Perjalanan Selingkuh - Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
Aku tidak menyangka ternyata dia bisa mengetahui namaku, aku tertegun sebentar di sana.
Dia dengan perut yang besar berjalan pelan-pelan ke arahku.
Dia terlihat penuh dengan tekad, membuatku terpaksa mundur pelan-pelan.
"Linda." dia melihatku dari atas ke bawah dengan menggunakan pandangan menghina, nada bicaranya terdengar mengejek : "Awalnya aku mengira kau sangat cantik dan seksi! Kelihatannya aku terlalu memandang tinggi dirimu."
"Apa yang ingin anda katakan?" aku melihatnya dengan datar, tetapi hatiku mulai merasa gugup.
Dengan indra keenam seorang wanita, aku merasa dia sepertinya sudah mengetahui tentang aku dengan Steven.
Sedangkan aku yang seorang selingkuhan ini pada saat berdiri di depannya tanpa disadari terlihat menjadi lebih pendek, bahkan aku merasa bersalah.
Wanita itu melihatku dengan pandangan menghina, senyumannya mengandung sindiran : "Sangat mudah, tinggalkan perusahaan, tinggalkan Steven."
Meninggalkan perusahaan? Meninggalkan Steven?
Tubuhku tanpa sadar mundur selangkah, hal yang dia bilang mudah itu, bagiku malah adalah hal yang sangat sulit.
Begitu aku berpikir harus meninggalkan dirinya, aku akan merasa sangat sakit sampai-sampai tidak bisa bernapas.
Setelah beberapa saat, aku baru mendapatkan suaraku kembali dan menjawabnya dengan serak : "Maaf, aku tidak mengerti maksud anda."
"Linda, kita bukan orang bodoh, aku mengetahui dengan sangat jelas mengenai hubunganmu dengan Steven, sebelumnya aku tidak mempedulikannya itu karena aku tahu dimatanya, kau hanyalah seorang pengganti." wanita itu maju selangkah dan berbicara di dekat telingaku.
Seorang pengganti?
Kata-kata itu bagaikan sebuah palu yang menghancurkan hatiku.
Senyum di wajahku pasti terlihat sangat jelek, seperti sedang menangis : "Aku tidak mengerti maksud anda."
Wanita itu berdiri tegak, mengibaskan rambut panjang yang ada di telinganya, matanya mengandung penghinaan : "Kau lihat aku, apakah kau tidak merasa wajahku mirip seseorang?"
Saat ini aku baru melihat wanita yang didepanku dengan teliti.
Semakin dilihat aku semakin merasa takut.
Matanya sangat mirip dengan denganku, dulu aku tidak terlalu memperhatikannya, jadi tidak menyadarinya, tetapi sekarang setelah melihat wajahnya dengan seksama, aku baru menyadarinya.
Aku sangat terkejut lalu mundur beberapa langkah, menggelengkan kepala dengan tidak percaya : "Bukan, bukan."
"Kau masih saja menipu dirimu sendiri, aku beritahu kau yang sebenarnya! Saat itu karena aku marah maka aku pergi ke luar negeri, setelah itu barulah Steven bertemu denganmu yang merupakan barang palsu ini, sekarang aku yang asli sudah kembali, jadi kau boleh pergi."
Dia berdiri di sana, menaikkan dagunya dan melihatku dengan angkuh, tatapannya penuh dengan rasa superior.
"Bukan seperti itu, bukan."
Aku tidak tahu bagaimana caranya aku bisa meninggalkan kantor dengan panik.
Bahkan saat bertabrakan dengan orang yang di depanku dan kopi yang dipegangnya tumpah mengenai bajunya saja aku tidak menyadarinya sama sekali.
Aku seperti mayat hidup yang kehilangan jiwanya, hanya suara itu saja yang terus bergema di kepalaku, kau hanyalah seorang pengganti, pengganti.
"Linda, kau kenapa?"
Sebelum pingsan, aku mendengar ada orang yang memanggilku dengan khawatir, aku ingin membuka mataku, tetapi tidak peduli seberapa keras aku berusaha tetap saja tidak mau terbuka, tubuhku terasa lemah lalu jatuh ke dalam pelukan orang itu.
Pada saat aku sadar kembali, aku sudah berada di rumah sakit kembali, pergelangan tanganku diinfus, hanya saja sangat disayangkan Steven tidak ada di sampingku.
Aku benar-benar berjodoh dengan rumah sakit, aku tertawa dengan getir.
Saat aku sedang berpikir, pintu kamar rawat terbuka, Adit masuk ke dalam.
"Apa kau yang mengantarku kemari?" aku mengangkat kepalaku dan melihatnya.
"Direktur Steven yang mengantarmu kemari." Adit menghela napasnya lalu mencari kursi dan duduk.
"Dokter bilang kesehatanmu memang belum benar-benar pulih, lalu 2 hari ini terlalu lelah bekerja juga tidak beristirahat dengan baik, makanya kau bisa seperti ini."
Setelah itu Adit berkata lagi : "Aku sudah pernah bilang padamu, asalkan kau mengerjakan pekerjaanmu dengan baik, itu sudah cukup, yang lainnya pelan-pelan saja, tetapi apa yang kau lakukan? Sangat bernafsu untuk segera mempelajari semua hal, selain itu kemarin malam kau juga tidak tidur! Lingkaran matamu sangat hitam seperti mata panda."
Aku mengangguk santai.
Tetapi hatiku tetap saja memikirkan wanita itu.
Aku membuka dan menutup mulutku, pada akhirnya tetap bertanya kepada Adit : "Siapa wanita itu? Ada hubungan apa dengan direktur Steven?"
Meskipun aku sudah bisa menebaknya dalam hatiku, tetapi aku masih ingin mendengarnya dari Adit untuk memastikannya lagi.
"Kau tidak usah bertanya tentang dirinya, jika direktur Steven bersedia memberitahumu, maka dia akan memberitahumu." Adit memandangku dengan tatapan yang sulit ditebak.
Aku tersenyum dengan pahit, perkataan yang seperti ini lagi, Steven juga berkata seperti ini kepadaku, tidak usah memikirkan masa lalu, tidak usah bertanya masa depan, jangan mencari tahu tentang kehidupan pribadinya.
Mungkin aku adalah seorang kekasih yang paling tidak memenuhi syarat, peraturan-peraturan ini hampir kulanggar semuanya.
Tetapi sekarang ini yang paling ingin aku ketahui adalah apakah aku adalah pengganti wanita itu. Jika aku berpikir tentang hal ini, hatiku sangat sakit sekali.
Jika benar seperti itu, maka antara aku dan Steven, sebenarnya siapa yang mempermainkan siapa?
Pada awalnya aku mengira aku yang mengatur permainan, lalu aku menarik Steven untuk tenggelam bersamaku, tetapi sekarang aku mulai merasa ragu.
Aku teringat kepada orang misterius yang pertama kali meneleponku, jika bukan karena orang itu, mungkin aku akan terus hidup di dalam kebohongan indah yang diciptakan oleh David.
Mungkin aku masih akan tetap menjadi ibu rumah tangga yang bodoh itu.
Aku tahu, mungkin kecurigaan terhadap Steven ini sangat tidak adil untuknya, tetapi perkataan wanita itu seperti sudah tertanam di hatiku, pengganti, pengganti, semakin dipikirkan maka aku semakin berpikir yang tidak-tidak.
Akhirnya Adit melihatku dan berkata : "Sebaiknya kau beristirahat dengan baik dulu selama beberapa waktu, kau tidak usah memikirkan masalah pekerjaan."
Aku mengangguk dengan linglung, saat ini perasaanku campur aduk, tidak cocok menghadapi Steven dalam kondisi seperti ini, satu-satunya hal yang bisa kulakukan hanyalah menghindar.
Saat Adit pergi, dia mencari suster untuk memintanya menjagaku dengan baik, aku hanya sedang diinfus, jadi aku memintanya tidak perlu khawatir, pergi saja.
Selesai diinfus, aku menarik lepas jarumnya lalu pergi meninggalkan rumah sakit.
Aku berjalan tanpa tujuan, akhirnya tanpa terasa sampai ke sebuah lapangan yang luas.
Ada sekelompok anak-anak bermain dan mengelilingi air mancur, juga ada orang yang memberi makan merpati putih dengan menggunakan roti yang ada di tangannya.
Di sore yang cerah ini, suasananya nyaman dan hangat, tetapi hatiku malah merasa gersang.
Saat aku sedang tenggelam dalam kesedihan tanpa batas ini, sebuah suara gaduh terdengar di telingaku.
Bukan karena hal lain, tetapi karena aku sangat mengenal suara ini.
"Ini adalah uang yang dihasilkan oleh putraku, apa hakmu untuk membawanya pulang dan diberikan kepada keluargamu?" suara Lisi sangat tajam dan terdengar aksen daerahnya, begitu dia berteriak, suaranya menarik perhatian orang-orang di sekelilingnya.
"Ibu, biar bagaimanapun dia adalah kakak kandungku! Bagaimana mungkin aku tega melihat tangannya dipotong oleh orang!" suara Ling Ling yang sedih bagaikan bunga putih kecil yang teraniaya.
"Cih, saat kau setiap bulan memberikan uang 20 juta untuk menghidupi keluargamu, aku menahan diri karena mengingat anak yang ada di perutmu itu, tetapi kali ini kau memberikan kepada mereka 200 juta? Keluargamu itu benar-benar tidak ada habisnya." suara Lisi sangat besar, ditambah dia mempunyai alasan yang masuk akal, suaranya semakin tidak berhenti.
"Tetapi itu adalah keluargaku!" Ling Ling membela dirinya dengan suara yang kecil.
"Demi membayar hutang keluargamu, putraku David bahkan sudah menjual rumah, kau masih mau menghisap darahnya, memakan dagingnya, kenapa kau begitu kejam?"
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyHabis Cerai Nikah Lagi
GibranHidden Son-in-Law
Andy LeeWaiting For Love
SnowAwesome Husband
EdisonSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeInnocent Kid
FellaPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya