Perjalanan Selingkuh - Bab 241 Bertemu
Gaya yang muak bukan kepalang itu, tentu sangat benci sekali.
Kakek ketiga ini jangan lihat dilahirkan oleh selir, tapi menerima pendidikan yang baik, dalam tubuhnya memiliki kepribadian yang baik.
“Kakek ketiga, kita hanya tidak lebih pandai dari Steven dalam memilih ibu untuk dilahirkan saja, kita semua adalah keluarga Himura, atas dasar apa sekarang mau memiliki perbedaan yang semakin besar dengan mereka? Aku tidak sudi, keluarga Himura memang seharuasnya ada bagian milik kita, itu sudah seharusnya kita dapatkan.”
Tuan Ketiga Himura dengan leher tegak, dengan wajah yang penuh percaya diri.
Aku melihat pria itu dengan tenang dan merasa benar mengambil keuntungan dari orang lain, kesal bukan main, berdiri di sebelah Steven, berkata ke mereka: “Teori kalian ini sungguh lebih lancang lagi dari perampok dan bandit.”
“Ini urusan keluarga Himura, tidak ada hak kamu ikut bicara?” Sangat cepat sekali ada orang yang menjawab.
“Aku menantu keluarga Himura, istri Steven.” Aku merangkul lengan Steven mengumumkan.
“Kenapa aku tidak pernah dengar Steven sudah menikah?” Tuan Ketiga Himura menyipitkan mata, menyoroti sebentar orang di sebelahnya, tersenyum ringan berkata.
“Kita akan segera menikah, lagi pula bagiku, wanita ini adalah istri aku Steven satu-satunya, perkataannya, juga mewakili perkataanku.” Steven merangkul pundakku, suara yang berat dan dingin mengumumkan ke orang-orang ini.
Aku tiba-tiba merasa, Steven yang seperti ini sungguh sangat tampan.
“Kalau demikian belum menikah masuk, belum ada akte nikah, belum menikah, jadi tidak bisa dihitung jadi orang keluarga Himura, kita sekarang ini sedang mendiskusikan urusan keluarga Himura, kamu tidak cocok datang ke sini.”
“Aku bilang cocok yah cocok.” Ekspresi wajah Steven suram.
Kakek ketiga mencari batu besar dan duduk, terhadap adegan di depan matanya ini jelas seperti tidak kelihatan saja.
“Kalau mau diskusi, setelah turun gunung pergi ke kuil leluhur keluarga Himura sana diskusi, sekarang kita tidak ada waktu.”
Selesai mengatakan, aku menarik Steven berjalan ke arah yang berlawanan.
Steven: “Kelihatannya hari ini tidak cocok untuk mengecek, kalau aku lihat lebih baik malam datang lagi, lihat ada tidak penemuan baru.”
Setelah turun gunung, Steven juga tidak menanggapi mereka, setelah masuk ke kamar, Steven dari belakang merangkul dengan ringan pinggang kecilku, di samping telingaku berkata: “Mereka bisa bersikap seperti ini, jelas sekali di belakang ada orang yang menyokong, aku pasti harus menangkap keluar orang yang berbuat ulah di belakang layar ini.”
Ini sama seperti permainan kucing menangkap tikus, kalau tidak menemukan tikus yang bersembunyi di tempat gelap itu, siapa pun tidak akan hidup dengan tenang.
“Orang-orang ini kenapa semuanya?” Berkata sampai di sini, aku jadi agak serba salah.
“Keluarga Himura setelah semenjak kakekku meninggal, tidak bisa mengendalikan beberapa tetua itu lagi, kampung keluarga Himura terbagi jadi beberapa aliran, masalah di dalamnya sangat rumit!”
“Bagaimana dengan keluarga Demina?” Aku pernasaran bertanya ke Steven.
Steven mendengar perkataanku, tersenyum berkata: “Orang keluarga Demina sebaliknya lebih optimis daripada keluarga Himura.”
“Bukannya pabrik ada deviden? Seharusnya deviden ini bisa membuat mereka hidup berkecukupan tidak perlu khawatir sandang dan pangan!” Aku dengan ekspresi wajah yang tidak mengerti melihat Steven bertanya ke pria itu.
“Orang yang ikut datang memprovokasi di sebelahku itu, merupakan keturunan yang biasanya minum, main wanita, berjudi mengeluarkan uang seperti air mengalir saja, deviden-deviden itu semua diam-diam dijual oleh mereka, beberapa orang ini, kasih mereka gunung emas juga tidak ada gunanya.”
“Kalau benar demikian kapan kita pergi mengunjungi tetua keluarga Himura?” Aku menoleh melihat Steven berkata.
“Sebentar lagi baru pergi.”
Selesai mengatakan, pria itu menarikku berjalan ke arah rumah kakek ketiga.
“Apa yang mau kamu lakukan?” Aku tidak menyangka Steven langsung saja mengerjakannya, aku belum menyiapkan hadiah dengan baik, tiba-tiba sekali pergi berkunjung seperti ini pasti tidak enak.
“Orang keluarga Himura juga tidak semuanya seperti beberapa orang itu tidak bermoral, beberapa tahun ini, keuntungan dari pabrik dua keluarga di sini tidak sedikit! barang-barang pabrik itu masih perlu bantuanku mencari jalan untuk dipasarkan, jadi mereka tidak akan bersikap senonoh terhadapku.” Steven mengatakan dengan gaya yang sama sekali tidak peduli.
Aku dan Steven langsung dari keluarga Demina pergi ke keluarga Himura sana, jarak antara dua kampung tidak jauh, dilihat dari kejauhan, kedua kampung dibatasi oleh sebuah sungai.
Baru sampai di kampung keluarga Himura, sama seperti baru sampai di tempat keluarga Demina sana, tetua yang terhormat dan berwibawa membawa anak-anak datang untuk menyambut.
Setelah Steven kelihatan orang-orang ini, wajahnya menunjukkan senyuman, maju untuk bersalaman dan menyapa orang-orang ini, kelihatannya sangat akrab.
“Tak menyangkaTuan Ketiga Himura mereka berani pergi mencari kamu, sungguh bajingan.”
Orang tua yang berada di depan mata menghempaskan tongkat dengan ganas ke lantai ingin sekali rasanya menyodok sebuah lubang keluar.
“Tuan Ketiga Himura mereka beberapa hari ini apa ada gerak-gerik yang tidak beres? Atau berhubungan dengan orang tidak dikenal lainnya?” Steven melihat orang di depannya mengerutkan dahi bertanya.
Orang ini kedengaran perkataan Steven, terdiam sebentar, lalu, menoleh ke generasi muda yang ikut di belakangnya: “Apa kalian menemukan kejanggalan?”
Beberapa generasi muda itu menggeleng: “Kita jarang berhubungan dengan Tuan Ketiga Himura.”
Tapi salah satu di antara mereka berkata: “Aku dengar orang bilang, sekarang Tuan Ketiga Himura bertambah rajin lagi pergi ke kecamatan saja berjudi, juga ada orang bilang, Tuan Ketiga Himura akhir-akhir ini suasana hatinya luar biasa gembira, beberapa kali bersenandung, orang lain bertanya ke dia apa dia menang, dia bilang lebih hebat dari memenangkan uang.”
Meski orang-orang itu menceritakan berbagai macam info, tapi juga tidak ada info yang berguna.
Sewaktu sedang menceritakan, Tuan Ketiga Himura membawa segerombolan orang itu dari kejauhan datang dengan santai.
Setelah kelihatan Steven, mata menyipit dan memandangi Steven dari atas ke bawah sebentar.
“Keberuntungan itu terus berputar, mungkin saja pangkat CEO ini kamu mau berikan ke orang lain.” Selesai mengatakan, lalu bersenandung dengan gaya yang angkuh berjalan dari samping Steven.
Aku tidak menyangka Tuan Ketiga Himura ini bisa bodoh sekali, tidak peduli orang dibelakangnya kenapa bisa memilih Tuan Ketiga Himura orang yang bodoh seperti ini, tapi orang yang seperti ini jelas tidak perlu ditakutkan.
Setelah mengunjungi keluarga Himura, Steven baru memberitahuku: “Orang di belakang layar tidak pasti berharapTuan Ketiga Himurabisa berhasil melakukan sesuatu, tapi mau mempergunakan mereka untuk mengganggu perhatian kita saja, aku rasa mereka seharusnya sedang berupaya memperoleh lebih banyak waktu.”
Berkata sampai di sini, pandangan mata Steven jadi agak serius.
“Kalau benar demikian apa yang harus kita lakukan?” Dalam hatiku langsung jadi gelisah.
Aku juga bukan orang yang pintar sampai gimana, hampir semua urusan-urusan ini Steven lah yang memegang peranan penting, terkadang aku sangat membenci ketidak berdayaanku sendiri.
“Kamu tenang saja, nanti malam ini aku coba mengikuti mereka lagi.” Steven dengan suara yang ringan menenangkan berkata.
“Kalau kamu pergi sendirian aku khawatir sekali, aku takut mereka hari ini bisa mendapati kamu.”
Jantungku berdenyut tong tong dengan hebat, dengan erat menggenggam tangan Steven tidak berani melepaskan pria itu.
“Jangan takut, aku ada cara untuk melindungi diri sendiri.”
Mengatakan, Steven mengeluarkan sebuah pistol kecil dari dalam pelukannya, pistol itu bagus sekali, kelihatannya seperti sebuah karya seni saja.
“Kalau Tuan Ketiga Himura dan orang-orang itu adalah satu komplotan, kalau benar demikian pagi hari kau pergi ke sana mengecek informasi mereka pasti sudah tahu, kali ini mereka pasti aku memperhatikan kamu, kalau saja, mereka menangkap hiu di dalam stoples gimana?”
Kekacauan dalam hatiku gimana pun juga tidak bisa ditenangkan, dalam otak mulai tidak berhenti sembarangan berpikir.
Novel Terkait
Adore You
ElinaMarriage Journey
Hyon SongDark Love
Angel VeronicaThe Gravity between Us
Vella PinkyKembali Dari Kematian
Yeon KyeongDewa Perang Greget
Budi MaPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya