Perjalanan Selingkuh - Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
Melihat Steven tidak menjawab, aku tertawa getir dan berkata, "Apakah kamu akan putus dengan aku?"
"Ini bukan waktu yang tepat. Aku akan menjemputmu setelah ini berlalu."
Steven berbalik dan memelukku untuk menghiburku.
Aku bisa merasakan kegalauan Steven dan kesulitannya menjelaskan kepadaku. Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya di Beijing. Dia bisa membuat keputusan seperti itu.
Apakah keluarga Steven tidak mau menerimaku?
Hatiku sakit ketika pikiran itu muncul.
Mungkin aku harusnya marah dengannya, tetapi ketika aku akhirnya memikirkannya lebih dalam, aku akhirnya tidak melakukan apa-apa.
Aku mendapati diriku sangat berat, selama Steven tidak mengucapkan selamat tinggal, tidak peduli apa syaratnya, aku bisa menyetujuinya.
"Maukah kamu menciumku?" aku duduk di pangkuan Steven, memegang wajahnya secara langsung, fokus pada wajahnya yang tampak sedih.
Aku tidak tahu kita akan menjalani kehidupan seperti apa nantinya, mungkin akhirnya tidak akan berjalan dengan baik, tetapi sekarang aku hanya ingin semuanya, mencoba memanfaatkan sisa waktu yang ada sekarang.
Ketika Steven mendengar kata-kataku, dia menatap aku dengan sungguh-sungguh. Aku bisa melihat bayanganku di matanya yang hitam.
Tiba-tiba, dia memegang kepalaku di satu tangannya dan menciumku dengan kepala menghadap kebawah.
Ciumannya lembut dan ganas, kontradiktif dengan perasaannya kepadaku.
Aku tidak berani bertanya kepada Steven apakah dia mencintai aku atau tidak. Bahkan aku takut. Aku tidak memiliki kepercayaan diri dalam hatiku. Aku tinggal bersamanya sekarang, Cuma berharap akan menambah kental perasaan cinta kita saja.
Kali ini, dengan ciumannya ini, kami berangsur-angsur menjadi ganas, hatiku hampir meluap, hanya dengan cara ini aku bisa melupakan masalah ini untuk sementara waktu.
Setelah ciuman emosional selesai, aku masih berada dalam pelukan Steven.
"Besok, aku akan membawamu ke sana."
"Baik!"
Untuk sesaat, kita diam membisu.
Malam ini, aku seperti menghitung waktu dengan mata terbuka, berharap waktu akan meregang tanpa batas, dan tidak ingin malam ini segera berlalu,kemudian kami berbaring di tempat tidur dan melewati hutan belantara.
Hari berikutnya adalah akhir pekan, Steven mengantar aku untuk tinggal di apartemen di seberang Sisi. Sudah hampir dua bulan sejak aku pulang ke kota asalku. Karena sudah dibersihkan dengan teratur, tempatnya sangat bersih dan tidak banyak berubah, tetapi menjadi sepi karena tidak ada Moli dan Ami.
"Kamu pergi ke perusahaan dulu! Aku akan membereskan di sini sebelum aku pergi.
Aku menyuruh Steven keluar dari kamarku, menutup pintu, berjongkok di papan pintu, dan air mata jatuh di pipiku.
Sebelum jam kerja kantor, aku tiba di perusahaan. Setelah aku masuk perusahaan, aku langsung merasa bahwa suasananya tidak benar.
Adit memberi tahu aku bahwa Steven sedang rapat dan minta aku mempersiapkan dokumen untuk rapat.
Pikirkan tentang hal ini, aku segera membereskan dokumen dan pergi ke ruang konferensi.
Suasana di ruang pertemuan itu terlihat sangat serius. Aku duduk di kursi kosong di sebelah kiri Steven.
"David pergi ke perusahaan Justin, dan banyak pelanggan kita yang ditarik olehnya." Manajer baru departemen penjualan mengatakan.
Aku tidak menyangka akan terjadi hal seperti itu, membuatku bingung.
Aku pikir David yang memiliki catatan penggelapan dana publik dan tidak ada perusahaan yang menginginkannya, tetapi aku tidak menyangka bahwa Jason akan menerimanya.
Aku ingat bahwa David datang untuk mengembalikan uang kemarin. Apakah uang itu berasal dari Justin?
Memikirkan hal ini, aku merasa bersalah untuk sementara waktu. Jika aku tidak bersikeras meminta pertanggungjawaban David, hal ini mungkin tidak akan terjadi sekarang.
Pertemuan itu membahas tentang bagaimana menebus kesalahan ini, mencoba menarik kembali pelanggan, apalagi pelanggan yang hilang adalah pelanggan besar.
Setelah pertemuan selesai, aku memandang Steven dengan wajah bersalah, berkata, "Maaf, aku tidak menyangka ini akan terjadi."
"Itu bukan salahmu. Justin memang suka bertarung melawanku."
"Apakah dia ada dendam denganmu?"
Mau tak mau aku bertanya padanya.
"Dia saudara tiriku, anak haram ayahku, tetapi ibunya diberi identitas resmi beberapa tahun yang lalu, dan kemudian dia mendapatkan kembali nama keluargaku." Steven menjawab dengan santai dan tenang.
Tapi aku tidak berpikir hati Steven setenang wajahnya.
Urusan keluarga besar selalu rumit, karena akan ada perebutan harta kekayaan antar saudara, apalagi mereka dilahirkan oleh ibu yang berbeda.
"Apakah David membocorkan informasi pelanggan?" aku menantikan jawaban dari Steven.
Steven menggelengkan kepalanya: "Tidak juga, David memang ada kontak dengan pelanggan pada awalnya, David hanya sebagai penghubung saja, dan kemudian Justin menjanjikan keuntungan yang lebih baik, mereka secara alami beralih ke justin. Pengusaha lebih memperhatikan keuntungan, dan itu normal dan wajar saja untuk memilih partner kerja sama yang lebih menguntungkan. "
Meskipun Steven mengatakan demikian, aku tahu bahwa David diperkirakan juga banyak berperan di dalamnya.
Aku sangat kenal David , Justin telah memberinya kesempatan emas ini, dia pasti akan berusaha keras untuk merangkak naik.
Aku tahu, jika tidak ada Justin, dia pasti tidak punya apa-apa sekarang.
Pada siang hari, aku ketemu David. Bangunan kantor Justin ada di seberang dengan perusahaan Steven. Tidak sulit untuk ketemu dengannya.
Lesu di tubuhnya telah menghilang. Seluruh orangnya terlihat lebih segar. Dia terlihat seperti sosok elit dalam setelan dan sepatu kulitnya.
Tapi matanya masih suram, gelap dan kelam, dan tampak sedikit lebih berbahaya.
Itu membuat orang merasa bahwa orang ini tidak mudah didekati.
"Linda!" David melihat aku keluar dan mengambil inisiatif untuk menyapa dulu.
Aku melihat ke atas dan ke bawah pakaiannya dan berkata dengan tenang, "Selamat ya!"
"Justin memberikan fasilitas yang jauh lebih baik daripada Steven. Apakah kamu ingin bergabung?" Dia sepertinya menyambut aku dengan santai.
"Tidak, aku baik-baik saja di tempat Steven." Aku memberinya senyuman datar.
Sesuai dengan keadaan, tetapi merasa sangat terasing.
Pada saat ini, aku mewakili perusahaan Steven, David mewakili perusahaan Justin, di depannya, aku tidak ingin kalah.
"Kamu masih saja keras kepala." David menatap ekspresiku dengan sedikit ironi.
Melihat ekspresiku yang tidak bahagia, nadanya melunak lagi: "Kamu datang ke Justin saja! kamu tidak bisa lama berhubungan dengan Steven. Aku di sini untuk kebaikanmu. "
"Oh terima kasih banyak."
"Linda, aku hanya menyarankan Karena kita pernah menjadi suami istri. Aku benar-benar ingin bersikap lebih baik kepada kamu. Keluarga Steven tidak mungkin mau menerima kamu."
Kata-kata David tidak diragukan lagi menusuk hatiku.
"kamu tidak perlu khawatir tentang urusanku dengan Steven. Kamu sebaiknya lebih memperhatikan Ling Ling ketika kamu punya waktu." Aku menatap David dengan wajah sarkastik.
Kata-kataku, membuat wajah David memelintir sejenak.
"Linda, aku mengkhianatimu dan kamu juga pernah mengkhianatiku. Kita impas. Tidak bisakah kita saling memberi kesempatan satu sama lain?" David menatapku dan berkata dengan tatapan mata yang rumit.
"Tidak, nasi sudah menjadi bubur , kita tidak mungkin bersama lagi."
Setelah itu, aku berbalik dan melangkah pergi.
Tidak ada yang tidak perlu dibicarakan antara David dan aku. Jika dia tahu bahwa aku juga berperan dalam membuat dia jatuh bangun seperti ini, dia tidak akan memaafkan aku.
Ketika aku pulang kerja, aku melihat Ling Ling di lingkungan komplek itu.
Seorang pria paruh baya botak mengantar Ling Ling pulang dengan mobil.
Novel Terkait
My Charming Lady Boss
AndikaMy Lifetime
DevinaIstri kontrakku
RasudinHusband Deeply Love
NaomiAkibat Pernikahan Dini
CintiaMi Amor
TakashiPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya