala.

Yang membuat aku merasa sedih adalah anggota-anggota keluarga Demina mengetahui kebenaran, tetapi mereka berpikir bahwa aku menipu Kakek untuk mendapatkan Giok keselamatan, dan kesan Weni terhadap aku, bahkan aku melompat ke sungai sekalipun, juga tidak bisa membersihkan diri.

Jika benar-benar terjadi hal seperti ini, aku memutuskan tidak akan melibatkan kedua orang tuaku, aku akan menanggung semua ini, tetapi memikirkan jumlah biaya yang sangat besar, dan dituduh mencuri, aku sendiri merasa, mungkin harus menghabiskan sisa hidupku di penjara.

“Kak, bagaimanapun, barang sudah ketemu, kenapa kamu tidak melepaskan dia saja ?” Fuji dengan ekspresi tidak berdaya melihat Weni .

“Paman masih di rumah sakit, mungkin ketika bangun ingin melihat dia, apabila kamu mau mengirim dia ke penjara, bagaimana kamu menjelaskan kepada paman nanti?” Fuji melihat Weni sedang ragu, dan terus berkata.

“Kasih aku waktu untuk berpikir.”Kata Weni .

Fuji senang mendengarnya :” Kak, aku tau kamu adalah seorang yang baik hati.”

Weni memelototi dia :” Aku sangat penasaran, kamu baru saja kenal dengan dia ? Mengapa kamu sudah membela dia ? dia memberikan racun apa kepada kalian ?”

“Kak, karena aku melihat dia mirip dengan ibuku ? ibuku meninggal duluan, kamu juga tau di dalam hati-ku——” Fuji malu untuk mengungkapkan.

Aku tidak menyangka Fuji berusaha membantu aku karena alasan ini.

Aku tadi masih berpikir bahwa ini adalah perintah dari Steven !

Weni melihat wajahku, dengan terpaksa dia bilang :” bentuk wajah dan alis mata mirip.”

“aku sudang bilang, dia berjodoh dengan keluarga Demina, ibuku paling mirip dengan nenek, dua poin ini juga mirip dengan nenek.” Fuji tersenyum dan berkata kepada Weni .

Weni tertawa sinis dan tidak menjawab.

Sebelum pergi, Weni memperingati aku :” jika ingin aku membebaskan-mu, tergantung kelakuan kamu, aku berharap kamu jangan menganggu putri ku dan Steven.”

Ketika mendengar dia berkata begitu, aku menahan rasa sedih, dengan sulit aku berkata :” Baik.”

Weni awalnya berharap aku tidak muncul lagi di kamar rumah sakit, tetapi dihentikan oleh Fuji :”Apabila Paman ingin menjumpai dia, lebih baik, biar dia tinggal disini dulu !”

Karena kata-kata Fuji, aku terpaksa tinggal disini, aku mencari hotel di sekitar rumah sakit, kemudian tinggal.

Malam ini, aku tidur diatas kasur, banyak gambaran yang muncul didalam mimpi.

Sebagian besar adalah seorang anak kecil bersama dengan seorang kakek, gambaran ini hampir memenuhi semua mimpiku.

Di dalam mimpi, seorang anak kecil yang sedang menyanyi lagu Menangkap Serangga Terbang, sambil menyanyi sambil menari.

Sebenarnya, banyak yang aku mimpikan, tetapi setelah aku bangun, aku berusaha mengingat, tetapi hanya teringat gambaran ini.

Aku teringat ini, alasannya mungkin karena siang hari aku jumpa dengan Kakek, kemudian dia menganggap aku sebagai Safira, ini yang dimaksud dengan apa yang dipikirkan sepanjang hari menjadi dimimpi malam hari !

Aku teringat kata-kata Weni, aku iri dengan status Safira ?

Apakah itu benar ? tempat yang paling rahasia didalam hati-ku, ternyata aku mengagumi safira yang mempunyai seorang kakek yang seperti ini.

Bahkan membayangkan kakek adalah kakek kandung ku ?

Karena mimpi ini, aku belum bangun walaupun sudah pagi, aku teringat kakek yang masih dirumah sakit, aku rencana membawa bubur kesana, mungkin dia bisa makan ketika bangun.

memikirkan hal ini, aku keluar dari hotel, membeli rantang khusus dan bahan-bahan untuk membuat bubur. Kebetulan, aku memikirkan hal ini, aku tinggal di hotel yang punya dapur kecil, mungkin karena di sebelah rumah sakit, untuk mempermudah keluarga pasien menjaga mereka.

Setelah melakukan ini, sudah pukul tujuh lewat, aku membawa termos masuk ke dalam kamar rumah sakit.

Dengan senyuman aku sampai di kamar rumah sakit, tetapi senyuman diwajahku menjadi kaku.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu