Perjalanan Selingkuh - Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?

Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?

"Kamu adalah kamu."

Dia terkekeh sambil berkata : "Apakah hal ini yang membuatmu terganggu akhir-akhir ini?"

Aku sangat ingin bertanya, kalau begitu kau menyukaiku atau dia?

Pertanyaan ini sudah di ujung lidahku tetapi tetap tidak bisa terucap, bisa dibilang aku tidak berani menanyakannya.

Steven melihatku terdiam, tiba-tiba dia mengalihkan pembicaraan, dia berkata kepadaku : "Dana kegiatan yang kuberikan kepada David digelapkan olehnya sebanyak 200 juta."

Setelah mendengar topik pembicaraan ini, barulah aku mulai sedikit bersemangat.

Jebakan yang aku siapkan untuknya akhirnya mulai bekerja, hanya tinggal menunggu hasil yang aku inginkan.

"Jangan mengambil tindakan apapun terlebih dahulu, pura-pura saja tidak menyadarinya."

Aku sangat mengenal David, jika kali ini dia menggelapkan uang 200 juta tidak ketahuan oleh perusahaan, maka dia akan semakin berani, tidak akan pernah puas.

Sedangkan hubungan dia dan Ling Ling bisa sampai ke tahap itu, mungkin juga dikarenakan aku yang tidak memiliki kewaspadaan, hasil dari kelalaianku.

Akhirnya membuat dia bagaikan seekor kuda liar yang tidak terkontrol, tidak bisa dikendalikan sama sekali.

"Kau menunggu dia akhirnya menggigit umpan dan masuk jebakan?" Steven tersenyum dan menatapku.

"Iya."

"Aku juga pernah bilang, jika dia tidak memakan umpannya, itu membuktikan bahwa dia adalah orang yang berprinsip, aku akan melepaskannya dan sejak saat itu aku tidak akan mengusiknya lagi, tetapi apa daya, sifat dasar seseorang sulit diubah, jadi dia memilih jalan ini."

Aku menaikkan kedua tanganku dan menunjukkan wajah tidak berdosaku.

"Mau menunggu sampai kapan baru berhenti?" Steven berpaling dan bertanya kepadaku.

"Tunggu sampai 6 miliar saja! Pas sampai kisaran yang masih mampu ditanggungnya, dengan begitu perusahaan juga tidak akan rugi." Aku berkata tanpa berpikir.

Mungkin ini adalah niat jahatku, pokoknya harus membuat uang yang dari rumah Ling Ling itu ikut masuk di dalamnya, karena saat itu jika David ingin menutupi hutang yang dibuatnya kepada perusahaan, hanya ada satu cara terakhir, yaitu menjual rumah yang dia berikan kepada Ling Ling.

Sedangkan orang seperti Ling Ling bagaimana mungkin bisa dengan mudah melepaskan daging yang sudah digigitnya, pada saat itu mereka berdua yang awalnya saling mencintai pasti akan bertengkar karena uang.

"Kau sangat yakin kalau dia akan bertindak seperti yang sudah kau rencanakan?" Steven mengangkat alisnya dan bertanya kepadaku, di matanya terlihat rasa sayang.

"Tidak yakin, jadi aku memberikan dia 2 pilihan, tetapi sekarang dia sudah memilih berjalan di jalan ini, karena itu dia sudah tidak akan bisa kembali lagi."

Aku memanfaatkan Kakak Ling Ling yang suka berjudi, membuatnya setelah kalah berjudi pergi ke tempat Ling Ling dan meminta uang padanya lalu Ling Ling akan memaksa David, membuat David yang memang dari awalnya sedang mengalami kesulitan keuangan dipaksa sampai menemui jalan buntu.

Pada saat ini, Steven memberikan dana kegiatan kepadanya, uang yang begitu banyak ada di tangannya, aku tidak percaya dia tidak tergoda.

Seperti yang sudah kuduga, dia tergoda, mengira menggelapkan uang sebanyak 200 juta secara diam-diam tidak akan diketahui oleh orang lain, dia tidak tahu kalau semua ini adalah jebakan yang memang dari awalnya ditujukan kepadanya, jadi segala tindakannya sudah diawasi olehku dan Steven.

Menurut hasil akhir yang sudah kurancang, itu adalah nyali David semakin lama akan semakin besar, sampai akhirnya akan menggelapkan semakin banyak uang perusahaan lalu perusahaan Steven akan pura-pura mengetahuinya dan menuntutnya.

Di depannya, aku menggunakan uang untuk memikatnya, lalu menggunakan keluarga untuk mendorongnya dari belakang, akhirnya aku akan mendorong David selangkah demi selangkah mengambil jalan kejahatan penggelapan dana perusahaan.

Begitu tuduhan ini sudah terbukti, bahkan jika perusahaan bersedia menyelesaikannya secara pribadi, reputasi David di dunia bisnis tetap sudah hancur, masa depannya hancur, bagi David yang sangat ambisius hal ini benar-benar lebih buruk daripada membunuhnya langsung.

"Apakah kau merasa aku sangat kejam?" aku menoleh dan melihat ke arah Steven, hatiku sedikit gugup.

"Jika menggunakan caraku maka akan lebih kejam darimu, terlebih lagi dunia bisnis bagaikan medan perang, hanya bisa mengatakan dirinya terlalu bodoh, terlalu serakah." Steven menghiburku dengan lembut.

Betul sekali! Dunia bisnis bagaikan medan perang, sama seperti rencana kotor yang waktu itu Ling Ling lakukan padaku.

Aku kalah, hidupku hancur, bahkan aku dijebloskan ke dalam penjara, sebaliknya Ling Ling pun akan merasakannya.

"Sisanya aku saja yang akan membereskannya, lebih baik kau beristirahat dengan baik saja." mata Steven saat mengatakannya sekilas terlihat dingin.

"Jika ada perkembangan apapun harus memberitahuku."

Steven menganggukkan kepalanya.

Saat itu waktu Ling Ling menjebakku, apakah David pernah merasa kasihan padaku? Saat aku kehilangan kedua anakku secara berturut-turut, pernahkah dia merasa menyesal.

Dia tidak pernah mencintaiku secara tulus, untuk apa aku masih mengasihaninya?

Suami istri yang dahulu pernah saling mencintai, saat ini malah sampai ke tahap bertempur di medan perang.

Saat Steven pergi, dia memanggil Sisi untuk kembali.

"Dia sudah pergi?" aku melihat kepada Sisi dan bertanya kepadanya.

Sisi menganggukkan kepalanya : "Kau istirahat dengan baik dahulu saja! Saat ini tubuhmu sangat lemah."

Sisi mendorongku ke ranjang, lalu memindahkan laptop ke meja kecil yang dia angkat ke atas ranjang.

"Jika kau merasa bosan, nonton film saja untuk menghabiskan waktumu."

Aku mengklik mouse untuk membuka berita yang paling baru.

Kasus kebocoran informasi di perusahaan Steven beberapa waktu yang lalu sekarang sudah berangsur-angsur menghilang, akhirnya hanya ditulis orang yang membocorkan informasinya adalah orang lain.

Tetapi tidak diduga, hal yang aku lihat beberapa waktu yang lalu, ternyata juga sedang dibicarakan dengan hangat oleh orang-orang.

Ternyata pertengkaran Ling Ling dan Lisi hari itu direkam oleh orang lalu dimasukkan ke dalam internet, akhirnya ada orang yang mengenali Ling Ling dan menyebarkan identitasnya.

Selingkuhan naik jabatan, bahkan membocorkan informasi customer perusahaan dan lain-lain.

Sedangkan perusahaan Steven yang beberapa waktu yang lalu masuk ke dalam pencarian terhangat tentu saja juga diungkit oleh orang-orang.

Pada awalnya melihat Ling Ling menangis dengan sedihnya dengan perut yang besar di dalam video, banyak orang yang bersimpati kepadanya, tetapi begitu identitasnya sebagai selingkuhan dan membocorkan informasi terkuak, semua orang segera berubah haluan dan menyerang Ling Ling, menyebutnya sebagai pelakor yang paling manipulatif dan licik.

Melihat komen mereka semua, aku tertawa dengan jahatnya.

Sisi melihatku tertawa dengan gembira, dia ikut-ikutan mendekatkan kepalanya dan juga melihat komen di sana, dia berkata dengan sangat puas : "Sudah kubilang orang jahat pasti akan mendapat balasannya, Ling Ling dan David cepat atau lambat pasti akan mendapatkan karmanya."

Aku mengejeknya : "Kau yang seorang pengacara hebat ini percaya hal-hal seperti itu?"

"Kenapa tidak percaya! Ku beritahu yah, belakangan ini aku mendapatkan sebuah kasus, mengenai kasus kekerasan dalam rumah tangga, pria itu benar-benar kejam, dia beberapa kali memukul istrinya sampai masuk rumah sakit, tulang rusuk istrinya patah beberapa, istrinya sangat lemah, dia juga tidak berani bercerai, jadi hanya mampu membiarkan dirinya ditindas, setelah aku mendengar tentang hal ini, aku sudah tidak tahan lagi, langsung berinisiatif menghubungi istrinya dan bersedia untuk membantu dia lepas dari pernikahan yang seperti ini, tetapi dia ternyata malah menolakku." setelah berbicara sampai sini, Sisi sangat marah.

"Jika diri sendiri terlalu lemah, meskipun orang lain ingin membantu juga tidak bisa membantu apapun, tetap harus dirinya sendiri yang berusaha berdiri baru bisa."

Aku teringat kepada pernikahanku waktu itu, karena takut menanggung hutang jadi tidak berani bercerai, hanya bisa memendamnya dan melewati hari seperti itu, jika diingat-ingat lagi, sepertinya aku dan wanita itu sangat mirip, hanya hal yang ditakutkan berbeda saja.

"Tetapi mungkin pria itu sudah terlalu banyak melakukan hal yang jahat, beberapa waktu yang lalu dia sudah meninggal karena kecelakaan." Sisi sama sekali tidak menunjukkan ekspresi menyesal, bahkan terlihat sedikit bahagia.

"Orangnya sudah meninggal, kau masih saja bahagia seperti ini, ini tidak seperti dirimu?" aku menoleh dan melihat Sisi.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu