Perjalanan Selingkuh - Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
Mau seberapa tegas Xena kepadaku, aku tidak pernah merasa sedih karena hal itu. Tetapi waktu menghadapi Steven, aku malah merasa sangat sedih dan sakit hati.
Steven menghela nafas panjang sebelum mengulurkan tangannya kepada aku: "Ayo bangun!"
Melihat dia seperti ini, aku baru tertawa dalam tengah tangisan.
"Pergi mandi obat dulu, aku ke bandara menjemput Kakek Kelima dulu" Steven langsung mengendong aku dan berjalan ke arah kamar mandi.
"Kakek Kelima sudah sampai?"
Steven mengangguk, "Menghitung waktu, seharusnya dia akan tiba dalam setengah jam kemudian. Sekarang sudah harus berangkat ke sana"
"Aku mandi dulu, aku ikut kamu pergi" Sambil berkata, aku bermaksud mau meloncat keluar dari pelukan Steven.
"Kalau kamu bisa berdiri sendiri...."
Sebelum Steven selesai berkata, kakiku sudah terasa lemah dan hampir saja jatuh ke lantai.
Merasa tidak berdaya, aku hanya bisa menuruti Steven dan membiarkan dia mengendong aku ke dalam kamar mandi, kemudian meletakkan aku ke dalam bak mandi yang sudah diisi dengan obat dan air dari tadi.
Setelah mengurus aku, Steven mencium dahiku dan berkata: "Tunggu aku pulang ya"
Setelah berkata, Steven pun berputar balik badan dan meninggalkan kamar mandi.
Merasa bosan, aku mengambil tablet yang diberikan Steven dan mulai membaca berita gosip terbaru.
Aku tidak menyangka bisa melihat bayangan tubuh Sunni di daftar berita gosip.
Ternyata Sunni membawa Verto menghadiri acara pesta amal kemarin, tetapi protagonis yang di berita bukanlah mereka berdua, tetapi seorang artis yang duduk di sebelah mereka.
Melihat wajah Sunni yang tersenyum dengan bahagia, aku mengertakkan gigiku dengan kebencian.
Sekarang Sunni memiliki Rufin si wanita tua yang bersembunyi di baliknya, ditambah Verto , bisa dibilang dia itu sudah menjadi semakin kuat. Kalau benaran ingin balas dendam, pertempuran ini akan berlangsung sangat lama.
Tetapi, nama artis tersebut menarik perhatian aku, namanya Luna Lin. Meskipun usia Luna Lin masih muda, dia sudah termasuk ke dalam salah satu aktor gadis yang paling terkenal.
Luna Lin ini tidak pernah memiliki skandal apa pun sejak debut, bahkan pada awal debut, dia sudah berpartisipasi dalam produksi film besar sebagai peran utama, setelah itu dia juga berhasil mengambil pemeran utama berbagai film.
Orang seperti ini kalau tidak memiliki latar belakang ternteu, dia tidak akan bisa mencapai titik setinggi ini dalam waktu sependek ini.
Apalagi melihat dari foto Luna Lin, Sunni dan Verto terlihat sagnat dekat, kekuatan di baliknya pasti tidak kecil juga.
Semua tebakan ini bukan asal-asalan, melihat dari ekspresi Sunni yang menyanjung sana kamu bisa menyadari hal itu.
Kalau orang itu tidak memiliki bantuan kepadanya, Sunni tidak akan mau menghiraunya. Segala pertemanan dia itu memiliki tujuan tertentu.
Akhirnya aku pun mencari tahu informasi Luna Lin melewati internet.
Informasi mengenai dia sangat sedikit, hanya ada tinggi badan, berat badan dan sekolah yang dia lulus dari, sisanya tidak ada apa pun. Tetapi ada banyak tebakan gosip dari netizen mengenai dia, mereka menebak bahwa latar belakang keluarga Luna Lin seharusnya sangat kuat, bahkan mungkin terkait dengan seorang pejabat politik yang bermarga Lin.
Meskipun hanya tebakan netizen, aku mengingatnya ke dalam hati.
Kalau mau mengalahi Rufin, harus memahami semua orang yang berhubungan dengan dia. Mau bagaimanapun, hal yang terlibat sangat banyak, jangan pada akhirnya tidak bisa mengalahi dia dan malah menimbulkan masalah antara keluarga Demina dan keluarga Himura.
Pada saat aku sedang memikirkan hal ini dengan dalam, Steven pun kembali.
Aku sibuk keluar dari bak mandi dan membersihkan bau obat di tubuhku sebelum mengganti baju tidur dan keluar dari kamar mandi.
Setelah keluar dari kamar mandi, aku langsung bertemu dengan Steven.
"Kakek Kelima sudah sampai?" Aku bertanya kepadanya.
Steven mengangguk: "Dia sekarang di lantai bawah, kamu mau turun?"
Aku mengangguk dan bertanya: "Apakah kamu mengerti latar belakang Luna Lin?"
Steven mengerutkan alisnya: "Kenapa kamu bisa teringat dengan dia? Biasanya kamu tidak peduli dengan masalah industri artis!"
"Dia sepertinya lumayan dekat dengan Sunni dan Verto , jadi aku ingin mencari tahu sedikit"
Aku selalu merasa sensitif dengan urusan Sunni, foto-foto yang mungkin bagi orang lain biasa saja, aku tidak bisa menahan diri dan berpikir lebih banyak.
"Cucu gadisnya Yoshi Lin " Steven berkata.
Aku tidak menyangka latar belakang keluarga Luna Lin begitu berkuasa, dia adalah cucu gadisnya orang yang sangat berkuasa.
Kalau di zaman dulu, bisa di bilang kalaupun bukan seorang putri negara dia pun pasti adalah seorang putri masyarakat.
Pantasan Sunni bersikap begitu ramah kepada Luna Lin. Berpikir sampai sini, wajahku pun menjadi sedikit memucat.
Di tempat yang aku tidak bisa melihat, Sunni sudah mulai memperluas koneksinya dengan cepat. Melewati Rufin dan Verto , koneksinya menjadi semakin luas.
"Kamu sedang khawatir apa?" Steven memeluk dan bertanya dengan lembut.
Aku menghela nafas panjang, aku tidak tahu harus berkata apa. Steven sudah cukup sibuk sekarang, aku tidak boleh membuat dia semakin khawatir lagi.
"Tidak ada apa-apa" Aku menggelengkan kepalaku.
Waktu aku mengangkat kepala lagi, tatapanku sudah terlihat jernih dan tersenyum kepada Steven.
"Kakek Kelima sudah datang, kita cepat turun saja!"
Sambil berkata, aku pun menarik Steven berjalan ke arah lantai bawah.
Tiba di lantai bawah, aku melihat Weni Demina sedang berbicara dengan Kakek Kelima. Melihat aku turun, dia pun sibuk menyapa aku: "Safira, cepat sini. Waktu kamu kecil, Kakek Kelima pernah menggendong kamu!"
Mendengar kata-kata Weni, aku memegang tangan Steven dan memberi sapaan dengan manis: "Salam kenal, Kakek Kelima"
Setelah itu aku pun menuangkan teh untuk Kakek Kelima: "Kakek Kelima, kamu pasti merasa lelah kan!"
Kakek Kelima mencicipi teh dan melihat ke aku: "Mulutmu menjadi jauh lebih manis"
Setelah itu, dia menoleh ke Steven dan berkata: "Resep kuno yang kamu katakan kemarin, aku telah mempelajarinya"
Tatapan aku dan Steve Himura menoleh kepada Kakek Kelima, setelah itu dia pun menambah: "Aku tidak bisa melakukan akupunktur itu"
"Mengapa?" Aku melihat ke Kakek Kelima dengan wajah tidak mengerti, setelah berkata aku merasa diriku agak tidak sopan.
"Maaf, aku terlalu kaget" Aku sibuk minta maaf.
"Apakah anda bisa menjelaskan bagian mana yang kesulitan?" Steven berkata.
"Akupunktur itu perlu bekerja sama dengan kekuatan internal. Sementara aku bisa melakukan akupunktur, tetapi tidak memiliki kekuatan internal, jadi aku tidak bisa membantu kamu" Kakek Kelima berkata sambil menggelengkan kepala.
Tidak menyangka, selain membutuhkan keterampilan kedokteran yang bagus, akupunktur ini masih membutuhkan kekuatan internal.
Kalau pada zaman beberapa ratus tahun lalu masih gampang, pada zaman sekarang, salah satu dari kedua syarat ini tidak gampang ditemukan, apalagi mau mencari orang yang memiliki kedua syarat itu.
"Apakah tidak ada orang yang sesuai lagi?" Aku merasa agak cemas.
Selain aku, Tidak ada yang bisa mengerti keinginan Steven terhadap kekuatan, sekarang sudah memiliki kesemptan, tetapi malah tidak bisa mencari orang yang bisa melakukan akupunktur, takutnya Steven sendiri pun tidak bisa menerima hal ini.
Setelah diam sejenak, Kakek Kelima menghela nafas panjang sebelum berkata: "Sebenarnya tidak harus ahli bela diri juga. Aku mendengar orang yang mempraktekkan pengobatan dari pewarisan keluarga juga memiliki formula untuk menjaga kesehatan. Sementara formula ini bisa membuat orang-orang yang berlatih seni bela diri dapat mengumpulkan energi asli di dalam tubuh dan membentuk kekuatan internal. Sementara fungsi energi asli bukan untuk melukai orang lain, tetapi untuk menjaga kesehatan tubuh dan merawat pasien"
Novel Terkait
Doctor Stranger
Kevin Wong1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaHis Second Chance
Derick HoBaby, You are so cute
Callie WangMy Lifetime
DevinaPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya