Perjalanan Selingkuh - Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
Erik duduk di sofa dengan melipat kakinya, dengan penuh perhatian ketika dia mendengar apa yang Linda katakan, dia mengangkat alisnya dan berkata, "Aku tidak suka menyelidiki orang yang tidak ada hubungannya dengan aku."
Linda menarik napas dalam-dalam, menahannya, dan mencoba tersenyum padanya. "Kalau begitu, mungkin kamu harusnya tahu bagaimana aku bisa kenal dengan Steven."
"Oh? Seperti apa?”
"Ini ibaratnya adalah kisah tentang seorang pahlawan yang menyelamatkan putri yang cantik ……..." tentu saja, Linda tidak akan memberitahunya tentang proses perkenalan dia dengan Steven yang sebenarnya. Linda memutar otak untuk menceritakan liku-liku ceritanya dengan Steven. Itu adalah kisah yang indah, pahlawan menyelamatkan seorang putri yang cantik.
"Karena Steven berutang budi padaku, dia akan kembali untuk menyelamatkan aku walau dia ribuan mil jauhnya. Dia adalah orang yang baik dan tahu diri. Jika orang lain memperlakukannya dengan baik, dia akan memperlakukan orang lain dengan lebih baik lagi, melakukan bisnis dengan jujur, dan melindungi karyawan perusahaan bahkan lebih ….... "
Linda bercerita panjang lebar sampai tenggorokannya kering.
Erik mendengarkan dengan penuh minat dan akhirnya menatap Linda dengan alis terangkat, "Apakah kamu yakin yang kamu ceritakan adalah Steven?"
"Tentu saja." Linda mengangguk cepat-cepat.
Tiba-tiba, Erik yang duduk berhadapan denganya mulai tertawa, bahkan hampir mengeluarkan air mata, seolah-olah Linda sedang bercanda.
Saat itu, pintu ruang tamu terbuka dan Steven berjalan masuk mengikuti Adit.
Ketika Linda melihat Steven dan Adit masuk, hati Linda akhirnya lega.
Erik berdiri sambil tersenyum dan melangkah ke arah Steven. Kemudian dia menepuk bahu Steven menatap Linda. "Asistenmu memiliki kemampuan yang baik dalam hal bercerita."
Linda menundukkan kepala dan tidak berani melihat wajah Steven.
"Apakah kamu mengeluarkan jurus dan kebiasaan burukmu lagi?" Steven melihat Erik dengan ekspresi tak berdaya.
Nada bicara yang familier itu, membuat Linda terpana, Bukankah mereka partner bisnis? Kenapa berbicara seperti layaknya dengan seorang teman baik?
Linda memberi Adit kedipan sementara Steven membelakanginya.
Adit berkata pada Linda, "Ayo keluar dulu!"
Setelah keluar dari ruang rapat, Linda bertanya pada Adit, "Ada apa sebenarnya? Adit, katakan padaku apa yang terjadi tadi."
Adit mengangkat bahu: "Aku juga baru tahu bahwa Presiden Direktur Vienna Erik dan Steven adalah teman sekelas dulu."
Artinya, Linda dibodohi oleh pria itu dari awal hingga akhir?
Pikirkan semua hal bodoh yang Linda lakukan untuk orang itu, seluruh badannya merasa tidak nyaman, Bisakah aku masuk ke sana dan membunuhnya?
Namun, tanpa menunggu Linda berpikir lebih banyak, Adit mengatakan kepada Linda, "Tolong seduh teh dan bawa masuk kesana."
Linda mengangguk tanpa sadar.
Ketika Linda pergi ke ruang minum untuk membuat teh, salah satu cangkirnya sengaja dibikin lebih kental, jadi yang meminumnya pasti akan merasa pahit setengah mati.
Linda akui bahwa dirinya memang sangat berhati-hati. Ketika ditipu, dia ingin diam-diam membalas dendam.
Linda mengetuk pintu, meletakkan cangkir di hadapan mereka, cangkir paling tebal dan kental taruh di depan Erik, tersenyum padanya: "Presiden Direktur Erik, silahkan minum teh."
"Aku tidak menyangka bahwa asistenmu selain bisa menceritakan kisah-kisah yang bagus, asistenmu juga terlihat lembut dan sangat perhatian!" katanya pada Steven.
Setelah itu, dia menyesap cangkir tehnya, dan segera setelah dia meminumnya, dia mengenyitkan keningnya.
"Kenapa pahit sekali?"
Linda melirik ke sisi lain dengan wajah polos.
"Tidak menyangka kamu adalah seorang wanita yang berpikiran sempit dan berniat membalas dendam padaku?" Erik menatap Linda dengan air mata dan tawa.
"Bukankah Kamu pernah mendengar sebuah pepatah : Jangan pernah mempermainkan wanita." Linda menatapnya dengan samar.
Steven hanya memandangi Erik dengan senyum di wajahnya dan seolah olah sedang menikmati kejadian itu.
"Jika kamu tertawa lagi, aku akan berbalik untuk bekerja sama dengan Justin." Erik menatap Steven dengan ganas.
Ketika Steven mendengar nama Justin, matanya dalam, wajahnya tersenyum dan semangat mulai kuat: "Justin bertekad menghancurkan kerja sama aku dengan kamu. Sayangnya, dia tidak menyelidiki dengan teliti,dia tidak tahu hubungan aku dengan kamu."
"Bahkan asisten dan sekretaris di sebelahmu juga tidak tahu di mana Justin bisa mendapatkan informasi. Kamu tidak terjebak oleh sesuatu yang menyebabkan kamu sangat terlambat hari ini?" Erik memandang Steven dengan alis yang berkedip.
Steven mengangguk dan bibirnya tersenyum sarkastik: "Justin mengira jika aku setengah jam terlambat, kerja sama kita akan gagal, karena semua orang tahu aturan dan prinsip kerja sama dengan Erik seperti apa."
Linda menundukkan kepala dan mendengarkan percakapan di antara mereka. Meskipun Linda bingung, Linda mengerti sesuatu secara implisit.
Sederhananya, keterlambatan kemunculan Steven adalah di atur secara khusus, dan hubungan antara Erik dan Steven tidak jelas bagi orang luar.
"Kita harus bermain sandiwara. Kamu nanti pergi dengan marah dan membiarkan Erik berpikir bahwa kerja sama kita gagal…..."
"Tapi pada akhirnya itu akan ditemukan juga oleh Justin. Kalau tidak, kamu bisa melakukan drama lain, misalnya, dengan wanita cantik …....." Erik berbicara sambil menatap Linda dengan nada bercanda.
"Jangan coba-coba." Steven dengan dingin memotong kata-kata Erik.
"Hanya bercanda."Erik tersenyum genit.
Linda merasa sepertinya mendengar sesuatu yang luar biasa ...
Akhirnya, ketika Linda menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, Erik mengubah raut wajahnya. Wajahnya menjadi suram. Dia berteriak bahwa Steven tidak akan diberi kesempatan lagi untuk bekerja sama. Lalu melangkah pergi dengan wajah penuh amarah.
Keahlian akting ini ……. Linda mengaguminya. Linda tidak berpikir dirinya bodoh, tetapi akting orang ini terlalu bagus.
Steven membawa Linda kembali ke kantor dan bertanya, "Bagaimana perasaan kamu tentang apa yang baru saja terjadi?"
Linda menggigit bibir, dan kemudian dengan hati-hati menjawab, "Ibaratnya seperti pusat perbelanjaan seperti medan perang / bisnis memang kejam dan persaingan sangat ketat."
Steven mengangguk: "Kamu harus banyak belajar secara perlahan dari Adit dulu, lihat lebih banyak, lakukan lebih banyak, lebih sedikit berbicara."
Linda segera menjawab: "Kamu dapat yakin bahwa aku tidak akan pernah mengatakan apa-apa tentang rahasia perusahaan."
Setelah itu, Linda memikirkan kembali apa yang dikatakan Erik tadi.
Meskipun dia tampak sinis, ada beberapa kebenaran dalam apa yang dia katakan. Di perusahaan, dia tidak akan pernah santai tidak ada kerjaan kecuali dia benar-benar hanya ingin menjadi gadis yang hanya membuat tempat tidur menjadi hangat saja.
Tapi itu bukan tujuan Linda.
"Steven, aku akan mencoba belajar dari Adit." Setelah meninggalkan janji di depan Steven, Linda meninggalkan kantor dengan percaya diri.
Pekerjaan Adit sangat banyak. Banyak pekerjaan Steven yang harus ditangani olehAdit. Ketika Linda menemukannya, dia sibuk memilah informasi kerjasama dengan perusahaan Vienna.
"Dapatkah aku membantu Kamu?"
Adit juga tidak mengangkat kepalanya: "Jika Kamu ada waktu,tolong bantu aku bawa ini ke ruang percetakan dan fotocopi dokumen ini."
"Oh baik!"
Itu mudah baginya. Linda mengambil dokumen itu dan menuju ruang pencetakan.
Ketika Linda sampai, pada saat itu, dua karyawan wanita sedang menggunakan mesin printer. Mereka sambil mencetak dan berbicara tentang gosip terbaru perusahaan.
"Apakah kamu ada melihat asisten presiden direktur yang baru itu?" Wanita berpakaian kuning memimpin dalam membuka mulutnya.
"Aku belum melihat. Apa yang salah? Apakah ada gosip baru?” Seorang wanita berbaju merah bertanya dengan semangat di wajahnya.
Wanita dengan pakaian kuning itu menunjukkan rasa jijik di wajahnya: "Aku mendengar bahwa dia awalnya adalah seorang konsultan Internet, dan dia hanya kerja magang dan tidak memiliki kemampuan bekerja. Mengapa bisa tahu-tahu menjadi asisten presiden direktur?"
" Tidak bisa bekerja tidak apa kok, asalkan teknik bercinta di tempat tidur hebat sudah cukup!"
Novel Terkait
Cinta Yang Berpaling
NajokurataUntouchable Love
Devil BuddyKamu Baik Banget
Jeselin VelaniWahai Hati
JavAliusYama's Wife
ClarkLoving The Pain
AmardaAwesome Guy
RobinPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya