Perjalanan Selingkuh - Bab 272 Halusinasi
Dinding di dalam gua bahkan masih mengukir berbagai jenis motif.
Meskipun di atas dinding telah berlapis dengan debu yang tebal, motif di atas dinding juga mengandung unsur kesenian, dikarenakan pengaruh kelembapan, sehingga ada berbagai lumut yang bertumbuh di permukaan dinding, namun masih dapat kelihatan jelas bahwa pemilik gua tersebut adalah orang yang mengerti unsur seni, sehingga gua yang sederhana ini bahkan dapat terkesan elegan.
Namun saat ini aku tidak ada waktu untuk menghayati pemandangan tersebut, seluruh pemikiranku hanya fokus untuk mencari Steven.
Akan tetapi tidak lama kemudian aku langsung menyadari sesuatu, sebelum aku dan Steven datang kemari, tubuh kami masing-masing memasang interkom yang berbentuk kancing.
Apabila terjadi sesuatu, seharusnya Steven juga akan menghubungiku dengan melalui interkom.
Setelah aku berbicara sekilas terhadap interkom, interkom tersebut malahan tidak ada reaksi apapun, jelasnya di tempat ini interkom tersebut sudah tidak bisa berfungsi lagi.
Aku mengeluarkan ponsel di tubuhku, ternyata sama sekali tidak ada jaringan.
Sepertinya semua barang elektronik tidak berfungsi lagi apabila berada di tempat ini.
Apabila memikirkan hal ini, rasa cemas di hatiku semakin besar.
Aku tidak konsentrasi dalam memeriksa gua tersebut lagi, saat ini aku hanya ingin menemukan Steven.
Namun aku malahan terkurung di dalam tempat ini, area pergerakan aku hanya menyisakan rumah yang terbuat dari batu dan jembatan pada barusan, meskipun aku berjalan ke tempat lainnya, seolah-olah tetap saja hanya berkeliling di tempat ini saja.
Pada akhirnya aku tidak berdaya dan hanya bisa kembali ke rumah batu ini, kemudian aku mulai mengetuk dan memukul dinding batu, aku berharap tempat tersebut ada mekanisme yang dapat membuka jalan.
Hasil kerjaku tidak sia-sia, pada saat aku menggerakkan sebuah tempat dupa yang berada di atas meja, salah satu sisi dinding bergerak dengan perlahan-lahan dan menampakkan koridor di belakangnya.
Aku sangat terkejut dan juga senang, kemudian langsung melangkah masuk ke dalam.
Setelah berjalan hingga jarak ratusan meter, di hadapanku muncul lagi rumah batu lainnya, pada saat aku membuka pintu, di dalamnya ada sinar cahaya warna emas, karena di dalamnya bahkan sudah penuh dengan tumpukan emas.
Namun sekarang aku tidak tertarik terhadap semua ini, di dalam pemikiranku hanya ingin menemukan Steven, aku berharap dapat menemukan dirinya pada perjalanan di depan lagi.
Aku terus berlari dan melihat lagi rumah batu ketiga.
Setelah membuka pintu, aku melihat permata dan aksesori yang memenuhi seluruh ruangan, hiasan tersebut sangat menarik perhatian, asalkan sebagai seorang wanita, pastinya akan tergiur oleh hiasan di dalam.
Apabila pada biasanya, aku mungkin saja akan menghentikan langkah dan memperhatikan permata dan mutiara di dalam, namun saat ini aku tetap saja meninggalkan rumah batu tersebut dengan tanpa rasa ragu, pada akhirnya aku tiba di rumah batu satunya lagi.
Namun setelah aku membuka pintunya, aku melihat berbagai tipe pria tampan yang memenuhi ruangan, aku hampir mati tersedak oleh pemandangan tersebut.
Aku selalu merasakan kejanggalan pada kejadian ini, namun otakku malahan sangat bimbang dan pusing, sehingga tidak dapat merenungkan kejadian ini dengan baik.
Untung saja ada sebuah pemikiran yang menanam di dalam otakku, yaitu harus menemukan Steven.
Setelah aku berlarian keluar dari kamar yang penuh dengan berbagai pria tampan, aku merasa seolah-olah ada yang sedang menjerit namaku.
Suara ini sepertinya berada di samping telingaku, namun sepertinya berada di ujung langit, sehingga kesannya sangat tidak nyata.
“Safira …… Safira …..”
Siapa yang memanggil aku ? Jangan-jangan ini halusinasi ?
Bukan, untuk apa aku datang ke sini ? Mengapa aku berada di tempat ini ?
Otak pemikiranku sangat kacau, aku selalu merasa ada berbagai kejadian yang terlupa begitu saja.
“Safira …..”
Suara tersebut semakin terkesan panik dan kuat, seolah-olah orang tersebut tidak akan menyerah apabila tidak mendapatkan balasanku.
“Safira ….”
Aku merasa pemikiranku semakin pusing dan gelap secara tiba-tiba, setelah membuka mata lagi, aku melihat Steven yang sedang menatap aku dengan tatapan cemas.
Pada detik ini aku baru sadar kembali, tujuanku adalah menemukan Steven.
“Steven, kamu ke mana ? Mengapa aku tidak bisa menemukanmu?”
Aku mengeluh dengan nada tangisan dan langsung menyerbu ke dalam pelukan Steven.
Steven menghiburku dengan nada ringan :”Aku tidak ke mana, kita barusan hanya tertidur, makanya terjadi halusinasi.”
“Halusinasi ?” Aku menatap Steven dengan tampang bingung.
Steven mengangguk dan berdiri, kemudian memetik sebuah bunga warna merah yang menggoda dari dinding batu di samping.
“Ini apa ? Cantik sekali ya ?” Aku menatap berbagai bunga yang indah ini dengan penuh semangat.
“Kita barusan terjadi halusinasi, seharusnya berhubungan dengan dia.” Steven menyerahkan bunga kepadaku dan berkata.
“Apa ?” Setelah mendengar kata-kata ini, aku langsung terkejut dan melempar bunga tersebut ke lantai, reaksi aku bagaikan telah melihat binatang yang buas.
Bagaimanapun semua kejadian yang terjadi di dalam halusinasi barusan tetap saja membuat hatiku sangat sengsara.
“Bunga ini adalah barang yang berguna.” Steven membungkuk badan dan memungut bunga barusan.
“Aroma bunga ini dapat membuat orang terjerumus di dalam halusinasi, namun daun dari bunga ini, dapat menyadarkan pemikiran hanya dengan memakannya.”
Aku baru sadar kembali setelah mendengar kata-kata Steven, setelah sadar pada barusan, mulutku sepertinya masih ada aroma yang wangi.
Daun tersebut memiliki rasa sejuk bagaikan daun mint yang dapat menyadarkan pemikiran.
“Kamu tahu dari mana ?” Aku menatap Steven dengan ekspresi kaget,
Steven tersenyum :”Beberapa waktu ini aku terus mempelajari kejadian aliran Yun Yin, sehingga sudah membaca hal ini dari buku koleksi di dalam tempat suci aliran Yun Yin.”
Setelah itu dia mulai memperkenalkan kepadaku :”Bunga ini disebut sebagai bunga “Imaginary Butterfly” oleh orang aliran Yun Yin.”
“Imaginary Butterfly ?” Aku tidak menyangka kalau bunga tersebut bahkan memiliki nama yang begitu elegan.
“Kamu lihat, bentuk kelopak bunga ini bagaikan kupu-kupu yang sedang terbang.” Steven menunjuk kelopak bunga kepadaku.
Saat ini aku baru menyadari, ternyata bentuk bunga tersebut memang seperti kupu-kupu yang sedang menggerakkan sayap.
Pantas saja bisa mendapatkan nama yang begitu indah.
Bentuk bunga tersebut juga sangat cantik, akan tetapi bunga yang semakin cantik malahan semakin menjerumuskan kesadaran.
“Kalau begitu kamu barusan ada terjebak ?” Aku menoleh kepala dan bertanya pada Steven dengan wajah penasaran.
Steven mengangguk :”Aku hanya pernah membaca dari buku, makanya tidak terlalu waspada.”
“Kalau begitu bagaimana kamu sadar kembali ?” Aku bertanya lagi dengan tampang penasaran.
“Mengandalkan tekad, di antara ini memerlukan tekad yang sangat kuat, karena aroma bunga ini dapat memperlihatkan hal yang paling kita takut, yaitu orang yang paling penting di lubuk hati kita.” Steven sambil menjelaskan sambil menatapku dengan tatapan penuh kasih sayang.
Setelah mendengar kata-kata Steven, aku membayangkan lagi adegan yang berada di dalam halusinasi.
Rupanya aku paling takut kalau kehilangan Steven, Steven adalah orang yang terpenting di lubuk hatiku.
“Kamu melihat apa di dalam halusinasi barusan ?” Aku sangat penasaran dan langsung bertanya pada Steven.
Steven mengulur jari dan mengelus ujung hidungku, kemudian berkata dengan tampang memanjakan :”Tidak mau kasih tahu kamu, ini rahasia.”
Hatiku semakin penasaran ketika mendengar jawaban Steven.
“Ayo ! Kita lihat saja selanjutnya akan menemukan halangan apa !”
Setelah itu Steven langsung menarik tanganku dan beranjak ke depan.
Aku menoleh kepala untuk melihat jalan di belakang, dalam hatiku mulai terasa lega.
Kami tidak menemukan rumah batu dan jembatan yang berada di halusinasi barusan, jalan koridor di depan mata juga semakin menuju ke bawah, setelah keluar dari pintu, kamu langsung tiba di bawah gua.
Keadaan di tempat ini cenderung suram, cahaya matahari di atas langit telah tertutup erat.
Rumput di tempat ini bahkan sudah memiliki ketinggian yang setara dengan tinggi badan orang dewasa, apabila melangkah masuk ke dalam, kepala orang dewasa bahkan hampir tertutup oleh perumputan tersebut.
Aku melihat perjalanan seperti ini dan bertanya pada Steven dengan nada ringan :”Kenapa tidak melihat Lulu mereka ya ?”
Novel Terkait
Hidden Son-in-Law
Andy LeeHanya Kamu Hidupku
RenataMi Amor
TakashiHei Gadis jangan Lari
SandrakoUnlimited Love
Ester GohMr Huo’s Sweetpie
EllyaThick Wallet
TessaMy Enchanting Guy
Bryan WuPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya