Perjalanan Selingkuh - Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)

Dia tidak berbicara, dan sudut mulutnya terangkat.

Aku menghela nafas lega dan merasa bahwa keseluruhan badan menjadi ringan, dan tidak bisa menahan diri untuk memeluknya dan berkata dengan santai: "Aku tidak menyangka Safira merupakan orang yang menggunakan trik semacam ini!"

Namun, kata-kataku yang tidak sengaja membuat muka Steven segera cemberut, dan alisnya penuh dengan kemarahan.

Dia melepaskanku dengan kuat dan aku dibuang ke samping.

Dia menatapku dengan wajah gelap dan berkata: "Safira bukan orang seperti itu!"

Aku takut dengan gerakannya yang tiba-tiba, dan hanya merasakan aura dingin mengalir dari atas, memusnahkan semua perasaan di hatiku.

Jelas-jelas hal ini terjadi di depan mata, aku hanya mengatakan kebenarannya, tetapi Steven menunjukkan sikap melindungi yang kuat, Haha, jika Safira sangat penting di dalam hatinya, lalu mengapa dia harus menolak permintaannya, mengapa menganggapku sebagai obat, atau Steven hanya demi wajah Safira, tidak ingin dia terjadi hal memalukan seperti ini di depan media, jadi dia mencari aku yang tidak tahu malu dan tidak tahu bagaimana harus bertobat dan terus jatuh cinta terhadapnya? Benar juga, kami memiliki perjanjian berhubungan fisik!

Aku melihat matanya, menahan air mataku, dan menurunkan pandangan mata, berpura-pura tenang: "Oh, maaf, aku telah menyakiti cintamu."

Pada akhirnya, aku tidak bisa menahan diri untuk mengejeknya. Apa yang menanggapiku adalah suara bantingan pintu yang ditinggalkan Steven, air mataku langsung mengalir.

Awalnya aku berpikir bahwa aku memiliki bobot dalam hatinya, tetapi bagaimanapun, aku menipu diriku sendiri. Aku dan Safira memiliki bobot yang berbeda di hatinya.

Diam-diam aku mencemooh diriku sendiri. Bagaimanapun, di dalam hati Steven, aku selalu lebih buruk darinya.

Memikirkan api cinta kami di kamar hotel, bahkan tadi juga tenang dan hangat, dalam sekejap mata, ruangan saat ini langsung menjadi dingin, ini membuatku merasa dingin, aku duduk di sofa, membungkus tubuh dengan selimut, Aku ingin menjaga suhu badan yang ditinggalkan Steven.

Aku benar-benar tidak ada obat yang bisa mengobatiku, meskipun faktanya seperti itu, cintaku terhadapnya tetap tidak berubah.

Ketika aku bangun keesokan harinya, seluruh tubuhku sakit. Setelah hubungan kuat tadi malam, aku tidur di sofa selama satu malam. Aku merasa tubuhku seperti hancur berantakan. Aku menahan rasa tidak nyamannya, bangun dan pergi ke kamar mandi untuk mandi, dan aku merasa sedikit enak badan setelah aku membersihkan diriku sendiri.

Baru saja menghidupkan telepon, terdengar bunyi tanpa henti, dari Sisi.

“Lin, mengapa kamu baru menjawab telepon sekarang, terjadi masalah besar!” Dia terburu-buru, dengan amarah yang tertekan.

"Ada apa? Apa yang terjadi?" Aku bertanya dengan aneh, apakah masalah tadi malam terbuka? Tidak mungkin, Keluarga Steven dan Demina tidak mungkin membiarkan hal yang memalukan seperti ini dipromosikan oleh media.

“Lihatlah Internet sendiri, dan jangan terlalu peduli terhadapnya, kamu masih memilikiku.” Kalimat pertama Sisi sedikit emosi, tetapi kemudian berhenti, diganti dengan nada menghibur.

Aku menutup telepon dan membuka internet di HP dengan kegelisahan di hatiku. Yang muncul di layar adalah pernyataan bersama Keluarga Demina dan Keluarga Steven: Satu bulan kemudian, Steven dan Safira akan mengadakan resepsi pernikahan!

Aku kira aku akan sangat sedih, tidak terduga hatiku sangat tenang setelah membacanya. Sebenarnya, air mataku sudah habis mengalir tadi malam. Bagaimana mungkin Steven membuatnya sedih? Semuanya yang terjadi tadi malam merupakan kecemasan Sunni, Steven memang berencana untuk memajukan resepsi pernikahan, aku merupakan badut dari awal sampai akhir.