Perjalanan Selingkuh - Bab 38 Kita Tidak Akrab

Bab 38 Kita Tidak Akrab

Linda menunggu dua wanita yang menggosipinya pergi, baru mulai mencetak dokumen, pada kenyataannya, apa gunanya dia beragumen dengan mereka? Linda benar-benar tidak kompeten sekarang. Linda takut posisi asisten akan menarik kecemburuan banyak orang. Satu-satunya hal yang dapat Linda lakukan sekarang adalah memperbaiki diri sesegera mungkin dan kemudian menutup mulut mereka dengan prestasi dan kemampuan diri.

Namun, bahkan jika itu sangat menghibur dirinya sendiri, tetapi pada akhirnya mempengaruhi suasana hatinya juga, seharian itu Linda terlihat tertekan, hanya menundukkan kepala membantu Adit merapikan dokumen dan pekerjaan lainnya dengan tidak begitu bersemangat lagi.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Steven membawa Linda ke departemen penjualan untuk inspeksi. Ketika Linda berpikir akan pergi ke sana, hatinya langsung menyusut.

Mengingat hari itu ketika Linda pergi mengurus formalitas pengunduran diri dan diusir oleh semua orang dalam suasana kecanggungan dan memalukan, Linda merasa bingung. Linda tidak takut, tetapi Linda hanya tidak berani menghadapi orang-orang itu dan tempat itu.

Linda harus mengakui bahwa bayangan itu masih tersimpan di benaknya yang paling dalam.

Melihat kekhawatiran Linda, Steven menoleh dan bertanya, "Ada apa? Tidak berani pergi?"

"Di mana kamu jatuh dan disitulah kamu harus bangun dan bangkit, Apa yang kamu takutkan?" Dia mengerutkan kening pada Linda.

Kata-katanya benar-benar menusuk hatiku, ya! Apa yang saya takutkan?

Kebenaran telah ditemukan. Apa yang saya takutkan? Saya bukan orang yang melakukan kesalahan itu.

Dengan mengingat hal ini, Linda menatapnya dan mengangkat wajah sambil tersenyum: "Oke, ayo pergi!"

Steven mendengar kata-kata itu, dan sudut bibirnya mengeluarkan senyum, dan kemudian membiarkan Linda dan Adit berada di sampingnya.

Ini adalah kedua kalinya Linda masuk ke sini sejak Linda pergi. Tidak seperti sebelumnya, kali ini Linda berdiri di belakang Steven. David, sebagai manajer departemen penjualan, harus keluar untuk menyambut mereka.

Ketika Linda melihat ekspresi terkejut di wajahnya, hati Linda meledak dengan sukacita.

"Melalui aktivitas terakhir, kinerja penjualan perusahaan telah meningkat sebesar 20%. Beberapa pekerja magang di perusahaan telah diangkat karena kinerja mereka yang baik ……..." David berbicara dengan Steven.

Linda harus mengakui bahwa kemampuan David dalam bekerja masih bagus.

Sayangnya, Linda merencanakan untuk tidak membiarkannya melangkah terlalu jauh.

Setelah pergi dari sini, Linda melihat Steven dengan tatapan rumit: "Sebenarnya, kemampuan kerja David cukup baik."

Steven mengangguk: "Jika bukan karena kasus dan rencana balas dendam kamu, saya akan mempromosikan dan memakai kelebihannya dengan baik."

Linda berhenti dan berbalik untuk bertanya kepadanya, "Apakah Anda menyesal kehilangan pegawai yang bagus?"

Ketika Steven mendengar apa yang Linda katakan, dia tiba-tiba tertawa: "Dia adalah orang yang berbakat, tetapi bukan seorang jenius. Orang seperti itu kita tidak kekurangan."

"Kegiatan 818 akan saya berikan kepadanya, dan pada saat yang sama akan mengalokasikan banyak dana kepadanya, jika kamu memiliki rencana apa, sesegera mungkin kabari saya." Steven menatap Linda dengan penuh arti dan memberitahunya.

Linda mengangguk, berpikir bahwa rencana dia perlu dipercepat.

Setelah bekerja, Steven bersikeras mengantarnya Linda pulang dan menawarkan untuk membantu Linda pindah apartemen.

"Hanya pindah ke depan saja kok. Aku bisa melakukannya dengan Sisi."

Linda dengan tegas menolak tawarannya. Sudah ada rumor tentang mereka berdua di perusahaan. Linda takut kesan orang lain terhadap Steven akan menjadi buruk karena Linda.

"Kamu belum pernah menolakku sebelumnya." Steven mengerutkan kening.

"Dia sedang mengandung anakmu. Sebaiknya kamu kembali lebih awal!"

Setelah itu, Linda menoleh dan pergi. Linda takut menunggu sebentar lagi, dan dia akan menyesal meninggalkan Steven.

Adalah hal yang menyakitkan untuk mendorong pria yang Anda cintai ke wanita lain, rasa sakit yang bisa bikin berdarah-darah, berpura-pura murah hati dan acuh tak acuh.

Linda menunggu bus dengan galau.

Tapi alih-alih bus yang datang ,malah David yang muncul.

Dia membuka pintu dan berkata, "Ayo masuk!" Linda menoleh dan berkata dengan dingin, "Tidak usah."

Kemudian berbalik dan pergi, David dengan cepat meraih lengan Linda dan berkata, " Linda, aku punya sesuatu untuk dibicarakan denganmu."

Orang-orang di sekitarnya melihati mereka seperti itu. Linda merasa sangat malu sehingga mau tak mau membungkuk dan duduk di mobil David.

Begitu Linda didalam mobil, David langsung bertanya kepada Linda, "Bagaimana kamu bisa menjadi asisten presiden direktur?"

"Mungkin perusahaan berhutang padaku, jadi memindahkanku." Linda menjawab dengan asal.

Tangan David di setir mobil terlihat agak putih, dan dia bertanya dengan marah, "Ada banyak desas-desus tentang asisten baru di perusahaan. Saya tidak menyangka itu adalah kamu."

Linda mencibir, menatapnya dan mengejek, "Jika kamu diizinkan menjadi manajer, kenapa saya tidak diizinkan menjadi asisten presiden direktur?"

David tiba-tiba menginjak rem, dan mobil di belakangnya terpaksa berhenti, membunyikan klaksonnya dengan marah.

"David , kamu gila? Ini jam sibuk pulang kerja dan kamu mau semua orang ikut terjebak di sini?” Linda memandangnya dengan marah.

David menatap Linda dengan murung. Matanya seperti kanibalisme. Dia seperti menahan sebuah kalimat dari mulutnya: " Linda, apakah kamu naik ke tempat tidur presiden direktur?"

"David, kita sudah bercerai. Kamu tidak berhak bertanya tentang hubungan pribadiku."Linda tidak menjawab pertanyaan David secara langsung.

Tetapi jawaban seperti itu membangkitkan kemarahan David: " Linda, apakah kamu yang saya lihat di kantor presdir saat itu?"

Pria di belakang mobil akhirnya tidak bisa menahan diri dan mengutuk, sumpah serapah dan memarahi lewat jendela mobil: "Apa yang kamu lakukan di sana? Apakah kamu bajingan ? sialan? Mengemudi seperti kura-kura yang merangkak …....."

Mendengar umpatan ini, David membuka pintu mobil dan langsung memukul pria itu dengan tinjunya.

"Kamu yang bajingan dan sialan ……...."

Pada saat ini, David seperti singa yang marah. Dia tampak sangat galak Linda pernah melihatnya ketika dia memukul dirinya.

Tetapi orang-orang di mobil belakang melihat kerabat mereka dipukuli, dan mereka turun satu per satu, dan mulai memukuli dan mengeroyok David.

David dikelilingi di tengah dan dipukuli dengan keras.

Linda menyaksikan adegan ini, jantungnya ikut berdebar kencang, memegang ponselnya, tidak tahu apakah harus memanggil polisi.

Sejujurnya, Linda memang membenci David. Linda membencinya karena pernah memukulnya tanpa belas kasihan dan akhirnya membunuh anak di dalam perutnya.

Tetapi pada saat ini, Linda menyaksikan dia dikepung, sedikit berlunak hati.

Dalam hati Linda, ketika sedang ragu apakah mau melapor ke polisi atau tidak. Seorang polisi lalu lintas melihat situasi ini dan datang untuk menjaga ketertiban.

"Apa yang sedang kalian lakukan?"

Polisi lalu lintas menarik pria itu pergi dengan wajah marah.

Hidung David sudah berdarah ,kening dekat matanya berwarna biru dan wajahnya bengkak, pakaiannya yang rapi terlihat kusut dan berantakan, dan dasinya hampir copot, yang sangat berbeda dari tampilan elite sebelumnya.

"Katakan padaku, ada apa dengan kalian? Kenapa berkelahi?” Polisi lalu lintas memandang sekelompok orang itu dan bertanya.

"Dia mulai duluan, dia berhenti mendadak di sini untuk memengaruhi lalu lintas, aku meminta dia memajukan mobilnya, dan orang ini keluar lalu memukuliku tanpa mengucapkan sepatah kata pun." Saat dia berkata, pria itu menunjukkan kepada polisi lalu lintas luka di wajahnya.

Polisi lalu lintas menoleh ke David dan bertanya, "Apakah itu benar?"

David menundukkan kepalanya dan tidak berbicara, dia juga tidak membela diri.

Polisi itu menoleh ke Linda dan bertanya, "Apakah kamu bersamanya?"

Linda mengangguk dengan tatapan rumit di matanya: "Hanya kenal, tetapi kita tidak akrab dan dekat."

Ketika David mendengar kata Linda, dia menoleh dengan tajam dan menatap Linda. Ekspresinya sangat marah.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu