Perjalanan Selingkuh - Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya

Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya


Pada awalnya aku khawatir, tapi perlahan-lahan aku mulai terpikat dengan ciumannya. Kali ini berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya, yang pertama karena dia mengkonsumsi obat jadi sedikit kasar, yang kedua karena waktu yang terbatas tanpa pemanasan sehingga tergesa-gesa.


Sedangkan yang kali ini, Steven dengan penuh kesabaran, dia memberikan seluruh usahanya padaku,setidaknya aku merasa nyaman, lebih nyaman daripada dengan David, benar-benar merasakan seks yang membahagiakan.


Waktu menunjukkan pukul 12 malam, aku tidak tinggal di hotel, mungkin Steven pun sudah merasakan kegelisahanku sejak awal sehingga Ia tidak melarangku untuk pulang,dan dia membelikanku baju baru untuk menggantikan bajuku yang basah tadi.


Setibanya di rumah, dengan ruang tamu yang gelap dan tiba-tiba menjadi terang mengagetkanku.


Melihat ibu mertuaku yang sedang duduk di sofa sambil menatapku dingin:"Kamu kenapa sekarang baru pulang?"


Aku tidak menjawab, melihat sekeliling, dan mengalihkan pembicaraan :"David di mana?"


"Kamu melangkah kedepan, dia melangkah ke belakang, kalian anak muda tidak jelas sibuk apa seharian, tidak heran selama ini aku masih belum memiliki cucu." ibu mertua ku mengeluh dengan nada penuh kecewa.


Setelah menatapku, lalu berbicara:"Kali ini aku dan ayah mu tidak akan pulang, mengurus kalian sampai cucuku lahir, setelah lahir, aku akan bantu kalian mengurusnya..."


Aku tidak menduga akan terjadi seperti ini, ayah dan ibu mertuaku tidak pernah tinggal lama di sini, paling lama 1 bulan, itupun karena lingkungan yang tidak cocok mereka langsung pulang ke kampung halaman. Kali ini, tidak terduga karena ingin memiliki cucu, mereka berencana untuk tinggal lama disini, kepalaku serasa akan pecah.


Hubunganku dengan David sekarang tidak baik, bahkan disentuh David pun aku tidak rela, apalagi untuk memiliki anak.


"Kalau begitu, kalian tinggal saja disini." dengan nada datar dan menatap mereka sekilas, aku berjalan masuk ke kamar.


Dari kamar, aku masih bisa mendengar suara ibu mertuaku mengeluh :" Lihat, perlakuannya sekarang ke orang tua, sebelumnya masih bisa berpura-pura, sekarang aslinya sudah terlihat, menurutmu dia itu apa! Tidak bekerja, tidak menghasilkan uang, tidak memiliki anak, tidak tahu bagusnya di mana."


Aku mengambil headset dan memakainya, sambil membaca pesan-pesan wechat yang dikirim Steven padaku, akupun juga membalasnya.


Hubungan yang saling menguntungkan ini, seperti membawaku kembali ke masa-masa pacaran saat muda,hanya karena isi dari pesan teks, aku bisa tersenyum-senyum sendiri, lalu merasa malu.


Karena aku tidak ingin ada orang lain yang mengetahui hal ini, aku menggunakan HP ku password, passwordnya adalah tanggal di mana aku dan Steven pertama kali berhubungan.


Aku menunduk melihat ke baju yang kukenakan, ini adalah baju bermerk mahal, 1 pasang bisa sampai puluhan juta, setidaknya David tidak mungkin rela membelikanku baju semahal ini.


Tapi, mungkin, karena ingatan ibu mertuaku yang tidak baik, dia tidak menyadari aku menggunakan baju baru, padahal itu adalah hal pertama yang ingin aku jelaskan, tapi ternyata tidak 

diperlukan.


Setelah aku tidur, David datang, ponselnya tidak henti-hentinya berdering, tidak perlu dilihatpun sudah tahu itu pasti Ling Ling. Dia mengenakan sandalnya dan diam-diam menerima telepon di balkon, seolah-olah seperti seorang pencuri, tapi kelihatannya memang mirip.


Saat kita tertidur, kita saling berbalik punggung, karena sepertinya ada sedikit rahasia dengannya,aku merasa, masalahku dengan suamiku dan Ling Ling tidak semenyedihkan seperti awal-awal, hanya saja seperti sedang jatuh dari langit, aku tidak lebih baik darinya sekarang.


Keesokan harinya, David menyadari baju baruku, dia terlihat seperti mengenali merk baju itu, dengan nada menyebalkan :" aku sekarang harus mengembalikan pinjaman uang sebesar 20 juta setiap harinya, kamu bisa lebih hemat sedikit? kamu beli baju ini, sudah menghabiskan 20 juta."


"Kamu menyalahkanku dengan hutang rumahmu? Apa aku meminta kamu untuk meminjam hutang? Setiap bulan kamu harus membayar 2 rumah, juga merawat 2 orang istri, ya ini harga yang harus kamu bayar." aku menghinanya.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu