Perjalanan Selingkuh - Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa

Mau seberapa tegas Xena kepadaku, aku tidak pernah merasa sedih karena hal itu. Tetapi waktu menghadapi Steven, aku malah merasa sangat sedih dan sakit hati.

Steven menghela nafas panjang sebelum mengulurkan tangannya kepada aku: "Ayo bangun!"

Melihat dia seperti ini, aku baru tertawa dalam tengah tangisan.

"Pergi mandi obat dulu, aku ke bandara menjemput Kakek Kelima dulu" Steven langsung mengendong aku dan berjalan ke arah kamar mandi.

"Kakek Kelima sudah sampai?"

Steven mengangguk, "Menghitung waktu, seharusnya dia akan tiba dalam setengah jam kemudian. Sekarang sudah harus berangkat ke sana"

"Aku mandi dulu, aku ikut kamu pergi" Sambil berkata, aku bermaksud mau meloncat keluar dari pelukan Steven.

"Kalau kamu bisa berdiri sendiri...."

Sebelum Steven selesai berkata, kakiku sudah terasa lemah dan hampir saja jatuh ke lantai.

Merasa tidak berdaya, aku hanya bisa menuruti Steven dan membiarkan dia mengendong aku ke dalam kamar mandi, kemudian meletakkan aku ke dalam bak mandi yang sudah diisi dengan obat dan air dari tadi.

Setelah mengurus aku, Steven mencium dahiku dan berkata: "Tunggu aku pulang ya"

Setelah berkata, Steven pun berputar balik badan dan meninggalkan kamar mandi.

Merasa bosan, aku mengambil tablet yang diberikan Steven dan mulai membaca berita gosip terbaru.

Aku tidak menyangka bisa melihat bayangan tubuh Sunni di daftar berita gosip.

Ternyata Sunni membawa Verto menghadiri acara pesta amal kemarin, tetapi protagonis yang di berita bukanlah mereka berdua, tetapi seorang artis yang duduk di sebelah mereka.

Melihat wajah Sunni yang tersenyum dengan bahagia, aku mengertakkan gigiku dengan kebencian.

Sekarang Sunni memiliki Rufin si wanita tua yang bersembunyi di baliknya, ditambah Verto , bisa dibilang dia itu sudah menjadi semakin kuat. Kalau benaran ingin balas dendam, pertempuran ini akan berlangsung sangat lama.

Tetapi, nama artis tersebut menarik perhatian aku, namanya Luna Lin. Meskipun usia Luna Lin masih muda, dia sudah termasuk ke dalam salah satu aktor gadis yang paling terkenal.

Luna Lin ini tidak pernah memiliki skandal apa pun sejak debut, bahkan pada awal debut, dia sudah berpartisipasi dalam produksi film besar sebagai peran utama, setelah itu dia juga berhasil mengambil pemeran utama berbagai film.

Orang seperti ini kalau tidak memiliki latar belakang ternteu, dia tidak akan bisa mencapai titik setinggi ini dalam waktu sependek ini.

Apalagi melihat dari foto Luna Lin, Sunni dan Verto terlihat sagnat dekat, kekuatan di baliknya pasti tidak kecil juga.

Semua tebakan ini bukan asal-asalan, melihat dari ekspresi Sunni yang menyanjung sana kamu bisa menyadari hal itu.

Kalau orang itu tidak memiliki bantuan kepadanya, Sunni tidak akan mau menghiraunya. Segala pertemanan dia itu memiliki tujuan tertentu.

Akhirnya aku pun mencari tahu informasi Luna Lin melewati internet.

Informasi mengenai dia sangat sedikit, hanya ada tinggi badan, berat badan dan sekolah yang dia lulus dari, sisanya tidak ada apa pun. Tetapi ada banyak tebakan gosip dari netizen mengenai dia, mereka menebak bahwa latar belakang keluarga Luna Lin seharusnya sangat kuat, bahkan mungkin terkait dengan seorang pejabat politik yang bermarga Lin.

Meskipun hanya tebakan netizen, aku mengingatnya ke dalam hati.

Kalau mau mengalahi Rufin, harus memahami semua orang yang berhubungan dengan dia. Mau bagaimanapun, hal yang terlibat sangat banyak, jangan pada akhirnya tidak bisa mengalahi dia dan malah menimbulkan masalah antara keluarga Demina dan keluarga Himura.

Pada saat aku sedang memikirkan hal ini dengan dalam, Steven pun kembali.

Aku sibuk keluar dari bak mandi dan membersihkan bau obat di tubuhku sebelum mengganti baju tidur dan keluar dari kamar mandi.

Setelah keluar dari kamar mandi, aku langsung bertemu dengan Steven.

"Kakek Kelima sudah sampai?" Aku bertanya kepadanya.

Steven mengangguk: "Dia sekarang di lantai bawah, kamu mau turun?"

Aku mengangguk dan bertanya: "Apakah kamu mengerti latar belakang Luna Lin?"

Steven mengerutkan alisnya: "Kenapa kamu bisa teringat dengan dia? Biasanya kamu tidak peduli dengan masalah industri artis!"

"Dia sepertinya lumayan dekat dengan Sunni dan Verto , jadi aku ingin mencari tahu sedikit"

Aku selalu merasa sensitif dengan urusan Sunni, foto-foto yang mungkin bagi orang lain biasa saja, aku tidak bisa menahan diri dan berpikir lebih banyak.

"Cucu gadisnya Yoshi Lin " Steven berkata.

Aku tidak menyangka latar belakang keluarga Luna Lin begitu berkuasa, dia adalah cucu gadisnya orang yang sangat berkuasa.

Kalau di zaman dulu, bisa di bilang kalaupun bukan seorang putri negara dia pun pasti adalah seorang putri masyarakat.

Pantasan Sunni bersikap begitu ramah kepada Luna Lin. Berpikir sampai sini, wajahku pun menjadi sedikit memucat.

Di tempat yang aku tidak bisa melihat, Sunni sudah mulai memperluas koneksinya dengan cepat. Melewati Rufin dan Verto , koneksinya menjadi semakin luas.

"Kamu sedang khawatir apa?" Steven memeluk dan bertanya dengan lembut.

Aku menghela nafas panjang, aku tidak tahu harus berkata apa. Steven sudah cukup sibuk sekarang, aku tidak boleh membuat dia semakin khawatir lagi.

"Tidak ada apa-apa" Aku menggelengkan kepalaku.

Waktu aku mengangkat kepala lagi, tatapanku sudah terlihat jernih dan tersenyum kepada Steven.

"Kakek Kelima sudah datang, kita cepat turun saja!"

Sambil berkata, aku pun menarik Steven berjalan ke arah lantai bawah.

Tiba di lantai bawah, aku melihat Weni Demina sedang berbicara dengan Kakek Kelima. Melihat aku turun, dia pun sibuk menyapa aku: "Safira, cepat sini. Waktu kamu kecil, Kakek Kelima pernah menggendong kamu!"

Mendengar kata-kata Weni, aku memegang tangan Steven dan memberi sapaan dengan manis: "Salam kenal, Kakek Kelima"

Setelah itu aku pun menuangkan teh untuk Kakek Kelima: "Kakek Kelima, kamu pasti merasa lelah kan!"

Kakek Kelima mencicipi teh dan melihat ke aku: "Mulutmu menjadi jauh lebih manis"

Setelah itu, dia menoleh ke Steven dan berkata: "Resep kuno yang kamu katakan kemarin, aku telah mempelajarinya"

Tatapan aku dan Steve Himura menoleh kepada Kakek Kelima, setelah itu dia pun menambah: "Aku tidak bisa melakukan akupunktur itu"

"Mengapa?" Aku melihat ke Kakek Kelima dengan wajah tidak mengerti, setelah berkata aku merasa diriku agak tidak sopan.

"Maaf, aku terlalu kaget" Aku sibuk minta maaf.

"Apakah anda bisa menjelaskan bagian mana yang kesulitan?" Steven berkata.

"Akupunktur itu perlu bekerja sama dengan kekuatan internal. Sementara aku bisa melakukan akupunktur, tetapi tidak memiliki kekuatan internal, jadi aku tidak bisa membantu kamu" Kakek Kelima berkata sambil menggelengkan kepala.

Tidak menyangka, selain membutuhkan keterampilan kedokteran yang bagus, akupunktur ini masih membutuhkan kekuatan internal.

Kalau pada zaman beberapa ratus tahun lalu masih gampang, pada zaman sekarang, salah satu dari kedua syarat ini tidak gampang ditemukan, apalagi mau mencari orang yang memiliki kedua syarat itu.

"Apakah tidak ada orang yang sesuai lagi?" Aku merasa agak cemas.

Selain aku, Tidak ada yang bisa mengerti keinginan Steven terhadap kekuatan, sekarang sudah memiliki kesemptan, tetapi malah tidak bisa mencari orang yang bisa melakukan akupunktur, takutnya Steven sendiri pun tidak bisa menerima hal ini.

Setelah diam sejenak, Kakek Kelima menghela nafas panjang sebelum berkata: "Sebenarnya tidak harus ahli bela diri juga. Aku mendengar orang yang mempraktekkan pengobatan dari pewarisan keluarga juga memiliki formula untuk menjaga kesehatan. Sementara formula ini bisa membuat orang-orang yang berlatih seni bela diri dapat mengumpulkan energi asli di dalam tubuh dan membentuk kekuatan internal. Sementara fungsi energi asli bukan untuk melukai orang lain, tetapi untuk menjaga kesehatan tubuh dan merawat pasien"

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu