Perjalanan Selingkuh - Bab 80 Dipukuli

Bab 80 Dipukuli

Dulu dia pernah bilang, jaga jarak dengan Jason, aku mematuhinya sampai akhir, tetapi pada akhirnya aku malah ditinggalkan.

"Aku akan memberimu jawaban ketika aku sudah mempertimbangkannya."

Aku masih ragu-ragu, dan akhirnya memberi Jason jawaban ini.

Jason menatapku dengan kecewa, lalu membayar dan pergi.

Tidak lama setelah Jason pergi, aku mendapat telepon dari keluargaku dirumah.

Ternyata pertunangan antara Steven dan Sunni tidak tahu bagaimana, telah diketahui oleh orang tuaku. Mereka merasa ditipu dan menelepon aku untuk menanyakan kebenaran hal itu padaku.

Setelah aku membenarkan, aku langsung diperintahkan untuk segera pulang.

Tidak ada pekerjaan di sini, dan ada orang tua yang memaksa aku untuk pulang.

Tidak ada jalan lain lagi, aku memberi tahu Sisi, dan kemudian mengemasi beberapa pakaian ganti dan bergegas ke stasiun kereta api.

Setelah beberapa jam perjalanan dengan kereta, aku akhirnya sampai ke rumahku.

Setelah aku sampai di rumah, ayahku mengambil sapu dan memukuliku.

"Kamu anak yang tidak berbakti, kamu berani menipu kita?"

Aku berdiri di sana tanpa menghindar, membiarkan ayahku memukulku dengan gagang sapu di badanku, aku hanya bisa menghembuskan nafas kesakitan.

Gagang sapu terbuat dari besi, dan ayahku sedang marah dan membuat kekuatannya makin terasa. Aku hanya merasa sedikit panas di punggungku, tetapi aku tidak melawan dan tidak berteriak, karena aku tahu bahwa semakin aku melawan, semakin keras aku akan dipukul, aku hanya bisa membiarkannya melampiaskan emosinya saat ini.

"Yah, sudah pukul beberapa kali, emosimu sudah berkurang. Sudah cukup dan jangan marah lagi."

Ibuku mendatangi ayahku dan membantunya menarik napas.

Ayahku melempar sapu dengan tubuh lelah dan ibuku membantu ayahku duduk di sofa.

"Berlutut." Ayahku masih kesal dan memerintah dengan keras.

Aku berlutut di depan orang tua aku dengan tubuh kesakitan.

"Apakah kamu tahu seberapa besar dampak dari kejadian ini? Ketika kamu bersama Steven pada waktu itu, ayahmu sangat bahagia. Dia memberi tahu orang-orang di mana saja bahwa putrinya memiliki masa depan yang cerah. Bahkan setelah perceraian masih dapat menemukan yang lebih baik. Tapi sekarang, setelah pertunangan Steven diberitakan, bagaimana ayahmu bisa ketemu sama orang lain?"

Orang tuaku memandang aku dengan sedih.

Bagaimana orang biasa seperti orang tuaku bisa tahu tentang pernikahan antara keluarga Steven dan keluarga Demina? Mau tak mau aku bertanya-tanya.

"Pa, ma, Bagaimana kalian bisa tahu?" aku berlutut di lantai dan menatap orang tuaku.

Ayahku melempar koran ke arahku.

Aku melihat di koran ada berita pernikahan antara keluarga Steven dan keluarga Demina telah dimuat, dan perusahaan dari kedua keluarga langsung meningkat tajam, yang disertai dengan sebuah perkenalan dan foto Steven.

"Jika aku tidak membaca koran, sampai kapan kamu mau menyembunyikannya dari kami? Ada lagi, aku mau bertanya, apakah kamu sekarang menjadi simpanannya Steven?”

Kata-kata terakhir ibuku mengejutkanku. Aku tidak menyangka dia bisa berpikir begitu.

Ayahku menatap aku dengan tajam dan berkata, "Keluarga kita bersih dan jujur. kamu tidak boleh melakukan sesuatu yang tidak terhormat kepada keluarga. Jika iya, aku akan membunuhmu untuk membersihkan noda itu secara pribadi."

Aku menggelengkan kepalaku, air mata langsung jatuh: "Pa, ma, aku tidak begitu, aku tidak menjadi simpanannya, kami telah putus, aku tidak menipu kalian pada awalnya, kami memang waktu itu bersama, tapi kemudian kami putus."

"Apakah kamu benar-benar bukan wanita simpanannya?" Ayahku menatapku dengan tegas.

Aku menggelengkan kepala. "Aku benar-benar bukan."

"Untungnya, kamu tidak melakukannya. Kamu tidak tahu, baru-baru ini ayahmu kesal dengan gosip di luar. Mereka tidak percaya bahwa kamu dengan bos keluarga Steven. Sekarang ketika berita pertunangan Steven diumumkan, mereka bisa mengatakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Jangan salahkan ayahmu. Kamu tidak memberitahu kepada kami kalau kamu sudah berpisah dengan Steven. Padahal berita sebesar itu, kenapa berpikir untuk menyembunyikannya kepada keluargamu?”

Kata-kata ibuku, aku tidak bisa menyangkalnya. Ini benar-benar salahku.

Aku tidak menyangka dampak dari berita ini bisa begitu besar.

Ayahku masih marah dan batuk beberapa kali. Aku segera mengangkat cangkir di atas meja dan menuangkan air untuk ayahku dan memberikan kepadanya.

Ayahku baru saja mau mengambilnya, dan ketika dia secara tidak sengaja melihat giok keselamatan di pergelangan tanganku, cangkir di tangannya mengendur dan jatuh ke lantai.

Dan ibuku juga melihat giok keselamatan di pergelangan tanganku.

Akhirnya, jari-jari nya gemetar menunjuk ke arah tanganku, dengan suara melengking dan bergetar: "Dari mana datangnya benda di tanganmu?"

Ayahku batuk beberapa kali.

Ekspresi wajah ibuku juga terlihat rumit.

Lantai yang penuh dengan pecahan kaca dan air, dan tidak ada yang peduli untuk membersihkannya. Aku mendengar ayahku bergumam kepadaku, "Dari mana ini berasal?"

Aku terkejut bahwa orang tuaku akan melihat sesuatu di pergelangan tanganku dan bereaksi seperti itu.

"Ada orang yang memberikannya kepadaku."

Begitu aku mengatakan ini, ibuku langsung bertanya, "Siapa yang memberikannya untukmu?" Siapa yang memberimu giok yang begitu berharga ini?

Aku baru tahu, sepertinya orang tuaku terkejut ketika mereka menyadari bahwa giok ini sangat berharga.

Aku tidak berani memberi tahu mereka bahwa itu diberikan oleh Kakek Demina yang hanya pernah ketemu dengan dia satu kali, hanya bisa berbohong: "Itu diberikan oleh seorang teman. Ini adalah batu giok palsu, terbuat dari kaca dan itu tidak berharga."

Mendengar kata-kataku, orang tuaku berhenti bertanya, tetapi suasananya terasa agak canggung.

Tetapi itu baik untukku, karena mereka sepertinya telah melupakan pertanyaan tentang Steven sebelumnya.

"Bangun dulu! mandi, lalu kembali ke kamar dan istirahatlah." Ibuku menghela nafas dan menatapku dengan mata yang rumit.

Aku lihat ayahku juga tidak keberatan, aku berdiri dan menarik tas dan kembali ke kamar.

Aku pergi ke kamar mandi dengan pakaian ganti dan mandi. Dengan cermin aku melihat punggungku, aku melihat lima garis memar berwarna merah dan ungu, yang masing-masing selebar pegangan sapu.

Ketika aku mencuci punggungku, aku menahan napas kesakitan. Jika aku tidak menahannya, air mata akan jatuh.

Waktu mandiku biasa hanya setengah jam, karena ada luka itu, aku mandi selama satu jam lebih.

Ketika aku keluar dari kamar mandi, aku langsung masuk ke kamar.

Ada luka di punggungku. Aku hanya bisa berbaring dan beristirahat. Aku tidak bisa tidur, jadi hanya bisa melihat-lihat ponselku.

Aku hanya tahu bahwa berita pertunangan Steven telah dirilis kemarin.

Namun, untuk melindungi Safira, keluarga Demina tidak merilis foto-fotonya, tetapi diumumkan bahwa keluarga Demina telah menyiapkan mahar yang berlimpah untuk Safira, yang akan membuatnya menjadi wanita bangsawan yang paling dicintai.

Melihat berita seperti itu, hatiku hancur, tetapi aku tidak dapat berbuat apa-apa.

Aku mendengar orang tuaku membuka pintu dan keluar rumah. Mereka tidak pulang sampai akhirnya menjelang makan malam.

"Linda, keluarlah untuk makan malam." Ibuku mengetuk pintu dan berteriak.

Aku mengiyakan dan keluar dari kamar dan melihat hidangan yang berlimpah di atas meja makan.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu