Perjalanan Selingkuh - Bab 267 Bekerja Sama
Aku merasa lega bahwa Jason bisa keluar dari cinta yang bertepuk sebelah tangan untukku.
Meilan memiliki kepribadian yang sederhana, setelah melihatku, dia berkata bahwa dia jarang bertemu sesama jenis yang bisa ngobrol, jadi dia menarikku untuk berbicara tanpa henti.
Dari percakapannya, aku akhirnya tahu bahwa dia adalah putri kecil dari Keluarga Gin .
Asal usul Keluarga Gin tidak sederhana, ternyata Keluarga Gin berasal dari empat keluarga pencak silat jaman dulu, sayangnya, Meilan tidak berbakat, ditambah dengan dia tidak berminat belajar silat, hanya bisa menggunakan pertahanan diri yang abal-abal.
Aku tidak menyangka akan bertemu dengan putri kecil Keluarga Gin yang biasanya dikata orang, aku bahkan tidak menyagka putri kecil ini akan menjadi pacar Jason.
“Keluargaku hanya punya seorang anak perempuan, ayahku adalah patriark dan dia paling menyayangiku. Setelah aku menikah dengan Jason, dia akan menjadi anggota Keluarga Gin dan dia akan bisa berlatih kung fu Keluarga Gin .” Meilan mengoceh tanpa henti.
“Tapi bukankah Jason sudah melewati usia!” Tanyaku pada Meilan dengan ekspresi terkejut.
“Bakat Jason telah diverifikasi oleh keluarga kami, dia cukup kokoh dan memiliki bakat yang luar biasa. Jika daya tangkap dia kuat dan cepat, maka kecepatannya akan sangat cepat, terlepas dari usianya, kekuatannya cukup kuat dan langka.” Kata Meilan, pada saat ini, dia menganggukkan kepalanya, dengan senyuman di wajahnya.
Aku tidak bisa menahan diri dan melihat Jason, tidak sangka bakatnya begitu baik.
Tidak bisa disangkal bahwa akan sangat mematikan jika manusia terus membandingi dirinya dengan orang lain. Steven dan aku sama-sama meningkatkan bakat kami setelah melewati pelatihan yang cuku keras. Tetapi tanpa diduga, beberapa orang terlahir dengan bakat yang lebih baik daripada yang lain, sungguh membuat orang iri.
Hanya bisa terus berlatih dengan keras.
Saat kami duduk dan mengobrol, lampu di tempat kejadian tiba-tiba meredup, dan tiba-tiba terjadi kegemparan.
Suara bisikan datang dari segala arah.
Kami sudah mengantisipasi situasi ini, dan sebagian besar adalah tindakan Rufin.
Setelah beberapa menit, lampu di aula kembali menyala.
Begitu kegelapan memudar, aku berdiri dengan cemas dan mencari Steven, aku telah membicarakan kekacauan seperti ini dengan Steven, dan itu berarti Rufin mulai beraksi.
Tetapi aku masih khawatir dengan Steven, karena medali emas ada padanya, Rufin harus berhadapan langsung dengan Steven jika dia ingin mendapatkan medali emasnya, aku khawatir dia akan menyakiti Steven dengan cara apa pun untuk mendapatkan sesuatu.
Aku mencari untuk waktu yang lama, dan ketika aku mulai cemas, aku mendengar Steven memegang mikrofon dan berteriak di atas panggung.
"Semuanya harap tenang, tenang ……. "
Setelah Steven berdiri di atas panggung, tidak lama setelah dia mengucapkan kata-kata ini, dan bawah panggung perlahan mulai tenang.
"Sekarang aku telah kehilangan barang yang penting bagi keluarga Himura, untuk memastikan barang itu dapat ditemukan, aku harap kalian tidak akan pergi untuk sementara waktu, dan kemudian biarkan polisi datang dan memeriksa untuk melihat siapa yang mengambil barang itu."
Usai bicara, Steven menyapu para hadirin dengan tajam.
"Kami tidak mencuri apa-apa, mengapa tidak membiarkan kami pergi!"
"Ya! Direktur Himura, jika kalian melakukan ini, berarti kalian menuduh kami …… "
Banyak orang mulai berteriak, terlihat sangat marah.
“Itu adalah sesuatu yang sangat penting bagi keluarga Himura, jadi aku harap kalian dapat bekerja sama dengan polisi nanti, terima kasih lagi.” Steven membungkuk di atas panggung setelah dia selesai berbicara.
"Kamu ingin memeriksa kami begitu saja, tidak bisa …… "
Masih ada beberapa orang yang melawan dengan ganas, tetapi di bawah dorongan polisi yang didatangi Steven, mereka bekerja sama dengan patuh pada akhirnya, tetapi raut muka mereka terlihat buruk ketika pergi.
Aku tidak menyangka tindakan Rufin akan begitu cepat, begitu cepat sehingga membuat orang tidak ada persiapan.
Jelas-jelas ini sudah diprediksikan, tetapi dalam keadaan seperti itu, dia terus menundukkan kepalanya untuk meminta maaf kepada orang lain.
Akhirnya, konferensi ini berakhir dengan cara yang canggung.
Raut wajah Ayah Himura sangat jelek, dari awal sampai akhir, orang yang paling mementingkan mukanya kehilangan muka dalam sekejap.
"Kamu lebih baik memberi aku penjelasan."
Ayah Himura memandang Steven dengan wajah gelap.
"Pulang baru bilang!"
Ayah Himura tidak berdaya, jadi dia hanya bisa mengangguk dan setuju, di tahun-tahun ini, dia perlahan-lahan menyerahkan urusan bisnis kepada Steven, terutama di tahun-tahun ini, di bawah kepemimpinan Steven, keluarga Himura telah membawanya ke tingkat berikutnya dan bahkan lebih puas. Persiapan untuk pensiun dini sudah dilakukan, ditambah hal-hal ini diperoleh kali ini di ruang rahasia.
Belum lagi nilai masa depan, tetapi hal-hal yang diserahkan di atas telah membawa banyak kenyamanan bagi keluarga Himura, yang telah memuaskan Ayah Himura.
Jadi ketika Steven mengusulkan untuk mengambil alih keluarga secara resmi, Ayah Himura dengan senang hati setuju.
Namun siapa sangka bahwa ini hanyalah permainan yang dibuat oleh putranya, dan bahkan orang tuanya pun terlibat di dalamnya.
Harus diakui bahwa Ayah Himura yang mengetahui hal ini benar-benar tak terkatakan, memarahi Steven juga bukan, memujinya juga bukan.
"Apa yang terjadi kali ini? Mengapa Justin terlibat?"
Akhirnya, Ayah Himura bertanya pada Steven dengan wajah gelap.
Aku kemudian baru tahu bahwa bukan orang lain yang mengambil medali emas kali ini, ternyata itu adalah Justin, dan kekhawatiran awal aku terkonfirmasi dengan jelas.
“Kamu ingin memancing ikan besar Rufin dengan medali emas, tapi kamu bisa lihat ikan itu diambil oleh Justin sekarang, kalau begitu, aku meneleponnya dan memintanya untuk mengirim barang kembali, anak ini benar-benar semakin keterlaluan. " Ayah Himura mengoceh tanpa henti.
Dia benar-benar sudah tua, meskipun dia agak pilih kasih, tetapi dia tetap tidak ingin kakak adik saling melawan, untuk menghadapi hal semacam ini, dia hanya dapat memilih untuk menutup sebelah mata.
"Tidak usah."
Steven menahan tangan Ayah Himura yang ingin menelepon.
Aku menatapnya dengan wajah bingung.
Dan mendengar Steven berkata: "Justin telah berhubungan dengan orang-orang di pihak Rufin, aku telah mengirim seseorang untuk mengikutinya secara diam-diam."
Mendengar ini, wajah Ayah Himura menjadi pucat, bibirnya bergetar dan berkata: "Anak jahat ini, diam-diam dia bergaul dengan Rufin."
"Ini tidak bisa dimaafkan, tidak, aku tidak bisa memaafkannya kali ini."
Ayah Himura mondar-mandir di kamar dengan cemas.
Akhirnya, dia mengangkat kepalanya dan menatap Steven dengan ekspresi cemas di wajahnya: "Melihat hubungan kakak adik kalian, bisakah kamu mengampuni dia kali ini? Bagaimanapun, dia melakukan ini karena situasi tertentu, dan dia telah melakukannya dengan benar."
Steven menatap Ayah Himura dalam-dalam, ketika dia gugup dan berpikir bahwa Steven tidak akan memaafkan Justin, kemudian Steven berkata: "Aku telah berdiskusi tentang masalah ini dengan Justin sebelumnya."
Satu kalimat ini membuat daguku dan Ayah Himura jatuh karena kaget.
Siapa yang tidak tahu, meskipun Steven dan Justin adalah saudara, tetapi mereka tidak akur satu sama lain, dua perusahaan Steven dan Justin setiap kali bertarung sampai mati, mengatakan bahwa mereka adalah saudara, lebih baik menyebut mereka sebagai musuh!
Dua orang seperti itu bisa bekerja sama?
Matahari benar-benar terbit dari barat, dan ketika melihat keterkejutan Ayah Himura, dapat diketahui bahwa dia dikejutkan oleh kabar itu.
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinDon't say goodbye
Dessy PutriLoving Handsome
Glen ValoraCEO Daddy
TantoUnperfect Wedding
Agnes YuInventing A Millionaire
EdisonMi Amor
TakashiPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya