Perjalanan Selingkuh - Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata

Hanya kelihatan keringat dingin di wajah Li Jin semakin banyak, senyuman juga jadi menjilat orang, terus menerus mengambil hati: “Pak Steven, dua orang ini semua merupakan nyonya keluarga Demina, mana berani aku mengabaikan mereka.”

Steven seperti tersenyum dan bukan senyum melihat pria itu, namun tidak berbicara.

Ekspresi wajah Li Jin semakin telihat lebih cemas lagi.

Aku kelihatan penampilan, dalam hati agak menggeleng.

Kepala pengurus rumah tangga di keluarga bangsawan kaya semua melewati pelatihan yang ketat, bahkan ada sekolah spesialis kepala pengurus rumah tangga, terhadap kemampuan, sopan santun, dan juga ketegaran hati juga dilatih, dan seorang kepala pengurus rumah tangga yang memenuhi syarat, gajinya bahkan hampir sama banyak dengan para manager di kantor.

Jadi kepala pengurus rumah tangga juga bukan tidak mudah dilakoni, dan Li Jin ini, malah persyaratan dasar seorang kepala pengurus rumah tangga saja tidak memenuhi.

Tapi ayah kandung wanita itu Siro, memang pada dasarnya bukan dibesarkan di keluarga bangsawan, jadi terhadap ini juga tidak tahu menahu, tidak mengerti tentang hal ini, kelihatan sekali kepala pengurus rumah tangga dipergunakan jadi pelayan, paling sikapnya itu menganggapnya sebagai kepala para pembantu saja.

Bukan bilang Siro kerjanya tidak baik, tapi beberapa tahun ini, pandangan pria itu hanya diletakkan ke urusan kantor, urusan perusahaan, hal semacam ini malah sebaliknya sangat jarang diperhatikan, jadi, baru bisa ada kepala pengurus rumah tangga yang tak memenuhi syarat.

Lin Jin melihat Steven tidak berbicara, ekspresi wajah jadi semakin agak pucat lagi.

Sekali biji matanya memutar, langsung saja bertanya ke Steven: “Pak Steven, menurutmu, kamu perlu aku melakukan apa?”

Steven mendengarkan perkataan pria itu, di wajahnya menampilkan senyuman puas: “Kamu lumayan, setidaknya tidak terlalu bodoh.”

Li Jin mendengar perkataan Steven, menjadi lega, tapi di wajahnya malah menunjukkan senyum pahit: “Kekuasaanku tidak terlalu besar, kamu juga jangan mempersulit aku orang bawahan ini.”

Steven tidak berbicara, langsung dari dalam kantong mengambil keluar selembar kartu nama dan memberikan padanya: “Besok-besok tidak peduli terjadi apapun, telpon nomor ini lapor ke aku, asal kamu bekerja dengan bik, tidak akan membuatmu rugi, tapi kalau, kamu berani merahasiakan sesuatu dariku, atau kalau lain di depan dan lain di belakang….”

Mengatakan sampai di sini, mata Steven yang membahayakan mulai menyipit, sorotan mata melihat Li Jin dingin tak berperasaan seperti melihat orang mati saja: “Akibatnya, aku rasa kamu seharusnya tidak ingin tahu.”

Li Jin mengangguk terus, menjilat berkata: “Kamu tenang, kamu tenang saja, aku pasti akan mengikuti pesanmu, tapi….”

Mengatakan sampai di sini, dia kelihatan agak serba salah, lalu wajah yang sangat kesulitan melihat Steven.

“Kamu silahkan bilang.”

“Tapi hal ini kamu tidak boleh membocorkan keluar, kalau tidak aku pasti habis, adalagi mengingat aku melalukan hal ini pasti beresiko besar, dan juga masih ada kemungkinan bisa menghancurkan masa depanku sendiri, apa seharusnya pak Steven….”

Mengatakan sampai di sini, dia dengan berhati-hati melirik ke samping ke arah Steven.

“Kamu tenang saja, aku bisa bantu kamu merahasiakan, adalagi, melihat tingkat kepentingan berita kamu, aku bisa memberimu sebuah imbalan uang yang pantas, tentu saja, kalau berita kamu semakin berharga, aku akan memberi semakin banyak.” Steven mendekat Li Jin menjamin berkata.

Li Jin terus mengangguk, jaminan yang bagus.

“Kalau begitu silahkan, aku tidak ganggu kalian dulu.”

Li Jin melihat urusan ini sudah selesai, memahami situasi dan pergi, Steven juga dengan lapang dada membiarkan orang pergi.

Aku dengan wajah yang sangat kagum melihat Steven: “Tidak disangka dengan hanya beberapa kata kamu bisa langsung membeli Li Jin.”

“Itu karena aku sebelumnya sudah mengecek dengan baik watak Li Jin, seorang penjudi, mana mungkin bisa setia, di mata orang semacam mereka ini, semua yang diutamakan adalah keuntungan, juga bermimpi untuk kaya dalam semalam, tapi penakut, jadi yang aku ajukan, sesuai dengan keinginannya.”

Selanjutnya Steven perlahan mennganalisa Li Jin orang ini, juga menjelaskan bagaimana menilai seseorang, bagaiamana mempergunakan seseorang, memberitahu dengan sabar sekali.

Tapi perkataan ini juga membuatku memperoleh tidak sedikit keuntungan.

Aku tahu Steven ingin perlahan mengajarkanku bagaimana mengatur orang, bagaimana mengatur sebuah perusahaan dengan baik, dari yang mudah sampai mendetails sedikit demi sedikit menjelaskan ke aku, membedah satu per satu masalah rumit untukku, membiarkan aku perlahan mengerti dengan jelas.

Meski waktu terbatas, hanya bisa menjelaskan beberapa hal luar saja, tapi membuatku tiba-tiba jadi mengerti.

Perkataan terlontar, Steven tersenyum melihatku berkata: “Terlahir di keluarga seperti ini, pada dasarnya dari kecil mau perlahan mempelajari semua ini, meski kamu agak terlambat mempelajarinya, tapi untung ada aku ada calon suami yang sangat hebat ini, bisa dibilang merupakan keberuntunganmu.”

Aku pernah melihat tidak sedikit gaya Steven, serius, tenang, atau jahat, tapi sangat jarang melihat dia pamer dan membanggakan diri sendiri.

Dia yang seperti ini, membuat dia lebih memiliki gairah hidup, seperti manusia biasa yang menjadi dewa saja.

Berbicara lama sekali, aku baru terkejut merasa ibuku sepertinya terlalu tenang sekali, aku menoleh, lalu kelihatan dia sedang melamun melihat foto di dingin.

Itu adalah satu set foto nikah, wanitanya mengenakan gaun pengatin berwarna putih bersih, cantik seperti peri yang turun dari langit saja, dan yang pria mengenakan jas berwarna hitam, penampilannya gagah dan tampan.

Bagian di antara mata dan alisnya sangat mirip sekali dengan aku, tidak perlu pikir, ini adalah Weni dan Siro sewaktu muda.

Aku tidak menyangka ibuku masih tidak melupakan Siro, bahkan melihat foto sewaktu muda bisa termenung lama sekali.

“Ma.” Aku dengan suara ringat memanggilnya.

Dia baru perlahan menoleh, pandangan mata awalnya agak kosong, tapi setelah kelihatan aku, sorotan mata baru perlahan mulai terfokus.

“Safira.”

Setelah dia terdiam sebentar, dengan suara ringan bertanya padaku: “Menurutmu, seseorang, apa sungguh bisa berubah sekali begitu?”

Dia sepertinya bertanya padaku, tapi juga tidak seperti sedang bertanya padaku.

Tapi aku tahu, orang yang disebutnya, seharusnya adalah Siro, yang juga adalah ayahku.

Aku pikir, perasaannya terhadap pria itu seharusnya sangat sangat dalam! Dalam walau sampai ke tahap seperti ini, juga tidak bersedia mengakui suaminya sungguh membuat rencana jahat untuknya.

“Ada beberapa hal, meski kamu tidak ingin mengakui, hal itu juga tetap adalah kenyataan, ditambah lagi, seorang wanita seumur hidup, bertemu dengan dua pria jahat sangat biasa, kamu lihat, aku dulu bertemu dengan David juga bukannya terus membuat rencana jahat untukku?”

Demi menghibur ibuku, aku juga berusaha keras, dengan sendirinya membuka lagi lukaku yang dulu.

Tapi aku juga masih beruntung, setidaknya David hanya menunda masa remajaku tujuh tahun, aku juga yang menarik diri di waktu yang tepat, bahkan juga beruntung bertemu dengan Steven, untung, aku dan dia tidak kehilangan, aku sudah berterima kasih pada yang di Atas.

“Aku lebih berharap dia bisa cukup cerdas untuk menipuku seumur hidup.” Mengatakan, di matanya menetes beberapa butir tetesan air mata.

Di wajahnya tidak bermake-up tebal, pembawaannya kurang tajam, lebih banyak kelembutan, membuat auranya berubah.

Terlebih lagi, mungkin juga beberapa waktu ini meski dia sudah melupakan banyakhal, tapi dalam lubuk hati masih tetap berkondisi tidak senang, jadi dia juga dengan cepat mengurus banyak, kelihatannya agak kulit membungkus tulang.

Dalam waktu beberapa hari saja, dia seperti sudah berubah menjadi orang lain saja.

“Ma, kamu jangan pikirkan lagi.”

Aku tahu, kondisinya ini seharusnya sudah normal lagi.

Tentu saja, kondisi normal semacam ini tidak sering, waktunya tidak menentu.

“Aku memang tidak seharusnya memikirkan pria itu lagi, dia tidak berperasaan, jangan salahkan aku tidak berhati nurani.” Mengatakan, alis mata Wina jadi ganas.

Tapi setelah menoleh melihatku lagi, seketika kembali jadi lembut lagi.

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu