Perjalanan Selingkuh - Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya

Ketika mendengar berita ini, aku bahagia sampai langsung menangis.

Weni memelukku ke dalam pelukannya dan menghiburku: "Aku tidak berbohong padamu, baru-baru ini, pikiranku menjadi semakin sadar, pada saat itu, aku tidak yakin bahwa aku dapat pulih dengan baik."

"Tidak masalah, selama kamu sehat-sehat saja."

Pada saat ini, kekhawatiran di dalam hatiku benar-benar menghilang.

Malam ini, aku mendengar satu berita buruk dan satu berita baik.

Berita baiknya adalah penyakit ibu membaik, dan berita buruknya adalah giok keselamatanku telah diganti orang.

Aku berbaring di tempat tidur dan tidak bisa tidur, Steven menghiburku: "Masih ada medali emas yang terakhir, selama benda tersebut tidak didapatkan, semua yang ada di tangan mereka adalah sampah."

Setelah mendengar perkataan Steven, aku merasa sedikit lega.

"Besok aku akan pergi bekerja di perusahaan, dan memulai dari tingkat dasar, setelah aku memahami kondisi perusahaan, aku akan mengikuti ibuku dan menjadi sekretarisnya."

"Aku yakin kamu bisa melakukannya."

Aku tahu bahwa Steven melihat kegugupan di dalam hatiku, dia memelukku dan menghiburku.

Dia selalu memiliki kekuatan ajaib yang bisa membuat hatiku perlahan menjadi tenang.

Karena hari berikutnya aku akan pergi bekerja, jadi aku bangun pagi-pagi.

Weni membawaku ke departemen personalia untuk melakukan prosedur masuk kerja, kemudian aku ditugaskan ke salah satu mal terbesar di pusat kota.

"Mal ini dimiliki oleh Keluarga Demina, namanya Mall Baili, aku bawa kamu datang untuk mengunjunginya."

Manajer mal membawaku berkeliling di mal dan berhenti di sebuah toko pakaian: "Kedepannya kamu bertanggung jawab atas toko ini, ini adalah area pakaian."

"Pada tingkat ini adalah merek-merek mewah dan top di dunia, pelanggan yang datang ke sini semua adalah orang kaya dan berkuasa, jadi sikap pelayanannya harus baik, sehingga pelanggan dapat merasa nyaman dan betah."

Setelah selesai berbicara, manajer berbalik dan memegang bingkai kacamata di wajahnya, kemudian berkata dengan nada serius: "Apakah kamu sudah ingat?"

Aku mengangguk: "Aku sudah ingat."

"Bicaralah dengan keras, suaramu terlalu kecil, kamu tidak punya semangat sama sekali, kamu harus menjawab dengan keras, aku sudah ingat."

"Manajer, aku sudah ingat!" Aku menjawab dengan keras padanya.

"Dan, aku berharap kamu datang ke sini untuk bekerja dengan tulus, bukan berpikir untuk menggunakan sini sebagai batu loncatan, dan ingin menjadi burung phoenix, begitu aku mengetahui bahwa kamu memiliki pemikiran dan tanda-tanda seperti ini, aku akan segera membiarkanmu pergi, apakah kamu mengerti? "Dia menatapku dengan tajam dan nadanya sangat serius.

"Aku mengerti, aku berjanji akan serius terhadap pekerjaanku, dan tidak akan pernah muncul pikiran yang lain." aku cepat-cepat meyakinkannya.

Dia mengangguk dengan puas, "Baiklah, kamu sudah boleh mulai bekerja! Perusahaan kita ini, gaji karyawan tinggi, perlakuannya baik, selama kamu bekerja keras, kamu tidak perlu khawatir tentang peluang untuk promosi dan naik gaji."

Bertindak tangguh dan berkata dengan lembut.

Manajer ini tahu cara merekrut orang.

Tetapi karena aku datang ke sini untuk melatih, aku tentu saja harus bekerja keras.

Sebenarnya, pekerjaan menjual barang-barang mewah di sini bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan siappun, pakaian-pakaian di sini semuanya berharga puluhan ribu, bahkan ada ratusan ribu, dan alasan mengapa banyak wanita ingin bekerja di sini adalah karena mereka berharap bisa mengenal orang kaya.

Manajer memperkenalkanku kepada rekan kerja

Setelah manajer pergi, aku merasa lega.

Satu toko ada dua karyawan, selain aku, hanya ada satu karyawan wanita, dia mengenakan pakaian profesional berwarna hitam, dengan riasan cantik di wajahnya, dan tersenyum dengan dua lesung pipi di wajahnya.

"Namaku Yu Tiantian, panggil saja aku Tiantian."

"Halo, namaku Linda, panggil saja aku Linda."

Agar tidak membuat orang sadar tentang identitasku, aku masih menggunakan nama Linda, aku tidak punya cara lain, siapa suruh nama Safira terlalu terkenal, pada dasarnya semua tahu bahwa Safira adalah putri Weni, dan Weni bahkan secara khusus mengembangkan sejenis parfum bernama Safila untuk memperingatiku.

Jadi selama mereka adalah karyawan Perusahaan Demina, hampir semuanya tahu nama ini.

Begitu mereka berdua baru saja saling memperkenalkan diri, segera ada pelanggan datang.

Orang yang datang adalah lelaki berjas, berusia 26 atau 27 tahun, sangat ramah tamah, dan terlihat seperti playboy anak orang kaya.

Ketika Yu Tiantian melihatnya, wajahnya segera menjadi pucat.

Dia menarikku, "Bisakah kamu menyambut orang ini?"

Aku sedikit bingung, tetapi aku masih melangkah maju dan tersenyum pada pria tersebut, kemudian bertanya kepadanya, "Tuan, apakah Anda berencana untuk membantu pacar Anda memilih pakaian?"

Pria tersebut tidak menatapku, dia melihat ke toko: "Di mana pelayan yang bernama Yu Tiantian?"

“Tuan, ada apa Anda mencarinya?” Aku bertanya kepadanya dengan mengerutkan kening.

“Aku mau memintanya untuk melayaniku secara pribadi, cepat suruh dia keluar.” Dia melirikku dengan sikap meremehkan, nadanya sangat tidak sabar.

“Tuan, jika Anda datang ke sini untuk berbelanja, kami menyambut kedatangan Anda, tetapi jika Anda datang untuk melecehkan karyawan kami, maaf, silakan Anda pergi dari sini.” Wajahku sangat serius, aku berkata dengan tegas terhadap orang di depanku.

Perkataanku tersebut membuat pria ini tercengang di sana.

"Aku adalah pelanggan VIP di sini, kamu berani berbicara denganku seperti ini?" Pria tersebut mengerutkan kening, dan menatapku dengan tidak percaya.

"Tidak peduli apakah kamu adalah pelanggan VIP atau bukan, kamu harus mematuhi aturan perusahaan kami." aku berkata padanya dengan tegas.

Dia sepertinya mendengar lelucon yang lucu: "Peraturan? Mengapa aku tidak pernah mendengarnya? Aku ingat bukankah kalian sini meletakkan pelanggan di posisi pertama? Dan aku adalah VIP pelanggan di sini, kamu berani bericara denganku seperti ini. "

“Kalau begitu, sekarang tetapkan aturan seperti ini.” aku menatap pria di depanku dengan berani.

Ketika Yu Tiantian mendengar perkataanku, dia terkejut, dan dia tidak bisa bersembunyi lagi, dia dengan cepat berlari keluar untuk menarikku dan berkata: "Linda, kamu jangan sembarang berbicara, kamu baru saja bekerja, jika manajer mendengar perkataanmu ini, kamu pasti akan dipecat. "

"Yu Tiantian, kamu sekarang sudah tahu untuk keluar?"

Setelah pria tersebut melihat Yu Tiantian, dia langsung bertanya kepada Yu Tiantian.

"Tuan Muda Jiang, tolong jangan datang ke sini untuk menggangguku lagi, dan aku minta maaf kepadamu atas apa yang dikatakan rekanku, mohon jangan beritahu manajer kami." Yu Tiantian menatap pria di depannya dengan takut, dan berulang kali meminta maaf.

Meskipun aku sedikit marah karena pengecutnyaYu Tiantian, tetapi aku juga tersentuh karena dia mendukungku.

“Jangan beritahu manajermu, boleh juga, selama kamu menemaniku untuk makan hari ini.” Pria tersebut menatap Yu Tiantian sambil tersenyum.

Yu Tiantian ragu-ragu untuk menyetujuinya.

“ Tiantian, jangan pergi, dia masih tidak bisa melakukan apa-apa terhadapku.” Aku menarik Yu Tiantian dan berkata kepadanya.

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu