Perjalanan Selingkuh - Bab 59 Dia Adalah Pacarku
Bab 59 Dia Adalah Pacarku
"Apa yang kau katakan? Umurmu baru berapa, tetapi kau sudah tidak mau menikah lagi." ibuku menatapku dengan pandangan mencela.
"Putra kepala sekolah kami dulu baru saja bercerai tahun ini, dia juga cukup mapan, ibumu dan ayah sudah setuju, besok luangkan waktumu, kau pergi untuk bertemu dengannya." Ayahku langsung memberikan perintahnya.
Aku sangat ingin menolaknya, tetapi setelah berpikir kalau hubungan kami baru saja membaik, maka aku langsung menelannya kembali.
Lagipula hanya bertemu saja, asalkan aku tidak setuju, mereka tidak mungkin memaksaku untuk menikah dengannya!
Keesokan harinya, ibuku memaksa untuk mendandaniku, tetapi tentu saja hasil dandanan ibuku tidak sama dengan anak muda sekarang, tetapi aku tidak menolaknya, malah aku membiarkan dia untuk mendandaniku, aku berani menjamin, dengan gaya dandananku yang seperti tahun 90an untuk bertemu orang itu, bisa kutebak pasti dia langsung kabur saat melihatku.
Setelah aku sampai di restoran, orang itu mungkin belum sampai, jadi aku mencari satu tempat duduk lalu duduk di sana.
Saat aku sedang menunduk sambil memainkan ponselku, seorang pria paruh baya duduk di depanku.
"Halo, apakah anda adalah nona Linda?"
Aku melihatnya, astaga, orang ini setidaknya berumur lebih dari 40 tahun!
Aku tersenyum canggung : "Apakah anda adalah putra paman Heri?"
Pria itu menganggukkan kepalanya : "Nama saya adalah Hengky, umur saya 45 tahun, sudah pernah bercerai, saat ini saya sudah mempunyai seorang putri beumur 13 tahun, saya adalah seorang guru bahasa."
"Nama saya Linda."
Aku menjawabnya dengan canggung, tetapi aku sudah tidak berniat untuk mengobrol lebih lanjut lagi.
Sedangkan mungkin dikarenakan dia adalah seorang guru, orang yang diseberangnya berkata dengan serius dan terus terang : "Sebenarnya, nona Linda jauh lebih cantik dibandingkan yang saya bayangkan, saya sangat puas terhadap anda, tetapi saya berharap setelah kita menikah nanti…."
"Tunggu sebentar, apakah kita tidak terlalu cepat jika membicarakan hal ini?" aku segera memotong perkataannya.
Dia menatapku dan tersenyum sambil berkata : "Tidak terlalu cepat, kita sudah dewasa, tujuan kita bertemu adalah untuk ke tahap pernikahan, asalkan syaratnya sesuai, kedua belah pihak setuju, kapanpun bisa pergi ke catatan sipil untuk menikah."
Dari ucapannya aku merasa dia benar-benar menganggap pernikahan sebagai hubungan kerja sama, suami istri adalah partner yang hidup bersama-sama.
Aku mungkin suatu hari nanti akan menikah, tetapi pasti dikarenakan cinta, bukan dikarenakan alasan-alasan seperti itu.
Saat aku sedang berpikir bagaimana cara menolaknya, tiba-tiba ada orang yang duduk di sampingku.
"Maaf, apa yang sedang anda bicarakan dengan pacar saya?"
Suara yang kukenal membuatku menoleh untuk melihatnya, kenapa Steven bisa ada di sini?
"Pacarmu?" setelah pria paruh baya itu mendengar perkataan Steven, wajahnya berubah menjadi sangat tidak enak dilihat.
Dia melihat Steven, lalu melihat lagi ke arahku, berkata dengan marah kepadaku : "Kau sudah mempunyai pacar, tetapi kenapa masih datang untuk kencan buta dengan saya, kau sengaja ingin mempermainkanku?"
"Bukan" aku ingin menjelaskannya, tetapi dia sudah pergi dengan sangat marah.
Aku menoleh dan melihat tersangka utamanya, aku bertanya dengan dingin : "Apa yang direktur Steven lakukan di sini?"
Steven mendengus dan berkata : "Jika aku masih tidak datang kemari, apakah kau akan segera menikah dengan orang lain?"
Setelah mendengar perkataan Steven, aku sangat marah : "Aku menikah dengan siapa, apa hubungannya denganmu?"
Aku merasa Steven benar-benar sangat keji, dia tidak mampu memberikan status bagiku, kenapa masih mau memaksa untuk memilikiku dan tidak mau melepaskanku?
"Tentu saja ada hubungannya denganku, ibu anakku mau kabur dengan orang lain, mana mungkin aku tidak datang?"
Mata Steven yang hitam bagikan tinta menatapku dengan erat, matanya mengandung makna mendalam yang tidak dapat kumengerti, saat bertatapan dengannya, aku merasa bingung, hatiku juga dengan bodohnya mulai berdetak kencang.
"Jika kau sudah menyelesaikan semua hal yang harus diurus di sini, maka ikut aku pulang!"
Steven menarikku pergi tanpa membiarkanku membantah.
"Lepaskan aku, Steven, lepaskan aku."
Aku memberontak, yang paling tidak aku sukai dari Steven adalah hal ini, dia sangat sewenang-wenang, di hadapannya, aku semakin lama semakin tidak ada kebebasan.
Steven memasukkanku ke dalam mobilnya, lalu langsung menyalakan mobilnya.
"Bukankah kau dari dulu selalu menyukaiku? Bukankah kau selalu ingin status dariku?" dia menyetir mobil sambil melihat ke depan, berkata seperti ini dengan datar.
Aku tertegun dan tidak tahu harus berkata apa, aku mengira seumur hidupku ini aku tidak akan pernah bisa mendengar Steven mengucapkan hal ini kepadaku.
Jika dulu, aku pasti akan menyetujuinya dengan sangat senang.
Tetapi sekarang aku merasa takut, aku mundur, karena aku selalu merasa kalau segala sesuatunya sedikit tidak normal.
"Bagaimana dengan Kinara?" beberapa saat kemudian, aku baru menemukan suaraku kembali dan bertanya kepadanya.
"Aku akan memberitahukan kepadamu secara detail mengenai dirinya, sekarang yang paling penting adalah, aku membawamu pulang lalu kau memberitahu ayah dan ibumu kalau kau akan pulang ke Shanghai bersamaku."
Setelah berkata seperti itu, Steven menambah kecepatan mobilnya.
Tidak lama kemudian, kami sudah sampai di bawah tempat tinggalku.
Aku merasa bimbang, haruskah aku membawa Steven naik ke atas, yang paling penting adalah pikiranku saat ini sangat kacau balau.
Sebenarnya, hatiku masih sangat berharap kepada Steven, ucapannya seperti madu yang diletakkan di depanku, sangat menggodaku, tetapi karena aku takut itu adalah racun, jadi aku masih terus bimbang apakah aku harus mengambil dan memakannya.
Tetapi aku tidak bisa berpikir terlalu lama karena ibuku sudah meneleponku.
Begitu aku menjawab teleponnya, ibuku langsung memarahiku, dia bilang aku sengaja sembarangan mencari seorang pria untuk membuat Hengky marah dan pergi, dia juga berkata kalau dia tidak pernah tahu kalau aku mempunyai pacar, pasti aku sengaja mencari pria itu untuk membuat masalah.
Setelah ibuku selesai melampiaskan kemarahannya, aku baru berkata kepadanya : "Bukan sengaja membuat masalah, tetapi benar-benar sudah punya."
Sekarang aku sudah kepalang tanggung, aku tidak mungkin bicara tentang Steven sembarangan, dia memang sengaja datang untuk membuat masalah, jadi saat ini aku hanya bisa memaksa diriku untuk mengatakan aku sudah punya pacar.
Setelah Steven mendengar ucapanku, dia tersenyum.
"Ayo jalan!"
Steven membuka pintu mobil dan mengeluarkan beberapa bungkusan dari dalamnya, serta menatap dan berkata kepadaku.
Sejenak, aku tidak bisa bereaksi dan akhirnya mengikutinya dengan linglung.
Wibawa Steven sangat besar, jika berada di sampingnya, sangat mudah untuk di dominasi olehnya, aku juga tidak terkecuali.
Setelah mengetuk dan membuka pintu, ayah dan ibuku melihat Steven, mereka sedikit tertegun, Steven juga tidak bersikap seperti orang asing, dia langsung masuk ke dalam rumah.
"Halo om, tante!" dia menyapa ayah dan ibuku dengan santai.
Ibuku mengerutkan alisnya dan menunjuk Steven sambil berkata : "Aku ingat anda adalah bos Linda!"
Akhirnya ayahku menunjukkan ekspresi mengerti, setelah itu dia menatapku dengan tegas.
"Pa, itu, Steven membawakan hadiah untuk kalian."
Aku segera menyerahkan hadiah yang dibawa Steven kepada mereka.
Ibuku membuka kotak hadiahnya, di dalamnya ternyata adalah sepasang gelang giok, ini adalah giok yang sangat mahal, aku ingat pernah melihatnya sekali di pusat perbelanjaan, harga satu buahnya adalah di atas 200 juta.
Saat aku melihat ibuku memegang gelang itu, hatiku bergetar, aku takut dia tidak hati-hati dan memecahkannya, di saat yang bersamaan aku memelototi Steven secara diam-diam, kesal karena dia sembarangan memberikan barang semahal itu.
Sebenarnya aku hanya ingin menarik Steven kemari dan berakting dengannya, mengatakan dia adalah pacarku lalu menolak keinginan ibuku yang menyuruhku untuk pergi kencan buta.
Tetapi barang ratusan juta ini diberikan kepada mereka, aku merasa bersalah!
"Gelang ini sangat cantik." ibuku memegang gelang itu dan memakainya di pergelangan tangannya, terlihat sangat menyukainya.
Ayahku membuka kotak hadiahnya dan di dalamnya ternyata adalah sebuah jam tangan.
Novel Terkait
Penyucian Pernikahan
Glen ValoraHis Soft Side
RiseMenantu Hebat
Alwi GoDon't say goodbye
Dessy PutriRahasia Istriku
MahardikaPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya