Perjalanan Selingkuh - Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?

Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?


Tidak lama kemudian, Sisi datang menjengukku.


Wajah marah ayah mertuaku yang menggelap, dengan sangat marah menatapku:"Kami itu datang kemari, adalah berharap agar kamu dapat melepaskan perasaannya yang bertahun-tahun itu kepada  David, ini adalah perselisihan keluarga, pada saat itu David sedang sangat marah, sekarang Ia sudah merasa bersalah."


"Merasa bersalah? Merasa bersalah tapi menghajar orang hingga hampir mati? Aku sudah dapat melihat kalian, kalian menganggap orang bodoh bisa di bully seperti itu? Aku beritahu kalian, tidak ada pintu, lagipula aku adalah seorang pengacara, kalau aku membawa masalah ini ke dalam pengadilan, David tidak akan dapat dibebaskan." Sisi langsung membelaku.


Sisi bagaikan seorang ratu di hadapanku, yang membantuku menahan badai angin yang sedang menerpaku.


Perkataan Sisi membuat ayah mertuaku terdiam, mungkin Ia takut kepada Sisi karena Sisi adalah seorang pengacara, perlakuan ayah mertuaku tiba-tiba menjadi lebih lembut:"Masalah keluarga sangat sulit diselesaikan, hanya dapat bergantung pada mereka berdua, kamu sebagai temannya, juga tidak dapat ikut campur dalam masalah rumah tangganya."


Mendengarnya, Sisi langsung tertawa:"Masalah rumah tangga, maaf, masalah rumah tangga kalian sudah sampai ke tahap hukum."


Ayah mertuaku tidak dapat menjelaskannya pada Sisi, Ia langsung berkata padaku:"David selama ini perlakuannya kepada kamu sangat baik, pada saat itu menikahi kamu, demi membelikan kamu rumah Ia rela membanting tulang, David sangat sayang pada kamu, kalau tidak Ia tidak akan sebegitu marah mengetahui kamu selingkuh."


Mendengar perkataannya membuat aku sedikit terharu.


Pada saat David menyayangiku, Ia benar-benar merangkulku, tetapi saat Ia tidak menyayangiku Ia membuangku.


Cintanya datang dengan kejam dan pergi dengan mudah. Sedangkan aku dengan Ling Ling, adalah contohnya. Aku tidak begitu peduli dengan Ling Ling, tetapi apa yang terjadi padaku hari ini akan terjadi pada Ling Ling besok.

Karena ada Sisi, ayah dan ibu mertuaku tidak banyak bicara lagi dan pergi.


Aku mengira, masalah ini akan terselesaikan. Aku benar-benar tidak mengira kalau ayah dan ibu ku datang keesokan harinya.


Mereka datang pada sore harinya. Saat mereka datang, sangat kebetulan Steven sedang menemaniku di sini.


Steven sedang menyuapiku apel, suasananya berubah menjadi sangat manis.


Ketika ayahku melihat Steven, wajahnya berubah menjadi tidak enak, Ia melihat Steven dari atas hingga bawah, dengan nada yang sedikit menyeramkan:"Kamu siapa?"


Kedatangan ayah dan ibuku membuatku sangat terkejut, buah apel yang berada di dalam mulutku membuatku tersedak.


Steven menjelaskan kepada ayah dan ibuku, dan langsung membantuku mengeluarkan potongan apel yang tersedak dalam tenggorokanku.


Setelah terbatuk beberapa kali, aku baru bertanya pada ayah dan ibuku:"Ma, Pa, kalian kenapa datang?"


Ibuku mengelap air mataku, dengan wajah yang terlihat sedih:"Kamu masih bertanya, keluarga kita sebelumnya belum pernah kehilangan orang yang sebesar ini! Anak kami yang telah menikah dengan orang lain ternyata diam-diam berselingkuh."


Hal pertama yang mereka khawatirkan bukan aku yang terluka, melainkan perbuatanku yang membuat mereka malu, hatiku terasa sangat dingin. Tetpi karena aku mengetahui sifat mereka, aku mengetahui bahwa ini adalah normal.


"Keluarga David menelepon, ayahmu marah hingga semalaman tidak bisa tidur, coba kamu katakan, bagaimana bisa kamu melakukan hal yang sangat memalukan itu?" Ibuku marah hingga ingin memukulku, tetapi tangannya ditahan oleh Steven, lalu dengan kuat Steven mendorong tangan ibuku kebawah.


Ayahku merangkul ibuku, dengan sangat marah, ayahku menunjuk Steven, dan berkata padaku:"Ini selingkuhanmu?"


Begitu mendengar orang tuaku memperlakukan Steven seperti itu wajahku menjadi pucat. Aku tidak kan mengijinkan ada orang yang memperlakukan Steven seperti itu, walaupun orang tuaku sekalipun, karena tidak bisa menahan marahku aku menaikkan nada bicaraku:"Ma, dia adalah bos ku, sengaja datang kesini untuk menjengukku."


Tidak peduli bagaimanapun, aku tidak akan membiarkan reputasi Steven menjadi buruk karena aku.


"Pak Steven, terima kasih anda sudah menjenguk saya, bukankah bapak masih banyak kerjaan ya? Kalau begitu tidak usah repot-repot." Aku dengan sopannya berkata kepada Steven.


Steven melihatku, lalu melihat orang tuaku, lalu mengangguk-angguk:"Ada masalah, jangan lupa menelepon saya."


Melihat Steven pergi, aku langsung lega, aku takut orang tuaku menyadari hubunganku dengan Steven, lebih takut lagi orang tuaku akan mempermalukannya.


Ibuku melihat Steven pergi, lalu berpindah duduk di sebelah kasurku, lalu berkata:"Masalah kamu dengan David tidak boleh di bawa ke pengadilan."


"Kenapa? Aku sudah dipukuli olehnya sampai seperti ini." Aku dengan tatapan tak percaya menatap ibu ku.


Saat aku pertama kali melihat mereka, aku berpikir karena aku terluka seperti ini mereka datang menjengukku, tetapi tidak menyangka, yang mereka khawatirkan adalah masalah ini, hatiku sangat kecewa.


"Kamu masih bertanya kenapa, kalo masalah ini hingga ke pengadilan, masalah kamu mengandung karena berselingkuh, kamu bisa menutupinya? Mau ditaruh di mana muka ayahmu?" Sambil meneteskan air mata, ibuku berbicara.


"Bertahun-tahun, aku begini mengajarkanmu?" Dengan sangat marah ayahku memakiku."


"Ma, Pa, David lebih dulu berselingkuh."

"Lalu mau bagaimana? Pada saat itu kamu yang memaksa ingin menikah dengan David, karena ini adalah pilihanmu." dengan tabahnya ayahku berkata.


"Kita akan pergi ke kantor polisi nanti, membiarakan masalah ini dengan jelas, kami tidak mau masalah ini di perpanjang." Ibuku menarik nafas dan melihatku.


Hanya karena malu, kita menahan semua ini?


"Aku tidak dapat memaafkannya." aku menggelengkan kepalaku, mengingat anakku yang pergi, air mata memenuhi wajahku.


Ayahku dengan marah sambil menunjukku:"Oke, oke---Aku dan ibumu sudah tua, kamu begini menyusahkan kami, kalau aku tahu kamu begini menyusahkan, aku akan biarkan kamu tenggelam pada saat itu---"


Ibuku menenangkan ayahku:"Pa, kamu jangan marah."


Setelah itu, melihat ke arahku, dan dengan sedih berkata:"Kamu mau membuat ayahmu sebegitu marah? Kalau kamu mau begitu, jangan anggap kami berdua lagi sebagai orang tua kamu."


Mendengar perkataan mereka, mataku meneteskan air mata.


Lingkungan ini benar-benar tidak adil bagi perempuan, gosip-gosip diluar benar-benar bisa membuat orang di zaman ini, orang tua ku berpikir begini sebenarnya tidak salah, hanya saja pemikirannya membuat hatiku sedih.


Tetapi aku sebagai anak perempuan, mau tidak mau harus memikirkan mereka, seperti yang telah mereka katakan, aku tidak boleh demi tujuan yang ingin aku capai membuat mereka dikenal buruk oleh orang lain.


Berpikir seperti ini, aku berusaha untuk menahan rasa sakit hatiku, dengan terpaksa menganggukan kepalaku, dan berkata:"Aku tidak akan mempermasalahkannya."


Orang tuaku menelepon kantor polisi, berkata bahwa David tidak melakukan tindakan kriminal apapun.


Aku boleh tidak membawa masalah ini ke jalur hukum, tetapi aku akan bercerai dengan nya.


Setelah David bebas dari kantor polisi, aku melihat dirinya menjengukku di dalam kamar pasien, melihatnya, aku teringat kejadian gila yang terjadi pada saat itu, dan merasakan takut dalam hatiku.


Aku mengalami trauma karenanya.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu