Perjalanan Selingkuh - Bab 69 Dia Adalah Safira

"Soal dia dan Kinara waktu itu bukankah kau sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi? Mungkin kali ini dia juga ada alasannya sendiri kenapa dia berbuat seperti itu!" Sisi berbalik dan menatap ke arahku.

Perkataan Sisi dalam seketika menyalakan harapan yang ada di dalam hatiku.

Betul! Mungkin saja Steven terpaksa, mungkin itu hanya akting, mungkin hubungan mereka hanyalah teman biasa.

Pikiranku tiba-tiba saja mencari begitu banyak alasan untuk menyatakan Steven tidak bersalah.

Lalu aku menghapus air mataku dan mengambil ponsel untuk menghubungi Steven.

Setelah terhubung beberapa kali, seluruhnya dimatikan oleh seseorang, hatiku juga mulai merasa tidak tenang.

Aku memberitahu diriku sendiri, Linda, kau harus tenang, kau harus percaya kepada Steven, percaya kepadanya juga percaya kepada dirimu sendiri.

Setelah bolak balik berusaha meyakinkan diriku sendiri, barulah hatiku merasa sedikit lebih baik.

"Di depan ada kedai kopi, ayo kita duduk-duduk di sana." Sisi tiba-tiba berbelok dan memarkirkan mobilnya di tempat parkir kedai kopi.

Aku menghapus air mataku, berusaha untuk berpura-pura tidak terjadi apapun lalu mengikuti Sisi masuk ke dalam sana.

"Pesan 2 gelas blue mountain coffee."

Pelayan menganggukkan kepalanya dan pergi, aku bersandar di sofa dan melihat pemandangan di luar, hatiku terasa kacau balau.

"Linda--"

Aku mendengar seseorang memanggil namaku, aku menoleh dan melihat Jason dan Justin berjalan ke arahku.

Aku mengingat soal perusahaan Justin menarik David untuk bekerja di perusahaannya, raut wajahku langsung terlihat tidak ramah : "Untuk apa kau datang kemari?"

"Linda, kalian saling mengenal?" Sisi menoleh dan memperhatikan Jason dan Justin dengan penasaran.

Jason dan Justin memiliki penampilan yang luar biasa, ditambah mereka terlihat bersinar, Steven juga sama seperti mereka, jika mereka berdiri bersama-sama, mereka akan segera menjadi pemandangan menarik di sini.

"Kenal."

Setelah itu Jason dan Justin duduk di depan kami tanpa sungkan.

Justin tersenyum dan melihat Sisi yang ada di seberangnya dengan tertarik : "Gadis cantik, senang bisa bertemu denganmu, aku perkenalkan diriku sebentar, namaku Justin."

Setelah itu Justin mengulurkan tangannya ke arah Sisi.

Sisi mengambil kopi dan meminumnya, sama sekali tidak mempedulikan tangan yang diulurkan oleh Justin dan berkata dengan datar : "Kamu pemilik perusahaan saingan Steven? Aku pernah mendengar namamu."

Justin dengan canggung menarik kembali tangannya lalu menganggukkan kepalanya : "Tidak kusangka kalau gadis cantik juga memperhatikan perusahaanku."

Tangan Sisi yang sedang mengaduk kopi tiba-tiba berhenti, dia menatap Justin dengan tatapan serius : "Aku tidak memperhatikan perusahaanmu, hanya saja dulu pernah mendengar banyak desas desus mengenaimu."

"Desas desus apa?" Justin mulai tertarik, setelah dia merapikan dasinya, dia menatap Sisi dengan wajah berharap.

Sisi berkata dengan serius : "Playboy, suka main perempuan, paling suka bermain permainan memburu wanita, mantan pacarmu bisa dideretkan dari Sabang sampai Merauke...."

Semakin mendengar perkataan Sisi, wajah Justin semakin tidak enak dilihat.

Jason langsung tertawa terbahak-bahak, satu tangannya ditaruh di atas pundak Justin : "Kakak sepupu, ternyata kau benar-benar terkenal!"

"Semua itu salah paham, mereka sembarangan menyebar berita seperti itu, benar-benar ya! Jangan melihat dari penampilan saja, meskipun mantan pacarku banyak, tetapi setiap kali aku selalu serius, tidak seperti orang lain." Justin berkata sambil tertawa mengejek.

Lalu dia mengalihkan tatapannya kearahku : "Gadis cantik, aku beritahu yah, ada beberapa orang yang kau hanya tahu permukaannya saja, tetapi tidak bisa menebak hatinya, kau jangan sampai ditipu olehnya."

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan masalahku." aku menatapnya dan berkata dengan dingin.

"Gadis cantik, kau habis makan mesiu yah! Jika kau marah juga jangan dilampiaskan kepadaku!" begitu Justin mendengarnya, dia langsung tidak senang.

Jason langsung menarik Justin dan menatapku : "Kau sudah bertemu dengan tunangan Steven bukan."

Tunangan--

Satu kata ini bagaikan pukulan bagiku, aku segera menatap Jason.

"Apa maksudmu?"

Jika aku tidak salah ingat, Jason pernah berkata kepadaku, tunangan Steven sudah meninggal dari dulu, aku dan Kinara hanyalah pengganti orang itu saja.

"Kamu masih belum tahu?" Jason menatapku dengan tatapan heran.

"Teka teki macam apa yang sedang kalian mainkan? Tunangan apa? Sejak kapan Steven tiba-tiba muncul seorang tunangan?" Sisi tidak bisa menahan diri untuk tidak meledak, dia berdiri dan menatap Jason dan Justin dengan emosi.

"Safira, satu-satunya penerus keluarganya, dulu dia menghilang, belakangan ini baru diketemukan kembali." Jason berkata sambil menatapku.

Safira--

Ini bukan yang pertama kalinya aku mendengar nama ini, dulu aku pernah mendengarnya sekali dari mulut Jason.

Tetapi aku selalu mengira dia hanyalah orang yang sudah meninggal, ternyata dia masih hidup, bahkan dia sudah kembali, aku ingin meminum kopiku untuk menenangkan diri.

Tetapi tangan yang kugunakan untuk memegang gelas kopi gemetar, akhirnya kopinya tumpah semua.

"Linda, kau jangan panik, kau tidak boleh mendengar desas-desus dari orang lain mengenai hal ini--" Sisi memegang tanganku dengan satu tangan, lalu tangannya yang lain meletakkan kembali kopiku ke atas meja.

"Keluarga Safira dan keluarga Steven dari dulu sudah menjodohkan mereka berdua, jika Safira tetap tidak diketemukan, maka perjodohan ini tidak berlaku, tetapi dia sudah diketemukan, pasti perjodohan ini akan terus dilaksanakan." Mata Justin bersinar dengan sinar yang aneh.

Saat aku melihat ke arahnya, sinar itu hanya terlihat sekilas lalu menghilang.

"Beberapa waktu yang lalu Steven kembali ke sana untuk memeriksa identitas Safira, bahkan keluarga Safira sudah mengakuinya, identitasnya tidak ada masalah, selanjutnya kedua keluarga mulai membicarakan soal pertunangan mereka berdua, tanggal yang ditetapkan untuk pesta pertunangan mereka adalah tanggal 1 bulan depan."

Tanggal 1 bulan depan, sekarang sudah tanggal 27, berarti masih ada 4 hari lagi....

"Apa tujuanmu memberitahuku semua hal ini?" aku berusaha mengendalikan kekalutan di hatiku dan memandang Justin dengan memaksa diriku berpura-pura terlihat tenang.

"Untuk membela Jason saja, aku hanya tidak ingin kamu terus-menerus dibohongi saja."

Selesai berbicara, Justin menoleh dan melihat Jason : "Kamu sendiri yang beritahu teman kecilmu, agar dia tidak memandangku dengan tatapan waspada seperti melihat serigala."

Aku menatap Jason, meskipun terkadang aku marah terhadap Jason, tetapi di dalam hatiku, Jason tentu saja lebih mudah dipercaya daripada Justin.

Jason menatapku dengan pandangan yang rumit, dia terdiam untuk waktu yang lama.

Saat aku mengira dia tidak akan membuka mulutnya, dia menatapku dan berkata dengan lirih : "Linda, tinggalkan Steven! Jauhi keluarga Steven, jauhi keluarga Safira, jika tidak, kehidupanmu akan berubah menjadi berantakan."

"Apa maksudmu--" Setelah Sisi mendengar perkataan Jason, dia memelototi Jason dengan emosi.

Lalu dia berdiri dan menarikku untuk keluar dari sana : "Linda, aku akan membawamu untuk langsung pergi mencari Steven."

Aku tiba-tiba merasa takut, tadinya aku sudah mengumpulkan keberanianku, tetapi sekarang aku bagaikan balon yang dikempeskan.

Jika semua ini benar, tunangan Steven adalah Safira, juga merupakan wanita yang sangat dicintai oleh Steven, kalau begitu keberadaanku untuk apa?

Sebuah barang palsu?

"Linda, kau memilih untuk percaya kepada mereka? Sisi menatapku dengan kesal.

"Bukan--" aku berkata dengan lirih sambil menggelengkan kepalaku.

"Kalau begitu ayo ikut denganku, kita pergi bersama untuk mencari Steven."

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu