Perjalanan Selingkuh - Bab 194 Steven Sadar
Tidak peduli kabar di internet, maupun masalah produk perusahaan keluarga Himura diboikot, andai tidak ada orang yang mengipas, sama sekali tidak akan bisa berkembang secepat ini.
Dan semua ini orang belaang layar terakhir, pasti adalah Siro beberapa orang itu.
“Linda, tante sana gimana bilang?” Sisi dengan wajah yang cemas melihatku.
Aku tersenyum pahit menggelengkan kepala: “Mau 10juta, mereka baru setuju menarik balik berita itu.”
Berkata sampai di sini, hatiku sendiri jadi dingin, siapa yang terpikir di saat diri sendiri genting, bisa ditusuk satu tusukan oleh orangtua asuh sendiri.
Tapi aku merasa, di dalamnya pasti telah terjadi sesuatu, kalau tidak, orangtuaku tidak akan tiba-tiba membuka mulut langsung 10 juta.
Berpikir sampai di sini, aku berkata ke Fuji: “Kamu periksa sebentar, lihat mengapa mereka mau 10 juta.”
Fuji menjamin berkata padaku: “Tidak masalah.”
“Tapi, kamu sekarang apa tidak seharusnya pergi periksa kesehatan.” Pria itu berkata padaku.
“Steven….”
“Kamu jangan urus dia dulu, kamu sekarang saja tidak bisa menjaga dirimu sendiri dengan baik, kamu rawat dengan baik kesehatan sendiri dulu, ini adalah bantuan yang paling bagus untuknya.” Fuji berkata padaku.
“Iya! Lagian, kalau sekarang kamu tidak kelihatan, juga tidak leluasa melakukan apa saja, lebih akan membebani Steven lagi, lebih baik cepatan periksa lalu menyembuhkan kesehatan sendiri yang baik.” SIsi juga mengangguk menambahkan.
Dua orang bernyanyi lagu yang sama, akhirnya berhasil membujukku naik ke atas ranjang pasien.
Setelah melewati pemeriksaan, otak besarku ada satu potong darah, kebetulan menekan satu saraf, dan itu kebetulan mempengaruhi saraf penglihatanku.
Ini juga alasan yang mengakibatkan aku kehilangan penglihatan.
Tunggu sore hari setelah periksa, Fuji meminta orang untuk pergi meneliti berita juga sudah berhasil diperiksa.
Pria itu kelihatan aku yang baring di atas ranjang pasien, mau berbicara juga berhenti lagi.
Aku meski tidak kelihatan, juga bisa merasakan suasana hatinya yang bimbang, hanya bisa tersenyum berkata: “Tidak peduli hasilnya apa, kamu beritahu aku saja.”
Mengalami banyak hal, aku juga tidak merasa bisa ada masalah apa yang bisa memukulku.
“Akhir-akhir ini Yosi berpacaran, latar belakang keluarga lumayan, tapi karena Yosi adalah putri asuh, jadi tidak punya mas kawin, dan lalu orangtua asuhmu berpikir menggunakan segala cara untuk menyokong sejumlah uang mas kawin untuk Yosi.”
Tapi aku malah merasa, masalah mungkin juga tidak sesederhana itu.
Meski keluarga Vinna adalah keluarga pengurus rumah tangga di keluarga Demina, tapi ekonomi keluarga juga lumayan, meski adalah putri asuh, bagaimana bisa perlu keluarga asuhnya menyokong mas kawin.
“Kamu periksa lebih mendalam lagi tentang Yosi, aku rasa dia mungkin tidak segampang itu.”
Aku teringat sebelumnya ketemu dan berbincang, Yosi orang ini terlihat juga tidak segampang yang terlihat di permukaan, terus memberiku semacam, perasaan dalam sampai tidak bisa diukur.
“Apa kamu curiga di belakang Yosi ada orang yang membimbing?” Fuji terkejut bertanya padaku.
“Orangtua asuhku, aku juga agak mengerti, kalau tidak ada orang yang mendorong, tidak akan melakukan sampai langkah ini.” Aku berkata ke Fuji.
“Masalah-masalah ini takutnya tidak lepas dari campur tangan Siro.” Fuji dengan nada suara yang berat membuka mulut berkata.
“Periksa Siro dulu, mungkin Lulu, Sunni dan Yosi secara pribadi ada tidak berhubungan.”
Mengatakan dengan jujur, jangan lihat sebelumnya Yosi bilang dia dan keluarganya berdiri di pihak kami, tapi dalam hatiku malah samar-samar merasa masalah ini juga tidak seindah itu.
“Oh ya, juga perlu periksa sebentar masalah Yosi berpacaran.” Dalam otakku tiba-tiba menangkap sesuatu, buru-buru menambahkan berkata ke Fuji.
Fuji mengangguk: “Kamu tenang saja! Asal masih ada di atas bumi ini, aku bisa cari orang mencarinya.”
Setelah selesai mengerjakan semua ini, aku mengantar pergi Fuji dan Sisi.
Di dalam kamar pasien, selain ada perawat, sisanya hanya aku dan Steven, suasana ruangan seketika jadi sunyi.
Aku meraba-raba menetap di samping ranjang Steven, mengenggam erat tangan pria itu, mungkin karena terlalu lelah, tunggu setelah aku terbangun lagi, kedengaran ada orang sedang berbicara.
Aku kedengaran suara bicara langsung berdiri, lalu kedengaran suara yang akrab, sekujur tubuhku kaku di sana.
“Kak Steven, kamu juga segera sadar!”
Suara ini, tak disangak adalah Sunni, kedengaran suara wanita itu, nafas di dadaku tak berhenti bergejolak
“Sunni, siapa yang butuh kamu datang berpura-pura baik.”
Api amarah yang tak dapat kutahan langsung membludak keluar ke Sunni.
“Kak, aku hanya mau melihat kak Steven saja.” Sunni menangis mengandung suara hidung berkata.
“Kamu pergi sana, siapa yang menyuruhmu datang?” Wah sekujur tubuhku berasap, kalau bukan sepasang mata ini tidak kelihatan, aku ingin membidik agar wajah kecil seperti ratusan bunga itu tercakar kembali.
“Kak, aku tahu kamu tidak suka aku, merasa dulu aku sudah mengisi identitasmu, tapi aku tidak ad acara lain.” Sunni dengan kasihan berkata.
Tapi amarahku malah tergoncang oleh dia sekali lagi.
“Aku tidak ingin tahu apa kamu tidak ada cara lain atau tidak, aku sekarang hanya ingin kamu segera pergi ke luar.”
Sekarang Steven belum sadar, hatiku semakin gelisah dan khawatir, mana ada waktu untuk mendengarkan Sunni berakting.
Tapi aku tidak menyangka, hari itu, beberapa video lalu tersebar keluar.
Itu semua video yang sudah diedit, video yang ada aku dengan orangtua asuhku dulu saat di rumah sakit bertengkar dan juga melontarkan mau putus hubungan, dan juga beberapa video antara aku dan Sunni.
Meski untuk memutar balikkan fakta, tapi topik panas karena pemain utama dalam berita adalah aku seorang putri cinderella yang jadi burung phoenix seperti ini, juga menarik perhatian tidak sedikit orang.
Bisa dibilang, aku dalam seketika terkenal oleh semua orang menjadi orang yang tak berbudi.
Tapi, aku yang berada di rumah sakit, kejahatan di luar sana kali ini malah dihalangi oleh Fuji dan Sisi.
Aku tidak menyangka, cara mereka semakin ganas.
Ini belum mulai sidang, kepercayaanku dan juga nama baikku sudah hancur sampai tahap semacam ini, kalau terus seperti ini, saat mulai sidang mungkin bisa agak berpengaruh.
“Steven, ayo kamu sadar!”
Malam hari, aku menggenggam tangan Steven dengan suara kecil memohon berkata.
Tidak peduli kepusingan di luar sana, yang paling aku pikirkan masih saja Steven yang terbaring di atas ranjang pasien.
Bahkan aku sedang berpikir, aku lebih baik meninggalkan semuanya, hanya berharap menggantikannya dengan kesehatan dan keselematan Steven saja, juga tidak berharap dia terbaring seperti ini saja di atas ranjang pasien.
“Steven, ayo kamu sadar? Aku sudah hampir tidak tahan.” Berkata, air mataku sebutir demi sebutir terjatuh ke atas punggung tangan Steven.
Aku tak berhenti mengingat adengan-adengan setelah bertemu dengan Steven, aku semakin tidak bisa mengendalikan suasan hati sendiri.
Sama seperti aku biasanya, saat mau meletakkan tangan Steven masuk ke dalam selimut, lalu merasakan, tangannya yang kugenggam bergerak.
Gerakan yang sangat ringan dan kecil sekali, tapi aku masih bisa merasakannya.
“Steven, apa kamu sudah mau sadar?”
Aku dengan semangat bertanya terus ke pria itu beberapa kalimat, lalu menekan bel ranjang, mau mencari dokter kemari.
Tapi setelah menekan berapa kali, juga tidak ada dokter yang datang kemari, aku hanya bisa menopang tubuh, meraba-raba sendiri pergi mencari dokter.
Tapi karena tidak kelihatan apapun, baru berdiri, kaki terbentur dengan keras ke bagian atas kursi, aku sakit sampai menghirup nafas dalam.
Tapi aku merasa tangan sendiri yang mengandeng Steven itu, ditarik oleh orang.
“Safira——"
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniLoving The Pain
AmardaI'm Rich Man
HartantoSang Pendosa
DoniVillain's Giving Up
Axe AshciellyBeautiful Lady
ElsaMenantu Hebat
Alwi GoPerjalanan Selingkuh×
- Bab 1 Berselingkuh sebagai Pembalasan Dendam
- Bab 2 Saya Bukan Alat untuk Membalas Dendam
- Bab 3 Pertemuan Tak Diduga di Toilet
- Bab 4 Laki-Laki Terkadang Tidak Bisa Menggoda
- Bab 5 Aturan Main Aku yang Tentukan
- Bab 6 Aku Meremehkan Kelancangannya
- Bab 7 Harga yang Harus Kamu Bayar
- Bab 8 Dihadapan Suamiku, Aku Berselingkuh
- Bab 9 Begini Kamu Juga Dapat Merasakannya?
- Bab 10 Jangan Bicara Tentang Uang dan Cinta
- Bab 11 Kami Sama-Sama Memiliki Rahasia
- Bab 12 Dunia Memang Sempit
- Bab 13 Siapa Mengancam Siapa?
- Bab 14 Menggodaku, Jangan Menyesal
- Bab 15 Mengapa Kamu Memilih Sheng Shi?
- Bab 16 Sebelum Aku Berangkat, Temani Aku Sekali
- Bab 17 Hubungan Cinta Rahasia Sama Dengan Mutiara yang Dicuri
- Bab 18 Menemukan Krisis, Aku Dipuji
- Bab 19 Setelah Gagal Menjadi Pengkhianat
- Bab 20 Kekasih lebih baik dari Suami
- Bab 21 Hamil....
- Bab 22 Anak Siapa?
- Bab 23 Dua Pertimbangan
- Bab 24 Ini Adalah Selingkuhanmu?
- Bab 25 Mati pun Tidak akan Bercerai
- Bab 26 Pria Di Luar Tidak Bisa Dipercaya
- Bab 27 Pilih Antara Aku Atau Dia?
- Bab 28 Hanya Iseng, Jangan Bicara Cinta
- Bab 29 Pertemuan Canggung Di Rumah Sakit
- Bab 30 Hadiah untuk Putus Hubungan?
- Bab 31 Jangan Lupa Duka yang Pertama
- Bab 32 Kakak Adik Sama Sadisnya
- Bab 33 Rindu Menusuk Tulang
- Bab 34 Tidak Mengingat Masa Lalu dan Tidak Bertanya Tentang Masa Depan
- Bab 35 Apa Maaf Cukup?
- Bab 36 Kualifikasi Asisten
- Bab 37 Bisnis Sangat Kejam
- Bab 38 Kita Tidak Akrab
- Bab 39 Apakah Itu Kamu?
- Bab 40 Hubungan Terakhir
- Bab 41 Kau Hanya Seorang Pengganti
- Bab 42 Mata dan Pikiran Dikendalikan Hati
- Bab 43 Kamu Percaya Hukum Karma?
- Bab 44 Perempuan Ini Sangat Mirip Dengan Steven
- Bab 45 Rencana Ling Ling
- CH 46 Kutukan Kejam
- Bab 47 Tertarik dengan Gadis Cantik Ini?
- Bab 48 Dia Mengenaliku
- Bab 49 Salah Paham
- Bab 50 Wanita Ini Lebih Kejam Daripada Ling Ling
- Bab 51 Aku Tidak Mau Dijadikan Kambing Hitam
- Bab 52 Ayo Ikut Aku
- Bab 53 Aku Menginginkan Steven, Apa Kau Bisa Memberikannya Kepadaku?
- Bab 54 Wanita Cantik Menyelamatkan Pahlawan
- Bab 55 Lahirkan Seorang Anak Bagiku
- Bab 56 Bunga Mawar Hari Valentine
- Bab 57 Kamu Bukan Lindaku
- Bab 58 Dia Akhirnya Mengakuiku
- Bab 59 Dia Adalah Pacarku
- Bab 60 Kejadian Yang Sebenarnya
- Bab 61 Menjadi Sorotan
- Bab 62 Anak Itu Laki-Laki atau Perempuan
- Bab 63 Dia Menggunakan Pil Pengubah Jenis Kelamin
- Bab 64 Mimpi Buruk Yang Datang Tiba-tiba
- Bab 65 Apa maksudmu?
- Bab 66 Bertemu dengan Ling Ling lagi
- Bab 67 Ling Ling Memohon Kepadaku
- Bab 68 Steven Membelikan Cincin Untuk Wanita Lain
- Bab 69 Dia Adalah Safira
- Bab 70 Anggap AKu Buta
- Bab 71 Membawa Ami Pergi Ke Pesta Pertunangan
- Bab 72 Apakah Papa Sudah Tidak Menginginkanku Lagi?
- Bab 73 Dikurung Secara Tidak Langsung
- Bab 74 Kelahiran Moli
- Bab 75 Sebuah Janji Sebagai Ucapan Terima Kasih
- Bab 76 Musuh Di Mata
- Bab 77 Aku Hamil Sekali Lagi
- Bab 78 Hasil Yang Tidak Terduga
- Bab 79 Tidak akan mengubah keputusan walau bahaya
- Bab 80 Dipukuli
- Bab 81 Giok Keselamatan Hilang
- Bab 82 Kedatangan Polisi
- Bab 83 Lihat Saja Nanti
- Bab 84 Kamu Sudah Dijebak Oleh Keluarga Demina ?
- Bab 85 Terpergok Weni Demina
- Bab 86 Ayam Kampung Menjadi Burung Phoenix
- Bab 87 Selamanya Jangan Ganggu Steven
- Bab 88 Yang Murahan Pantas Dipukul
- Bab 89 Steven Tolong Aku
- Bab 90 Memasuki Ruang Duka
- Bab 91 Harus Menikah Dalam Tujuh Hari
- Bab 92 Jika Tidak Mencintaiku, Menjauhlah Dariku
- Bab 93 Aku Sudah Menikah
- Bab 94 Membohongi Mereka
- Bab 95 Memalukan Di Acara Pernikahan
- Bab 96 Aku Mau Cerai
- Bab 97 Tidak Disangka David Bisa Keluar Membantu
- Bab 98 Cerita di Belakang Kehamilan Ektopik
- Bab 99 Sebenarnya Dipasang Cincin Kontrasepsi dalam Rahim
- Bab 100 Ancaman di Rumah Sakit
- Bab 101 Alasan David Membantuku (1)
- Bab 101 Alasan David Membantuku (2)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (1)
- Bab 102 Yang Disembunyikan Jason Dariku (2)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (1)
- Bab 103 Dimulai Dari Putri Farad Nemir (2)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam Dari Yang Aku Perkirakan (1)
- Bab 104 Mereka Lebih Kejam dari yang Aku Perkirakan (2)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (1)
- Bab 105 Konfrontasi Dengan Weni Demina (2)
- Bab 106 Hubungan Fuji dengan Sisi (1)
- Bab 106 Hubungan Fuji Dengan Sisi (2)
- Bab 107 Paman Fuji…..(1)
- Bab 107 Paman Fuji….. (2)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (1)
- Bab 108 Barang Yang Diberikan Fuji Padaku (2)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (1)
- Bab 109 Pertemuan Dengan Steven (2)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (1)
- Bab 110 Sikap Steven yang Aneh (2)
- Bab 111 Undangan Steven (1)
- Bab 111 Undangan Steven (2)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (1)
- Bab 112 Menggunakan Tubuh Sebagai Syarat Pengganti (2)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (1)
- Bab 113 Lihat Apakah kamu Bisa Jatuh Cinta Padaku (2)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku! (1)
- Bab 114 Steven, Pasti Jadi Milikku (2)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (1)
- Bab 115 Terkepung Di Semua Sisi (2)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (1)
- Bab 116 Pingsan Setelah Operasi (2)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (1)
- Bab 117 Menutupi Kondisi (2)
- Bab 118 Mengancam (1)
- Bab 118 Mengancam (2)
- Bab 119 Cemburu (1)
- Bab 119 Cemburu (2)
- Bab 120 Adegan yang Luar Biasa (1)
- Bab 120 Adegan luar biasa
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (1)
- Bab 121 Pesta Ulang Tahun (2)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (1)
- Bab 122 Tertangkap Basah Selingkuh (2)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (1)
- Bab 123 Tanggal Pernikahan (2)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Jatuh Cinta Padaku? (1)
- Bab 124 Linda, Apakah Kamu Mencintaiku? (2)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (1)
- Bab 125 Istri Yang Memiliki Suami, Suami Yang Memiliki Istri (2)
- Bab 126 Terjadi Masalah (1)
- Bab 126 Terjadi Masalah (2)
- Bab 127 Kamu Masih Ingat?
- Bab 128 Jason yang penuh cinta(1)
- Bab 128 Jason yang penuh cinta (2)
- Bab 129 Ciumannya (1)
- Bab 129 Ciumannya (2)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (1)
- Bab 130 Pelakunya Harus Tertangkap (2)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (1)
- Bab 131 Perlakuan Aneh Orang Tua (2)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (1)
- Bab 132 Cerita Di Balik Layar (2)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku? (1)
- Bab 133 Apa Hubungannya Dengan Keluargaku ? (2)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (1)
- Bab 134 Yosi Vinna adalah Anak Perempuan Itu (2)
- Bab 135 Memanjat Tembok (1)
- Bab 135 Memanjat Tembok (2)
- Bab 136 Bertemu Sisi (1)
- Bab 136 Bertemu Sisi (2)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (1)
- Bab 137 Jamuan Pertunangan Sisi (2)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Telepon Dari Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Donor Darah
- Bab 140 Sunni Sakit
- Bab 141 Evan yang Berbeda (1)
- Bab 141 Evan yang Berbeda (2)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (1)
- Bab 142 Aku Bukan Dia (2)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (1)
- Bab 143 Perjanjian Pernikahan Akan Dibatalkan (2)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (1)
- Bab 144 Dia Adalah Istriku (2)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (1)
- Bab 145 Kemunculan Kakak Sisi (2)
- Bab 146 Mendonor Darah Untuk Sunni
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (1)
- Bab 147 Membantu Keluarga Demina (2)
- Bab 148 Tercela (1)
- Bab 148 Tercela (2)
- Bab 149 Penghinaan (1)
- Bab 149 Penghinaan (2)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (1)
- Bab 150 Foto Di Bawah Pohon (2)
- Bab 151 Baginya Siapalah Aku Ini?
- Bab 152 Dendam Yosi
- Bab 153 Keputusan Steven
- Bab 154 Lepas
- Bab 155 Pendampingan Adalah Pernyataan Cinta Yang Dalam
- Bab 156 Aku Mau Ginjalnya
- Bab 157 Kecelakaan Weni
- Bab 158 Weni Menjadi Gila
- Bab 159 Aku adalah Safira Demina
- Bab 160 Hal Yang Janggal
- Bab 161 Siapa yang Mencelakai Weni Demina ?
- Bab 162 Satu Ginjal, Apalah Artinya
- Bab 163 Memakan Surat Perjanjian
- Bab 164 Orang yang Paling Tidak Ingin Kusakiti Adalah Kamu
- Bab 165 Orang Tua Datang
- Bab 166 Biarkan Dia Menjadi Anakmu Saja
- Bab 167 Dia Sudah Tahu Semuanya
- Bab 168 Rahasia Keluarga Demina
- Bab 169 Kedepannya Kamu Adalah Bibiku
- Bab 170 Gangguan Jiwa
- Bab 171 Mengumpulkan Bukti
- Bab 172 Masa Lalu Fuji
- Bab 173 Aku Hanya Ingin Menikah Dan Punya Anak
- Bab 174 Anak Haram Siro
- Bab 175 Badai Yang Melanda
- Bab 176 Akting yang Buruk
- Bab 177 Pemikiran Pria Burung Phoenix
- Bab 178 Apakah Aku Melakukan Kesalahan?
- Bab 179 Lebih Baik Memprovokasi Dewa Kematian Daripada Memprovokasi Steven
- Bab 180 Li Jin Menjadi Mata-mata
- Bab 181 Sejarah Keluarga Demina
- Bab 182 Ada Hal Tersembunyi Lainnya
- Bab 183 Rencana Pesta Besok
- Bab 184 Sudah Seharusnya Menyerahkan Kedudukan
- Babb 185 Mengumumkan Kepemilikannya
- Bab 186 Jason Muncul Di Acara Pertunangan
- Bab187 Aku Belum Bercerai!
- Bab 188: Orang Asing Yang Akrab
- Bab 189 Sebuah Kontrak Mengganti Selembar Akta Cerai
- Bab 190 Weni Terjadi Kecelakaan
- Bab 191 Satu Buta, Satu Koma
- Bab 192: Aku Mau Menunggu Dia Sadar
- Bab 193 Dikabarkan Oleh Orang Tua Asuh
- Bab 194 Steven Sadar
- Bab 195 Berlompat-lompat Tidak Berapa Hari Lagi
- Bab 196: Pelatih Wanita Yang Spesial
- Bab 197 Terkurung
- Bab 198 Tertangkap Ketika Melarikan Diri
- Bab 199 Hubungan Penculik Dan Sunni Tidak Biasa
- Bab 200 Dibatasi Satu Dinding
- Bab 201 Benar-Benar Pernah Ada
- Bab 202 Dia Berani Tidak
- Bab 203 Jejak Kaki di Dada
- Bab 204 Aku Akan Melindungimu
- Bab 205 Seleraku Tidak Begitu Aneh
- Bab 206 Ikhlas
- Bab 207 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan
- Bab 208 Kemenangan
- Bab 209 Sisi Hamil
- Bab 210 Penjelasan
- Bab 211 Kembali Ke Rumah Demina
- Bab 212 Diusir Keluar
- Bab 213 Masih Sama Dengan Dulu
- Bab 214 Ruang Buku Rahasia
- Bab 215 Lulu Dan Rufin Demina
- Bab 216 Perasaan Syukur Dan Dendam Antara Keluarga Himura Dan 叶老
- Bab 217 Identitas Dennis Yang Lain
- Bab 218 Permintaan Si Tua Ye
- Bab 219 Rahasia Keluarga Mao
- Bab 220 Giok Keselamatan Telah Ditukar
- Bab 221 Membully Orang Dengan Kekuasaannya
- Bab 222 Mempersulitkan Orang
- Bab 223 Pengalaman Berbeda, Cara Bekerja Berbeda
- Bab 224 Orang Yang Disukai Yu Tiantian Adalah Dennis
- Bab 225 Gadis Ini Sangat Kasihan
- Bab 226 Siro Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 227 Keberadaan Peta
- Bab 228 Ingin Koboi?
- Bab 229 Perkelahian
- Bab 230 Taruhan
- Bab 231 Penjaga Rahasia?
- Bab 232 Wanita Yang Ribet
- Bab 233 Buku Kuno Diculik
- Bab 234 Ayo Menikah?
- Bab 235 Terluka
- Bab 236 Rapat Keluarga Semarga?
- Bab 237 Berangkat
- Bab 238 Pergerakan Malam hari
- Bab 239 Naik Gunung
- Bab 240 Kedatangan Orang Keluarga Himuar
- Bab 241 Bertemu
- Bab 242 Tunggu Aku Pulang
- Bab 243 Marah
- Bab 244 Interogasi
- Bab 245 Penangkapan
- Bab 246 Ruang Rahasia Dibuka
- Bab 247 Membangun Wibawa
- Bab 248 Kencan Di Alam Liar
- Bab 249 Aku Menemanimu
- Bab 250 Wanita Cantik Luori
- Bab 251 Hari Kedua Safira
- Bab 252 Baunya Serupa
- Bab 253 Tujuan Tidak Polos
- Bab 254 Ingin Menjadikannya Sebagai Seorang Kekasih
- Bab 255 Dendan Yang Sulit Diselesaikan
- Bab 256 Strategi Membujuk
- Bab 257 Pasangan Yang Saling Melengkapi
- Bab 258 Harus Ada Si Tua Ye Baru Bisa
- Bab 259 Bertemu Lagi Dengan Ibu Pengasuh
- Bab 260 Meminjam Uang
- Bab 261
- Bab 262 Terjadi Masalah
- Bab 263 Aku Ingin Hidup
- Bab 264 Berhasil
- Bab 264 Perencanaan
- Bab 266 Kecemburuan Justin
- Bab 267 Bekerja Sama
- Bab 268 Diam-Diam Mengikutinya
- Bab 269 Mengenakan Topeng
- Bab 270 Tarian Menyembah
- Bab 271 Aneh
- Bab 272 Halusinasi
- Bab 273 Memecahkan
- Bab 274 Harta Karun Yang Jarang Terlihat
- Bab 275 Tuan Muda Dari Keluarga Wen
- Bab 276 Datang Untuk Menagih Hutang
- Bab 277 Negosiasi
- Bab 278 Disergap
- Bab 279 Wanita Asing
- Bab 280 Kecewa
- Bab 281 Tumbuh
- Bab 282 Pengkhianatan
- Bab 283 Alasan Untuk Semuanya