Perjalanan Selingkuh - Bab 245 Penangkapan
“Aku tidak berpikir untuk membunuhmu, aku hanya ingin tahu ada informasi apa di dalam tanganmu yang patut membuatku mengampuni nyawamu.”
Steven menatap orang itu dengan tatapan datar.
“Maka Presdir Himura hanya bersia-sia saja.” Orang itu menyeringai.
“ Keluarga Jiang dalam menggunakan orang, paling suka untuk meremas keluarga dari anak buahnya di dalam tangan. Oleh karena itu, sedikit sekali orang yang akan memilih untuk berkhianat, karena itu sama artinya dengan mendorong keluarganya sendiri ke dalam lubang maut.”
Sambil berkata, Steven menggerakkan kursi rodanya ke depan.
Dia berkata tidak jauh dari pria itu, “Jika informasi yang kamu katakan cukup berharga, maka aku bisa membantumu, serta keluargamu juga untuk membebaskan diri dari kendali Keluarga Jiang . Setelah itu, dunia ini luas untuk berkelana.”
Mendengar perkataan Steven, orang itu tidak bergerak, bahkan memejamkan mata dan beristirahat di kursi itu.
Steven meliriknya, dan langsung menggerakkan kursi rodanya keluar. Aku segera mengikuti dibelakangnya, dan bertanya, “Kamu tidak berencana untuk menginterogasinya?”
“Kalaupun diinterogasi, juga tidak akan mendapatkan informasi apapun.” kata Steven dengan nada yakin.
“Kalau begitu kenapa masih...?” Aku bertanya kepada Steven sambil menatapnya dengan heran, perkataanku yang belum diselesaikan, jelas sudah dimengerti olehnya.
“Tidak bisa mendapatkan informasi yang akurat dari interogasi, tetapi ktia bisa menggunakan cara lainnya.”
“Cara apa?”
“Kenalilah pihak sendiri dan pihak lawan untuk menang. Aku sudah menyuruh orang untuk menyelidiki pria ini pada siang hari tadi, setelah sudah mendapatkan informasinya, aku pun bisa berunding dengannya berdasarkan titik kelemahannya.”
Berbicara sampai di sini, Steven tidak bisa mengelak dari kebiasaan mengajari orang, dia pun menjelaskan dengan rinci kepadaku bagaimana cara memanfaatkan ilmu psikologi untuk mencapai tujuan diri sendiri.
Sejujurnya, aku tidak terlalu mengerti dengan semua ini, tetapi aku tetap mendengarkan dengan serius.
Ketika hari hampir malam, Darius dan Weni sudah sampai, di belakang mereka diikuti oleh Jingli dan Jason, serta Sonya yang sudah memulihkan identitasnya.
Melihat orang-orang ini, Steven mengernyit.
Sementara itu, Weni tidak tahan untuk maju memelukku setelah melihat aku. Lalu, melihat wajahku yang pucat, dia bertanya dengan prihatin, “Kali ini bepergian beberapa hari saja, kenapa kurus begitu banyak?”
Perkataannya membuatku tidak tahu harus menangis atau tertawa, berat badanku sama sekali tidak berubah, wajahku yang pucat ini juga hanya karena telah mendonor darah saja.
Mesikpun ibu-anak ini baru berpisah selama dua hari saja, tetapi begitu bertemu, sepertinya memiliki perkataan yang tiada habisnya untuk dibicarakan.
Seatu Keluarga Himura pun sudah datang, tentu saja akan menetap di Rumah Keluarga Himura , tetapi Steven bersikeras akan menetap denganku di rumah Keluarga Demina .
Mendengarnya, Darius hanya berkata anaknya dibesarkan sia-sia.
Namun pada malam hari, karena harus membahas masalah ruang rahasia itu, semua pun berkumpul bersama.
Steven terlebih dahulu memberi penjelasan singkat kepada mereka mengenai ruang rahasia ini.
Karena belum pernah tercatat dalam dokumen sebelumnya, maka tidak ada yang tahu cara untuk membuka ruang rahasia ini.
“Karena tempat suci dibuka menggunakan beberapa macam barang itu, maka apakah beberapa barang itu juga bisa menjadi kunci untuk ruang rahasia ini?” Darius berkata pertama.
Weni berkata setelahnya, “Tetapi barang-barang itu sudah menghilang, bagaimana masuk ke dalamnya?”
“Aku akan mencoba lencana emas, lencana emas ini adalah barang milik Juru Kunci , ruang rahasia ini juga berada di dalam kamar Juru Kunci , mungkin bisa membuka ruang rahasia itu.”
Memikirkan hal ini, Darius mengeluarkan lencana emas, dan memberikannya kepada Steven.
Melihat lencana emas itu, Jason berkata dengan nada aneh, “Ayah, kenapa kamu memberikan barang ini kepada Steven? Yang bisa dia lakukan, aku juga bisa melakukannya.”
Darius menatap Jason, dan berkata dengan nada dingin, “Meneruskan kepada garis keturunan utama dan yang tertua, ini adalah aturan dari Keluarga Himura selama ini.”
Mendengar perkataan ini, wajah Jason berubah menjadi sangat busuk, begitu juga dengan wajah Jingli.
“Ayah, sudah zaman apa ini, Anda masih menjaga pemikiran kuno itu, kamu tidak adil kepadaku jika seperti ini.” kata Jason sambil menatap marah pada Darius.
“Kurang ajar, beraninya kamu membangkang denganku?” Darius menatap pada Jason dan memarahinya.
Steven memasukkan lencana emas itu ke dalam sakunya, dan langsung berkata kepada orang dari Keluarga Himura , “Badanku tidak begitu baik, aku pulang untuk beristirahat terlebih dahulu.”
Tanpa menghiraukan suasana yang sengit ini, dia menggerakkan kursi rodanya pergi.
Ruang rahasia di atas gunung sudah dijaga oleh para pengawal yang dibawa oleh kedua keluarga, semuanya sepakat untuk pergi memeriksa ruang rahasia itu di pagi hari besoknya.
Namun, ketika tengah malam, terdengara suara ketukan pintu.
Steven bangkit dari kasur, dan mendengar orang di luar berkata, “Orang yang dikurung itu sudah kabur.”
“Apa?”
Jelas Steven tidak menyangka, sebelum mendapatkan informasi dari mulut orang itu, dia pun sudah kabur.
Wajahya seketika menjadi muram, dia berdiri dan mengenakan pakaian, berencana untuk pergi memeriksanya. Aku juga bergegas mengenakan pakaian dan mengikuti di sisi Steven.
Melihat tampangku yang keras kepala, dia pun membiarkan aku di sisinya, dan membantunya mendorong kursi roda.
Langit di luar sana masih hitam, untungnya ada lampu jalan di sepanjang jalan. Setelah berjalan belasan menit kemudian, tibalah di tempat pengurungan orang itu di pagi hari tadi.
Setelah menyalakan lampu, terlihat bahwa kursi itu sudah kosong, dan ada tali yang putus terpotong di sekitarnya.
Steven menundukkan kepalanya, melihat jejak kaki yang berantakan di tanah, dan menyipitkan matanya, lalu menoleh berkata kepada penjaga, “Siapa saja yang pernah datang melihat?”
“Pada malam tadi, ayah dan adik Anda pernah datang ke sini sekali untuk melihat.”
Berbicara sampai sini, penjaga itu merasa sedikit bersalah, “Aku sudah mengunci pintu dengan baik, kemudian aku terlalu mengantuk, sehingga aku duduk di sini dan tertidur setelah tengah malam.”
Steven memungut tali yang putus itu dari tanah, potongan rapi, jelas dipotong langsung menggunakan alat yang tajam.
“Aku ingat telah berpesan kepada kalian untuk mengambil seluruh barang di badannya.” Steven menoleh pada penjaga.
“Kami benar-benar sudah megambil semuanya, sampai hanya tersisa celana dalam saja, jaket itu pun dilemparkan kami kepadanya.”
Sementara itu, aku juga menunduk dan memeriksakan jejak kaki di tanah.
“Masih ada orang lain lagi yang pernah datang, dia mestinya diselamatkan oleh orang.” Berbicara sampai di sini, aku menoleh dan bertanya kepada Steven, “Mungkinkah dia diselamatkan oleh Tuan Ketiga Himura mereka?”
Prediksi aku ini juga bukan asal saja, perbuatan dan tindakan dari Tuan Ketiga Himura jelas-jelas memiliki penopang di belakangnya, sementara waktu dan tempat di mana mereka muncul, kemungkinan mereka adalah yang terbesar.
Steven memandang sekeliling sambil berpikir, lalu bertanya kepada orang itu.
“Kapan kamu menyadari dia menghilang?”
“Tepat sebelum melapor kepadamu.” Orang itu berkata dengan gugup ketika bertemu dengan tatapan mata Steven.
Steven berkata dengan suara rendah, “Tidak baik.”
Lalu dia menggerakkan kursi rodanya keluar.
Aku bergegas berlari kecil mengikutinya, tetapi setelah mengamati lingkungan di sekitar, Steven langsung mengeluarkan ponselnya.
Kemudian, dia berbicara dengan orang di ujung sebelah sana.
Setelah aku mendekat, barulah kedengaran, dia menyuruh orang untuk menggeledah seluruh desa, sekaligus menutup jalan untuk keluar dari desa dan jalan untuk ke atas gunung.
Di bawah cahaya lampu yang remang-remang, wajahnya seperti dilapisi oleh embun es, dingin menakutkan. Orang yang mengikuti di belakang aku pun tidak berani bernapas dengan keras.
Novel Terkait
Demanding Husband
MarshallPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeAwesome Husband
EdisonDark Love
Angel VeronicaMy Goddes
Riski saputroBeautiful Love
Stefen LeePergilah Suamiku
DanisPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya